NovelToon NovelToon
Suami Arogan Kena Karma

Suami Arogan Kena Karma

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Dollar Pena

Tiba-tiba saja Alexa menghilang di hari pernikahannya, daripada malu baik pihak laki-laki dan perempuan sepakat menikahkan Gavin dengan Anjani. Anjani sendiri merupakan kakak dari Alexa, tetapi Gavin tidak mencintainya dengan alasan usia yang lebih tua darinya. Selisih usia mereka terpaut 6 tahun, Gavin selalu berlaku kasar.

Suatu hari Alexa kembali, ia ingin kekasihnya kembali. Gavin sendiri sangat senang, mereka berencana mel3nyapkan Anjani? Berhasilkah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dollar Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

"Bu Anjani suruh kita buat pura-pura nipu dia," ucap Dara.

"Oh ya," sahut Sinta, "kamu dah cerita sama Bu Anjani."

"Aku dah cerita semuanya."

"Ya aku terserah aja, setelah itu rencananya apalagi."

"Bu Anjani bilang kalau kita pura-pura musuhan dan dukung semua rencana Alexa," ucap Dara.

"Jadi maksudnya kita ini disuruh jadi mata-mata," sahut Sinta.

"Tepat banget."

"Ya nggak papa sih, aku juga seneng bisa bantu Bu Anjani."

"Aku malah pengen banget menghajar si Alexa itu," ucap Dara, "karena dia kita kehilangan masa depan!"

"Ya moga aja itu orang balasan yang setimpal!" sahut Sinta.

"Bener banget, oh ya, aku harus pulang nih."

"Cepet banget pulangnya, nggak main dulu."

"Enggak deh."

"Kamu pulang kemana nih?"

"Rumah Bu Anjani."

"Kamu tinggal disana, Dar?"

"Belum tahu sih, lumayan juga kalau bayar apartemen mahal."

"Dasar kamu ini!" ucap Sinta.

"Ya sudah, aku pulang dulu yah. Jaga baik-baik dedek bayinya," sahut Dara sambil mengelus perut Sinta dari luar.

"Hati-hati, Dar."

"Iya."

Waktu terus berlanjut, bahkan sidang perceraian Anjani dan Gavin sedang berlangsung.

Tidak hanya Tania yang menjadi saksi perceraian, tetapi Romi juga.

Johan dan Davia mengira kalau mereka mendukung perceraian ini, lalu pernikahan Alexa dan Gavin akan berlanjut.

"Aku harus cepat menemukan Alexa," batin Johan.

sedangkan Davia tersenyum senang menatap Romi.

"Aduh, gantengnya suami orang." Davia membatin.

Perceraian Anjani dan Gavin sampai ke telinga Athar juga Nina.

"Jadi ini sidang yang terakhir dan Gavin sama sekali nggak hadir," ucal Nina.

"Iya," sahut Athar.

"Ya ampun, pria macam apa si Gavin itu." Nina bahkan terheran-heran.

"Gavin sedang dimabuk asmara di Bali," ucap Roy tiba-tiba.

"Roy," sahut Nina.

"Kamu disini?" tanya Athar.

"Emang nggak boleh Roy disini," sahutnya.

"Ya boleh aja siapa juga yang ngelarang," imbuh Athar, "tapi minimal kasih tahu kalau mau ke rumah."

"Emang Roy ini tamu apa!"

"Nih anak dikasih tahu ngejawab mulu!"

Nina pusing melihat pertengkaran kedua pria berbeda usia ini.

"Tahulah, Mama pusing melihat kalian berdua." Nina langsung pergi.

"Kamu mau kemana, Nin?" tanya Athar.

"Mau istirahat," sahut Nina.

"Tungguin!" teriak Athar lalu menatap Roy, "awas aja!"

"Lah!" Roy terkejut, "aneh banget sih, Papa ini!"

Tiba-tiba ponsel berdering. "Pak Romi."

"Hallo," ucap Romi.

"Ada apa, Pak?" tanya Roy.

"Kita bisa ketemu," sahutnya.

"Dimana?"

"Tempat biasa."

"Oke."

Panggilan berakhir, Roy langsung pergi tanpa pamit ke orang tuanya.

Sampai di pertemuan, Roy melihat Pak Romi berdiri di bawah pohon dekat danau.

"Pak Romi," ucap Roy.

"Roy," sahut Romi.

"Ada apa?" tanya Roy.

"Ini masalah Anjani," sahut Romi.

"Kalau masalah Anjani, saya sudah panggil Bobby."

Romi hanya diam, tidak lama Bobby datang.

"Selamat malam Pak Roy, Pak Romi," ucap Bobby.

"Jelaskan Bob," pinta Roy.

"Waktu itu Pak Roy meminta saya untuk mengawasi Bu Anjani dari jauh, baru juga sampai sudah ada pria yang ingin mencelakainya. Namanya Pram, dia sudah mengaku siapa yang menyuruh? Dia mengaku disuruh oleh Gavin, lalu penyerangan kedua saat di toko, juga suruhan Gavin."

Mata Pak Romi membulat mendengar penjelasan dari Bobby, ia sangat tidak percaya.

Napas Pak Romi bahkan terengah-engah. "Anak saya nggak mungkin kayak gitu?"

"Mungkin Pak Romi menyangkal," ucap Roy, "saya tahu itu. Tapi satu hal yang harus Pak Romi ingat, siapapun yang menyakiti Anjani akan berhadapan dengan saya!"

"Bukannya Pak Romi juga menyuruh anak buah untuk mengawasi Anjani, lalu apa hasilnya?" tanya Bobby.

"Anak buah saya belum memberikan informasi apapun," sahut Romi.

"Benarkah? Ya ampun, Pak Romi harus lebih waspada dengan anak buah." Roy tersenyum tipis.

"Apa maksud kamu?" tanya Pak Romi.

"Maksudnya, Pak Romi harus lebih ketat dalam memilih anak buah. Jangan sampai ada pengkhianat," sahut Bobby

 menjelaskan.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Pak Romi," pamit Roy, "ayo Bob."

"Baik, Pak."

Sedangkan Romi terlihat bingung dan tidak bisa berpikir lagi. "Gavin, Gavin berusaha ingin membunuh Anjani."

Anjani juga sangat bahagia, akhirnya bisa bercerai dari Gavin.

Pagi ini begitu cerah, bahkan Anjani memulai harinya dengan menyiram bunga di teras.

"Anjani!" panggil seseorang secara tiba-tiba.

"Mama," sahut Anjani terkejut melihat mamanya ada di depan rumah.

"Disini kamu rupanya!" ucap Davia dengan tatapan bengis.

"Mama tahu darimana alamat rumah saya," sahut Anjani.

"Nggak penting, tapi kamu bener-bener kurang ajar!" maki Davia.

"Maksud Mama apa yah?" tanya Anjani.

"Halah, jangan lagak nggak tahu kamu," sahut Davia langsung menarik Anjani, "ikut Mama."

Dengan cepat Anjani menarik kembali tangannya. "Maaf, Ma, saya nggak bisa ikut."

"Berani kamu ngelawan Mama!"

"Untuk ini nggak ada hubungannya dengan berani menjadi durhaka, Mama mau ngapain bawa saya! Mau kayak dulu lagi, mengumpankan saya ke pria hidung belang!"

Mata Davia melotot sambil menunjuk. "Jaga ucapan kamu, Anjani."

"Lalu Mama mau apa?" tanya Anjani.

"Kenapa kamu menggugat Gavin? Apa sebenarnya rencana kamu, Anjani! Apa kamu berniat ingin mempermalukan Gavin, kalau itu emang niat kamu, Mama nggak akan terima!"

"Saya heran sama Mama," ucap Anjani, "kenapa sih, suka banget nuduh orang."

"Karena kamu selalh bikin masalah."

"Kapan saya bikin masalah?"

"Sejak kamu lahir."

"Terserah, mau apa Mama kesini?"

"Rumah yang kamu huni ini, apa pemberian mertua atau hasil harta gono-gini? Karena perempuan miskin kayak kamu, nggak akan bisa beli rumah ini!"

"Ini rumah saya dan nggak ada satu rupiah uang dari Gavin atau mertua, kalau Mama kesini hanya ingin menanyakan pemilik rumah ini siapa? Maka jawabannya saya! Saya yang punya rumah ini, lalu Mama mau apa?"

Davia malah tertawa dan meremehkan Anjani. "Kamu jangan bermimpi Anjani, gimana bisa beli rumah lumayan mewah ini? Oh, Mama tahu kamu pasti jadi simpanan, kan?"

"Saya nggak pernah berpikir kalau lahir di rahim Mama, haruslah saya bongkar semua kebusukan Mama!"

Mata Davia terbuka lebar, ia Langs melangkah maju dan mencengkram tangan Anjani.

"Berani bongkar, Mama habisi kamu!" ancam Davia. Sedangkan Anjani menatap sang mama tak kalah tajam.

"Kenapa? Takut?" tanya Anjani menantang.

"Wah, anak sialan ini sudah berani rupanya!" sahut Davia.

"Iya, saya akan menyelamatkan papa dari wanita gila seperti Mama!"

"Kurang ajar!" marah Davia lalu mengancam Anjani. Namun, Anjani sama sekali tidak takut. "Sudah berani kamu sama, dasar anak sialan!"

"Ayo, Mama bunuh saya kalau berani!" tantang Anjani.

"Sialan, dasar anak kurang ajar. Kamu membuat Mama marah, mati kamu anak sialan!" marah Davia.

Hati Anjani yakin sang mama tidak akan melukainya. "Mama nggak mungkin melukai anaknya sendiri."

Saat tangan Davia ingin menusuk Anjani, tiba-tiba sebuah tangan menahannya.

"Ibu macam apa kamu!" marah Tania lalu merebut pisaunya dan mendorong Davia sampai jatuh ke tanah lalu

"Aw," ringis Davia.

Anjani terdiam melihat kejadian tadi.

"Mama aku sendiri, bener-bener ingin membunuhku." Anjani membatin.

"Dasar wanita berhati iblis kamu, Davia!" maki Tania, "kamu ingin membunuh Anjani, darah daging kamu sendiri."

BERSAMBUNG

1
Nur Adam
lnjut
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Mrs.Riozelino Fernandez
diiih...mama gak mikir apa anaknya gimana ,malah ngotot baikan ma Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez
nasi goreng melulu yang dimakan,gak bagus lho Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez
🤦‍♀️🤦‍♀️😡
Mrs.Riozelino Fernandez
ya tuhan...
semoga datang karma pada mereka..
Mrs.Riozelino Fernandez
😳😳😳😳😳😳😳
Mrs.Riozelino Fernandez
haddeuh...ini udah bisa masuk gugatan perceraian ya...udah bisa melapor...🤦‍♀️
Ma Em
mungkin Anjani anak dari hasil hubungan gelap ibu Davia anak yg tdk diharapkan dan bukan anaknya pak Johan, kalau bukan tapi kenapa ada seorang ibu yg mau membunuh anak kandungnya sendiri.
Dollar Pena: Pantengin terus, Bun, biar tahu alasan Bu Davia benci sama anaknya sendiri ❤️
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
ya klo gtu gak usah ganggu Anjani...
Anjani aja gak pernah gangguin hidup mu...kamu aja yang tiap hari usil...
Mrs.Riozelino Fernandez
tapi disini aku mendukung Roy jadi pebinor 😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
terganti uang Anjani yang nge bayarin makan Mak lucknut nya di resto
Mrs.Riozelino Fernandez
suka banget deh liat Anjani ini...gak perlu termehek mehek ya... 😆😆😆😆
orang ketus mank harus dibalas ketus 👍👍👍
Mrs.Riozelino Fernandez
kesian banget jadi Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez
mulut Gavin ini kayak bon cabe level dower... semoga ntar merasakan penyesalan terdalam ya...
Mrs.Riozelino Fernandez
urus urusan masing masing...
Ma Em
Akhirnya kejahatan Alexa lambat laun terbongkar juga begitu juga dgn Gavin yg sdh banyak menyakiti Anjani , cepatlah Anjani berpisah dgn Gavin takutnya Gavin tdk mau menceraikan Anjani setelah tau kelicikan dan kebohongan Alexa
Ma Em
Anjani semangat maju terus meskipun ada orang yg memfitnah dan mencelakakan kamu, semoga Anjani selamat dan selalu sehat, Anjani meskipun msh ada kedua orang tuanya tapi tdk pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Ma Em
Anjani ada orang yg melindunginya jadi meskipun Alexa harus berbalik pada Alexa sendiri.
Dollar Pena: makasih, Kak sudah hadir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!