NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Yang Kedua

Ternyata Aku Yang Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan / nikahmuda / Poligami
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Nanda Afrilya adalah seorang gadis yang berusia 21 tahun yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Ia terpaksa menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya sebagai bayaran pada orang kaya yang telah memberikan hunian baru pada warga panti karena panti asuhan tempatnya dibesarkan telah digusur.

Ia pikir dengan menikah, ia akan meraih kebahagiaan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Hidupnya yang sejak kecil sudah rumit, malah makin rumit sebab ternyata ia merupakan istri kedua dari laki-laki yang telah menikahinya tersebut.

Lalu bagaimanakah ia menjalani kehidupan rumah tangganya sedangkan ia hanyalah seorang istri yang tak diinginkan?

Mampukah ia bertahan?

Atau ia memilih melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.10 Lamaran

Keesokan harinya, Lavina dan Ganindra mendatangi panti asuhan Pelita Bunda. Mereka bermaksud menyampaikan lamaran mereka terhadap Nanda. Nanda yang baru pulang bekerja sungguh terkejut melihat mobil mewah yang terparkir indah di halaman panti. Ia pun bergegas turun dari sepedanya dan memasuki rumah itu sambil mengucapkan salam. Nanda membelalakkan matanya saat melihat siapa yang bertamu di malam itu. Beruntung ia tidak mengambil lembur hingga ia bisa bergabung dengan Lavina dan Ganindra.

"Assalamu'alaikum." ucap Nanda saat memasuki ruang tamu.

"Wa'alaikum salam." sahut Bunda Rieke, Lavina, dan Ganindra.

Lalu Nanda menciumi punggung tangan mereka satu persatu. Atas instruksi Bunda Rieke, Nanda pun duduk di samping Bunda Rieke.

"Wah, beruntung kamu pulangnya nggak begitu larut, Nda. Ini bos kamu itu ya! Wah, bunda nggak nyangka sekaligus kaget juga mereka datang ke mari. Kalau bunda tau, pasti bunda udah siapin beberapa camilan." ungkap Bunda Rieke antusias. Sedangkan Nanda tampak berkeringat dingin. Ia was-was dengan tujuan kedatangan Lavina dan Ganindra. Ia meyakini, kedatangan mereka pasti berhubungan dengan rencana pernikahannya. Ia takut Lavina mengungkapkan tentang kesepakatan pernikahan yang ia buat dengan Lavina. Sedangkan Nanda tidak ingin ada yang tau tentang kesepakatan itu. Tubuh Nanda menegang, namun Lavina tersenyum lembut padanya seolah mengatakan 'tak perlu khawatir. Semua akan baik-baik saja' membuat Nanda yang awalnya tegang menjadi lebih nyaman dan tenang.

"Iya Bun, Bu Lavina sama pak Ganindra memang atasan yang sangat baik. Nanda beruntung bisa bekerja dengan mereka." ungkap Nanda jujur. Bunda Rieke pun mengakui apa yang dikatakan Nanda itu memang benar. Bila tidak, mana mungkin ada yang mau menolong sampai totalitas seperti ini.

"Bukan Nanda, Bu yang beruntung, tapi kami. Nanda bukan hanya gadis yang cantik, tapi juga baik dan berbudi pekerti yang baik. Sudah sangat jarang menemukan gadis sebaik Nanda.

Bunda Rieke makin kagum pada kedua orang itu. Sebab mereka tidak hanya kaya, tapi juga rendah hati.

"Bu, maksud kami datang kemari ingin melamar nak Nanda sebagai istri putra kami." ucap Lavina membuat Bunda Rieke terkejut bukan main.

"A-apa maksud kalian? Me-malamar Nanda? Sebagai istri putra Anda? Mak-maksud Anda, Anda ingin melamar Nanda sebagai menantu Anda? Kalian serius? Ini ... ini tidak bercanda kan!" cerca bunda Rieke menuntut penjelasan.

Lavina dan Ganindra tersenyum lebar, "Kami serius Bu Rieke, kami memang sangat mengharapkan Nanda menjadi istri putra kami, menjadi menantu kami, menjadi bagian dari keluarga kami. Karena kami sangat menyukai dan menyayangi Nanda." sahut Ganindra tenang.

"Tapi mengapa kalian tidak mengajak putra kalian? Bagaimana kalau dia menolak?" Bunda Rieke mengkhawatirkan Nanda. Ia takut, suaminya tidak mau menerima Nanda sebagai istrinya.

"Oh, itu, putra kami sedang sibuk, dia sedang ke luar kota. Tapi ibu tenang saja, dia sudah menerima. Dia cuma tinggal menerima beres saja." ungkap Lavina.

"Tapi ... tapi dia normal kan! Tidak ada masalah padanya?"

Lavina dan Ganindra saling menatap lalu terkekeh bersama saat mendengar pertanyaan itu. Mereka tau, bunda Rieke mengkhawatirkan nasib Nanda kelak setelah menikah. Ia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Nanda.

"Alhamdulillah putra kami normal, tampan, dan berpendidikan. Ibu tidak perlu khawatir." ungkap Lavina membuat Bunda Rieke dapat bernafas lega.

"Kalau begitu, saya serahkan semuanya pada Nanda saja, pak, Bu. Bagaimana pun, dia yang akan menjalani."

Lalu pandangan Lavina dan Ganindra mengarah kepada Nanda. Ia tiba-tiba gugup dan meremas ujung kemeja yang dipakainya.

"Bagaimana Nanda, apa kamu bersedia?" tanya Lavina walaupun ia tau Lavina telah menyetujuinya, tapi ia ingin menanyakan sekali lagi di hadapan Bunda Rieke untuk memastikan Nanda tidak berubah pikiran.

Nanda menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Dalam hati ia mengucap syukur, ternyata Lavina tidak menyinggung masalah kesepakatan itu. Dengan begitu, ia dapat membuat Lavina tenang dan tidak terbebani.

Nanda tersenyum manis kemudian mengangguk.

"Baiklah, Bu, pak, Bunda, Nanda terima lamaran ini. Nanda yakin, putra ibu dan bapak sebaik ibu dan bapak jadi tak ada alasan untuk menolak." tutur Nanda membuat semua orang yang ada di ruangan itu tersenyum lega dan bahagia.

"Ibu senang sekali, nak kamu menerima lamaran kami." ucap Lavina.

"Untuk masalah pernikahan, ibu dan Nanda tidak usah khawatir apalagi repot-repot sebab semua biar kami yang mengurusnya. Kalian hanya perlu duduk manis saja. Pernikahan kalian akan dilangsungkan tanggal 28 nanti." ungkap Lavina membuat Bunda Rieke membelalakkan matanya.

"Apa? Tanggal 28? Apa itu tidak terlalu cepat, Bu? Kami tidak tau harus melakukan apa." bunda Rieke merasa khawatir.

"Seperti yang istri saya katakan tadi, ibu dan Nanda tidak perlu repot-repot. Semua kami yang akan mempersiapkannya. Nanda hanya perlu menyiapkan diri dan berkas-berkas pribadinya saja." timpal Ganindra membuat semua orang di dalam ruangan itu menghela nafas lega.

...***...

"Freya, Minggu depan saya ada pekerjaan di luar kota. Kamu nggak papa kan saya tinggal?" ucap Gathan yang sedang memasang dasinya.

"Hah! Apa?" 'Keluar kota? Ah, paling dia ingin mempersiapkan diri dan pesta kejutan untukku. Gathan memang sangat romantis.'

"Aku mau keluar kota selama seminggu, nggak masalah kan!"

"Ah, nggak papa, sayang. Nanti aku akan tinggal di rumah ayah saja. Kasian beliau, sudah lama aku nggak mengunjunginya apalagi tinggal di rumah ayah." ucap Freya seraya tersenyum manis. Gathan hanya mengangguk saja tanpa menimpali.

...***...

Sementara itu, di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah, ada seorang pria paruh baya yang sedang menatap kebunnya sambil mengusap pucuk kepala seekor kucing.

Tiba-tiba sebuah suara membuatnya menghentikan kegiatannya. Lalu ia menoleh ke arah sumber suara seraya tersenyum lebar.

"Ayah ..." seru Freya saat melihat ayahnya.

"Freya, bagaimana kabarmu nak?" tanya Reza sambil mengulurkan tangannya agar Freya segera memeluknya.

Freya pun langsung menyambut uluran tangan itu dan memeluk ayahnya.

"Kabar Freya baik, bahkan sangat baik, yah! Ayah sendiri bagaimana?" tanya Freya balik.

"Ayah ... ya seperti ini. Tapi kau tenang saja, semua baik asal kau bahagia." ungkap Reza.

"Ayah, Freya sedang bahagia banget. Ayah tau nggak, keluar Gathan sedang mempersiapkan pesta pernikahan besar-besaran di sebuah hotel mewah. Freya yakin, pasti itu untuk Freya sebab beberapa hari yang lalu Freya sempat protes sama Gathan agar meresmikan pernikahan kami dan memintanya mengadakan resepsi besar-besaran. Akhirnya, aku akan benar-benar jadi nyonya Tjokroaminoto. Kita akan jadi bagian dari keluarga Sultan itu. Ah, Freya sudah nggak sabar lagi ayah." ungkap Freya dengan semangat membara dan mata berbinar cerah.

"Benarkah? Wah, ayah pun senang sekali mendengarnya! Selamat sayang, akhirnya rencana kita akan segera tercapai." ucap Reza yang tak kalah bahagia.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Radigta Firmansyah
Luar biasa
Ummu Faliha
Luar biasa
Tua Jemima
certa taik tamat aja sdh udah keguguran diding rahimnya luka lekap sdh tamat dah mals baca klai kyak gini
Tua Jemima
kebayakn mikir ceritanya thor smpat mati nanda
Tua Jemima
taik bertele tele kebyakn cerita smpat mati pasenya
Tua Jemima
kq orang jahat selu menang ya jangan sampai nanda kenapa kenapa sama bayinya
Mamah Kekey
visual nya keren setuju akoh Thor ..
Mamah Kekey
Alhamdulillah akhirnya mereka menjadi suami istri seutuhnya...
Mamah Kekey
semoga mereka menjadi suami istri seutuhnya...
Ati Rohayati
Luar biasa
Mamah Kekey
pasti tar bucin gathan..istri muda cantik polos dan gak matre paket komplit...😀
Mamah Kekey
Bu Levina nyuruh supirnya kemana itu...
Mamah Kekey
masih nyimak KK
Eno cute18
kok gw ngakak ya freya bilang jongos😂
org Sunda pasti ngarti🤣🤣🤣
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sudah mantap sekali ✌️🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nanda dan Gathan hidup bahagia bersama anak kembar nya..
Yunerty Blessa
astaga 😱,,kuat nya Gathan tutup pintu,, pasti tidak sabar
Yunerty Blessa
seharusnya Nanda jujur dengan Gathan bukan pergi begitu saja 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
semoga Nanda baik² saja.....
Yunerty Blessa
mantap Gathan dengan tindakan untuk menjauhkan diri daripada terjadi nya perselingkuhan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!