NovelToon NovelToon
Hidden Baby

Hidden Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Akibat dari cinta satu malam, membuat Vie harus merelakan masa mudanya. Setelah dikeluarkan dari kampus, ternyata Vie juga diusir oleh ayahnya sendiri karena Vie telah mencoreng nama baik keluarga.

Lima tahun berlalu, kehidupan pahit Vie kini telah terobati dengan hadirnya sosok Arga, bocah kecil tampan yang sedang aktif berbicara meskipun kini tak tahu dimana keberadaan ayahnya.


Namun, siapa yang menyangka jika selama ini Vie bekerja di perusahaan milik keluarga kekasihnya. Hal itu baru Vie ketahui saat kekasihnya mulai mengambil alih perusahaan.

Masih adakah rasa yang tertinggal untuk sepasang kekasih di masa lalu ini? Mari kita ikuti kisahnya 😊



IG : teh_hijaau
FB : Teh Hijau

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidden Baby 28

Pagi ini suasana hati Arga sedikit lebih membaik karena tadi malam telah berhasil mengusir sang ayah dari ranjang tempat tidurnya. Dirga yang malang harus tidur di lantai dengan kasur tipis. Rasanya sangat keras dan tidak nyaman. Namun, tanpa sepengetahuan Arga, Dirga mampu menculik bundanya lagi. Tidak masalah tidur dibawah asal tidurnya nyenyak dan penuh kehangatan.

"Ga, kamu udah gak marah sama ayah?" tanya Dirga saat sang anak duduk di dekat kursinya.

"Alga masih sedikit malah," celoteh Arga.

"Terus ngapain duduk disini?"

"Bial gak di dudukin sama bunda."

Dirga mengangguk sambil mengoleskan selai ke roti yang hendak ia santap pagi ini. Dirga sudah biasa jika pagi hanya sarapan roti dan susu karena dia sudah terbiasa saat hidup di luar negeri yang tak pernah sarapan dengan nasi.

"Ayah kenapa gak salapan?" tanya Dirga.

"Ayah sarapan kok, ini apa?" Dirga menunjukkan roti yang sudah ia gigit.

"Salapan itu pakai nasi Yah, bial kuat dan sehat. Banyak makan sayur juga."

"Tuh, dengerin kata anaknya," timpal Vie.

Setelah sarapan, Dirga dan Vie segera bergegas untuk mengantar Arga ke sekolahan. Arga sudah tidak menunjukkan rasa kesalnya kepada Dirga. Apalagi saat mereka telah sampai di sekolahan, Dirga-lah yang digandeng oleh Arga untuk mengantarkan hingga depan kelas.

Seperti biasa, di depan kelas sudah ada Miss Queen yang sengaja menunggu anak didiknya berdatangan.

"Selamat pagi Arga? Tumben sama ayahnya? Mana bundanya?"

Arga ternyata tidak menyadari jika bundanya tidak ikut turun, lebih memilih berada di mobil.

"Bunda di mobil, Miss," jawab Arga cepat.

Sebelum masuk ke dalam kelasnya, Arga mencium telapak tangan Dirga seperti anak-anak yang lain. Arga sangat senang karena ia bisa mencium telapak tangan ayahnya setelah sekian lama menunggu.

"Da … Ayah."

Dirga membalas dengan lambaian tangannya.

Sampai di mobil, Dirga bernafas lega karena akhirnya ia bisa berdua dengan Vie. Mengingat Arga yang sangat posesif, membuat Dirga kesusahan menghabiskan waktu berduaan dengan Vie.

Dirga memutar arah, mobilnya kini melaju pulang ke rumah, membuat Vie merasa terheran. Namun, sejenak Vie baru teringat jika saat ini Vie tidak lagi bekerja di kantor.

"Ga, kamu gak langsung ke kantor?" tanya Vie saat Dirga ikut turun dari mobilnya.

"Em … ada yang ketinggiannya deh, Vie." Dirga masuk ke dalam diiringi oleh Vie.

Vie tak tahu barang apa yang tertinggal, langkah Dirga semakin cepat menuju ke kamar. Bukannya mencari sesuatu, Dirga malah langsung mengunci pintu saat Vie sudah masuk perangkap.

"Lho, Ga. Kok di kunci?"

"Kan aku bilang ada yang tertinggal, Vie. Makanya aku ingin mengambilnya."

Dirga menuntut Vie untuk duduk di tempat tidur. Sambil memegangi wajah Vie, Dirga memuji kecantikan sang istri sebelum mengambil sesuatu yang tertinggal.

"Kamu cantik banget sih, Vie? Gara-gara Arga aku gak bisa mengambil jatahku."

Vie baru menyadari apa yang tertinggal pagi ini. Ia pun tersenyum lebar saat Dirga mengerlingkan satu matanya.

"Mumpung gak ada Arga kamu bisa puas untuk mende.sah dibawah ku maupun di atasku."

*

*

*

Vie menertawakan dirinya sendiri saat ia harus mandi lagi. Namun, itu tidak menjadi masalah untuk Dirga yang menikmati mandi berkali-kali dengan Vie.

"Makasih ya, Vie. Kamu semangatku, aku pastikan nanti malam akan segera pulang. Tunggu aku ya, dan pastikan Arga harus tidur lebih awal, oke!"

Vie memijat pelipisnya. Sifat yang dimiliki Dirga tak jauh beda dengan sifat Arga, keduanya sama-sama terlalu posesif dan tak ada yang mau mengalah.

"Mana bisa aku memaksakan Arga agar cepat tidur. Kamu ini aneh, Ga."

Setelah berhasil mengambil sesuatu yang tertinggal, Dirga segera berangkat ke kantor, meskipun hari sudah menunjukkan pukul sepuluh. Meskipun sudah siang, tak akan ada yang berani untuk memarahinya, karena dia adalah bos-nya.

Sesampainya di kantor, Dirga telah ditunggu oleh Kai di depan pintu ruang kerjanya. Wajahnya kusut bak baju yang tak pernah disetrika. Kau hanya bisa mondar-mandir menunggu kedatangan bos-nya.

Dirga yang melihat Kau seperti setrikaan, langsung menghampirinya.

"Kamu ngapain disini, Kai? Kayak setrikaan rusak aja," ledek Dirga.

Mata Kai langsung bersinar saat melihat sosok Dirga di hadapannya.

"Bos, untung saja kamu datang, jika tidak, hancur bos. Jabatan mu akan dilengserkan." Kai segera mengadu kepada Dirga bahwa di dalam ruangan ada pak Wira yang sudah menunggu kedatangan Dirga selama dua jam.

"Apa kamu bilang? Di dalam ada big bos? Kenapa kamu gak hubungi aku, Kai? Kamu sengaja ya, biar aku lengser?" Dirga ikut panik saat mendengar papanya sudah ada di dalam. Dirga takut jika ia dianggap tidak bisa menjalankan perusahaan dengan baik dan akan menurunkan titelnya sebagai karyawan biasa.

"Aku sudah menghubungi, tapi tak ada jawaban. Coba lihat saja ponsel anda bos." terang Kai.

Dirga mengacak rambutnya, tetapi sesaat ia mengatur nafasnya agar lebih tenang. Ia harus masuk dan menjelaskan keterlambatannya hari ini. Karena ini adalah catatan pertama untuk Dirga datang terlambat saat masa percobaan kerja Dirga.

Dirga membuka pintu. Ia melihat sang ayah sudah duduk di kursi kebesarannya, eh, maksudnya milik pak Wira, Dirga kan masih dalam masa percobaan, layak atau tidak.

"Kamu dari mana dan sekarang sudah pukul berapa? Jika atasannya saja tidak bisa on time, bagaimana dengan anggotanya? Ini sudah hampir jam istirahat dan kamu baru datang?" Wira meneliti wajah dan bagian leher milik Dirga, membuat Dirga merasa risih atas perlakuan papanya saat ini.

"Papa ngapain sih?" Dirga menepis tangan papanya saat berusaha melihat lebih jelas lagi.

"Papa hanya ingin melihat apakah kamu terlambat karena sedang berlayar atau masalah lain," jelas Wira.

"Sejak kapan Dirga menjadi pelayar, Pa?"

Wira tak menemukan bekas tanda gigitan serangga di leher Dirga, apakah Dirga tidak sedang melakukan pelayaran tadi?

Ah, kenapa harus leher milik Dirga yang ia cek, seharusnya milik sang istri. Karena tidak mungkin jika Vie akan berubah menjadi vampir saat sedang berlayar.

"Ya sudah, jangan kamu ulangi lagi keterlambatan ini. Papa tidak mau ada kesalahan yang sama di kemudian hari. Satu lagi, kamu harus tegas dengan lawan kerjamu, jangan sampai kesalahpahaman kemarin juga terulang kembali. Kasian istrimu."

Dirga mendongak dengan keterkejutan, darimana papa tau jika kemarin telah ada kesalahpahaman antara dia dan Vie?

"Papa tau dari mana?"

"Kamu kenapa semakin bodoh sih, Ga? Jelas dari cctv lah," sentak papanya.

🌹 Bersambung 🌹

Mana suaranya yang belum tidur atau yang udah terbangun dari tidurnya? Jangan lupa di like, kasih tau jika ada typo, biar segera di revisi. Kembang kopinya masih Othor tunggu karena itu adalah salah satu cara mengangkat novel ini naik kepermukaan. Jangan biarkan tenggelam seperti Babang Rey 😭

1
Ds Phone
anak nya terlampau bijak
Ds Phone
bagus bawak kelurga kamu sekali
Ds Phone
semua tak kesambaian
Ds Phone
jahat sunguh dia
Ds Phone
apa akan hadi
Ds Phone
tak sabar dah
Ds Phone
apa neraka cakap kan tak faham
Ds Phone
kenapa bodoh sangat
Ds Phone
kenapa bodoh siasat dulu perumpuan betul ketidak
Ds Phone
cari bala ni
Ds Phone
dia ada hati dekat jenis tapi tak sedar
Ds Phone
habis lah kau
Ds Phone
macam mahu berlumba
Ds Phone
apa kah dia akan selamat
Ds Phone
apa yang jadi
Ds Phone
pandai buat helah
Ds Phone
apa tu
Ds Phone
harus macam mana lagi dah anak kamu macam tu
Ds Phone
memang kenapa tak tepis tangan perumpuan tu
Ds Phone
di mana mana pun bolih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!