NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:893
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penjaga kebun

Boksun pun mendaftarkan dirinya ke gild pemburu dengan biaya pendaftaran yang di tanggung nya sebesar 25 koin perak.

Dengan biaya sebesar itu ia akan mendapatkan pelakat yang didalamnya terdapat nama dan nomer sesuai urutan pemburu yang terdaftar disana.

Seorang pemburu akan sangat di hormati dan di segani ketika si pemburu itu berburu hewan buas dan sulit di taklukan, maka dari itu di gild pemburu ini tak ada level, mereka semua kaan di nilai sesuai dengan kemampuan nya.

Setelah mendaftar dan mendapatkan plakat dari gild, boksun pun mendapatkan ucapan selamat datang dari Sandika.

"Selamat datang dan bergabung di gild pemburu, boksun" ucap Sandika dengan senyum tulus nya.

"Terimakasih nona" ucap boksun menanggapi Sandika.

"Ya sudah jika kamu mau melihat apakah ada pekerjaan yang bisa kamu kerjakan atau tidak kamu bisa lihat di papan pengumuman yang tersedia di depan situ" ucap Sandika memberitahu kepada boksun dengan menunjuk sebuah papan yang terpampang di depan tempat pendaftaran itu.

Boksun pun melihat tempat yang di unjuk oleh Sandika dan menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Sudah? Apa ada yang mau kamu tanyakan lagi?" tanya Sandika yang di jawab gelengan kepala oleh boksun.

"Baiklah kalau kamu tak ada yang mau di tanyakan selamat bergabung sekali lagi dan aku pamit pergi dulu karena aku ada urusan yang perlu aku selesaikan Oya aku terimakasih karena kamu mau mentraktir makan tadi" ucap Sandika sambil berlalu meninggalkan boksun sendiri di gedung gild tersebut.

Sedangkan boksun yang di tinggalkan Sandika di sana ia pun berjalan ke arah papan pengumuman, siapa tahu ada pekerjaan yang ia dapat kerjakan untuk saat ini.

Ternyata benar apa yang di ucapkan Sandika tadi di papan pengumuman itu banyak sekali pekerjaan yang bisa di kerjakan dari hal yang mudah sampai hal tersulit.

Dari berburu serigala hingga menjaga kebun petani, boksun pun melihat dan membaca satu persatu permintaan itu.

Boksun pun memutuskan menerima pekerjaan menjaga kebun dari hama yang akan mengganggu ketika panen tiba walaupun bayaran yang ia terima kecil dari berburu serigala tak masalah bagi nya yang terpenting saat ini ia mendapat pendapatan untuk melanjutkan kehidupannya.

Boksun kembali ke tempat tadi ia mendaftarkan diri untuk mengisi formulir kesediaannya menjaga kebun petani.

Boksun pergi dari gedung gild setelah selesai mengisi formulir itu, ia akan membeli beberapa keperluan untuk nanti ketika ia menjaga kebun petani itu.

"Lily apa kamu sedang istirahat?" ucap boksun berbisik kepada belati Lily.

"Tidak sedari tadi aku melihat dan memperhatikan apa yang kamu lakukan" ucap Lily.

"Maaf ya jika kamu merasa aku acuhkan hari ini, aku takut ada orang yang menyadari jika aku mengajak kamu berbicara sedangkan orang lain tidak bisa mendengarkan suara kamu" ucap boksun merasa bersalah karena mendiam kan Lily Sedari pagi.

"Aku tak apa apa boksun... Oya tadi aku tak sengaja mendengar pikiran kamu yang sedang berpikir untuk tidak mengajak aku berbicara karena takut di anggap aneh oleh orang orang".

"Ya sudah kita coba ya?".

"Ok".

Boksun pun mulai mencoba berkomunikasi dengan Lily menggunakan pikirannya dan ternyata benar Lily meresponnya tanpa boksun harus berucap, mengetahui hal tersebut boksun pun merasa lega karena mendapatkan solusi untuk mengajak Lily berbicara tanpa harus orang lain mencurigai dirinya.

 

Matahari pun mulai menampakkan diri, boksun pun telah bersiap untuk pergi ke tempat desa yang kemarin ia setujui untuk menjaga kebun nya dari serangan hama.

Di perjalanan menuju desa A itu ternyata di jalan boksun nampak rumput yang menurut dia seperti tumbuhan ubi.

Boksun pun meminta Lily untuk menjadi sekop agar memudahkan ia mengambil umbi itu, di zaman ini tak ada orang yang mau memakan umbi jalar karena kurang tahu nya mereka akan tumbuhan tersebut.

Boksun pun menggali tanah di sekitaran tumbuhan itu dan mendapatkan beberapa umbi umbian.

Sebenarnya umbi yang di temukan boksun ini adalah jenis umbi yang sangat enak San manis tetapi karena orang di zaman ini belum mengetahui cara dan memanfaatkan tumbuhan ini jadilah tak ada yang menghiraukan nya.

Mereka semua menganggap bahwa tumbuhan ini adalah gulma yang mengganggu tumbuhan tumbuh.

Boksun yang mengetahui tumbuhan ini dapat di makan pun mengambil nya untuk menghemat pengeluaran nya nanti ketika menjaga kebun, ada yang besar akan tetapi banyak pula yang kecil.

Boksun hanya mengambil yang besar sedangkan yang kecil ia masukan lagi, boksun pun sekalian meng gemburkan tanah agar umbi itu dapat bertumbuh dengan baik.

"Boksun tumbuhan apa ini? Apa tidak beracun?" tanya Lily ketika ia selesai menggali umbi.

"Ini namanya umbi.... Enak untuk di makan" gumam boksun dalam hati menjawab pertanyaan Lily.

Boksun pun berjalan kembali melanjutkan perjalanannya menuju desa A.

Setelah sampai ia ke rumah kepala desa untuk melaporkan kedatangannya dan keperluannya di desa ini agar tak ada masalah nantinya serta bertanya alamat rumah petani yang memberikan pekerjaan di gedung gild.

Kepala desa pun menerima boksun dengan tangan terbuka sekaligus menunjukan rumah petani yang boksun tuju.

Setelah mendapatkan ijin dan rumah si petani boksun pun berpamitan untuk ke rumah petani tersebut.

Di rumah petani tersebut boksun melihat wanita kisaran umur 45 tahun yang sedang menyapu halaman.

"Permisi nyonya.... Apa benar ini kediaman tuan Gu Ling?".

"Iya benar, saya istri nya" jawab si wanita itu.

"Apakah kamu yang akan menjaga kebun? Yang di kirim gild pemburu?" tanya wanita itu.

"Benar nyonya... Saya boksun yang akan menjaga kebun nyonya dari serangan hama".

"Oh.... Ya sudah mari saya tunjukan kebun yang akan kamu jaga nanti" ucapnya kemudian mengajak boksun untuk pergi ke kebun yang akan ia jaga.

Di sepanjang jalan menuju kebun itu mereka berbincang bincang mengenai segala hal.

Sesampainya di kebun itu ada seorang laki laki yang sedang menatap ke arah kebun dengan menggunakan caping khas petani.

Merasa ada yang mendekat, laki laki itu pun berbalik badan dan melihat istri nya yang datang bersama seseorang.

"Siapa dia Dina?".

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!