Dinding penghalang bukan lagi antara kasta dan takhta, akan tetapi antara sujud dan Atheis.
Min Yoon-gi Diandre, artis ternama yang tidak percaya akan Tuhan tiba-tiba jatuh cinta kepada salah satu gadis muslimah. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Di saat semua wanita tergila-gila dan lberhalusinasi menjadi pasangannya, gadis itu malah tidak meliriknya sama sekali.
Mampukah Yoon-gi meluluhkan hati gadis itu? Di saat dinding penghalang yang begitu tinggi telah menjadi jarak di antara mereka.
"Aku tidak ingin kamu mengganut agamaku karena diriku. Tapi jika kau ingin menjadi salah satu dari umat nabiku, maka tetapkanlah hatimu kepadanya, bukan kepadaku." Cheesy Ajhiwinata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 09
Sarah menatap Yoon-gi yang sedang merapikan barang-barang mereka. Dia menatap punggung sang sahabat dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Ada rasa syukur atas kembalinya sang sahabat, ada juga sedikit penyesalan yang terukir di hatinya.
"Yoon-gi!" Ucap Sarah dengan mata berkaca-kaca.
Mendengar panggilan lembut sang sahabat, Yoon-gi langsung menoleh lalu menatap sang sahabat dengan tatapan hangat. Di perlahan mendekati Sarah lalu merapikan rambut wanita itu yang sedikit berantakan.
"Ada apa? Kenapa kamu terlihat lemah sekali? Mana Sarah, gadis jutek dan garangku dulu?" Tanya Yoon-gi sedikit mengejek.
Sarah hanya tersenyum kecil sambil menatap wajah Yoon-gi yang begitu dekat. Pria itu terlihat semakin tampan, sangat berbeda dengan Yoon-gi yang dia kenal dulu. Dulu pria itu sering di sebut ikan buntal, karena tubuhnya yang gemuk dan juga perut buncit.
Namun, sekarang tubuh gemuk dan perut buncit itu sudah hilang, yang ada tinggal tubuh kekar dan juga perut sixpack dan juga wajah tampan yang memiliki magnet yang begitu besar.
"Apa kamu yakin ingin pergi? Apa kamu sudah siap bertemu dengan mereka lagi?"
Mendengar pertanyaan Sarah, Yoon-gi langsung membuang napasnya kasar. Dia menangkup wajah wanita itu dengan kedua tangannya sambil mengusap wajah yang dia rindukan itu dengan lembut.
"Kamu tidak perlu khawatir! Aku datang kembali setelah memikirkan semuanya dengan sangat matang. Lagipula, sudah cukup lama mereka bersenang-senang. Sekarang waktunya untuk bermain dan tujuan akhir adalah kemenangan untuk kita."
"Tapi, Gi!"
"Semua akan baik-baik saja. Aku juga akan segerakan mengurus perceraian kalian. Kamu tidak pantas hidup bersamanya," Ucap Yoon-gi dengan tegas.
"Kamu tidak perlu ikut campur dalam rumah tangga ku. Aku bisa mengurusnya sendiri." Sarah menepis tangan Yoon-gi sambil memalingkan wajahnya dari hadapan pria itu.
"Kenapa? Apa kamu masih mencintainya?"
"Itu bukan urusanmu, Gi! Aku berterima kasih karena kamu sudah mau merawatku."
Melihat itu, Yoon-gi tidak mau diam dia meletakkan kedua tangannya di atas kasur, tepatnya di kanan dan kiri Sarah. Dia mengunci tubuh wanita itu, lalu menatap dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Katakan, apa alasanmu menikahinya? Aku tau kamu tidak pernah menyukainya."
********
Cheesy, Chelsea dan Fiona tidak lupa dengan Sania dan juga Yuki berdandan dengan begitu anggun. Mereka menggunakan gaun seragam berwarna dusty pink, warna yang kelem di padukan dengan kulit putih bersih, membuat kecantikan mereka semakin terpancar.
Mereka berdiri menyambut calon pengantin yang belum muncul juga. Tamu undangan mulai berdatangan memenuhi aula yang telah dihias dengan begitu mewah. Cukup lama mereka berdiri menatap satu persatu tamu undangan yang datang.
Hingga akhirnya mata mereka berkaca-kaca ketika melihat Aulya datang dengan gaun pengantin yang begitu mewah. Tidak lupa dengan para papa tampan yang mengapitnya dari kanan dan kiri, juga berjalan di belakangnya.
Melihat calon pengantin wanita yang telah tiba, mereka langsung mendekat ke kursi akad. Kinan mendudukkan keponakan kesayangannya di samping Alfa, tidak lupa dia mencium lembut kening sang keponakan sambil meneteskan air mata.
"Tinggal menunggu detik, statusmu akan berubah. Paman harap sifatmu yang centil itu juga berubah. Paman tidak akan pernah mau mengantarkanmu seperti ini untuk kedua kalinya," Kinan sebelum melangkahkan kakinya meningalkan Aulya.
Melihat semuanya telah berkumpul, ustadz yang bertanggung jawab dalam acara pernikahan itu mulai melangsungkan acara. Rayyan mengenggam tangan Alfa dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan. Berulang kali dia mengusap air mata dan mencoba menarik napas pelan. Jujur, dia belum sanggup melepaskan putri kesayangannya itu.
"Alfa!" Ucap Rayyan dengan tegas.
"Saya, Pa!" Ucap Alfa.
"Saya serahkan putri saya kepadamu. Jika suatu saat nanti kamu tidak mencintainya lagi, papa mohon jangan sakiti dia. Pulangkan saja dia kepada papa, karena papa akan selalu menerimanya dengan lapangan. Dia putri papa, putri kesayangannya papa. Papa harap kamu bisa mendidik dan menyayanginya melebihi papa," Ucap Rayyan dengan tegas sambil menatap Alfa dengan penuh harapan.
"Aku akan mencintai putri papa semampuku. Aku akan menjadikan dia wanita satu-satunya dalam hidupku. Putri papa adalah wanita yang sangat berharga untukku," ucap Alfa meyakinkan.
Setelah selesai menyampaikan pesan, Rayyan langsung menikahkan Aulya dan Alfa. Alfa mengucapkan ijab qobul dengan begitu lantang. Hingga akhirnya ruangan itu di hujani air mata kebahagiaan.
Melihat itu, Cheesy hanya tersenyum bahagia sambil menitikkan air mata. Dia merasa sangat bahagia karena akhirnya adiknya itu menemukan pasangan hidup. Dia hanya bisa berharap, agar dia dan juga kedua adiknya suatu saat nanti mendapatkan suami yang juga mampu membimbing mereka.
Setelah selesai, Alfa perlahan membimbing Aulya menuju pelaminan. Keduanya terlihat begitu serasi, pengantin wanita terlihat begitu cantik dengan balutan gaun putih, yang melambangkan kesucian cinta mereka. Begitu juga dengan pengantin pria.
Satu persatu tamu undangan mulai naik untuk memberikan selamat kepada sang pengantin. Begitu juga dengan Bisma, sebagai MC, dia langsung naik ke atas panggung lalu memulai acara satu persatu.
"Selamat datang dan Terima kasih atas kehadiran tamu undangan sekalian. Di hari bahagia ini, kita kedatangan tamu yang sangat spesial. Dimana tamu kita adalah idola Dunia. Pria idaman seluruh wanita, apa kalian bisa menebak siapa dia?" Tanya Bisma tersenyum sambil melirik Aulya yang ada di atas pelaminan.
Mendengar itu, semua orang saling bertanya-tanya. Termasuk Aulya, dia menatap seluruh tamu undangan yang telah tiba, akan tetapi dia tidak menemukan satupun yang spesial dari tamu itu.
"Aulya! Apa kamu mengingat sesuatu?" Tanya Bisma tersenyum.
"Kado dari paman!" Ucap Aulya tiba-tiba mengingat perkataan Kinan.
"Paman akan memberikan kado yang sangat spesial untukmu." Kata-kata itu tiba-tiba terngiang di pikiran Aulya.
"Baiklah! Min Yoon-gi, tunjukkan pesonamu."
Dengan seketika lampu gedung itu langsung padam, lalu lampu sorot menyala dan menerangi pintu aula, diikuti dengan suara merdu yang begitu familiar di kalangan para wanita. Mendengar suara merdu sang idola, Aulya, Chelsea, Fiona dan juga para tamu undangan langsung bersorak bahagia.
"Yoon-gi!" Teriakan itu langsung menggema memenuhi aula itu.
Yoon-gi berjalan menuju panggung sambil menyayangikan lagu romantis tentang pernikahan. Dia mengunakan jas berwarna silver, di padukan dengan warna rambut lilac pink, sehingga membuat aura ketampanannya semakin terpancar.
Namun, di tengah-tengah kebahagiaan para tamu, ada beberapa pasang mata yang menatap kedatangan pria itu dengan terkejut. Mereka menatap tidak percaya pesona pria yang berada di atas panggung itu. Aura begitu menakutkan seperti terpancar untuk mereka bertiga.
"Yoon-gi! Kenapa dia ada di sini?"
Bersambung....