NovelToon NovelToon
Si Gadis Buruk Rupa

Si Gadis Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan_Neen

Follow Ig Author @shan_neen2601

📢Novel update setiap hari senin sampai jumat 3 kali sehari masing-masing 1000 kata

Sabtu-minggu dan tanggal merah 1 bab saja, kecuali jika memungkinkan untuk double up📢

❗Novel ini Murni karangan dari Author. Jika anda suka, silakan tinggalkan like dan komentar. Jika mau kasih kritik dan saran yang membangun juga silakan. Jika memang tidak suka, tidak dipaksa untuk lanjut membaca. Trimakasih🙏

Seorang gadis belia bernama Liana Yu, harus kehilangan kedua orang taunya diusia yang masih sangat muda. Dia terpaksa tinggal dengan bibi dan sepupunya yang selalu menyusahkan setiap hari, hampir selama sepuluh tahun terakhir.

Karena merasa iri dengan paras cantik Liana yang selalu menjadi pusat perhatian, sepupunya dengan kejam menyiram gadis itu dengan air mendidih, hingga membuat wajah Liana melepuh dan menyisakan bekas di beberapa bagian, hingga dia menjadi buruk rupa.

Dengan kegigihan dan sikap pantang menyerahnya, Liana terus berusaha mengumpulkan modal agar bisa mewujudkan impiannya, yaitu mengambil kembali benda peninggalan orang tuanya dan pergi dari rumah bak neraka itu, serta mengobati wajahnya yang buruk rupa.

Suatu ketika, sang bibi ingin menjual Liana kepada seorang pria tua, untuk dijadikan istri yang ke sekian, sebagai penebus hutang.

"Aku mau dibawa ke mana?" tanya Liana gemetar.

"Tentu saja pulang ke rumah calon suamimu. Bibi akan kirimkan semua barang-barangmu kesana. Cepat pergi lah!" seru Bibi Carol.

"Tidak, Bi. Tolong jangan lakukan ini. Aku mohon," pinta Liana.

Namun, disaat keputusasaan menghampiri, sebuah kejadian tak terduga terjadi, dan mengubah hidup gadis itu.

Apa yang menanti Liana dikemudian hari? Akankah gadis itu mampu meraih bahagia di hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

Di sebuah rumah kecil nan kumuh, yang terletak di sisi utara kota Metropolis. Di sebuah peternakan milik seorang pria tua yang gemar mengoleksi istri muda, nampak Caroline sedang bekerja memberi makan hewan ternak yang ada di dalam kandang.

Penampilannya sungguh berbeda jauh dengan sebelumnya. Pakaiannya compang camping dan kumal. Debu dan kotoran memenuhi tubuh dan wajahnya yang biasa selalu tampil gaya.

“Bu, aku capek! Mereka terus saja mengganggu ku dari tadi,” keluh seorang gadis yang baru saja menghampiri Caroline.

Wanita paruh baya itu menoleh dan melihat putrinya yang tengah berjongkok di belakang.

“Sayang, kamu sabar. Ibu akan coba cari cara supaya kita bisa keluar dari sini secepatnya,” ucap Caroline pada Jessica.

“Tapi kapan? Aku lelah, Bu. Ini semua gara-gara Liana. Kalau aja dia nggak lari, kita nggak akan mungkin berakhir di sini,” gerutu jessica.

“Benar. Ini semua gara-gara anak tak tau balas budi itu. Kalau tau dia akan menyusahkan kita, ibu nggak akan mau merawatnya selama ini. Lagipula, dia juga bukan keponakan kandungku,” ucap Caroline.

“Maksud Ibu?” tanya Jessica.

“Nanti kita bahas ini di rumah. Sekarang, selesaikan dulu pekerjaan kita, sebelum mereka kembali menyulitkan kita,” seru Caroline.

“Ckk! Itu bukan rumah, Bu. Itu lebih tepat disebut neraka,” keluh Jessica.

Caroline tak menghiraukan lagi rengekan sangat putri. Dia memilih meneruskan pekerjaannya agar dia bisa segera beristirahat.

Tubuh tuanya tak mampu jika harus bekerja lebih banyak dari biasanya. Terlebih selama ini, dia yang tak pernah bekerja keras, dan hanya mengandalkan uang hasil bekerja dari Liana serta pensiunan sang suami.

Saat petang, mereka baru diperbolehkan kembali ke tempat peristirahatan, yang lebih layak disebut kandang hewan dibanding rumah.

Sebuah bangunan usang, dengan beberapa ruangan yang hanya disekat oleh papan setinggi kepala orang dewasa, dan sehelai kain panjang mencapai lantai yang dipakai sebagai gorden di pintu.

Lantai yang dingin dan lembab, tertutup tumpukan jerami yang gatal menusuk kulit, dan selembar matras tipis yang sempit, yang digunakan untuk tidur dua orang.

Caroline dan Jessica, adalah penghuni baru yang paling di benci oleh semua wanita pekerja yang ada di sana.

Pasalnya, mereka iri pada Jessica yang tidak harus dipaksa menikah dengan si tua Paulo, meski ibunya memiliki hutang pada pria tua itu.

Sehingga membuat kedua wanita itu, sering diganggu oleh para istri terbuang dari Paulo.

Saat ini, Caroline dan Jessica sedang berada di ruangan mereka. Wanita paruh baya itu tengah menceritakan tentang siapa Liana sebenarnya.

“Jadi, Liana bukan anak kandung dari bibi Vivian? Kenapa bisa?” tanya Jessica.

Dia terkejut saat ibunya mengungkap rahasia yang selama ini ditutupnya rapat.

“Vivian dulu tiba-tiba saja pulang dengan membawa seorang bayi. Nenekmu begitu terpukul karena mengira, jika bibimu telah melakukan dosa hingga memiliki seorang anak. Beliau sampai sakit dan akhirnya meninggal karena hal tersebut.”

“Dia memang tak mengatakannya langsung. Dia bahkan tak pernah menyinggung siapa ayah dari anak itu. Tapi, saat akhir hidupnya, dia menitipkan Liana kepada ibu, dengan mengatakan jika dia sudah tak memiliki orang tua sejak lahir. Dari situlah ibu tau, kalau Liana bukan anak dari Kak Vivian,” ungkap Caroline.

“Jadi, siapa dia sebenarnya?” tanya Jessica penasaran.

“Ibu juga tidak tau. Tapi, ada satu benda yang bibimu titipkan kepada ibu, dan dia bilang jika nanti Liana sudah berusia dua puluh tahun, benda itu harus diberikan kepada anak itu,” lanjut Caroline.

“Benda apa itu, Bu? Apa itu berharga? Kenapa kita tidak menjualnya saja untuk membayar hutang?” cecar Jessica berharap.

“Benda itu sudah ibu gadaikan sejak lama. Kamu tau sendiri kalau kita kekurangan uang. Hanya mengandalkan uang pensiunan ayahmu saja tidak akan cukup! Apa lagi anak kurang ajar itu, selalu menyembunyikan uangnya dari kita," jawab Caroline.

“Hem, ku kira masih ada. Mungkin bisa kita pakai untuk modal melarikan diri dari sini,” gumam Jessica kecewa.

Caroline tiba-tiba mendekatkan mulutnya ke telinga putrinya.

“Ibu punya rencana untuk bisa keluar dari sini,” seru Caroline.

Jessica menjauhkan sedikit kepalanya dan menatap wajah dang ibu.

“Apa itu?” pekik jessica.

Caroline menempelkan telunjuknya di depan bibir, pertanda bahwa sangat putri harus diam.

“Kamu tunggu dan lihat. Cukup untuk bersikap tenang dan menurut sementara waktu. Jika sudah saatnya tiba, ibu pasti akan membawamu keluar dari sini,” seru Caroline.

...👑👑👑👑👑...

Rumah sakit metropolis, Liana yang sudah pulih sepenuhnya, kini bersiap untuk keluar dari rumah sakit.

Sesuai kesepakatannya dengan Kakek Joseph, Jimmy akan membawanya ke rumah besar, yang pernah disebutkan kakek tua itu sebelumnya.

Semenjak hari di mana Liana membuka perban di wajahnya, dan sempat membuat Kakek Joseph seperti terhipnotis dengan paras barunya, pria tua itu tak lagi datang mengunjungi Liana di rumah sakit.

“Paman, apa kita akan pergi dari kota ini?” tanya Liana.

Namun, Jimmy hanya diam meski gadis itu selalu bertanya kepadanya. Pria itu lebih memilih fokus pada kemudi dan mengeraskan volume musik yang diputar di dalam mobil.

Karena merasa diabaikan, Liana pun akhirnya memilih untuk diam dan memejamkan matanya.

Sekitar empat jam perjalanan, akhirnya mereka telah memasuki sebuah kawasan perbukitan yang begitu sejuk dan asri. Hamparan hutan pinus dan padan rumput yang luas, menghiasi kanan kiri jalanan di tempat tersebut.

Suara kicau burung begitu jelas terdengar di tempat tersebut. Liana yang sudah terbangun pun, begitu terpukau dengan pemandangan di depannya.

“Wah, apa aku sedang bermimpi? Ini indah sekali, Paman,” ucap Liana berdecak kagum.

Jimmy tak menyahut. Dia hanya melihat gadis itu dari kaca spion mobilnya.

Terlihat jelas jika Liana begitu menikmati pemandangan yang tersuguh di hadapannya itu. Dia yang sedari kecil selalu bergelut dengan debu, polusi dan kebisingan jalanan kota Metropolis, tentu saja merasa begitu senang dan takjub dengan apa yang dilihatnya sekarang.

“Apa kita benar-benar pergi dari Metropolis?” tanya Liana lagi kepada Jimmy.

Pria itu masih bungkam, dan tak menjawab apapun pertanyaan yang diajukan oleh Liana. Gadis itu pun melengos, mencebik kesal dan kembali menikmati pemandangan di luar kaca mobil.

Dia membuka kaca jendela, dan mengulurkan tangan keluar. Udara sejuk seketika menyapa kulit wajah Liana yang telah pulih.

Gadis itu memejamkan mata, meresapi aroma hutan pinus yang begitu menenangkan.

Akhirnya, aku bisa pergi dari tempat itu. Meskipun ada satu hal yang aku sesalkan. Peninggalan ibu masih ditangan Bibi Caroline. Suatu hari, aku pasti akan kembali dan merebut apa yang sejak awal menjadi milikku, batin Liana.

.

.

.

.

Mohon dukungan untuk cerita ini😊🙏

Jangan lupa like dan komentar yah😘

1
Rika Fitria
kenapa th 2025 baru nemu Novel ini ceritanya bagus ga bertele tele keren banget Author.
Pink Pink
9 feb 2025...baru baca novel ini...
bagussssssss bgt ceritanya rela bergadang demi nge gas bacanya...terimakasih author sudah terbitin cerita sebagus ini/Determined//Kiss/
🐌KANG MAGERAN🐌: kalo bagus, kasih rating bintang 5 dong kak 😊
total 1 replies
Pink Pink
bgus bgttttttttttttttttttt
Pink Pink
Buruk
Rika Fitria
Luar biasa
Dwi miemie
kenapa Liana sama authornya dibikin menderita tetap tingal di rmh bibinya , padahal Liana sdh punya gaji sendiri , klo kontrak kan bisa hidup tenang tanpa diganggu bibi / sepupunya
Dwi miemie
smoga penjuanganya akan mengangkat derajatmu dn sepupu serta bibi mu akan menuai karma
Dinivirgo
Luar biasa
Sutiyah Muhail
🤣🤣🤣khasihan cris
Sutiyah Muhail
ya Falcon pasti 🥰🥰🥰
Yanne Wirma Sari
🥰🥰🥰🥰
Sutiyah Muhail
ya ampun gimana tuh anak buah falcon apa ngga liat Liana di culik
Sutiyah Muhail
baca nya ikut nangis 😭😭😭
Theresia Onih
jadi pingin lihat profil pasangan yg lagi bucin..
🐌KANG MAGERAN🐌: nggak ku kasih visualnya kak😅🙏
total 1 replies
Theresia Onih
makin seruu.
Theresia Onih
jangan sampai putus ya..
Theresia Onih
ceritanya bagus banget..keren
🐌KANG MAGERAN🐌: makasih kak 😘mampir ke cerita lainnya juga ya
total 1 replies
vhy_er
sangat menarik.
Martina Milala
salut dengan keberanianmu liana😀
菲菲 Dwi L Arema
Makanya liana jgn keras kapala sok jagoan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!