Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Jungkook mengantarkan shine ke sekolah menggunakan limosin black mamba nya yang mana membuatnya menjadi pusat perhatian seluruh penduduk sekola. Hei tidak sembarang orang yang bisa punya mobil itu apalagi dengan nomor polisi yg hanya 2 angka.
Jungkook mengelus dan mengecup kedua pipi serta kening shine serta menyelimuti shine dengan kata penyemangat yg membuat shine selalu merasa penuh kasih. Inilah bahagianya shine. Disaat sepasang mata melihat itu dengan penuh iri dan kebencian.
“aku benci mereka yg mendapat pehatian dari orang tuanya” ujar org itu lalu berlalu dari sana.
“chaa princes masuklah, belajar yg rajin nee mom yakin kau akan dapat banyak teman nanti” shine mengangguk
“nee mom, mom juga semangat kerja dan jangan kelelahan” jungkook senyum lalu mengusak rambut anaknya sayang. Mengecup kening shine lagi
“tentu sayang. Mom akan menjemputmu pulang sekolah nanti arra”
“oke mom” setelah nya shine mengecup pipi jungkook lalu berlalu sambil terus melambai pada jungkook hingga menghilang di koridor.
.
.
.
Tok tok tok
“masuk” jawab seeorang dari balik pintu.
Pria dg jas membalut tubuhnya itu masuk ke ruangan yg bertuliskan CEO itu, membungkuk sedikit sebagai tanda hormat pada org yg sedang duduk di kursi kebesarannya di balik meja.
Meletakkan map di meja sang bos yg berkutat dg komputernya. Menaikkan sebelah alis tanda bertanya apa ini pada bawahannya itu.
“ini adalah proposal yg akan di ajukan ke JSJ pak” ujar pria itu
“JSJ?” tanya si bos
“benar pak. Melihat dari persentase keuangan dan pekembangan perusahaan serta produk kita dalam satu tahun ini mengalami kurva turun jadi sepertinya kita butuh kerja sama dg yg lebih besar dari kita dan kalau kita beruntung kita ajukan proposal ke JSJ di terima makan kita bisa menutupi dan mengembangkan kembali produk kita pak ” jelas si pemuda yg tak lain adalah sekretaris sekaligus org kepercayaan nya.
“begitukah, tapi apa ini tidak terlalu jauh hyung maksudku JSJ ini perusahaan nomor 1 di dunia dan tidak sembarangan yg bisa bekerja sama dg mereka” ujar sang bos.
“itu benar taehyung, tapi apa salahnya kita coba dulu, siapa tau kita beruntung” jawab hoseok sekretaris taehyung.
Ya pria tadi adalah kim taehyung. Dia sudah menjadi CEO di perusahaan miliknya sendiri yg di modali oleh ayahnya setelah dia lulus kuliah dan menikah dg irene.
Mereka sebenarnya harus menikah saat sebelum taehyung pergi kuliah karena saat itu Irene sudah hamil 2 bulan, dan Irene bilang itu adalah anak taehyung namun karena bujukan dari taehyung pada orang tuanya jadilah mereka menikah setelah taehyung pulang dari London nantinya.
“baiklah kita coba hyung. Aku akan periksa proposalnya dulu hyung bisa kerjakan yg lain” ujar taehyung mulai membaca proposal itu, hoseok hendak keluar dari ruangan tae sebelum pertanyaan tae menghentikan jalan hoseok.
“hyung kenapa nama direktur nya tidak dituliskan disini” tanya tae. Hoseok berbalik menuju meja tae
“ahh itu. Hmm kau tidak tau ya. Ceo sekaligus direktur perusahaan itu tidak pernah mau menulikan namanya dan jarang menunjukan dirinya kecuali di kantor intinya dan kabar bagusnya dia baru saja memindahkan kantor intinya ke korea setelah selama ini berada di jepang” jelas hoseok. Oke ternyata tae ketinggalan banyak berita.
“jepang?” tanya tae lagi, hoseok mengangguk
“hmm. Kau ingat kim namjoon?” tanya hos, tae mengangguk.
“tentu hyung, kim namjoon kekasihnya kim seokjin yg dulu selalu menjadi ketua osis di sekolah, ada apa dgnya apa dia masih dg seokjin hyung?”
“hmm dia masih dg seokjin dan sudah menikah malah, mereka juga sudha punya anak dua tapi bukan itu intinya tae” ujar hos membuat tae mengernyit bingung
“lalu” beo tae
“namjoon ternyata selama ini adalah direktur dari cabang perusahaan JSJ yg ada di korea tae, kau tau JJS GUARD” tanya hos tae mengangguk
“nah itu di bawah pimpinan namjoon. ” terang hos
“lalu” beo tae lagi sepertinya dia belum mengerti maksud
“astaga tae, maksudku kenapa kau tidak minta pada namjoon untuk membantumu agar proposalmu di terima di perusahaan itu karna ku yakin dia pasti bisa membantu”
“wah kau cerdik juga ya hyung, baiklah atur pertemuanku dg nya hyung”
“oke, ” ujar hos semangat.
.
.
.
Seperti yg di inginkan tae menyuruh hoseok untuk mengatur pertemuan nya dg namjoon dan disinlah mereka sekarang di restoran jepang mewah dg fasilitas dan pelayanan yg tidka perlu di ragukan lagi di salah satu ruang VIP nya.
Namjoon dan tae sedang menikmati makan siang mereka. Yah setelah di konfirmasi ternyata namjoon kosong jadwal dari jam makan iang sampai sore jadilah tae lansung mengajak namjoon bertemu.
“sudah lama sekali ya hyung kita tidka bertemu” ujar tae membuka suara, karna jujur aja dari tadi suasananya sangat canggung dan entah kenapa wajah namjoon tidak ada kesan ramahnya pada tae padahal setau tae dia tidak pernah ada masalah dg namjoon
“hmm, sudha lama sekali” ujar namjoon dg terus menyuap makanannya.
“ahh bagaimana kabar seokjin hyung hyung?”
“baik” jawa namjoon lansung seolah malas untuk berlama2.
“ahh baguslah, kus dengar kau sudha punya dua anak hyung, sekolah di mana mereka” lagi tae mencoba mencairkan suasana.
Tak
Namjoon menghela nafasnya dan meletakkan sumpitnya sedikit kasar hingga menimbulkan bunyi yg keras. Namjooon meminum minumannya lalu mengelap bibirnya dan menatap tae.
“lansung saja pada tujuanmu tae jangan berbasa basi. ” namjoon menatap tae. Tae bingung kenapa namjoon begini padanya.
“ahh hehe maaf hyung, jadi begini” taehyung mengambil proposal yg tadi suah di selesaikannya dari tasnya lalu menyodorkan pada namjoon.
Namjoon menatap bingung apa ini fikir namjoon. Namjoon membuak dan melihat itu adalah proposal pengajuan kerja sama untuk perusahaan nya JSJ dan lagi ini di ajukan ke kantor pusatnya yg artinya akan di ajukan ke jungkook lansung. Taehyung tidka tau kalau itu adalah perusahaan milik jungkook.
“apa kau tidka salah org tae, kenapa kau memberikannya padaku” tanya namjoon terus membaca isi proposal itu
“ah itu hyung aku ingin minta bantuanmu hyung kau tau perusahaan ku sedang ada sedikit masalah dan aku butuh bantuan jadi aku mengajukan proposal itu, dan aku tau tidak semua proposal kerja sama akan di terima oleh perusahaan mu hyung jadi aku minta bantuan mu barangkali saja kau bisa membantuku unutk membujuk atau mengatakan pada bosmu kalau aku adalah teman mu yg sedang butuh bantuannya” ujar taehyung panjang lebar.
“kkk kau meminta ku untuk membujuk bos ku agar menerima proposal mu ini kkk” namjoon terkekeh namun terdengar sini. Tae tidka suka entah kenapa. Senyum yg sedari tadi di jaganya perlahan luntur.
“kalau kau mau kau harus berusaha sendiri tae, aku tidka mau ikut campur dalam urusan kalian. ” ujar namjoon lalu berdiri
“terima kasih undangan makan siangnya aku yg akan bayar ini” setelah mengucapkan itu namjoon lansung keluar tanpa mendengarkan ucapan taehyung lagi. Itu membuat tae emosi bukan main.
Dia mati2 an menjaga sikap untuk menghargai namjoon yg lebih tua darinya namun kenapa namjoon justru menampilkan ketidak sukaan padanya apa salahnya fikir tae. Kalaupun tidak mau membantu tidka usah bersikap sperti tadi fikir tae.
Dg perasaan dongkol dan emosi tae memilih pulang saja. Mengistirahatkan mata dan kepalanya sebentar sepertinya bagus fikir tae. Dia melajukan mobilnya menuju mansionnya dg kecepatan sedang.
Namun saat akan berbelok tae berhenti mendadak saat seorang anak sekolah berdiri di jalan a lebih tepatnya mengambil seekor kucing dari jalan. Tae yg sedang emosi lansung keluar dan melihat anak itu hanya terkejut saja.
“yak bocah, kau mau mati huh” tanya tae sedikit berteriak membuat gadis itu tersentak kaget.
“shine kau oke” tanya pemuda dg seragam ama seperti anak itu yah itu adalah shine.
Shine yg tidak pernah di bentak pun menatap tajam pada tae. Tae tertegun melihat tatapan itu. Tatapan yg sangat tidak asing baginya. Dan taehyung tersentak melihat kucing di pelukan gadis itu. Taehyung mundur karna dia alergi kucing.
“paman apa kau tidak bisa berbicara pelan saja, aku juga tidak tau kalau akan ada mobilmu dan lagi kenapa kau menyetir dan melamun huh, kau fikir aku tidak tau kau melamun saat menyetir huh, dan lagi seumur hidup baru kau lah org yg berani membentakku paman”
“lalu apa peduliku huh. Coba kau fikirkan kalau tadi aku menabrakmu aku akan membawamu ke rumah sakit dan itu akan membuang2 waktuku”
“kkkk paman kau org yg tidak bertanggung jawab ternyata, kau tampan tapi tidak bertanggung jawab, kata mu mencerminkan siapa kau paman. Aku tidak perlu juga kau urusi, ah dan satu lagi, jika kita bertemu lagi ku pastikan kita akan bertemu dalam masalah lagi, jadi aku berharap kita tidak akan pernah bertemu lagi dg mu paman” ujar shine lalu berjalan menghampiri jackson temannya yg memanggil tadi dg kucing di pelukannya.
Tae yg sedang tidak enak sasana hatinya menjadi makin geram. Dia dinilai buruk oleh seorang anak sekolah yg di pastikan seumuran dg anaknya dan juga pasti sekolah di sekolah yg sama dg sekolah anaknya melihat seragam mereka sama.
Dan lagi apa2an itu anak itu berkata kalau bertemu lagi hanya akan dalam masalah tae tidak habis fikir dg ucapan anak itu. Bagaimana ortunya mendidiknya selama ini fikir tae
.
.
.
