Little Queen

Dan bertepatan dengan terdengar deru mesin motor seseorang.

"Itu dia " Ucap indah, yang mengenal jelas suara motor cucu nya.

Sedangkan Ara yang baru saja memasukkan motor nya di bagasi mobil di sana sudah berbaris rapi masing-masing kendaraan mereka.

"Kenapa mobil ini sangat familiar " ucap Ara, yang melihat mobil berhenti di depan pintu utama.

"Siapa yang datang " ucap Ara.

Lebih baik dia masuk, dari pada dia memikirkan hal yang tidak penting.

"Kau sudah pulang sayang " ucap Dinda, yang berada di ruang tamu.

Ara yang mendengar suara bunda tercinta langsung menghampiri Dinda dan indah,dia masih tidak melihat jelas pria yang membelakangi nya.

Cup , cup

Ara mencium kening dua orang wanita kesayangan, Setelah mencium tangan Dinda dan indah, dan tak lupa dengan Sena.

"Dia " ucap Devan membatin.

"Oma " panggil Ara.

"Kau sangat cantik, bahkan sangat cantik " ucap Sena kagum,dengan kecantikan Ara.

Sedangkan devan yang melihat ara, bahkan sampai tidak berkedip.

"Wanita nya "

"Jangan bilang jika foto itu dia " ucap Devan memandang lagi foto wanita kecil yang sangat menggemaskan.

"Pak " sapa Ara.

Jangan kan untuk membalas sapaan dari Ara, Devan bahkan tidak mengedipkan mata nya saking kagum nya dengan diri Ara.

" Aku pasti mimpi bertemu dengan nya " ucap Devan membatin.

"Maaf Ara tinggal, Ara harus menyelesaikan tugas kuliah Ara " pamit Ara, Tapi sebelum itu Ara memandang wajah Devan.

"Saya harap bapak tidak menjadi penguntit lagi " ucap Ara.

Setelah menyapa dosen killer nya, Ara langsung meninggalkan ruang tamu.

"Iya sayang, nanti waktu makan malam jangan lupa untuk turun " ucap Dinda.

"Siap bunda " ucap Ara patuh.

"Kenapa dia bisa memiliki sifat ganda, jika di sini dia menjadi wanita yang ramah tapi di kampus dia sangat dingin, bahkan dia sangat cuek" Devan membatin.

Bahkan Devan sampai memutar kepala nya, melihat kepergian Ara, dia masih tidak percaya dengan pertemuan nya dengan pujaan hatinya.

Sedangkan indah yang melihat cucu nya di pandang dengan insent, tersenyum kecil, dan yang membuat nya yakin setelah mendengar ucapan cucu nya.

"Siapa jadi penguntit " ucap Sena bingung.

"Kau tidak mengetahui apa yang di lakukan cucu mu sendiri, cucu ku menang the best yang jadi penguntit saja dia tau " ucap indah.

"Devan ada apa dengan mu, dari tadi di sapa bahkan kau tidak menjawab sapaan nya " ucap Sena .

"Tidak apa-apa Sena, mungkin dia shock melihat cucu cantik ku " ucap indah.

"Maaf grandma " ucap Devan tak enak.

"Kalian saling mengenal nak " ucap Dinda, yang penasaran dengan sapaan dari putri nya.

"Kami hanya kenal antara mahasiswa dan dosen saja Tante " ucap Devan.

Sena yang mendengar itu, oke fix sekarang dia mengingat seseorang yang sudah mencuri perhatian cucu nya.

Dia langsung menatap sahabatnya, sedangkan indah yang di tatap mengangguk sepemikiran dengan sahabat nya.

"Sepertinya kita akan menjadi keluarga" bisik sena.

"Cucu mu harus berjuang extra untuk meluluhkan hati cucu ku " ucap indah pelan.

"Kita lihat seberapa Maco cucu ku " ucap Sena.

"Aku menunggunya " ucap indah.

Saat melihat waktu makan malam mereka semua langsung menuju meja makan, dan di sana sudah berkumpul semua anggota keluarga BENATA yang akan malam bersama bersama tamu mereka.

Setelah selesai makan malam, dan berbicara sebentar mereka memutuskan untuk pulang karna hari sudah semangkin larut.

Saat Sena dan cucunya sudah dalam perjalanan menuju pulang, Sena membuka suara.

"Bagaimana menurut mu, siapa yang cantik Sasa atau Ara " ucap Sena.

Devan yang menyetir mobil langsung memandang Sena yang bertanya sesuatu yang membuat nya bingung.

"Grandma hanya bertanya saja " ucap Sena.

"Semua cantik grandma " ucap Devan.

"Grandma juga tau, jika semua nya cantik bahkan Vanya juga cantik tapi grandma tanya di antara Sasa dan Ara mana yang lebih cantik " ucap sena lagi.

"Dua dua nya cantik grandma " ucap Devan lagi.

"Kau tau arah pertanyaan grandma, sudah jujur saja sekarang kau menyukai Ara " ucap Sena, karna kesal dengan jawaban cucu nya.

"Siapa bilang Devan menyukainya " bohong Devan.

"Bagus jika begitu, grandma indah juga bilang akan menjodohkan Ara pada pengusaha muda yang bahkan lebih tampan dari mu " ucap Sena.

"Tidak mana boleh di jodohkan " ucap Devan cepat.

"Cihh,,,dasar pria di tanya tidak ngaku sekarang malah melarang " ucap Sena.

"Wahai cucu tampan ku, apa hak mu jika dia di jodohkan dia bukan wanita mu bukan " ucap Sena meremehkan.

"Itu,,,, itu grandma " bahkan Devan tak bisa melanjutkan ucapannya.

"Itu apa " ucap Sena.

"Ah,,,, bagaimana cara bicara nya " ucap Devan.

"Ya di buka mulut mu, katakan apa yang ada di hatimu sebelum dia menjadi milik orang lain " kesal Sena.

"Grandma jangan marah sama Devan, nanti Devan tidak fokus nyetir nya " ucap Devan, padahal dia masih menyusun kata kata yang pas untuk dia bicara.

"Apa susah nya ngaku, bilang aku tertarik padanya pakai alasan menyetir segala " kesal Sena.

"Dasar penguntit " ucap Sena.

"Devan bukan penguntit grandma " ucap Devan tak Terima.

"Penguntit tetap penguntit, nanti akan grandma adukan pada mommy dan Daddy mu " ucap Sena.

"Grandma jangan " ucap Devan.

"Suka suka grandma dong mau beritahu mommy mu, biar mommy mu malu sudah punya satu putra jadi penguntit lagi " ucap Sena.

"Ah,,,, grandma menyebalkan " ucap Devan.

"Siapa suruh main rahasia, grandma yakin tidk hanya jadi penguntit kau juga pasti merahasiakan identitas lain nya " tebak Sena.

Dan benar saja Devan langsung diam tak berkutik mendengar ucapan Sena.

****

Sedangkan di mansion BENATA, setelah kepergian tamu mereka, dan sebelum mereka istirahat mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga.

"Sayang apa benar pria tadi dosen di kampus mu " ucap Indah, sedangkan Dominic dan Dinda sudah berada di kamar nya.

Semua anggota keluarga langsung memandang wanita yang fokus pada laptop di pangkuannya, tapi grandma nya bertanya dia langsung menutup laptopnya.

"Iya, memangnya kenapa grandma " ucap Ara.

"Jangan-jangan dia kekasih kakak " ucap Vanya.

"Lebih tepatnya, dia mengagumi Ara " ucap Sasa.

"Mana mungkin dia menyukai Ara " ucap Ara, langsung mengambil kue yang ada di tangan adik nya.

"Kakak " ucap Demian.

"Kenapa " Ara santai.

"Itu kue Demian " ucap Demian.

"Maaf kakak minta " ucap Ara.

"Ara ingin melanjutkan tugas Ara di kamar, selamat malam " ucap Ara.

"Kakak grandma belum selesai bertanya tentang dosen tampan itu " teriak Vanya.

Sedangkan Ara hanya melambaikan tangan saja, sambil bernyanyi nyanyi.

Lirik lagu .

Go easy on me, baby

I was still a child

Didn't get the chance to

Feel the world around me

I had no time to choose what I chose to do

So go easy on me.

"Lagu apa yang di nyanyikan kakak mu " ucap alaric.

"Itu lagu cinta grandpa " ucap Vanya, langsung melanjutkan nyanyian Ara.

"Jelek sekali suara mu " protes Demian.

"Sayang kau mempunyai seorang yang spesial " ucap indah.

Sasa langsung menyembunyikan ponselnya, yang sempat membuatnya tersenyum, semua langsung memandang nya.

"Kenapa menatap Sasa begitu " ucap Sasa salah tingkah.

"Kakak "

Semoga puas dengan pertemuan Ara dan Devan kali ini, dan jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain biar tambah semangat update nya 🙏🏻🥰