NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9. dituduh selingkuh 2

Andrew buru-buru menyelesaikan pekerjaannya. Tak tenang rasanya, mengetahui Aldo sedang bersama orang asing yang belum dikenalnya.

"CK.. Mama ada-ada saja, membiarkan Aldo bersama dengan orang asing. Pakai bilang mirip sama Stevia, mana mungkin." Gumam Andrew disela-sela pekerjaannya.

Andrew kembali fokus pada pekerjaannya. Sekitar pukul 3 sore, Andrew memutuskan untuk pulang kerumah.

Mobil yang dikemudikan Andrew melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota menuju rumah. Hanya butuh waktu 30 menit, Andrew sudah sampai di rumah.

"Ma.. Mama.." teriak Andrew.

Lusi yang mendengar teriakkan Andrew pun segera menemui anaknya.

"Ndrew, kamu tuh kenapa sih, pulang pulang kok teriak-teriak begitu."

"Ma, ayo kita jemput Aldo sekarang! Dimana alamat rumah wanita itu?"

"Sebentar mama ambil tas dulu, KTP Karina ada di tas mama."

Lusi kembali masuk kedalam rumah. Sementara menunggu mamanya mengambil tas, Andrew menunggu di dalam mobil.

Tak lama kemudian Lusi datang dan langsung masuk kedalam mobil.

"Ini KTP nya Karina." Lusi menyerahkan KTP milik Karina.

Andrew membaca identitas Karina, terutama alamat rumah Karina.

"Kamu tau kan Ndrew, alamat rumah Karina."

Andrew mengangguk, "Seperti aku tau daerah itu ma."

Andrew segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak mungkin bisa ngebut, karena ada mamanya disampingnya. Bisa-bisa kena omel.

Jarak rumahnya menuju rumah Karina lumayan jauh sekitar satu jam. kini mobil Andrew sudah memasuki kawasan rumah milik Karina.

"Ndrew, lebih baik tanya orang dulu deh. Tuh, ada ibu-ibu sedang duduk. Menepi dulu! kita tanya ibu-ibu itu."

Andrew mengikuti saran mamanya untuk menepikan mobilnya kemudian Lusi lah yang keluar mobil untuk bertanya.

"Permisi ibu-ibu, maaf mau numpang tanya. Rumah nya Karina yang mana ya?"

"Owh, mbak Karina ya. Rumahnya masuk gang Bu, mobil tidak bisa masuk. Ibu masuk saja ke gang itu, ada belokan pertama ibu belok. Nah rumah mbak Karin ada di urutan ketiga, cat warna hijau, didepannya ada warung."

"Kalau saya parkir mobil disini, kira-kira mengganggu tidak ya Bu?"

"Tidak apa-apa Bu, disini sudah biasa kok buat parkir mobil. Tapi mobilnya dikunci ya Bu."

Lusi mengangguk, " Terimakasih banyak ya Bu, kalau begitu saya permisi dulu."

"Sama-sama Bu."

Lusi kembali ke mobil dan mengajak Andrew untuk jalan kaki.

"Ndrew, rumah Karina masuk gang dan mobil tidak bisa masuk. Jadi kita harus jalan kaki."

"Apa masih jauh ma?"

"Dari keterangan ibu-ibu tadi, sepertinya tidak jauh."

Andrew menghela napas panjang, mau tak mau akhirnya Andrew berjalan kaki dengan mamanya menuju rumah Karina.

"ini tidak salah jalan kan ma?"

"Tidak, tadi ibu-ibu itu bilang belokan pertama nanti kita belok. Rumah Karina cat hijau, didepannya ada warung."

Lusi dan Andrew kembali menyusuri jalan seperti yang ibu-ibu tadi katakan.

"Ndrew, sepertinya itu deh." Tunjuk Lusi disalah satu rumah.

"Iya ma, seperti itu rumahnya."

"Tunggu, tapi sepertinya sedang ada ribut-ribut Ndrew."

Perasaan Andrew menjadi tak tenang. Dengan segera Andrew berlari meninggalkan mamanya.

"Tunggu! Jangan pernah menyakiti wanita." Teriak Andrew, saat melihat seorang laki-laki hendak menamp4r wanita.

Dan orang itu adalah Rudi, Rudi menurunkan tangannya kembali. Semua orang yang sedang berada di warung pun menoleh kearah Andrew.

"Papa..." tariak Aldo dan berlari menghampiri papanya.

"Sayang, kamu nggak kenapa kenapa kan?" Aldo menggeleng.

"Kamu sama nenek dulu ya."

Setelah memastikan Aldo bersama mamanya, Andrew menghampiri Rudi.

"Owh jadi ini selingkuhanmu Karin? Pintar juga kamu cari selingkuh ya." ucap Bu Marni.

"Perkenalkan, saya papanya Aldo. Dan saya bukan selingkuhan wanita ini seperti yang kalian tuduhkan."

"Maling mana ada yang mau ngaku. Kalau ngaku penjara langsung penuh."

Andrew tersenyum tipis, "Terserah kalau kalian tidak percaya. Kalau sampai aku melihat kalian main tangan lagi, terutama kamu." ,tunjuk Andrew kearah Rudi, "Kamu itu laki-laki kalau sampai main tangan dengan istrimu, saya tidak akan tinggal diam.Kalau saya melihat dari nama tag, Kamu sepertinya bekerja di PT karya cita abadi kan? Kalau tidak ingin karir kamu hancur, ingat kata-kata ku tadi."

"Memangnya siapa kamu, berani mengancamku begitu?"

"kamu tidak perlu tau siapa aku!"

Ucapan Andrew pun mampu membuat Rudi dan Bu Marni terdiam.

Setelah mengatakan itu, Andrew menghampiri anak dan mamanya.

"Sekarang kita pulang ya."

Aldo menggeleng, "aku nggak mau pa, aku mau sama mama saja, huhuhuhu... Aku nggak mau pisah sama mama lagi pa."

Andrew jongkok didepan Aldo dan mengelus pucuk kepala anaknya. "Aldo, Tante itu bukan mamanya Aldo. Mama Aldo sudah disurga sana."

"Nggak pa, itu mamaku!"

Merasa tak tega melihat Aldo, Karina pun mendekat. "Maaf boleh saya bicara sebentar sama Aldo. Biar saya yang membujuk dia."

Andrew pun berdiri. Kini posisinya berhadapan dengan Karina, sontak membuat Andrew sedikit terkejut. Ternyata benar apa kata mamanya, kalau wanita yang bernama Karina itu mirip dengan Stevia almarhumah istrinya.

Tadi Andrew tak memperhatikan wajah Karina, dan baru saat Karina mendekat, Andrew melihat wajah jelas Karina.

"Pak, apa boleh saya bicara sebentar dengan Aldo." ucap Karina lagi, dan membuyarkan lamunan Andrew.

"Ya, silahkan.."

Mendapat persetujuan dari papanya Aldo, Karina pun mendekat dan berjongkok di depan Aldo.

"Aldo, sayang.. Aldo harus pulang dulu ya sama papa dan Oma nya Aldo."

"Tapi ma..."

"Katanya Aldo mau nurut sama Tante ka?" Aldo mengangguk.

"Nah, berarti Aldo harus pulang dulu ya sama papa dan Oma nya Aldo."

"Tapi mama ikut ya!"

Karina menggeleng. "Tante nggak bisa ikut Aldo. Rumah Tante disini."

Mendengar penolakan dari Karina, membuat Aldo sedih. Bahkan kini kedua matanya sudah berkaca-kaca.

"Aldo jangan sedih ya, Aldo masih boleh kok main kesini dan ketemu Tante."

Aldo pun terpaksa mengangguk. "Tapi mama jangan pergi pergi lagi ya."

"Nggak sayang, Tante nggak akan ninggalin Aldo lagi kok."

"sebelum aku pulang, boleh aku peluk mama dulu?"

Karina mengangguk kemudian merentangkan kedua tangannya. Aldo pun memeluk erat Karina.

"Aldo pulang dulu ya ma."

"iya sayang, hati-hati dijalan ya."

Aldo berjalan menghampiri papanya. Andrew pun berjalan terlebih dahulu bersama Aldo menuju mobilnya.

"Nak Karina, maaf ya Aldo jadi merepotkan nak Karina."

"Tidak apa-apa Tante, aku nggak merasa direpotkan kok."

"kalau begitu, Tante pulang dulu ya. Terimakasih sudah menjaga Aldo seharian ini."

"Sama-sama tante."

Karina menunggu sampai Lusi tak terlihat lagi. Setelah itu, Karina masuk kedalam rumah menyusul suami dan mertuanya yang sudah masuk terlebih dahulu.

****

"Tunggu, mau kemana kamu Karin?"

Karina menghentikan langkahnya. "Mau nyiapin buat makan malam. Kenapa, kamu mau ikut?"

"Jelaskan dulu, siapa laki-laki tadi dan anak kecil yang bersama kamu tadi!"

" Anak kecil itu namanya Aldo.Aldo itu bukan anak selingkuhanku mas! Aku juga tidak tau dia siapa, bahkan aku baru bertemu Aldo hari ini. Aku tidak sengaja menabrak anak itu saat di taman kota, tapi entah kenapa tiba-tiba anak itu memanggil ku dengan sebutan mama. Dan untuk papanya Aldo, kesini ya mau jemput anaknya."

"Jangan bohong Karin, kalian selingkuh kan? Jangan jadi wanita murahan kamu!" ucap Rudi, sambil menunjuk wajah Karina

Karina yang terus dituduh lama-lama jengah juga rasanya.

"Jangan asal nuduh dan menunjuk-nunjuk wajahku ya mas! Satu jarimu menunjuk wajahku, sementara empat jari menunjuk kearahmu sendiri. Sebelum kamu menuduhku, alangkah lebih baik kalau kamu itu berkaca terlebih dahulu! Jadi sebenarnya yang murah itu aku atau kamu." puas meluapkan emosi nya, Karina langsung pergi begitu saja.

Sementara Rudi diam terpaku ditempatnya, masih mencerna ucapan Karina barusan.

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!