NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 09

Suara teriakan dhiyaksa bergema di seisi rumah, mengguncang ketenangan pagi itu. Kepanikan dan marah sekaligus menghantui pikiran nya. Tak menduga Rosetta putri kesayangan nya yang keras kepala itu benar-benar telah nekat kabur. Dalam benak nya kini, terlintas berbagai hal yang bisa terjadi pada putrinya di luar sana.

"Yasir! kemari! " teriaknya lagi, suaranya penuh amarah.

Yasir berlari masuk ke dalam kamar, wajahnya tampak sekali cemas. "Ada apa pak? kenapa teriak- teriak? "

"Kenapa teriak- teriak, kenapa teriak- teriak? kau tidak lihat ini? putriku tidak ada! dia menghilang! " sewot dhiyaksa, seraya menggerakkan tangannya, menunjukkan jendela balkon yang terbuka lebar. "Ini semua salah mu, kenapa kau tidak mengawalinya?! "

Yasir merasa tertegun, bingung dengan situasi yang terjadi, dan lagi- lagi dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Tapi kan pak, semalaman ini neng Sissy berada di dalam kamar, bagaimana saya mengawasinya, masa saya harus ikut masuk ke dalam kamar? "

Dhiyaksa semakin emosi dengan jawaban Yasir yang asal bunyi itu, matanya melolot sudah seperti akan keluar dari tempat nya. "Ku gampar kau ya, bicara seperti itu lagi! " geramnya, tangannya bergerak tapi tertahan. Yasir yang takut langsung melindungi wajahnya. Untungnya saat dia membuka mata, majikan nya itu tidak benar-benar menggamparnya.

Kepanikan semakin terlihat jelas di wajah dhiyaksa, bagaimana tidak? dia sudah menjanjikan makan malam Rosetta dengan bramasta, dua hari lagi. Tapi sekarang, putrinya itu malah menghilang.

Berjalan cepat, dhiyaksa keluar dari kamar putrinya tersebut. Sampai di ruang tengah, dia memerintahkan semua pekerja di rumahnya untuk berkumpul.

"Putri ku menghilang, ku perintah kan pada kalian untuk mencari nya sampai ketemu! cepat! " dia segera memberikan titah yang langsung di jalankan oleh semua bawahan nya.

"Dan kau yasir, cari Rosetta di mana, ke tempat- tempat yang sering dia kunjungi, bahkan sampai ke palung Mariana sekali pun, cari putri ku sampai dapat! " ujar dhiyaksa memberikan perintah khusus pada ajudan yang sepuluh tahun setia menemani nya itu.

Tapi emang dasar si Yasir ini, dia malah bengong dulu dengan wajahnya yang tampak seperti orang linglung. "Sampai ke palung Mariana? emang di sana ada orang yang pak? "

"Bodoh! " Hampir saja tangan dhiyaksa melayang saking gemasnya, ini lebih gemas ke arah kesal setengah mati. "Itu cuma perumpamaan suprii! cepat sana cari putri ku sampai ketemu, jika tidak kau yang akan ku tenggelamkan ke palung Mariana! "

Yasir berdecak, ia mengusap- usap lehernya. "Iya, iya Pak. Siap!" kemudian lelaki kurus itu dengan cepat nyelonong pergi, sebelum kena damprat lagi.

Setelah kepergian yasir, Dhiyaksa terduduk di kursi kayu jati miliknya. Kepalanya pening hampir tujuh keliling, jika putrinya tidak di temukan sampai makan malam tiba, bagaimana dengan nasib rencana yang dia telah dia susun selama ini? haish, memikirkan nya saja sudah membuat kepalanya pecah.

"Cepat kembali lah putri ku, atau nasib ayahmu di dunia politik ini akan hancur. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kediaman megah milik Zein pula, pagi malah datang dengan cahaya mentari yang bersinar cerah.

Zein baru saja keluar dari kamarnya, pria berbadan atletis itu terlihat gagah dan menawan dengan setelan jas putih dipadukan dengan suit hitam dan dasi yang terikat sempurna, sebelah tangannya memegang jas yang belum terpasang. Zein melangkah ringan, berharap semua pekerjaan rumah sudah di lakukan Rosetta pagi ini, namun yang dia dapat kan justru pemandangan Rosetta yang masih tertidur di sofa saat dia berjalan melewati ruang tamu.

Seketika zein merasakan desiran marah yang menjalar di tubuh nya. Bukankah pengasuh seharusnya bangun lebih pagi untuk mempersiapkan segalanya? tapi ini? haish, Zein berdecak kesal. Segera di hampiri nya gadis itu yang masih meringkuk di atas sofa.

"Hei bangun! kenapa kau masih tertidur?! " sentak zein berusaha membangunkan gadis itu, wajahnya benar-benar menahan kesal setengah mati.

"Hei, hello! wake up girls, tugas mu sudah menunggu! "

Berbagai cara zein lakukan untuk membangunkan gadis itu namun Rosetta benar-benar tertidur seperti orang mati. Zein berdecih, sudah kehabisan cara akhirnya dia mendekat untuk membangunkan langsung gadis itu dengan menggoyang kan bahunya, namun begitu Rosetta berbalik, menunjukkan wajahnya yang tertidur, Zein langsung di buat terdiam, matanya tertuju pada wajah Rosetta yang tenang dengan rambut ikal panjang nya yang tergerai. Jantung zein seakan berhenti untuk beberapa saat. Tak dapat di pungkiri, Rosetta memang cantik, namun kehadiran gadis ini di rumahnya bukan hanya menambah daftar keindahan di rumah ini, dia di tugaskan untuk membantu merawat Alvaro, Alaska dan Chiara, bukan berleha- leha seperti nyonya besar.

Dengan berusaha menekan segala amarahnya, Zein kembali membangunkan Rosetta, kali ini lebih dekat. "Rosetta! "

Zein berdecak sekali lagi, padahal dia sudah membangunkan tepat di telinga gadis itu tapi tak ada reaksi sama sekali, mengingatkan Zein pada anak-anak nya ketika mereka mogok makan.

"Chiara! " teriaknya memanggil putri nya yang baru saja lewat. Dalam sekejap, Chiara sudah ada di depan papanya, dengan berlari kecil sambil memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Iya papa. "

Zein berkacak pinggang. "Coba kamu bangunkan atee Sissy mu ini, papa sudah capek membangunkan nya, mungkin dengan mu dia bisa bangun. "

"Oke papa. " mahluk manis nan menggemaskan itu langsung naik ke atas sofa, mengguncang pundak atee Sissy nya dengan tangannya yang mungil.

"Atee Sissy ayo bangun, sudah siang. "

Ajaibnya dengan hanya seperti itu, Rosetta akhirnya bangun. Dia tersenyum cerah pada mahluk menggemaskan yang sedang berusaha membangunkan nya.

"Oh pagi sayang. Ini masih pagi, ayo tidur lagi, " ucap Rosetta dan Chiara menurut saat Rosetta menariknya lembut dalam pelukan dan akhirnya Chiara kembali tertidur dan dekapan Rosetta.

Melihat pemandangan itu Zein merasakan kemarahan kembali mendengung di dalam dadanya. Kesal, Zein menyibak selimut yang di pakai Rosetta, hingga akhirnya mata gadis itu terbuka, dia tersentak dan tampak bingung.

"Bangun! sudah jam berapa ini! " ujar Zein kali ini suaranya lebih tegas.

"Pergi, siapkan sarapan sekarang! "

Rosetta masih tampak linglung, menjawab. "Tapi aku tidak bisa memasak. "

"Apa?! " Zein melotot. "kenapa kau tidak mengatakan nya dari semalam hah?! "

"Hmm, karena kamu tidak bertanya dulu padaku. "

Benar juga. Haish, Zein merasa seperti orang bodoh sekarang. Menyesal dia merekrut gadis ini untuk menjadi pengasuh anak- anak nya.

Rosetta hendak kembali ke alam mimpi namun zein dengan cepat menarik selimut nya kembali. Dia sudah cukup di buat kesal pagi ini. Sudahlah ada meeting penting dengan klien, bertambah dua kali lipat masalahnya.

"Setidaknya persiapkan anak- anak untuk berangkat sekolah. Aku yang akan memasak untuk sarapan! cepat! "

Rosetta pun memaksa untuk bangun, padahal dia masih ngantuk berat.

"Aish, iya- iya!" Rosetta pun bangkit dari sofa dan memulai tugas pertamanya, sementara zein hanya bisa geleng-geleng kepala, sepertinya untuk sebulan kedepan dia harus kuat- kuat mental mulai dari sekarang.

*****

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!