Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlawanan Tanpa Batas
Pertarungan semakin sengit. Pria besar itu menyeringai, tak menyangka bahwa Calvin bisa melawan sekuat ini. Namun, dia masih merasa percaya diri.
"Kau memang cepat," katanya, mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya. "Tapi itu tidak cukup!"
Calvin tidak membalas dengan kata-kata. Dia langsung bergerak, mengaktifkan Skill Bela Diri Lv.3. Gerakannya menjadi lebih halus dan efisien. Dia melesat dengan kecepatan luar biasa, menghindari pukulan lawan, lalu membalas dengan tendangan ke arah rusuk pria besar itu.
Dukk..!
Pria itu terdorong mundur beberapa langkah, wajahnya terkejut.
"Apa...?"
Tidak memberi kesempatan, Calvin langsung menyerang lagi. Insting Bertempur membantunya membaca gerakan lawan, sementara Refleksi Cepat memungkinkan tubuhnya bereaksi sebelum ancaman datang.
Ketika salah satu pengawal menyerang dengan botol kaca dari belakang, Calvin menunduk seketika dan meluncurkan siku ke perutnya. Pengawal itu terhuyung, kehilangan keseimbangan.
Aldo,Adi Dan samuel juga bertarung dengan gagah. Aldo melayangkan pukulan keras ke wajah salah satu lawan, sementara Adi menggunakan kursi sebagai senjata.
Namun, jumlah lawan mereka terlalu banyak. Mereka mulai dikelilingi.
"Kita harus mengakhiri ini cepat!" seru Aldo.
Calvin mengangguk. Dia menajamkan fokusnya, menargetkan pria besar itu. Jika dia bisa menjatuhkan pemimpin mereka, yang lain mungkin akan mundur.
Dengan kecepatan luar biasa, Calvin melompat dan menendang tepat di dagu pria besar itu.
Bugh..!
Pria itu terlempar ke belakang, jatuh dengan keras. Dia terbatuk, matanya melebar karena tidak percaya.
"Kau... siapa sebenarnya?"
Calvin berjalan mendekat, matanya tajam.
"Aku? Aku hanya seseorang yang tidak suka diinjak-injak."
Sebelum pria besar itu bisa merespons, suara sirene polisi semakin dekat. Pengawal-pengawal lainnya panik dan mulai kabur.
Pria besar itu menggertakkan giginya. "Sial... Ini belum selesai!"
Dia berlari keluar bersama yang tersisa, menghilang ke dalam gelapnya malam.
Lara dan teman-temannya yang ketakutan mendekat setelah pertarungan selesai.
"K-Calvin... Kau baik-baik saja?"
Calvin menghembuskan napas, mengusap sedikit darah di sudut bibirnya.
"Aku baik-baik saja," katanya santai. "Tapi sepertinya masalahku baru saja dimulai."
Di tempat lain, di dalam ruangan mewah sebuah gedung tinggi, seorang pria duduk di kursi kulit dengan ekspresi dingin.
Dia menerima laporan dari pria besar yang baru saja kalah.
"Bos... dia bukan orang biasa. Kami tidak bisa membawanya."
Pria di kursi itu Raffael Tan tersenyum tipis.
"Menarik... Sepertinya kita harus menghadapi Calvin dengan cara yang berbeda."
Dia mengangkat teleponnya dan menghubungi seseorang.
"Siapkan segalanya. Aku ingin dia tunduk padaku."
Calvin baru saja memenangkan pertempuran ini, tapi perang sebenarnya baru saja dimulai.dan Calvin belum tahu siapa yang kali ini manargetkannya.
Sementara itu, Calvin, yang masih terengah-engah dari pertarungan yang baru saja dimenangkannya, belum menyadari bahwa sebuah badai baru saja mulai mengarah kepadanya. Di kejauhan, langit yang tadinya cerah perlahan mulai ditutupi oleh awan kelam. Raffael Tan, dengan semua sumber daya dan pengaruhnya, telah memutuskan untuk turun tangan langsung.
Calvin mungkin telah memenangkan pertarungan, namun perang sebenarnya baru saja dimulai dan kali ini, musuhnya jauh lebih berbahaya dan tak terduga.
Lara dan beberapa orang yang tadi hanya menonton dari Pojokan perlahan mendekat pada bosnya itu.
"Bos sepertinya kita harus berhati hati bos,mungkin musuh kali ini lebih kejam dari Harsono Dan sentosa Corporation" ujar lara dengan wajah penuh kekahwatiran.
"Lara benar Cal,sebaiknya kamu memperkerjakan Beberapa Orang untuk menjaga keamanan kamu dan ibumu.aku takut dia tidak terima dan malah menargetkan ibumu cal" kata Aldo menimpali
Adi dan Samuel serta yang lainnya juga mengangguk setuju dengan pendapat Aldo.
"Baiklah,kurasa kita sudahi saja pesta kemenangan kita malam ini.
Kalian semua pulang lah,dan Aldo kamu panggul manajer bar disini ada yang mau aku bicarakan dengan nya" Kat Calvin
"Siap cal" Aldo pun langsung menelepon manajer bar yang sejak tadi juga sebenarnya memperhatikan pertarungan antara Calvin dan orang orang tadi.
Namun manajer bar tersebut tidak berani ikut campur.
Teman teman Calvin dan para karyawan pun segera pergi dari pesta tersebut,sedangankan saat ini hanya tersisa Calvin,Samuel,Adi dan Aldo.
"Tuan Calvin" sapa manajer tersebut dengan wajah yang penuh dengan ketakutan.
"Tidak usah takut,aku hanya ingin kamu tidak membocorkan tentang pertarungan malam ini. Dan untuk semua kerugian atas kerusakan ruangan ini saya akan menggantinya"
"Ah..tidak usah tuan Calvin,seharusnya saya yang minta maaf karena tidak membantu anda dan teman anda untuk melawan mereka tadi" ujar nya dengan gugup
"Tidak apa apa,ini bukan masalah kamu. Sebutkan saja berapa yang harus saya ganti untuk kerusakan ini?" Tanya Calvin dengan tenang
Manajer tersebut bimbang,Antara menerima atau tidak. Tapi memang ruangan tersebut sudah berantakan banyak kursi dan meja yang telah rusak.
Calvin yang melihat manajer tersebut seperti enggan pun,mengambil inisiatif untuk membayar tanpa bertanya berapa.
"Begini saja,aku akan menganti semua kerugian ini Rp 200juta,apakah cukup?" Tanya Calvin
"Ti..tidak tuan Calvin ini terlalu banyak,paling tidak hanya habis 90-100 juta saja" ucap manajer itu dengan terkejut
Namun Calvin tetap membayar nya sebesar Rp 200 juta,manajer pun juga tidak berani menolak lagi.
[Ding! Selamat Anda telah membelanjakan uang sebesar Rp 200juta dan mendapatkan Chasback Rp 2 miliar rupiah]
"Sistem status" ucap Calvin sambil berjalan keluar bar bersama tiga teman lainnya.
[[Ding! Memeriksa status tuan...]
[Status Calvin Alfarizi]
- Nama:Calvin Alfarizi Pratama
- Level Sistem: 2 (280/2000 Poin untuk naik ke Level 3)
- Saldo Cashback: Rp 4.875miliar 800juta.
- Total Poin Sistem: 680
- Skill Aktif:
- Kekuatan Fisik Lv.3
- Daya Tahan Lv.3
- Refleks Cepat Lv.3
- Deteksi Bahaya Lv.3
- Insting Tempur Lv.3
- Skill Negosiasi Lv.3
- Keberuntungan Lv.3
- Manipulasi Sosial Lv.3
- Skill Bela Diri Lv.3
- Skill Public Speaking Lv.3
- Kecerdasan Strategis Lv.3
Sisa poinnya kini 280]
[Ding! Misi Yang berjalan!]
[Langkah Besar Menuju Puncak]
Akuisisi sebuah perusahaan kecil yang berpotensi berkembang.
Tingkatkan omzet bisnis dalam waktu 7 hari.
Hadiah:
- 1000 Poin Sistem
- Item Spesial "Kartu Dominasi Pasar]
Setelah di luar bar,Aldo mengantar Calvin Menuju rumahnya.
Diperjalanan Calvin mengintakan Aldo.
"Do, jangan lupa Tugas yang kuberikan,akuisisi beberapa perushaan kecil yang berpotensi Berkembang. Dan naikkan omset Bisnis kita dalam 7 hari ini"
"Siap bos Calvin" jawab Aldo dengan sungguh sungguh
"Kalau kamu bisa menaikkan omset ini,aku akan memberikan semua karyawan bonus 10 persen Minggu ini"
Aldo yang mendengar itu sungguh merasa sangat senang,dan dia bertekad untuk segera melaksanakan tugasnya.