NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPisode 20

Wajahnya lelah, namun seketika ekspresinya berubah saat melihat Dio berdiri begitu dekat dengan Alice memeluk tubuh istrinya. Mata Arya menyipit, rahangnya mengeras.

"Apa yang kau lakukan di sini?" suaranya dingin, nyaris seperti ancaman.

Dio, yang tidak menyangka Arya akan pulang secepat ini, mencoba bersikap tenang. "Oh, aku hanya mampir sebentar untuk mengobrol dengan Alice," katanya ringan, seolah tidak ada yang salah.

Namun, bagi Arya, pemandangan di depannya berbicara lain. Dio berdiri terlalu dekat dengan istrinya, bahkan memegang lengannya sangat dekat. Dan ekspresi Alice menunjukkan ketidaknyamanan. 

Amarah membuncah dalam dada Arya. Dadanya terasa sesak menelusupi pikirannya. 

"Aku tidak ingin melihatmu di rumah ini lagi," kata Arya tajam. "Keluar!"

Dio terlihat menyeringai. Dia tahu bahwa menghadapi Arya dalam keadaan seperti ini bukan pilihan yang bijak. Dengan santai, dia melangkah menuju pintu. "Oke... Aku pergi."

Begitu Dio pergi, Alice menatap Arya, mencoba menjelaskan apa yang terjadi barusan. Namun, sebelum dia sempat berbicara, Arya bertanya dengan nada yang sulit ditebak?" Kenapa kalian berpelukan seperti itu?"

Alice menghela napas, lalu menjawab dengan jujur, "Dio mencoba menggoda aku tadi Mas... Aku menolaknya, tapi dia terus memaksa."

Mata Arya berkilat marah. Dia mengepalkan telapak tangannya erat. "Aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggumu, Alice... Tapi kenapa tadi kamu mau saja di pegang dia? bahkan kamu mau saja pelukan seperti itu?" ucapnya penuh marah.

"Itu, itu tidak seperti yang kamu bayangkan Mas... "

"Diam! Kamu jangan seperti wanita murahan! Di goda sedikit saja kamu langsung mau!"

"Aku gak mau mas!"

"Jangan bohong! Aku melihatnya sendiri kamu berpelukan dengan dia? Malam ini kita tidur pisah ranjang!"

"Mas! Aku bukan wanita seperti yang kamu bayangkan!"

"Sudah! Jangan banyak dalih"

Sementara itu dari kejauhan, Ranti dan Tia mengamati kejadian itu dengan senyum penuh kemenangan. Ranti masih memiliki banyak cara untuk menghancurkan rumah tangga Arya dan Alice yang di sebutnya sebagai pelakor, dan duri di dalam rumah tangganya dengan Arya. 

Maka Ranti melangkah msuk ke dalam rumah. Di lihatnya Alice sedang menangis. Sedangkan Arya duduk dengan tegang dan wajah lelah sambil menghela nafas dalam. 

Ranti memandangi mereka berdua. " Sepertinya kalian habis tengkar? Ada apa?"

"Ranti, apa kamu kenal dengan Dio yang katanya tetangga kita?" Tanya Arya. 

"Oooh... Si Dio. Dia kan di kenal dengan julukan penggoda wanita. Memangnya ada apa Mas?"

Arya mengernyitkan keningnya. "Penggoda wanita? Pantas saja dia mau menggoda Alice"

Ranti menyeringai menatap Alice tertunduk yang masih menangis. "Menggoda Alice? Lantas? Alice nya mau gitu? Yah wajarlah kalau Alice mau. Wanita muda mana yang tidak bertekuk lutut pada ketampanannya. Yang aku dengar dari kakaknya, sudah banyak korban wanita yang sudah di goda, bahkan di tiduri"

GLEK

Arya menelan ludah. Seolah ada darah di tubuhnya yang tiba-tiba naik hingga kepalanya. Ia menatap Alice tajam. Tatapan yang menusuk bagai belati. Alice tidak berani membalas tatapan Arya. 

"Tapi mbak, aku tidak kenal Dio. Aku baru saja kenal dia tadi," ucap Alice mencoba membela diri. Walau pun ucapannya akan sia-sia. Karena Ranti dan Arya tidak mau mendengar apa pun alasan Alice. 

"Sudahlah, Aku mau istirahat dulu di kamarmu," ucap Arya masuk ke kamar Ranti. Rasanya emosi di kepalanya ingin meledak. Maka Arya mencoba memejamkan mata. 

Pikirannya menerawang ke pekerjaannya kemarin siang. Dimana Arya jatuh karena tidak dapat menahan beban bangunan yang ia pikul. Rencananya ia ingin pindah kerja. Terlalu lelah bekerja pada toko bangunan. Maka Arya mencoba untuk menjadi supir angkot, yang penghasilannya sedikit lumayan dari pada di toko bangunan. Matanya terpejam, kepalanya sakit. Beberapa menit kemudian Arya terlelap. 

Di ruang tamu, Ranti sedang menyeret badan Alice untuk tidur di luar rumah. 

"Malam ini kamu harus tidur di luar. Tidak pantas kamu ada di dalam rumah ini. Terlalu kotor!"

Alice menangis, ia tidak dapat melawan. Badannya yang terlalu kecil karena usianya yang masih muda, Alice hanya menangis. "Jangan mbak... Aku gak mau tidur di luar. Kasihan Devan"

Tangan Ranti terus saja menarik tubuh Alice. "Soal Devan, tidak perlu khawatir. Aku akan urus dia semalaman. Sekarang keluar kamu dari sini!" 

Pintu di kunci dari dalam. Di luar rumah, Alice terus mengisak sepanjang malam. "Mama, aku mau pulang ma... Aku gak tahan di perlakukan seperti ini terus," rintihnya menahan udara dingin di luar. 

Di tengah malam Devan menangis, Ranti masuk ke kamar Devan. "Ada apa lagi ini? Dasar capcai! Bisanya cuma nangis!" Ranti menggendong Devan, membawa ke kamarnya. Walau bagaimana pun, Ranti harus bersikap lembut dengan Devan di depan Arya. 

Di luar Alice menangis memanggil Devan berulang kali. "Devan... Devan... Kamu kenapa nak? Devan... Mama mau pulang ke rumah nenek. Buka pintunya.... Buka! Tok Tok Tok... Buka pintunya. Huhuhu.... "

Hujan rintik mulai deras membasahi bumi dan udara dingin yang menyengat menusuk kulit Alice. Ia menggigil kedinginan. 

Alice berdiri di depan pintu. Perasaan menggigil dan tubuhnya basah kuyup karena hujan yang terus mengguyur. Ia merasa sangat sendirian, seolah dunia ini meninggalkannya. 

Namun meski begitu, air matanya tak mampu menahan deraan hujan. Ia berusaha mengetuk pintu dan berteriak memanggil Arya. Tapi tidak ada jawaban.

"Mas, tolong buka pintunya. Aku di sini. Aku butuh kamu…" suara Alice serak, namun tidak ada respons dari dalam rumah.

Hujan semakin deras, seakan menjadi saksi bisu dari penderitaan yang harus ia tanggung malam itu. Alice merasa tubuhnya semakin lelah dan menggigil. 

Di kamar Arya membuka matanya, namun dahinya berkernyit melihat Ranti membawa Devan ke kamarnya. "Alice kemana?"

"Alice aku suruh tidur di luar. Bikin kotor aja kalau dia disini" Dengan santainya Ranti meletakkan Devan di tempat tidurnya. 

Sontak saja Arya bangkit dari tidurnya. "Alice di luar? Apa-apaan ini? Siapa yang suruh Alice tidur di luar?"

"Aku yang paksa dia tidur di luar. Karena Aku gak suka Ada noda di rumah ini"

Arya bergegas berdiri dan melihat jam dinding menunjukkan pukul 3 dini hari. Hujan di luar sangat deras. "Kamu gila yah! Aku gak suruh kamu seperti itu! Keterlaluan!"

Langkah kaki Arya setengah berlari menuju pintu ruang tamu. Setelah pintu di buka, matanya memandang tubuh Alice tertidur bersandar di pintu. Tubuh Alice posisi duduk pun jatuh setelah pintu di buka. Arya meraihnya. Namun Alice terkulai lemas. matanya tertutup. 

"Alice! Alice! Kamu gak apa-apa kan? Alice! Bangun"

Suara Arya terdengar panik sambil mengguncangkan tubuh Alice. Namun Alice tetap diam. Akhirnya Arya menggendongnya membawa masuk ke dalam rumah. Tubuh Alice di letakkan di kursi.

1
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!