DENDAM JIWA NAYLA

Di negeri sakura,

Gisel yang sedang dalam masa pemulihan pasca operasi jantung yang dijalaninya, terlihat berdiri dibalik kaca apartemen mewah milik Nayla sambil berbicara dengan Lucas, sang kekasih ditelepon.

Sudah sepekan mereka tidak bertemu dan rasa rindu dalam hatinya semakin membuncah.

"Sayang, kapan kamu akan kesini.  Aku kesepian sendirian diapartemen besar ini",ucapnya merajuk.

Melihat kekasihnya merajuk, Lucas merasa gemas dan ingin segera terbang ke negara sakura menemui sang kekasih, namun sayangnya dia masih dalam masa berkabung sehingga rasa rindu yang menyesakkan dada ini berusaha untuk dia tahan dalam hati.

“Sabar ya sayang. Aku masih harus berakting sebagai suami setia yang begitu terpukul kehilangan istri yang sangat aku cintai. Jika aku pergi sekarang, bukankan itu membuka celah bagi semua orang untuk mengkritikku”

Mendengar ucapan kekasihnya, Gisel hanya bisa menyebik dengan kedua mata berkaca-kaca, membuat Lucas merasa tertekan.

“Sayang, jangan seperti itu. Kamu membuatku sangat sedih. Seandainya bisa, aku ingin memanimu disana hingga kamu sembuh. Tapi, kamu tahu sendiri kan, masih banyak hal yang harus aku selesaikan disini. Semua ini kulakukan juga demi masa depan kita”, ucap Lucas penuh rasa bersalah.

Gisel yang mengetahui jika Lucas masih harus mengurus perusahaan milik Nayla dan seluruh kekayaan keluarga Darmawan yang sebentar lagi akan menjadi miliknya pun perlahan mulai tersenyum.

Dia tak boleh egois, langkahnya sudah sejauh ini jadi dia tak bisa salah langkah hingga membuatnya kehilangan segalanya.

Gisel tak mau kembali hidup menderita seperti dulu, tanpa pendukung dan hidup dalam bayangan ketakutan.

Sekarang, setelah berusaha dengan keras, akhirnya satu persatu yang dia inginkan telah terwujud.

Maka dari itu, diapun berusaha untuk menahan rasa rindu dan memberi dukungan penuh terhadap lelaki yang sangat dicintainya itu.

“Baiklah sayang, aku mengerti”

Melihat kekasihnya sudah kembali ceria, Lucas pun merasa senang dan diapun berjanji akan segera menyelesaikan semuanya agar bisa segera berkumpul kembali dengan wanita yang sangat dicintainya itu.

“Doakan semuanya lancar ya, agar kamu bisa segera menyandang gelar nyonya Wibisono. Sekarang kamu cepat istirahat, jangan banyak berpikir. Aku dengar dari dokter bahwa tubuhmu sempat menolak jantung Nayla sehingga harus masuk ICU”, ucap Lucas cemas.

Gisel yang kembali diingatkan mengenai kondisi buruk tersebut berusaha untuk tetap tersenyum agar Lucas tak menaruh rasa curiga terhadapnya.

“Baiklah sayang. Aku istirahat dulu ya. ingat, jangan bergadang dan jaga kondisi tubuh. I Love U Mmmuaaachhhhh.....”, ucapnya sambil memberikan kiss jauh untuk sang kekasih.

“ok sayang. I love u too. Mmmuaaachhh....”, balas Lucas.

Setelah sambungan telepon berakhir, tubuh Gisel luruh ke lantai dan tatapan matanya menjadi kosong.

Dia tak tahu apa yang salah dengan jantung Nayla hingga dia harus dilarikan ke ICU dua hari setelah operasi.

Meski nyawanya masih bisa terselamatkan, namun tetap saja hal ini membuat Gisel sedikit was-was.

Sekarang saja, jika dia tak memaksa pulang karena tak tahan berada dirumah sakit sendirian, saat ini pasti dirinya masih terbaring diatas ranjang rumah sakit yang memuakkan.

Dokter sebenarnya sudah mengingatkan mengenai kondisi ini jika Gisel memaksa menggunakan jantung Nayla, bahkan dokter juga sempat memberikan alternatif lain, menawarkan seseorang yang memiliki jantung yang juga cocok dengannya, dimana kemungkinan dia mengalami trouble cukup kecil jika dibandingkan Gisel memaksakan jantung milik Nayla ditubuhnya.

Hanya saja Gisel tetap keras kepala dan menolak saran sang dokter dengan alasan terlalu lama jika menungu pasien tersebut mati akibat penyakit kanker pankreas yang dialaminya sehingga jantungnya bisa dia ambil.

Entah kenapa Gisel cukup terobsesi dengan Nayla hingga ingin mendapatkan semua yang Nayla miliki.

Sebagai sesama anak yang tumbuh dipanti asuhan, Nayla selalu lebih unggul darinya, membuat rasa iri yang sudah dia pupuk sejak kecil terus tumbuh dan berkembang.

Bahkan usaha Gisel untuk melenyapkan Nayla, bekerja sama dengan para penculik anak, agar perhatian ibu panti hanya terpusat padanya juga gagal dan justru hal itu membawa keberuntungan bagi Nayla hingga bisa diadopsi oleh keluarga Darmawan ketika kabur dari penculik yang menyekapnya.

Sejak Nayla diculik, Gisel yang mengira jika Nayla telah mati karena para penculik yang menangkapnya merupakan sindikat penjualan organ manusia secara illegal merasa senang karena dia tak lagi memiliki rival dipanti.

Gisel yang sudah melupakan keberadaan Nayla tanpa sengaja bertemu lagi dengannya ketika dia beranjak dewasa dan telah keluar dari panti.

Malam itu, sepulang kerja ketika dia sedang dipalak dan dipukul hingga babak belur karena melawan oleh sekelompok preman, Nayla yang kebetulan lewat menolongnya.

Dia yang mengenali Nayla pun seketika mulai memiliki ide licik.

Memanfaatkan kelembutan hati Nayla, Gisel yang berakting menyedihkan, membawa nama ibu panti yang telah meninggal, pada akhirnya dia berhasil masuk kedalam keluarga Darmawan.

Meski kedua orang tua Nayla tak berniat mengangkat Gisel sebagai anak, namun tak demikian dengan Nayla, dia telah menganggap Gisel sebagai kakak angkatnya meski tak ada proses kearah sana.

Gisel yang tak puas akan keputusan keluarga Darmawan yang tak mau memberinya status, bertekad dalam hati untuk merebut semuanya, hingga dia bertemu dengann Lucas dan merencanakan semuanya, termasuk membunuh pasangan suami istri Darmawan serta membuat Lucas sang kekasih menikah dengan Nayla demi bisa mendapatkan harta keluarga Darmawan begitu Nayla mati.

Gisel melihat dimata Lucas ada cinta, ketulusan dn kesetiaan, semua yang didambakan ada pada pria itu.

Cinta pertama sekaligus cinta terakhirnya.

Pria ini bahkan mendobrak aturan keluarga dan menentang mereka demi bisa terus bersamanya.

Seseorang yang memprioritaskan dia diatas segalanya. 

Bahkan pria ini rela menanggung dosa besar untuknya.

Dicintai sebegitu dalam bagaimana Gisel tak bahagia.

Sesuatu yang sejak lama didambakannya, sebuah perhatian dan kasih sayang tak terhingga,  membuat hatinya merasa puas.

Pada akhirnya, dia menjadi pemenang dalam perjalanan hidup ini .

Begitu Lucas menikahinya dan seluruh kekayaan keluarga Darmawan ada ditangannya,  tak akan ada lagi orang yang berani meremehkannya.

Semua orang harus hormat dan menyanjungnya jika menginginkan sedikit perhatian darinya.

Membayangkannya saja sudah membuat Gisel merasa bahagia.

Sementara itu di ibukota, setelah menutup telepon dari sang kekasih, Lucas duduk disofa dengan wajah suram.

Entah apa yang terjadi pada dirinya,  akhir-akhir ini di terus bermimpi buruk hingga tidurnya sangat kurang.

Setiap malam di bermimpi sedang berada diruang operasi, menyaksikan para dokter mengambil jantung Nayla,  tanpa anastesi dia bisa melihat bagaimana kesakitannya sang istri ketika pisau bedah mengoyak dagingnya dan mengeluarkan alat penopang hidupnya tersebut dari tubuhnya.

Rasa bersalah terhadap mendiang istrinya seolah tak berhenti mengejarnya tanpa lelah, membuat fisik dan psikisnya kelelahan.

Lucas menangkupkan kedua tangannya diwajah, berusha menghilangkan bayang-bayang Nayla dalam benaknya.

"Tidak! Sama sekali tak ada penyesalan! Ini semua keputusanku! Nayla sudah mati! Ya, dia sudah mati jadi aku harus melupakannya!"

Lucas terus berusaha meyakinkan diri jika keputusannya benar. 

Semua yang dilakukannya ini demi orang yang sangat dicintainya.

Dia mengabaikan hati nuraninya yang berbisik jika semua perbuatannya itu salah dan memintanya untuk berhenti, namun Lucas yang terlanjur basah pun ingin sekalian menyelam,  menikmati semua kekayaan yang tersaji didepannya dengan penuh keserakahan.