NovelToon NovelToon
SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.

Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.

Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.

Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.

Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9 - Pertarungan Kerajaan Wu

Pagi itu, setelah pertempuran semalam, Dimas terbangun dari tidurnya di sofa. Matanya terfokus pada putri Alexa yang sedang dalam posisi meditasi kultivasi, tampak tenang dan anggun. Dimas memperhatikan wajah cantiknya yang bersinar dari bawah cahaya pagi. Rambut panjang Alexa terurai dengan sempurna, wajahnya yang halus memancarkan ketenangan, dan tubuhnya yang langsing terbalut dalam pakaian kultivasi. Dimas, meskipun sudah terbiasa dengan situasi sulit, tidak bisa mengalihkan pandangannya dari putri Alexa. Dia mulai merasakan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Tanpa sadar, Dimas menggerutu kecil. "Kenapa aku harus merasa seperti ini?" pikirnya. Dia mengalihkan pandangannya dan bangkit dari sofa, berusaha menenangkan diri. Dia masih ingat betul apa yang terjadi semalam. Meskipun dia merasa agak bingung, tidak bisa dipungkiri bahwa putri Alexa memang sangat menarik perhatian.

Putri Alexa yang sudah terbangun dan membuka matanya, langsung melihat Dimas yang sedang memandangi dirinya dengan tatapan yang sulit dimengerti. "Ada apa, Dimas?" tanya Alexa, matanya penuh rasa ingin tahu.

Dimas, dengan wajah yang sedikit merah karena malu, hanya menggelengkan kepala. "Ah, nggak apa-apa, hanya sedikit terkejut melihatmu dalam posisi seperti itu," ujarnya sambil tersenyum canggung.

Setelah itu, mereka berbicara tentang kejadian-kejadian yang baru saja terjadi. Dimas menjelaskan bahwa semalam dia diserang oleh sepuluh orang yang mengaku berasal dari kerajaan Wu. Para penyerang itu mengenakan topeng, namun Dimas berhasil mengalahkan mereka dengan mudah meskipun hanya mengandalkan fisiknya, tanpa menggunakan kemampuan kultivasi atau senjata apapun.

Dimas kemudian mengatakan bahwa dia merasa ada sesuatu yang mencurigakan terkait serangan itu, dan dia ingin pergi ke kerajaan Wu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang siapa yang mengirim orang-orang itu. "Aku butuh bantuanmu, Alexa. Tolong antar aku ke kerajaan Wu," katanya dengan serius.

Putri Alexa memandang Dimas dengan sedikit kaget, namun dalam hatinya, dia merasa ada sesuatu yang tidak bisa dia abaikan. "Kamu ingin pergi ke kerajaan Wu?" tanyanya ragu.

"Ya, aku ingin tahu apa yang sedang terjadi di sana. Kerajaan Wu sepertinya masih belum berhenti mencari masalah denganku, dan aku ingin menyelesaikannya secepat mungkin." Dimas menjelaskan dengan penuh tekad.

Alexa terdiam sejenak, merenung. Dia tidak bisa mengabaikan permintaan Dimas, apalagi setelah semua yang telah terjadi. Meskipun dia sangat mencemaskan keselamatan Dimas, dia tahu bahwa ini adalah hal yang harus dilakukan. "Baiklah, aku akan mengantarmu ke sana," jawabnya, akhirnya menyetujui permintaan Dimas. "Tapi, kita harus berhati-hati. Tidak tahu apa yang menunggu kita di sana."

Dimas mengangguk, merasa sedikit lega mendengar keputusan Alexa. "Terima kasih, Alexa," katanya tulus.

Setelah makan pagi dan bersiap, mereka pun pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan perjalanan. Dimas sadar betul bahwa dia perlu mengganti pakaiannya yang sudah lusuh dari masa lalu. Dia tidak ingin tiba di kerajaan Wu dengan pakaian seorang supir truk yang kumal. Setelah membeli beberapa set pakaian baru, Dimas merasa lebih percaya diri. Mengenakan pakaian yang lebih rapi dan sesuai dengan statusnya yang baru, dia merasa lebih siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi.

"Bagaimana penampilanku?" tanya Dimas sambil melihat ke arah cermin kecil di toko pakaian.

Putri Alexa tersenyum, sedikit malu. "Kamu terlihat jauh lebih baik sekarang, Dimas," ujarnya dengan lembut. "Pakaian itu cocok untukmu."

Dimas tersenyum, merasa sedikit lebih percaya diri dengan penampilannya yang baru. Mereka melanjutkan perjalanan, dan kali ini, mereka tidak menggunakan kereta kuda atau berjalan kaki, melainkan terbang. Dimas, yang sudah menyadari bahwa Nascent Soul bias terbang, menggendong Alexa di dekapanya ala tuan putri dengan lembut, dan keduanya melesat ke udara, menuju kerajaan Wu.

Note: Nascent Soul disini sudah bisa terbang.

Sambil terbang, Dimas merasa perasaan yang tidak biasa. Terbang bersama Alexa, tubuhnya yang lebih berat dan kuat terasa lebih ringan. Selama perjalanan itu, mereka berbicara tentang banyak hal, namun Dimas lebih banyak bertanya tentang dunia Aestherion. Alexa menjelaskan berbagai hal tentang kerajaan-kerajaan besar, ras-ras yang ada, serta benua-benua yang mengisi dunia ini.

Kerajaan Wu adalah salah satu yang terbesar di benua tengah, terkenal dengan pasukan kuat dan sejarah panjangnya. Namun, meskipun Dimas mendengar banyak tentang kerajaan ini, dia merasa tidak ada alasan untuk merasa takut. Dimas tahu bahwa dengan kekuatan tubuh naganya yang semakin berkembang, tidak ada yang perlu dia khawatirkan.

Namun, saat mereka mendekati wilayah kerajaan Wu, ada sebuah perasaan yang meresap dalam diri Dimas. Kerajaan ini memiliki kekuatan yang besar, dan sepertinya, dia akan bertemu dengan banyak musuh kuat di sana. Dia tidak tahu apakah dia datang sebagai tamu atau sebagai musuh yang harus diperangi.

Dimas kini menyadari bahwa meskipun tubuh naganya hanya 1 persen dari kekuatan penuhnya, ia tetap merasa lebih dari cukup untuk menghadapi apa pun yang datang. Tubuh naga adalah kekuatan yang berasal dari entitas dewa naga legendaris, jauh melampaui tubuh manusia biasa. Meskipun hanya 1 persen dari kekuatan tubuh dewa naga yang mengalir dalam dirinya, itu tetap jauh lebih kuat dibandingkan dengan makhluk biasa. Dengan kekuatan tubuh naga yang masih berkembang dan potensi yang belum sepenuhnya terungkap, Dimas merasa tidak ada yang bisa menghentikannya. Tidak peduli seberapa kuat musuhnya nanti, kekuatan fisiknya yang luar biasa pasti cukup untuk mengalahkan mereka.

Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya tiba di kerajaan Wu. Kerajaan ini sangat berbeda dengan kerajaan Leonhart, lebih terorganisir dan terlihat sangat siap menghadapi apapun yang datang. Dimas merasa ada yang tidak beres ketika dia melihat persiapan pertahanan kerajaan yang begitu ketat.

Di dalam ruang rapat kerajaan Wu, para pemimpin dan utusan dari sekte pedang jiwa tengah berdiskusi mengenai Dimas. Mereka tahu bahwa Dimas telah membunuh banyak pasukan mereka dan bahkan membunuh pewaris mereka, Wu Xian. Karena itu, mereka sudah siap untuk menghadapi Dimas dalam pertempuran besar.

Namun, yang datang bukanlah raja atau leluhur mereka yang terluka parah, melainkan seorang pria yang lebih kuat dari mereka semua. Pria ini dikenal sebagai Wu Dong, seorang ahli dari sekte pedang jiwa yang sudah berada di ranah Void Refinement tahap 5. Dia datang untuk menantang Dimas dan membalas dendam untuk kematian Wu Xian.

Dimas tahu ini akan menjadi pertempuran yang tidak mudah, namun dengan kekuatan tubuh naganya yang hampir sepenuhnya belum digunakan, dia yakin dia bisa menghadapinya. Dengan armor naga yang menyatu dengan pakaiannya dan pedang pembunuh dewa di tangannya, Dimas merasa siap untuk bertarung.

 

Dimas dan Wu Dong saling menatap tajam. Udara di sekitar mereka terasa semakin berat, seolah menyadari betapa dahsyatnya kekuatan yang akan dikeluarkan dalam pertempuran ini. Wu Dong, seorang ahli Void Refinement tahap 5, berdiri dengan penuh percaya diri, matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Di tangan kanannya, sebuah pedang besar berkilauan, siap untuk menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya.

Namun, Dimas tidak gentar. Meski hanya menggunakan 1 persen dari kekuatan tubuh dewa naga, Dimas merasa lebih dari siap untuk menghadapi pria yang ada di depannya ini. Tubuh Dimas terasa lebih ringan, namun juga lebih kuat, seolah siap meledak kapan saja. Armor naga yang menyatu dengan pakaiannya berkilauan, dan pedang pembunuh dewa yang terhunus di tangannya memancarkan aura mengerikan. Pedang itu, senjata yang bisa memusnahkan dewa sekalipun, siap untuk menambah ketegangan di medan pertempuran ini.

Wu Dong adalah lawan yang kuat, dan Dimas tahu itu. Pria ini berada di ranah Void Refinement, level yang lebih tinggi daripada Dimas yang masih berada di Nascent Soul. Namun, Dimas punya keuntungan yang tidak dimiliki oleh Wu Dong: kekuatan tubuh naga yang luar biasa, yang meskipun hanya sebagian kecil dari potensi aslinya, tetap memberikan keuntungan besar dalam pertempuran ini.

Wu Dong melangkah maju, mengayunkan pedangnya dengan kecepatan luar biasa, berusaha menghancurkan Dimas dalam satu serangan. Pedang itu bersinar tajam, seolah siap menyabet tubuh Dimas dalam sekejap. Namun, dengan kecepatan yang tak kalah tinggi, Dimas menghindar dengan lincah, melompat ke samping sambil mengangkat pedang pembunuh dewa di tangannya.

DING!

Pedang mereka berbenturan dengan keras, menghasilkan percikan api yang menyala. Dimas merasakan getaran dari benturan itu, namun dengan mudah dia menahan serangan itu dengan kekuatan tubuh naganya. Meskipun tubuhnya hanya mencapai 1 persen dari kekuatan aslinya, serangan dari Wu Dong itu tidak cukup untuk menggoyahkan keseimbangannya. Dimas tersenyum sinis, matanya berkilat penuh tantangan.

Wu Dong, yang merasa tak diuntungkan, memutar pedangnya dan melancarkan serangan lagi. Kali ini, dia menggunakan teknik Void Strike, yang memungkinkan pedangnya menciptakan ledakan energi yang mampu memotong apapun di jalannya. Pedang itu melesat, menembus udara dengan kecepatan mengerikan.

Namun, Dimas tetap tenang. Ia mengangkat pedangnya, menangkis serangan itu dengan gerakan yang presisi. Dengan satu gerakan cepat, Dimas memutar tubuhnya, menghindari serangan lanjutan dari Wu Dong yang masih mengejar. Dimas berlari cepat, menggunakan kelincahan tubuh naganya untuk meluncur dengan kecepatan luar biasa, menghindari serangan-serangan yang datang dari Wu Dong.

Wu Dong, yang mulai merasa terdesak, tidak mundur. Dengan suara gemuruh, dia melancarkan serangan dengan kekuatan penuh, melepaskan serangan Void Surge yang melibatkan kekuatan ruang dan waktu. Energi void yang sangat kuat meluncur deras, menciptakan gelombang kehancuran yang menyapu seluruh area di sekitarnya.

BOOM!

Ledakan energi itu menggelegar, menghancurkan tanah di sekitarnya, menciptakan debu dan asap yang memenuhi udara. Dimas, yang sudah mengantisipasi serangan ini, segera melompat tinggi ke udara, menghindari gelombang kehancuran yang mengarah ke tubuhnya. Dengan tubuh yang kuat berkat kekuatan dewa naga, Dimas mendarat dengan tenang di tanah, seakan tak terpengaruh oleh kekuatan dahsyat yang baru saja menghantam.

“Seranganmu terlalu lambat,” kata Dimas dengan suara rendah namun penuh percaya diri.

Wu Dong, yang merasa terhina oleh ucapan Dimas, menggeram marah. Dengan kekuatan yang lebih besar, dia mengumpulkan energi untuk serangan terakhirnya. Wu Dong melepaskan pedangnya, mengarahkannya ke Dimas dengan teknik Void Obliteration, teknik paling mematikan yang dia miliki. Pedang itu mengeluarkan energi luar biasa, memancarkan kekuatan yang bisa menghancurkan segala sesuatu dalam jarak ratusan meter.

Namun, Dimas sudah tahu apa yang akan terjadi. Dengan gerakan sigap, dia menarik kekuatan tubuh naganya yang selama ini terkendali, melepaskan energi yang jauh melebihi kemampuan Wu Dong. Dimas memusatkan kekuatan tubuh naganya dalam satu titik, meningkatkan kekuatannya dalam satu serangan tunggal yang sangat brutal. Tubuhnya bersinar dengan aura naga yang mengerikan, dan pedang pembunuh dewa di tangannya bersinar begitu terang, seakan siap untuk memusnahkan apapun yang ada di hadapannya.

CLANG!

Pedang Dimas bertemu dengan pedang Wu Dong dalam pertempuran terakhir yang mengguncang seluruh tanah. Sebuah ledakan kekuatan yang sangat besar terdengar, menghancurkan segala yang ada di sekitar mereka. Dalam satu detik yang penuh ketegangan, Dimas mendorong pedangnya dengan kekuatan penuh, menghancurkan pedang Wu Dong dan membalikkan arah serangan.

Wu Dong, yang terkejut dan tidak bisa menahan serangan itu, terlempar jauh ke belakang. Tubuhnya terluka parah, dan darah mengalir dari luka-luka di tubuhnya. Kekuatan Void Refinement-nya yang sebelumnya begitu perkasa, kini terlihat tidak mampu mengatasi serangan tubuh naga yang begitu kuat.

Dimas berdiri dengan tegak, meskipun napasnya sedikit terengah. Tubuhnya terasa lebih ringan, lebih kuat, dan lebih hidup. Ia memandang Wu Dong yang terjatuh, dengan pandangan yang penuh rasa dominasi. “Kamu terlalu lemah,” ujar Dimas dengan suara datar namun penuh makna.

Wu Dong terbaring di tanah, darah mengalir dari mulutnya, mencoba untuk bangkit tetapi tidak mampu, dan akhirnya dia mati ditempat. Kekuatan Dimas yang berasal dari tubuh dewa naga, meskipun hanya 1 persen, jauh melampaui segala yang dimiliki oleh dirinya. Wu Dong mengerang, merasa terhina oleh kekalahan yang sangat telak ini.

Dimas berdiri tegak, menyarungkan pedangnya yang kini bersinar dengan kekuatan penuh. Dia mengalihkan pandangannya ke medan perang yang hancur, merasakan ketegangan yang mulai mereda. Dimas tahu, ini baru permulaan. Dengan tubuh naganya yang semakin kuat, dia siap untuk menghadapi siapa pun yang menghalanginya.

....

BERSAMBUNGG..

1
Rumah Pena
Campur oy
Dean Adam
Ini Kultivator Atau Dunia Fantasy Barat, heran Gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!