NovelToon NovelToon
Kesabaran Ku Membawa Cinta

Kesabaran Ku Membawa Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ulfa Zahra

Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.

Buku diary ku, Apakah kamu tahu.

Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.

Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.

Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.

Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manajer

Di kantor.

Haidar baru saja sampai di ruangan kerja nya, dan melihat kalau para karyawan di sana sedang menatap dirinya.

"Ada apa dengan mereka, kenapa mereka memerhatikan ku seperti itu? Apakah mereka sudah tahu kalau Adikku menikah dengan tuan Fazar, yaitu bos kami sendiri? Tapi itu tidak mungkin, karena pernikahan Wiyah sangat tertutup dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui nya." Gumam Haidar saat melihat kerumunan orang-orang berada di meja kerjanya.

Ya. Seingat Haidar, saat pernikahan Wiyah tidak ada teman sekantornya yang mengetahui pernikahan itu, karena Haidar sendiri meminta pernikahan ini agar dirahasiakan dari orang-orang, sampai Fazar dan Wiyah memintanya untuk mengungkapkan pernikahan mereka.

Karena tidak ingin bertanya-bertanya, Haidar melangkah mendekati meja kerjanya yang saat ini sudah dikerumuni para karyawan lainnya.

Para karyawan itu menatap Haidar dengan tatapan penuh dengan tanda tanya. Teman Haidar yang menyadari kehadirannya, melangkah mendekati Haidar." Dar, Apa kamu sudah mendengar berita didalam kantor hari ini?"

Sedangkan Haidar hanya menggeleng tidak tahu, karena ia saja baru datang, lalu bagaimana ia tahu berita didalam kantor setelah kemarin ia tidak turun bekerja, karena pernikahan sang adik. Ini saja ia sudah telat datangnya tidak seperti jam kerja yang di tentukan.

"Aku belum mengetahuinya, soalnya dari kemarin aku nggak masuk kerja. Emangnya ada kabar apa di kantor?" Tanya Haidar tiba-tiba ikut penasaran. Bisanya Haidar paling malas mendengar kabar-kabar dari kantor yang biasanya kurang penting menurutnya.

Taman Haidar menatapnya penuh selidik setelah mendengar kalau Haidar belum mengetahui kabar hari ini yang membahas soal dia."Benar kamu belum tahu?” Tanya temen Haidar memastikan. Sementara Haidar hanya menggeleng mengiyakan karena ia belum mengetahui ada berita apakah hari ini dalam kantor.

Walaupun ragu tapi teman dari Haidar tetap mengatakannya."Aku dengar dari isu-isu karyawan di kantor, kalau kamu di pecat oleh Tuan Fazar, Bos kita selain taun Fadil." Jawab Teman Haidar memberitahukan isu di dalam kantor selama dua hari ini, tapi baru kemarin teman Haidar mendengarnya, dan kini teman dari Haidar memberitahukannya langsung ke Haidar setelah orang menyebarkan isu itu.

Haidar yang mendengarnya cerita teman nya terlihat diam, karena Haidar sedang berfikir kenapa ia bisa di pecat sementara dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Ia terus mencari letak kesalahannya di mana, sampai membuatnya di Pecat oleh bos sekaligus iparnya.

Apakah kesalahannya karena menerima pinangannya, dan membuat Adiknya menikah dengan pria itu?

Astaghfirullah. Pikiran buruk tiba-tiba saja hadir di pikirkan nya. Kenapa Juga Haidar mempersalahkan pekerjaan, dan juga kehidupan mereka di luar pekerjaan kantor.

"Benarkah itu satria?” Tanya Haidar memastikan karena ia tidak percaya dengan isu yang beredar. Taman Haidar hanya mengangguk sebagai jawaban, kalau perkataan nya barusan benar bukan kebohongan. Orang ia sendiri yang mendengar isu itu dari karyawan lainnya, sementara karyawan lainnya pasti mendengar nya langsung dari sekertaris Zain, dan Zain pasti mendengarnya langsung dari bos nya, yaitu tuan Fazar.

"Iya Dar, aku langsung mendengarnya dari karyawan-karyawan lain."

Haidar hanya bisa menghela nafasnya setelah memastikan kalau Satria tidak sedang berbohong. Haidar berfikir bisa saja kalau dirinya tidak sengaja melakukan kesalahan yang ia tidak sadari atau tidak di sengaja ia lakukan.

Haidar kembali melangkah mendekati meja kerjanya dan ia bisa melihat kalau beberapa berkas di sana sudah tersusun rapi di sebuah kota kecil. Entah siapa yang merapikan nya, tapi Haidar yakin pasti ini suruhan iparnya.

Karyawan di sana hanya bisa menatap Haidar dengan tatapan kasian atau sebaliknya.”Kami ikut sedih Haidar." Ucap mereka. Sementara Haidar tersenyum menanggapinya.

Tapi saat Haidar sedang mengambil barang-barang nya, Sekretaris Zain datang menghampiri mereka. Karyawan lain langsung menunduk hormat saat Zain mendekati mereka. Haidar menatap Zain. Tentu Haidar mengenal siapa pria itu.

“Selamat pagi pak Haidar." Sapa sekertaris Zain  sudah berada dekat dengan Haidar dan juga orang-orang di sana.

Tapi sebelum Zain mengatakan sesuatu, Zain melirik ke arah karyawan itu, dan para karyawan yang mengerti arti dari tatapan Zain, langsung berhambur pergi meninggalkan meja kerja Haidar, dan kembali ke meja kerja mereka masing-masing. Walaupun mereka sudah berada di meja kerja mereka, tapi para karyawan itu masih bisa menguping perbincangan keduanya.

Ya, seperti yang terlihat. Mata dan tangan tetap menjalankan tugasnya, tapi kuping tetap bisa mendengarkan.

Zain menatap ipar dari bos nya itu."Maaf pak Haidar, anda kami pecat." Ucapnya sengaja menjeda pekerjaannya sebelum nanti ia melanjutkannya lagi. Tapi sebelum itu Zain ingin mendengar jawaban dari Haidar terlebih dahulu.

"Baik tuan." Jawab Haidar sopan, walaupun Haidar merasakan berat saat mengeluarkan kalimat itu, tapi Haidar ikhlas menerimanya pemecatannya."Tapi sebelum saya keluar, Saya ingin menyusun barang-barang saya terlebih dahulu, tuan." Lanjut Haidar kembali.

Zain hanya tersenyum kecil mendengar jawaban Haidar yang pasrah menerima pemecatan nya, tanpa mengeluarkan satu kalimat protes apapun. Ternyata Haidar orang baik, tidak ada kemarahan dari nada perkataan nya dan hanya pasrah menerima pemecatan nya.

"Silahkan pak Haidar. Tapi saya keluar, saya ingin menyampaikan sesuatu pada anda dan ini sesuai perintah dari tuan Fazar. Anda kami pindahkan sebagai manajer keuangan di perusahaan ini." Lanjut nya Zain, sontak membuat karyawan disana langsung beralih menatap ke arah mereka sangking terkejutnya. Mereka tidak percaya dengan perkataan sekretaris Zain.

Kenapa bisa, bukannya tadi Haidar di pecat, tapi kenapa jabatannya malah dinaikan?

Sementara Haidar yang mendengar perkataan sekertaris Zain, dibuat terkejut dan tidak percaya."Maksudnya tuan?" Tanya Haidar dengan memastikan dengan wajah terkejutnya.

"Anda bisa menanyakan langsung pada tuan Fazar, Pak Haidar. Saya tidak bisa menjawabnya disini, karena sebentar lagi akan ada orang suruhan dari tuan Fazar, yang akan membantu Pak Haidar mengerjakan pekerjaan pertama anda sebagai manajer. Mereka akan membantu pak Haidar sampai pak Haidar bisa menguasai semua perkejaan baru anda ." Ucap sekertaris Zain, semakin membuat Haidar terdiam karena terkejut.

"Tapi tuan saya...." Haidar ingin menolak Ucapan Sekretaris Zain, tapi sebelum itu terjadi Zain sudah menyambung nya terlebih dahulu.

"Maaf Pak Haidar, anda bisa membicarakan langsung pada tuan Faza. Saya hanya menjalankan perintahnya.” Haidar diam dan tidak berkata-kata lagi mendengar jawaban Sekretaris Zain.

“Maaf pak Haidar, kalau tidak ada yang di bicarakan lagi. Saya ingin keluar, karena tuan Fazar sudah menunggu." Ucap Zain, membuat haidar diam tidak berkata apa-apa karena pertanyaannya seakan menghilang dalam sekian detik.

Tanpa mendengar jawaban dari Haidar, Zain melangkah meninggalkan Haidar yang masih berdiri menatapnya.

Zain bukan nya bersikap tidak sopan, hanya saja Zain sedang menghindari penolakan Haidar. Zain juga pasti sudah di tunggu oleh Fazar yang mungkin sudah berada di ruangannya.

Sementara Haidar hanya bisa menatap punggung Zain, yang semakin menjauh dari pandangannya."Aku harus bertanya dengan Fazar, setelah sampai di rumah nanti." Batin Haidar.

🍁🍁🍁🍁🍁

Masih berada gedung yang sama, hanya saja berada ruangan berbeda.

Seorang pria sedang serius membaca beberapa fail penting yang berada di tangannya. Dengan wajah seriusnya semakin menambah aura kewibawaannya sebagai pemimpin.

Saat Fazar sedang serius membaca Fail-Fail penting itu suara ketukan pintu, membuat Fazar menghentikan kegiatannya sebentar.

"Masuk!"

Zain masuk kedalam ruangan Fazar setelah mendapatkan perintah.”Maaf tuan saya menganggu waktu anda. Saya hanya ingin melaporkan, kalau saya sudah menyelesaikan perintah anda tadi." Jelas Zain.

Fazar menyimpan berkasnya ke atas meja kerja nya. Ia sangat penasaran dengan cerita Zain, mengenai tanggapan Haidar mengenai posisi nya yang tiba-tiba saja di ganti.

"Apa tanggapannya?”

Zain menceritakan dari awal sampai akhir. Sementara Fazar yang mendengar cerita Zain, dibuat terkejutnya. Karena Haidar menolak posisi nya di ganti menjadi manajer keuangan.

Fazar hanya diam dengan kening yang mengerut saat mendengar kalau Haidar menolak kalau dirinya di angkat sebagai manajer keuangan dari perusahaannya.

Padahal tadi Fazar sempat berpikir kalau pria itu akan senang dengan posisi dan senang hati menerima nya. Tapi ini malah di tolak begitu saja.

"Padahal aku tadi berpikir kalau Haidar akan menerima posisi tinggi itu, tapi ternyata dia menolaknya." Batin Fazar merasa aneh. “Syukurlah ternyata hanya adik sepupunya yang mengincar harta adikku, dan untungnya Haidar tidak seperti wanita itu.” Batin Fazar.

Ya, Naiknya posisi Haidar salah satu dari rencananya mengetes apakah Haidar sama seperti Wiyah atau tidak. Karena Fazar masih berpikir kalau istrinya mendekati adiknya, hanya karena Fadil dari kalangan atas. Pikiran itu selalu dia simpan untuk Wiyah, gadis yang di cintai oleh adiknya dan sekarang sudah menjadi istrinya.

Padahal pikiran nya bisa saja salah setelah melihat bagaimana tanggapan Wiyah selama beberapa hari ini. Wiyah hanya mengikuti semua kemauannya tanpa protes. Bahkan saat di minta untuk menikah dengan jangka waktu dua hari tanpa ada kata saling mengenal. Dan semua itu juga karena ancaman nya. Lalu kesalahan mana lagi yang Fazar cari dari istrinya.

Setelah mendengar cerita dari Zain mengenai Haidar. Kini kedua pria itu kembali membahas soal proyek yang sekarang sedang bermasalah. Sampai membuat Fazar harus bolak-balik dari kota S ke kota B.

Sebenarnya Fazar bisa saja menatap di kota B, tapi karena Fazar tidak ingin meninggalkan adiknya sendiri di kota S. Fazar memilih untuk bolak-balik ke kota B. Jarak juga yang lumayan jauh, mungkin sekitar dua jam di perjalanan membuat Fazar harus bisa menyelesaikan urusannya secepat mungkin.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Waktu terus berputar, tidak terasa suda pukul lima sore, padahal baru saja tadi pagi tapi kini sudah mau malam saja.

Langit masih cerah saja, walaupun awan sudah bewarna orange kemerahan sudah berkumpul. Panas matahari sudah tidak sepanas saat tadi siang, membuat suasana di sana terasa lebih sejuk dari tadi siang.

Di taman.

Masih ada beberapa orang yang sedang menikmati keindahan taman itu walaupun di waktu sore.

Sama halnya seperti yang dilakukan oleh dua orang gadis yang sejak tadi mengelilingi taman itu untuk mencari seseorang yang selama beberapa hari ini tidak datang ke taman itu.

Walaupun mengenakan pakaian yang lumayan panjang dan jilbab menutupi dari atas kepala sampai di bawah telapak tangannya, Tapi tidak membuat gadis itu berhenti untuk berjalan-jalan menyusuri setiap sudut taman. Mungkin setiap orang akan sulit saat mengenakan pakaian yang tertutup, tapi tidak dengan dua gadis itu yang sangat menikmatinya.

Orang-orang yang melihatnya saja sudah merasa gerah bagaimana dengan mereka yang sedang mengenakannya. Tapi tidak dengan orang-orang yang sudah terbiasa mengenakan pakaian syar'i, tidak akan merasa gerah sama sekali.

Yap, kedua gadis yang sejak tadi sedang menyusuri setiap taman tidak lain, Wiyah dan Fina. Kedua gadis itu sedang mencari keberadaan Harum. Gadis kecil bermata amber yang sangat pekerja keras, padahal usianya masih terlalu kecil untuk itu.

Fina yang sudah merasa lelah melirik ke arah sahabatnya."Wiyah dari tadi kita berkeliling mencari keberadaan Harum, tapi kita tidak menemukan nya.”

Wiyah yang mendengar keluhan sahabatnya, mengetikan langkahnya. Lalu berbalik melihat wajah lelah sang sahabat yang sejak tadi mengikuti setiap langkahnya menyusuri teman itu.

Wiyah tahu kalau Fina lelah, karena sehabis kuliah Wiyah langsung mengajak Fina ketaman untuk membantunya mencari Harum— adik angkatnya.

"Maaf Fin. Kita lanjut besok saja cari nya, sekarang ayo istirahat. Maaf aku membuat mu lelah, karena sejak tadi mengajak kamu berkeliling." Ucap Wiyah meras bersalah.

“Nggak apa-apa Wiyah. Besok lagi aku temenin kamu buat cari Harum, tapi sekarang kita pulang saja dulu karena aku capek banget dan bentar lagi mau magrib."

“Iya Fin.”

Keduanya memutuskan untuk berhenti mencari Harum, karena harus kembali ke rumah sebelum Maghrib. Rasa lelah mereka, membuat kedua gadis itu menghentikan pencarian mereka sampai besok kembali mencarinya lagi ke tempat lain.

"Kemana sih kamu, Rum? Kenapa hampir sebulan ini kami tidak menemukan mu." Batin Wiyah khawatir.

Wiyah tidak akan berhenti mencari sampai Wiyah menemukan keberadaan Harum. Karena Wiyah merasa kalau Harum sedang tidak baik-baik saja."Yaa Allah lindungilah gadis kecil itu dimanapun dia berada.”

Bersambung.

Banyak typo yang bertebaran.

Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up

1
Debby Liem
7wususyf6e7w
Deyby Christina Tameane
Kecewa
Deyby Christina Tameane
Buruk
Anni Rahimah
cocok alurnya bagus.
Ulfa Zahra: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Linda Juzhar
bukannya wisyah bukan anak biologis Jambri, kok binti nya Jambri, g boleh kan ?
Ulfa Zahra: Ada part yang menjelaskan kalau Wiyah tetap anaknya Jambri, kak
total 1 replies
Awaliyah Cendana
saya sangat menyukai cerita nya 👍🏻👍🏻
🔵MENTARY
Ry Benci Pakpol Mampir
Defi Danny Firmansyah
akhirnya tamat jga crta ini tpi msh penasaran crta Fazri & Abidzar berjodoh dgn siapa....
Defi Danny Firmansyah
Syukur Alhamdulillah Wiyah hamil lgi....
semoga Anknya cewek.....
Defi Danny Firmansyah
Wiyah kayanya hamil lgi....
Fazar psti bahagia bngt....
Defi Danny Firmansyah
apa Kevin/Zain blm tertangkap....
gmna jga dgn Nadila....
Defi Danny Firmansyah
Pph Ardian ga mau membuat Naila menderita lgi sprti dlu makanya skrg Pph Ardian posesif bngt menjaga Naila.....
Defi Danny Firmansyah
Pph Ardian ga mau Naila celaka lgi sprti dlu....
Defi Danny Firmansyah
Naila kayanya udh tnggl sma Ardian Pphnya.....
Defi Danny Firmansyah
Jidan menikah sma siapa.....
Defi Danny Firmansyah
Jidan bukan Fazar.....
Defi Danny Firmansyah
Fazar....Fazar.....🤭😂😂😂🤣🤣🤣
Defi Danny Firmansyah
Haidar & Windi Is The Best kalau semu itu menyangkut Wiyah....👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Defi Danny Firmansyah
Fazar ga mau gara2 semua itu Wiyah & Adknya Airin jdi ga akur....
AwanMendung26
Sabar, ya, Fadil. Insyaa Allah suatu saat nanti kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang ditakdirkan untuk kamu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!