"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Suasana malam ini di kota Paris sangat terlihat begitu indah, dengan bertabur cahaya lampu yang berwarna-warni, berhasil menghipnotis semua orang yang ada disana dengan keindahan yang luar biasa.
Tapi berbeda dengan suasa hati Devano. Di sebuah klub malam terlihat Devano yang sedang merasa kecewa, karena lamarannya telah ditolak oleh kekasihnya.
"Lu bucin amat sih sama Karina. Kalau gue jadi lu, gue putusin aja Karina. Lu ganteng, tajir, keren. Pasti gampang buat mencari pengganti Karina. Cewek mana sih yang gak mau sama lu?" Frans sedang berusaha untuk menghibur sahabatnya itu.
Apa yang dikatakan oleh Frans memang benar. Wanita mana yang tidak tergila-gila kepada seorang Devano Anderson. Pria berusia 27 tahun itu adalah seorang CEO muda yang tampan dan kaya raya. Membuat hidupnya nyaris sempurna.
Meskipun Devano merasa jauh dari kata sempurna, setelah ayahnya menikah lagi. Sampai kini dia masih belum bisa menerima kehadiran ibu tiri dan adik tirinya yang telah datang ke dalam kehidupannya.
Sehingga sampai kini dia masih bersikap dingin kepada Evelyn. Tidak pernah menganggap gadis itu sebagai adiknya.
Devano telah berpacaran dengan Karina selama tiga tahun. Dia sengaja pergi ke Paris untuk melamar Karina, sampai Devano menyiapkan kejutan yang sangat romantis untuk kekasihnya itu. Tapi ternyata Karina menolak lamarannya, dengan alasan dia belum siap untuk menikah.
"Gak semudah itu, Frans. Gue sudah lama berpacaran sama dia." Setelah berkata seperti itu, Devano kembali meneguk satu gelas seloki wiski.
Frans hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Memang paling susah menasehati orang yang sedang bucin.
"Oh iya, bukannya adik tiri lu kuliah disini? Titip salam dong..."
Devano langsung memotong perkataan Frans, dia selalu kesal jika ada yang membahas tentang Evelyn kepadanya. "Jangan pernah membicarakan dia sama gue!"
Gara-gara Frans membahas Evelyn, membuat Devano menjadi kesal. Selama 4 tahun dia sudah merasa hidupnya damai dan tentram tanpa Evelyn di mansion.
"Astaga! Segitu bencinya lu sama adik tiri lu itu. Padahal dia sangat cantik, lucu, manis..."
Frans langsung mingkem saat melihat Devano yang sedang menatap garang padanya. Frans tidak mengerti mengapa Devano dan Evelyn tidak pernah akur. Padahal Evelyn adalah seorang gadis yang sangat cantik dan manis.
...****************...
"Mimpi apa aku semalam? Kak Devano sedang berada di Paris!" Evelyn berkata sambil bergidik ngeri.
Jovita malah tertawa geli mendengar curahan hati Evelyn. "Jangan terlalu membenci. Benci dan cinta itu beda tipis lho, Ve."
Evelyn merasa mual mendengarnya. "Hhhh... kayak gak ada cowok lain aja. Dia itu kakak tiriku. Kami gak mungkin..."
Jovita memotong perkataan Evelyn, "Gak apa-apa kali. Kalian sah-sah saja kalau menikah. Kalau saudara kandung, baru gak boleh."
Evelyn malah merinding mendengarnya. Walaupun saudara tiri diperbolehkan menikah. Dia sangat merasa ngeri membayangkan memiliki suami yang sangat arogan seperti Devano. "Mending aku menjomblo seumur hidup dari pada harus menikah sama dia."
"Padahal kakak tirimu itu sangat ganteng lho. Kalau aku jadi kamu bisa cuci mata tiap hari." Jovita malah memuji ketampanan Devano.
Evelyn hanya mencibir, "Ishh..."
Sampai kini hubungan Evelyn dan Devano memang tidak pernah akur. Meskipun Evelyn selalu berusaha untuk melawan jika Devano menindasnya.
Karena itulah Evelyn memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Agar dia tidak bertemu dengan Devano lagi. Bertemu dengan Devano baginya jauh lebih menyeramkan dari pada menonton film horor. Mungkin pocong atau genderuwo pun akan kalah saing.
skrg kok aku mlh dukung Evelyn dgn Devano, aku merasa was was dan harus menghindari Gio tuh Evelyn. ada sesuatu yg sulit untuk dijelaskan 🫢