NovelToon NovelToon
Petani Berkuasa

Petani Berkuasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:863.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Liyo Owi

Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.

Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan

Blue memerintahkan tenaga kerja virtual untuk memasang saluran air dari ruang dimensi untuk menghubungkannya dengan sumur di samping rumah. Tentu saja ini dikerjakan pada malam hari saat orang-orang desa itu sudah tidur nyenyak.

Sebab kalau dikerjakan siang hari pasti akan memancing kehebohan kalau orang melihat pipa-pipa itu melayang dan merangkai sendiri.

Pipa itu terletak jauh di dalam tanah, jadi tidak ada orang yang dapat melacak keberadaan nya. Blue meletakkan beberapa titik sprayer otomatis untuk menyiram tanaman di ladang itu, yang secara berkala akan menyirami tanaman yang ada agar adik-adik Joan tidak perlu menyirami lagi tanaman itu di siang hari.

Ada pompa di atas sumur itu dan ayah Joan menaruh beberapa batang bambu untuk menyalurkan air dari sumur itu ke bak air di dapur dan juga ke bak penampungan yang ada di ladang mereka.

Anak ke dua dan ke tiga dengan senang hati bergantian memompa air dari sumur ke bak-bak penampungan air itu.

Sayuran yang disiram menggunakan air mineral surgawi itu menjadi lebih berkilau warnanya dan juga rasanya lebih enak dan segar, mendatangkan kesehatan bagi orang yang memakannya terlebih bagi orang yang menguasai beladiri, tubuh mereka menjadi lebih kuat dan berisi.

Dalam beberapa minggu saja, tubuh keluarga Joan mulai terlihat berdaging dan kulit mereka menjadi lebih halus dan bercahaya. Ayah dan ibu juga terlihat lebih muda. Ayah benar-benar sudah pulih sekarang.

Setiap pagi ayah berlatih beladiri bersama-sama ke empat anaknya.

Joan mengajarkan berapa jenis beladiri yang dikuasainya kepada ayah dan adik-adiknya.

Dalam berapa hari itu Joan sudah memindahkan berapa puluh ekor ayam dari ruang dimensi pertaniannya ke kandang ayam yang ada di samping rumahnya. Adik-adiknya sangat senang dengan peliharaan baru mereka dan sangat bersemangat untuk memberi makan ayam-ayam itu. Apalagi saat mereka mulai memanen telur setiap hari.

Sekarang mereka dapat makan telur ayam kapanpun mereka mau. Kandang ayam pun sudah diperluas dan ayah Joan sudah membeli berapa petak tanah tetangganya yang pindah ke desa yang lain.

Penduduk desa itu tidak banyak dan berapa dari mereka pindah dari tempat itu saat kekeringan melanda desa mereka berapa tahun sebelumnya. Mereka menitipkan urusan penjualan tanah itu kepada kepala desa dan kepala desa memegang beberapa surat tanah dari orang-orang yang pindah itu.

Jadi pengurusan surat tanah itu berjalan dengan baik.

Joan berpikir untuk memelihara ikan dan kambing serta sapi. Itu berarti mereka harus membeli hewan ternak itu ke kota, minimal sepasang karena ruang dimensi pertaniannya hanya bisa mengkloning hewan yang dimasukkan kedalamnya.

Ikan tidak perlu dibeli, cukup dipancing dari sungai. Ayah Joan memperkerjakan berapa orang untuk mengerjakan kolam ikan itu. Mereka berkerja dengan senang hati karena selain gaji yang cukup tinggi yang mereka terima. Mereka juga bisa makan bubur nasi dengan sayur dan lauk ayam yang lezat setiap siangnya.

Kemewahan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.

Memang Joan belum mau memasakkan mereka nasi karena tidak ingin memancing kecurigaan dan mereka belum terlihat sebagai orang yang kaya saat itu.

Masyarakat desa itu memang menyadari ada perubahan signifikan pada keluarga Joan.

Mereka melihat ayah Joan membangun kandang untuk memelihara ayam. Ayam-ayam itu terlihat gemuk dan sehat.

Juga sayuran yang mereka tanam sepertinya berbeda dengan yang mereka tanam di ladang mereka.

Selain terlihat warna hijaunya jauh lebih berkilau. Sayuran itu juga terlihat lebih segar. Hanya mereka belum tahu rasanya karena belum ada dari mereka yang pernah memakannya kecuali tukang-tukang yang mengerjakan kandang dan kolam itu.

Mereka merasakan bubur sayuran yang mereka makan itu bukan hanya enak tetapi juga membawa rasa hangat dan kesegaran dalam tubuh mereka sehingga kelelahan yang mereka rasakan setelah berkerja, tidak lagi terasa bahkan badan mereka juga bertambah bugar setelah mereka memakan bubur itu dalam berapa hari.

Bahkan berapa keluhan dalam tubuh mereka juga menghilang. Mereka hanya berpikir bahwa bubur itu sudah ditambahkan obat herbal untuk menguatkan tubuh sehingga mereka merasa lebih berterimakasih kepada keluarga Joan dan bertekad untuk berkerja lebih giat, mereka juga memikirkan untuk menjadi pekerja tetap di rumah keluarga Joan.

Mungkin itu untuk waktu yang lain setelah mereka selesai mengerjakan pekerjaan mereka saat ini.

Joan memang sudah berpikir untuk kesejahteraan masyarakat desa itu. Dia berterimakasih karena Tuhan memberikan kesempatan kembali padanya untuk hidup dalam keluarga yang baik dan yang menyayanginya.

Masyarakat desa itu juga sudah menerima dan menolong keluarganya untuk menetap dan merawat mereka selama ini.

Jadi dia berpikir bahwa dia juga harus mendatangkan manfaat bagi penduduk desa itu

Tentu saja itu harus dikerjakannya secara perlahan agar masyarakat desa itu bisa menerima perubahan itu secara alami

Joan mengusulkan kepada kepala desa berapa konsep pembangunan desa sehat yang pernah dia perhatikan di dunia sebelum dia bertransmigrasi ke dunia ini.

Masyarakat desa itu lebih terbiasa untuk membuang hajat mereka di ladang atau di sungai. Joan berpikir untuk membuat satu WC umum bersama untuk membuat biogas sehingga gas itu dapat dimanfaatkan untuk memasak.

Waktu gagasan yang asing ini diberikan kepada ayahnya dan kepala desa, mereka menjadi tercengang dan meskipun mereka belum dapat mempercayai hal itu sepenuhnya tetapi mereka sangat mendukung gagasan tersebut.

Tetapi Joan belum dapat mengerjakannya saat ini karena mereka membutuhkan banyak uang untuk membayar dan membeli bahan bangunan yang dibutuhkan.

Meskipun kepala desa menyetujui hal ini tetapi Joan juga tidak mau memperkerjakan orang secara gratis karena tentu saja penduduk desa yang akan mengerjakan hal itu pasti akan meninggalkan pekerjaan mereka sehari-hari dan meskipun nantinya penduduk desa juga yang akan mendapatkan manfaat terbesar tetapi konsep itu masih benar-benar asing dan perlu dibuktikan dahulu manfaat nyatanya.

Tetapi kepala desa tidak menyetujui usul Joan untuk membayar tenaga kerja karena dia berpikir bahwa itu untuk kebaikan bersama. Jadi setelah berapa kali perundingan, akhirnya mereka mendapatkan kesepakatan bahwa keluarga Joan tidak mengeluarkan uang untuk upah pekerjaan gotong royong itu tetapi hanya menyediakan konsumsi bagi mereka.

Tukang-tukang yang selama ini membantu pekerjaan di rumah Joan juga membantu untuk menyebarkan berita itu dari mulut ke mulut sehingga saat kepala desa memanggil semua pria di desa itu untuk membicarakan proyek biogas itu, mereka secara aklamasi menyetujui usulan itu bahkan tuan Wang juga mau menyumbangkan 10 karung beras seberat 100 kg untuk pengerjaan itu.

Tuan Wang belum mengetahui bahwa keluarga Joan memiliki persediaan beras sendiri. Dia berpikir bahwa bubur beras yang akan dimasak oleh ibu Joan berasal dari sisa beras yang dia berikan sebagai kompensasi untuk Joan sebelumnya.

Kalau seandainya dia mengetahui bahwa Joan memiliki persediaan beras yang tidak ada habisnya di ruang dimensi pertaniannya pasti dia tidak akan murah hati untuk menyumbangkan berasnya yang berharga yang membuat isterinya marah-marah waktu mendengar tuan Wang menyumbangkan berasnya dengan murah hati.

Kebetulan rumah Joan terletak di pinggiran tanah milik desa yang membentang sampai ke perbatasan desa yang terletak di pinggir hutan di kaki gunung larangan yang menjadi tempat untuk penduduk desa itu mencari sayuran liar dan berburu binatang.

Jadi Joan meminta ijin kepala desa untuk menyewa tanah seluas 2000 petak itu dan memberikan kompensasi kepada masyarakat desa setelah tanah itu digarap.

Joan berencana untuk membuat semacam padepokan di tanah tersebut dan membuat pertanian terpadu.

Tetapi rencana ini masih bisa menunggu jadi mereka tidak membicarakan itu dengan masyarakat desa, tunggu setelah proyek pengerjaan kompor biogas itu selesai.

Masyarakat desa itu tahu bahwa keluarga Joan berasal dari ibukota dan juga merupakan keluarga bangsawan, jadi mereka berpikir bahwa hal yang wajar saja kalau keluarga Joan bisa mengeluarkan ide-ide yang luar biasa.

Saat pertemuan umum yang biasa mereka lakukan sebulan sekali di balai desa

Mereka senang karena mereka menyadari ide-ide dari ayah Joan sangat bermanfaat bagi mereka. Yang mereka tidak sadari, ide-ide itu bukan berasal dari pengetahuan ayah Joan tetapi dari Joan berdasarkan pengetahuan yang dia miliki dari dunia modern.

Desa yang sebelumnya tidak beraturan itu menjadi rapi dengan penataan kembali tata letak rumah-rumah penduduk desa yang diatur oleh Joan dengan desain perumahan modern.

Penduduk desa meluangkan waktu dua hari setiap akhir minggu untuk bergotong royong membangun jalan dan rumah-rumah yang perlu dipindahkan dari tempat sebelumnya. Rumah yang digusur untuk fasilitas umum mendapatkan penggantian dengan luas yang sesuai.

Mereka juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun rumah mereka kembali karena biaya itu ditanggung oleh kas desa dan pekerjaan dilakukan secara gotong royong.

Tentu ini hal yang mudah bagi penduduk desa karena rata-rata mereka adalah petani dan pemburu yang biasa berkerja keras apalagi secara umum mereka biasa membangun rumah secara bergotong royong sebelumnya.

1
Nanda Akbar
Luar biasa
Murni Dewita
😭😭😭
Aruna
Keluarkan aura julid mu Tuang Lung!
Yayuk Hartini Baharuddin
banyak narasi
Alexioporto87 Alexis
madang ayok pada madang 🤣🤣🤣
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
joan dapat binatang mistis
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
kopi☕
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
Minote 105g
rasa8n sekarang? emank dia sadar saat ditarik ke dimensi?
Nabila Zahra
ojo ojo iki wong jowo lah enek desa krikilan kalibaru karo desa genteng
genteng wetan opo genteng kulon
Minote 105g
busyet, q yg jawa asli malah tidak paham 🤔🤔🤔
Minote 105g
bantu juga penulis novel ini jika ada lebihan walau receh, benar gak thor? 😂😂
Minote 105g
titip sendal yang beda warna bisa? nganggur dirumah ini 😂🤣🤣🤣😀
Minote 105g
desa edan aslinya cuma author takut digunjing pembaca setianya 🤣🤣🤣
Minote 105g
beberapa bukan berapa... malas nambahin huruf ya thor 🤣🤣🤣
Sanja Amel
Luar biasa
Santi.can
apa ini baru episode 1 sudah mengandung bawang😭
Maya Ratnasari
mungkin maksudnya loyal (setia), bukan royal
Maya Ratnasari
angka fantastis kali yaa, bukan angka astronomis. qiqiqiii. baru denger akuh. pengetahuan baru nih, ada frase angka astronomis.
Inyoman Raka
desa kecil tapi bikin ini itu kan jadi semakin sempit dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!