Seorang wanita yang sangat miskin dan di rendahkan oleh seluruh kerabat nya,harus menjalani kehidupan nya penuh penderitaan.
meski dia merasa putus asa,dia tetap saja terus berusaha menghidupi kedua adik laki-laki nya.
suatu hari wanita itu mendapatkan cincin berkarat ajaib yang bisa mengubah kehidupan nya dan kedua adiknya.
tapi di tengah-tengah kebahagiaan nya,dia justru kehilangan laki-laki yang dicintainya,cinta terus saja mengujinya,hingga akhirnya dia menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
banyak adegan kocak,lucu,dan penuh aksi,,😁 silahkan mampir ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjenguk Dinda kerumah sakit
Kembali lagi di rumah sakit, Dokter melihat mereka satu-persatu ,dia menghela nafas nya.
" untungnya pasien dibawa tepat waktu, dan sepertinya pasien mengalami shock berat, sebaiknya jangan pernah membuat beliau cemas yang berlebihan" beritahu dokter dengan serius.
. Mereka yang mendengar itu akhirnya bisa menghela nafas lega, sedangkan Dev yang mendengar itu merasa bingung, apa yang sebenarnya kakaknya fikir kan..? batinnya.
setelah memberitahu keadaan pasiennya, Dokter itu pamit undur diri, dia pergi meninggalkan mereka disana yang mulai tenang.
" Syukurlah, nona baik-baik saja, untung saja nona bisa dibawa tepat waktu kerumah sakit ! " gumam Rey, dia merasa bersyukur nona nya selamat dan tidak sia-sia dia membawa mobil seperti kehilangan akal sehat nya.
yang lainnya tersadar dari lamunannya.
" kami pulang dulu ya bro, semoga Kakak Lo cepat sehat ! titip salam sama kak Dinda" Andre menepuk pundak Dev, dan Dev hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
Damian dan Romeo hanya terdiam dan mengikuti Andre yang sudah pergi, tapi sebelum pergi kedua pemuda itu tersenyum tipis pada Dev.
"saya akan pergi sebentar tuan muda ,saya ingin mengurus bagian administrasi nona dulu " pamit Rey membungkuk sedikit, melihat anggukan Dev dia langsung pergi dari sana.
Kini tinggal Dev dan gara yang berada disana, dia menatap adiknya dengan tajam.
" apa yang terjadi sebenarnya?? cepat ceritakan padaku !!jangan ada sedikitpun yang kamu tutupi" ancam Dev dengan suara dingin, gara yang melihat wajah garang kakaknya merasa takut, dan akhirnya gara menceritakan segalanya.
gara yang bercerita hanya bisa pasrah melihat ekspresi wajah Dev yang berubah-ubah, kadang marah ,terkejut, dan merasa kecewaa.
" Setelah itu kak Dinda memasuki kamarnya ,aku tidak tau apa yang terjadi setelah itu lagi,, " jelas gara dengan jujur.
Jantung Dev berdetak kencang, tangan nya mengepal kuat,dadanya terasa panas setelah mendengar cerita adiknya.
" kenapa orang tua yang selama ini aku rindukan meninggalkan kami ? kesalahan apa yang kami lakukan ?" mata Dev memerah, dia langsung duduk dan menunduk untuk menyembunyikan air matanya.
Melihat tingkah Kakak nya ,gara merasa heran mungkin dia terlalu khawatir dengan kakaknya batin gara.
❄️ PERUSAHAAN GRUP WIJAYA ❄️
di dalam ruangan,arka sedang mengadakan rapat bersama dengan rekan bisnisnya , dia yang sedang fokus melihat persentase sekretaris nya,
tiba-tiba merasakan handphonenya bergetar, dia melihat disana chatingan asistennya ,dengan rasa penasaran tidak biasa nya asistennya menganggunya disaat dia sedang mengadakan rapat.
Raka membuka chatingan nya,tapi tiba-tiba dia berdiri dan.
BRAKKKKKKKK
Arka memukul meja kerjanya dengan keras, sontak mereka semua yang ada diruangan itu tersentak, dan melihat bos mereka yang sedang menahan amarahnya ,mereka langsung ketakutan.
sedangkan Arka yang membaca chatingan asistennya merasa terkejut ,reflek dia memukul meja melampiaskan amarah nya.
disana dia melihat chatingan Rohan yang memberi tahu bahwa gadisnya sedang dilarikan ke rumah sakit??.
" aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padamu!!! " batin Raka.
dia merasa marah dan khawatir, tanpa memperdulikan rapat nya,dia bergegas pergi dari sana.
Melihat bos mereka yang pergi ,mereka hanya terdiam dan tidak ada yang berani menghalangi nya.
" mungkin saja bos sedang ada urusan keluarga,rapat hari ini di tunda,besok saya akan memberikan kalian kabar setelah urusan bos selesai" beritahu sekretaris Raka dengan tersenyum ramah.
mereka semua tidak ada yang berani banyak bertanya,mereka hanya bisa mengangguk dan pergi dari sana.
❄️ RUMAH SAKIT ❄️
Setelah mereka mendapatkan kabar bawa kakaknya telah sadar, mereka langsung menemuinya.
Didalam ruangan rumah sakit tempat Dinda di rawat, Dev duduk di sebelah kanan kakaknya, sedangkan gara duduk di sebelah kiri Dinda.
Melihat adik-adiknya yang dari tadi terdiam ,dia merasa bersalah karna tidak bisa menahan amarahnya, saat tau orang tuanya ternyata masih hidup.
" Maaf !!!!" gumam Dinda setelah terdiam lama,
mereka yang mendengar kakaknya meminta maaf merasa bersalah.
" Kenapa Kakak harus minta maaf ?? harus nya Kakak bercerita pada kami, dan yang harus Kakak tau kami ini sudah dewasa !!! jangan pernah menanggung semuanya sendiri, Kakak harus membagi penderitaan Kakak pada kami !!" ucap Dev dengan panjang lebar.
Mendengar itu Dinda meresa terharu ,dan dia melihat adik-adiknya yang tampan, dan memang dia melihat adik-adiknya yang dulu manja padanya sekarang sudah dewasa, matanya berkaca-kaca.
" ternyata meski tanpa didikan seorang ibu,aku masih bisa mendidik kedua adikku menjadi pribadi yang baik" batin Dinda,dia tersenyum tipis pada Dev dan Gara.
sedangkan Gara yang mendengar Kedua kakaknya berbicara penuh makna, dia merasa mereka telah menyembunyikan sesuatu darinya, sontak dia merasa kecewa.
" kenapa kalian menyembunyikan sesuatu dari ku ? " tanya gara dengan mata berkaca-kaca
Melihat adik bungsunya yang ingin menangis ,Dinda langsung merasa geli, adiknya ini memang lain dari pada yang lain.
" Ceritakan lah pada kami kak, apa yang sebenarnya terjadi ?? jangan lagi menutupi semuanya ,daripada suatu hari nanti kami tahu dari orang lain, itu jauh lebih menyakitkan !!" ujar Dev menatap kakaknya dengan serius.
gara yang mendengar kakaknya berbicara seperti itu lagi, hanya mengangguk kepalanya menyetujui ucapan Dev.
Mendengar ucapakan adiknya sipaling dewasa, dinda merasa ucapan adik nya itu benar, dia menghela nafasnya dan memasang wajah ekspresi serius.
" Sebenarnya !! Kakak sudah menyelidiki semuanya, ternyata yang di ucapakan oleh bibi Sahara tadi pagi adalah suatu kebenaran nya ,ternyata orang tua kita masih hidup ! " setelah memberitahu itu, Dinda terdiam dan melihat reaksi kedua adik nya yang terkejut.
Dev langsung memejamkan matanya, tangannya mengepal, dia menggertakan giginya karna merasa marah, dan kecewa pada kedua orang tuanya ?? baru beberapa hari yang lalu dia mengucapkan bahwa dia sangat merindukan mereka, tapi sekarang ? jalankan rasa rindu,rasa sayang yang pernah dia berikan pada kedua orangtuanya dalam sekejap menghilang.
Sedangkan gara yang mendengar kabar bahwa orang tuanya masih hidup merasa terkejut ,dia mematung, tapi tiba-tiba mata nya berbinar terang.
" apaaaaaaaa ???orang tua kita masih hidup ?? " teriak gara merasa senang, tapi Dev dan Dinda hanya terdiam saja.
Gara yang merasa bahagia tidak melihat ekspresi wajah kedua kakaknya.
" dimana orang tua kita kak, ? apa mereka baik-baik saja ?? gara sangat merindukan ayah dan ibu !! kapan kita menemui mereka kak ?? gara sudah tidak sabar "cerocos gara dengan bahagia.
Mendengar pertanyaan gara yang terus menerus, Dinda hanya bisa terdiam, dia tidak tau harus berkata apa tentang kedua orang tuanya.
Sedangkan Dev yang tadi marah, setelah mendengar pertanyaan gara dia semakin marah ,dia menatap tajam gara, dan meneriakinya.
"DIAMMMMMM !!!!!! " teriak Dev dengan marah nafasnya memburu,dia tidak ingin mendengar kabar kedua orang tuanya sama sekali.
Gara dan Dinda terkejut mendengar teriakan Dev, mereka saling memandang ,sedangkan gara merasa heran dengan kakaknya ,dia merasa tidak membuat kesalahan apapun pada Dev.
" kenapa Kakak teriak-teriak ?? aku cuman bertanya dimana orang tua kita ?? aku sangat merindukan mere..."ucapan gara terpotong dengan karna suara teriakan Dev lagi, dia seperti disambar petir setelah mendengar ucapan kakaknya.
" UNTUK APAA KAMU MERINDUKAN MEREKA !!!! SEDANGKAN MEREKA MENINGGALKAN KITA !!!! MEMBUANG KITA, MENELANTARKAN KITA, TANPA MEMIKIRKAN KEHIDUPAN KITA !!! "teriak Dev dengan air matanya yang mengalir deras, dadanya merasa sesak ,nafasnya memburu.
Jedarrrrrrrr
gara yang mendengar itu ,mematung di tempat tubuhnya kaku, nafasnya tercekat ,matanya memerah, dia tidak percaya dengan apa yang di ucapakan oleh kakaknya Dev, tapi melihat Kakak nya Dinda yang mengangguk seolah dia mengatakan itu semua nya adalah kebenarannya.
Air mata gara langsung berjatuhan ,kaki nya lemas ,dia terduduk dilantai dengan tidak percaya orang tua yang dia sayangi selama ini begitu tega dengan mereka ?
Melihat kekacauan ini Dinda hanya menghela nafasnya,dia merasa kasihan dengan kedua adik-adiknya.
" Dev bawa adikmu pulang !! dan ganti seragam sekolah kalian, setelah itu kalian istirahat lah,aku tidak apa-apa " perintah Dinda karna melihat adik-adiknya merasa lelah fisik dan batinnya.
tanpa berkata apa-apa lagi,Dev langsung menarik gara dari lantai, dan membawa nya pergi dari sana ,tanpa sepatah katapun dia merasa ini semua adalah takdir mereka.
Gara hanya terdiam disaat Dev membawa nya pulang,tapi fikirkan masih terbayang bagaimana dia begitu merindukan dan menyayangi ibu dan ayahnya.
Setelah kepergian adik nya, mata Dinda yang tadinya lembut berubah menjadi tajam, sekarang dan seterusnya akan sangat membenci kedua orang tuanya, tidak ada kata cinta, dan sayang lagi yang tertinggal di dalam hatinya, menurut nya itu tidak pantas untuk mereka dapatkan !!
" Sistem kenapa kedua orang tua ku meninggalkan kami ??? "tanya Dinda dengan penasaran, apa yang membuat ayah dan ibu kandung mereka sendiri membuang mereka bertiga??.
( Orang tua anda mempunyai anak dari selingkuhan mereka masing-masing nona, harap kuatkan mental anda dan diruang menyediakan semua keperluan Nona )
Mendengar itu Dinda tersenyum sinis, mulai saaat ini dia tidak akan pernah menganggap mereka ada didunia ini ,seperti permintaan mereka sendiri !!
Dia langsung memasuki ruang abadinya ,dia menuju kolam ajaibnya ,dan meminum air danau itu, merasa badan nya lebih segar ,dia langsung masuk kedalam gubuk nya,
disana dia mengambil obat menguatkan mentalnya
Dinda langsung membawanya keluar,
Dan meminum obat itu, dia merasa badannya hangat ,perasaan nya yang sebelumnya sakit kini tidak merasakan apa-apa lagi ,melihat itu dia tersenyum dan menutup mata.
Sedangkan arka yang baru saja, sampai dirumah sakit langsung menanyakan ruangan Dinda, setelah mengetahui ruangannya dia bergegas kesana dengan perasaan khawatir.
" semoga saja kamu tidak apa-apa,," gumam arka yang terus berjalan menuju ruangan rawat Dinda.
Sesampai nya di depan pintu ruangan Dinda, dia berhenti dan menarik nafasnya dalam-dalam, sesekali dia merapikan rambut dan jas nya setelah di rasa semua bagus dia mengetuk pintu.
TOK TOK TOK
Dinda yang tadinya memejamkan mata langsung bangun, saat mendengar pintu ruangan nya diketuk, dia mengira itu mungkin saja Rey.
" Masuklah" ucap Dinda,dengan bersandar di ranjang nya.
setelah mendengarkan suara lembut dari dalam ruangan, arka terpaku sejenak ,jantung nya berdebar kencang, di langsung membuka pintu ruangan dengan perasaan canggung.
Mendengar pintu terbuka ,Dinda pun langsung mendongak , disana dia melihat seorang pemuda tampan sedang berdiri dan menatapnya,
dia melihat pemuda itu membawa keranjang buah-buahan ? melihat seseorang yang tidak dikenalnya tentu saja dinda merasa heran, dia mengira orang ini salah ruangan.
" Maaf tuan, apakah anda salah ruangan ??" tanya Dinda dengan lembut.
Mendengar itu arka merasa jantungnya
semakin bergetar ,dia merasa canggung dan menggaruk tengkuknya sambil berjalan mendekati ranjang.
" Mmmm,,,,, aku kesini ingin menjenguk mu ,aku mendengar kamu sakit " cicit arka merasa malu,
Dinda mengerutkan kening nya,
"mengapa laki-laki ini ingin menjengukku ? padahal aku belum pernah berjumpa dengan nya !" gumam Dinda dalam hatinya, tapi tiba-tiba dia mendengar suara sistemnya.
( Itu adalah salah satu penggemar anda nona, saya merasa pemuda itu menyukai Nona )
Mendengar pemberitahuan sistem dia merasa linglung ,dan langsung tersenyum pada arka, melihat senyuman Dinda arka memalingkan wajahnya, tanpa sadar telinga memerah karna malu.
" Terimakasih atas perhatian nya tuan ,silahkan duduk " ujar Dinda dengan sopan
Arka langsung duduk disamping ranjang Dinda, dia yang melihat pemuda itu duduk didekatnya ,merasa terkejut karna tingkah bar-bar nya.
" Mungkin kamu tidak mengenal ku ,tapi aku mengenalmu, mmmm,,,,, jadi kita akan berkenalan dulu ,,perkenalan namaku Arkana Wijaya" arka mengulur kan tangan nya,dan dengan ramah Dinda langsung menyambut tangannya.
" Dinda Kirana " jawab Dinda dan langsung melepaskan tangan arka dengan lembut,
Merasakan sentuhan Dinda yang halus, jantung nya berdebar lagi ,dia merasa tangan gadisnya sangat lembut ,sekuat tenaga dia menahan kegembiraan nya.
" Maaf ,,,aku cuman membawa buah ini ,soalnya aku tidak tau makanan kesukaan mu " arka langsung berbasa-basi agar dia bisa mendekati Dinda dengan mengajak nya berbicara,agar lebih mudah akrab.
" Tidak apa-apa tuan, saya senang anda datang kemari ,suatu kehormatan bagi saya secara pribadi " tutur Dinda, dia merasa pemuda ini adalah orang baik.
Arka yang mendengar panggilan Dinda merasa kesal,
" jangan terlalu formal ,panggil saja aku arka biar lebih enak di dengar, lagian aku bukan bos mu !! " ucap arka pura-pura marah.
Melihat arka yang menurut nya cukup lucu, Dinda langsung mengulum senyum nya.
" iya arka ,aku tidak akan sopan lagi" goda Dinda, dia merasa cukup senang dengan kehadiran arka, karna dia merasa arka adalah sahabat pertamanya, sahabat ??? Dinda menganggap arka sahabat ?? kalo sampe arka tau pasti dia akan kecewa wkwkk.
" bagus aku juga jadinya tidak merasa canggung lagi " ucap arka,keduanya terkekeh dan lanjut berbincang-bincang.
Setelah pertemuan arka dengan Dinda tadi di rumah sakit, arka langsung pulang kerumahnya dengan wajah berseri, dia sesekali tersenyum dan mencium tangannya,dia merasa sentuhan Dinda masih terasa, dia berencana tidak akan mencuci tangan nya selamanya.
" aku tidak perduli jika orang-orang menganggap ku gila " gumam arka,mobilnya melaju kencang menuju kediaman nya.
****************