NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

" Early" panggil Atlas.

tak mendapatkan jawaban, kini Atlas menoleh kepada sang istri yang duduk di kursi penumpang di sampingnya.

" Pantas saja dari tadi diam ternyata tidur" gumam Atlas.

Setelah 30 menit perjalanan Atlas sampai di gerbang Pondok pesantren Al Hikmah.

" Assalamualaikum kang" sapa Atlas pada Kang Bari, satpam pondok.

" Waalaikumsalam, ealah jenengan (kamu) to Gus, kulo(aku) pokor sinten(sapa)" balas Kang Bari.

" hahaha iya Kang, kalo gitu duluan nggeh kang"

" Silahkan Gus"

Setelah menunggu sekitar 15 menit Nara akhirnya terbangun dari tidurnya.

" hoamm"

Nara mulai membuka matanya, ternyata ia sudah sampai di depan ndalem milik kiyai jauhary.kemudia ia menoleh ke arah kursi pengemudi ia melihat sang suami yang menatap ke arahnya sambil tersenyum.

" kok Gus, enggak bangunin saya sih, sudah dari tadi sampainya?" gerutu Nara.

" yahh sekitar 30 menit yang lalu sih"

" tuh kan kenapa gak bangunin saya sih gus, jadi nunggu lama kan, buang - buang waktu jadinya " ujar Nara sambil membenarkan hijabnya.

"kamu ternyata cerewet juga yaa, lucu saya suka kalo kamu cerewet gini" beo Atlas.

" kok Gus malah jadi ngatain saya sih" protes Nara.

" bukan maksud saya ngejek kamu, kamu dari kemarin - kemarin kan diam terus, irit bicara kalo sama saya, terus sekarang jadi banyak bicara , itu sama saja perkembangan bagi hubungan kota bukan?"

" terserah Gus dech, saya ingin cepat- cepat turun nih, mau turun duluan malu, sayakan baru pertama kesini " Nara masih terus mengomel, yang membuat Atlas semakin gemas dengan sang istri.

" Iya, sebentar " balas Atlas kemudian turun dan memutar mobil untuk sampai di samping pintu penumpang dan membukakan pintu untuk sang istri.

" mau di gendong?" tawar Atlas saat pintu penumpang sudah terbuka.

Dengan cepat Nara menggelengkan kepalanya.dan kemudian turun dari mobil secara perlahan, sejujurnya kakinya sudah tidak terlalu sakit.

" pelan- pelan" peringat Atlas.

" Iya bawel"

Saat Nara sudah turun Atlas ingin menggandeng sang istri, namun belom sempat menyentuh tangannya, Nara lebih dulu menghindar.

" malu gus tuh,banyak santri" Ujar Nara sambil menunjuk ke arah masjid yang banyak santri baru saja melaksanakan sholat ashar. Masjid memang berhadapan langsung dengan rumah kiyai Jauhary.

Nara dan Atlas kemudian masuk ke ndalem, ternyata banyak sekali santri putri yang sedang menyetorkan hafalnya kepada Agnia sebagai pengganti Nyai Fatimah.

" Assalamualaikum " Salam Nara dan juga Atlas.

" Waalaikumsalam " jawab seluruh orang yang berada di ruang tamu, termasuk Agnia.

" akhirnya kakak datang juga, bantuin Nia dong kak, nyimak banyak banget santri" keluh Agnia pada Atlas.

" kakak ipar, boleh yaa kakak Atlas, Nia pinjam dulu" Agnia memohon pada Nara sambil memeluk lengan Nara.

" kakak ipar?"

" apa Gus wildan sudah menikah?

" patah hati aku"

" wah hari patah hati nii"

Beberapa bisikan dari para santri yang berada di ruang tamu ndalem.

"enggak, kakak sama kak Nana mau istirahat dulu, minta bantuan mb ndalem tuh"balas Atlas kemudian menggandeng tangan sang istri dan kemudian menaiki tangga menuju kamarnya.

"pelan- pelan" ujar Atlas yang di dengar oleh para santri.

" ihh Gus wildan romantis banget yaa"

" aduh kenapa jadi aku yang baper sih"

" cocok juga yaa satunya ganteng, satunya cantik mana body gols banget keliatannya"

bisik beberapa santri di sana, Agnia pun menoleh dan membuat para santri diam.

Setelah membersihkan badannya Nara membarinngkan tubuhnya di ranjang milik sang suami, Nara tersenyum atas perilaku sang suami, yang sudah mempersiapkan semuanya, dari pakaian untuk keluar, baju tidur, hingga pakaian dalam, yang berada di kamar Atlas, di siapkan dari jauh hari.

" semoga ia lelaki yang tepat Ya Allah"gumam Nara dalam hati.

ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan Atlas yang sudah berganti pakaian dan juga rambut yang masih basah.

" gimana baju-bajunya suka gak?" tanya Atlas menghampiri Nara.

" suka, terima kasih yaa, saya harus ganti berapa?, saya transfer sekarang" balas Nara yang membuat Atlas melotot.

pletakk

" aduh, kenapa di sentill sih" beo Nara sambil mengusap dahinya.

" masih tanya kenapa?" tanya Atlas yang di angguki oleh Nara.

" Dengar ya kamu itu istri saya, dan saya suami kamu jadi sudah kewajiban saya memenuhi kebutuhan kamu" imbuh Atlas yang duduk di tepi ranjang.

" tapi kan.."

" sutt gak ada tapi- tapian, sudah nanti malam mau makan apa?" Tanya Atlas dan meraih kaki Nara dan ingin memijatnya, namun di cegah oleh Nara.

" ehhh jangan Gus" cegah Nara.

" udah gapapa, biar lebih enakan, capek ya?"

" capek ngapain saya? orang dari tadi saya gak ngapa- ngapain, yang nyetir aja anda"balas Nara.

" sudah tidak papa, lebih baik kamu sambil tidur"

" enggak ah gus, gak baik tau tidur sore"

" maksud saya tiduran"

" saya mau bantuin adik anda saja Gus, saya tidak enak kalo hanya di kamar dan tidak bantu apa-apa"

" tidak, saya tidak izinkan kamu"

" tapikan gus..."

" tidak Early, sekarang kamu di sini saja"

" okeylah"

Atlas mengacak- acak rambut Nara, merasa gemas dengan tingkah sang istri.

" Gus" teriak Nara menepis tangan Atlas.

" rusakan gus, saya sudah sisiran gus" gerutu Nara sambil merapikan rambutnya.

"hehehe maaf yaa, habisnya saya gemas sekali sama kamu"

" ohh ya, saya berniat untuk mengumumkan pernikahan kita,sekalian mengadakan resepsi apa kamu setuju?"

Nara tampak diam yang membuat Atlas semakin takut, jika pernikahannya dengan sang istri sampai di sini saja, walaupun sekarang Nara tampak lebih menerima.

" hmn bukannya dulu gus, cuma nikah siri yaa, apa tidak apa- apa jika di umumkan sekarang?"

Atlas tampak begitu lega mendengar pertanyaan dari sang istri. " saya akan mengurus semua, saya akan melakukan sidang isbat nikah"

" okey, tapi kayaknya untuk resepsi mending gak usah sih Gus, udah Exp juga gak sih, 4 tahun yang lalu, sepertinya saya juga malas hehehe"

Atlas kembali mengembangkan senyumnya " seperti makanan saja exp, hmm bagaimana kalo kita ada in syukuran kecil-kecilan saja?"

" saya nurut saja Gus, bukannya tugas istri hanya patuh kepada suami" Balasan Nara yang membuat Atlas terdiam, ia merasa bersalah menyembunyikan status mereka selama ini, terhadap sang istri.

tok

tok

tok

ketukan pintu yang membuyarkan lamunan Atlas.

" aku buka dulu ya" kemudian Atlas beranjak dari tempatnya menuju ke pintu.

" kenapa?" tanya Atlas saat membuka pintu dan menampilkan wajah sang adik yang begitu lelah,setelah menggantikan sang umma untuk menyimak para santri.

" di suruh turun sama Umma," balas Agnia.

" umma? bukannya umma masih harus di rawat?"

" baru saja pulang, katanya ingin ketemu sama menantunya, dah ah Nia mau merebahkan diri dulu, capek habis nyimak SENDIRIAN" ujar Agnia menekan kata Sendirian, kemudian berlalu ke kamarnya

" gitu aja ngeluh kamu" sindir Atlas

" awas aja kalo kakak minta tolong Nia,Nia gak bakal mau " balas Nia kemudian menjulurkan lidahnya mengejek sang kakak.

brakkkk

pintu kamar agnia di banting sedikit keras

"Astagfirullah"

1
ليا
Semangat terus ya, Kak.
Bagus ceritanya☺️🤍
Nana Ningrum: terima kasih kak, di tunggu bab- bab selanjutnya ya kak ☺️
total 1 replies
pEyt
Alur ceritanya keren banget!
Nana Ningrum: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Isabel Hernandez
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Nana Ningrum: Terimakasih di tunggu bab bab selanjutnya /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!