Clara, seorang dokter cantik yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta harus menghadapi seorang pasien yang sangat menyebalkan.
Pasien ini membuat keributan di ruangannya pasca siuman setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian jaringan hatinya yang rusak.
Robert Kingston seorang mafia kejam yang tiba-tiba harus berhadapan dengan seorang dokter yang sama sekali tidak takut dengannya.
Bahkan dokter perempuan itu berani mendebatnya dan sampai memukul lengannya saat wanita itu ingin mengganti perban bekas luka operasinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMMK. 28
Clara yang sedang sibuk dengan ponselnya langsung meletakkan benda pipih miliknya begitu saja ketika melihat suaminya datang.
Ya, Clara sendiri mulai membiasakan dirinya untuk menerima Robert. Lagi pula menurutnya Robert tidak terlalu buruk. Hanya terlalu percaya diri saja. Karena tingkat kepercayaan diri suaminya ini berada di tas rata-rata.
"Hey, apa ini?" tanya Clara ketika Robert datang dan langsung memeluk dirinya dengan begitu mesra.
Bahkan kecupan manis berlabuh di batang lehernya hingga membuat jantung Clara berdebar kencang. Belum lagi hembusan nafas Robert yang membuat dirinya semakin gila.
Sementara tersangka dari semua ini terus melakukannya. Dia akan membuat malam kedua mereka lebih indah dari malam pertama mereka.
Eh, tapi tunggu dulu. Tiba-tiba saja dia berpikir bahwa mereka belum melakukan malam pertama bukan?
"Robert..." suara Clara mulai terdengar parau saat tangan besar milik suaminya mulai berselancar di atas kulit mulus miliknya.
"Yes, honey?" jawab Robert dengan suara maskulinnya.
Astaga, jantung Clara benar-benar tidak bisa di kontrol lagi saat mendapatkan semua ini. Perlakuan dari Robert benar-benar membuatnya gila. Seperti ada sesuatu yang membuat dirinya semakin ingin menikmati lebih dari apa yang di lakukan Robert padanya.
"Jangan begitu, aku-ahk..." Clara terkejut ketika pakaian yang dipakainya tadi sudah teronggok di lantai begitu saja.
Ini semua ulah dari suaminya. Robert yang melakukan semua itu, karena dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.
Tidak perlu menunggu waktu lebih lama lagi, kali ini Clara sudah naked, dan itu semua karena perbuatan suaminya sendiri.
"Hem...." dadanya membusung ke atas ketika merasakan sensasi baru ketika Robert melakukan sesuatu pada dirinya yang membuat Clara semakin kehilangan akal sehatnya.
Bagitu juga dengan Robert. Tapi, baru saja mereka memulai semuanya tiba-tiba ponsel Clara berdering dan itu penggunaan masuk dari dokter di rumah sakit.
"Robert, hentikan dulu. Ponselku berdering." ucap Clara ketika mendengar ponselnya yang terus saja berdering menandakan bahwa ada seseorang yang menghubunginya.
Tapi Robert tidak mengindahkan panggilan itu. Dia terus melakukannya, karena tidak mungkin menyudahi semuanya begitu saja. Ini sudah di mulai dan alat tempurnya juga sudah siap untuk berperang. Jadi tidak mungkin dia menghentikan semuanya.
"Robert, ponselku berdering. Pasti itu penting," ucapnya lagi, karena sejak tadi ponselnya tidak berhenti berdering.
"Ahk...Robert hentikan dulu, ponselku-"
Prak!
Clara terkejut ketika ponselnya di banting oleh Robert hingga berserakan di lantai. Hal itu benar-benar membuat Clara kaget bukan main. Untuk pertama kalinya dia melihat raut wajah tidak menyenangkan dari suaminya.
Ya, Robert yang sudah terlanjur kesal dengan apa yang terjadi saat ini langsung meninggalkan Clara begitu saja tanpa mengatakan apa pun lagi.
brak!
Bunyi dentuman pintu yang di banting Robert membuat Clara terkejut. Dia tidak percaya jika Robert sampai marah karena hal begitu.
"Apa dia marah?" gumamnya ketika melihat reaksi suaminya.
sementara Robert yang berada di dalam kamar mandi langsung mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin berharap bisa menghilangkan rasa panas di dalam dirinya. Dia sudah tidak bersemangat untuk melakukan hal itu lagi dengan Clara.
"Ahk..." dia berteriak untuk melampiaskan amarahnya.
Memukuli dinding kamar mandi, berharap amarahnya tersalurkan. Membutuhkan waktu cukup lama untuk menghilangkan rasa panas dalam dirinya, dan setelah semuanya baik-baik saja Robert keluar dari kamar mandi.
Mendengar suara pintu yang terbuka membuat Clara langsung melihat ke arah sumber suara.
"Robert, kamu-"
"Tidurlah, aku akan keluar." ucapnya berlalu begitu saja tanpa melihat ke arah istrinya yang sudah berbalut selimut di atas tempat tidur mereka.
Melihat reaksi suaminya yang begitu membuat Clara menatap penuh rasa bersalah. Tapi dia juga tidak tau jika hal itu akan membuat Robert marah begini.
***
lanjut kak 😘😘