Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aturan Rumah
Selesai acara resepsi zeva dan dewangga langsung pulang ke rumah yang sudah ditinggali dewa sejak lama, untuk mempersingkat waktu perjalanan ke kantor dan dekat dengan akses ke bandara
dewa memutuskan pisah rumah dari mamanya dan membeli rumah sendiri.
"dewa! Bawain dong koper istrimu" bu anggun ikut mengantarkan anak dan menantunya pulang dan memastikan jika dewa tak mengusir zeva, walaupun itu tak mungkin tapi bisa saja terjadi
"pak warno! Bawakan koper istri saya" ucap dewa pada supir agar mengambilkan koper milik istrinya
"baik tuan!" pak warno segera membuka bagasi dan mengambil dua koper milik nyonya barunya
"zeva kamu baik-baik ya disini, kamu juga bisa melanjutkan kuliahmu dan mama akan mengurusnya. Tolong urus anak mama ya. Mama pulang dulu" ucap bu anggun pada menantunya
"iya ma, mama hati-hati. Terima kasih banyak ya ma" zeva mengantarkan bu anggun sampai mobil berjalan meninggalkan rumah mewah suaminya
Zeva juga pernah punya rumah mewah yang tak jauh berbeda dengan milik dewa. Jadi zeva juga tak merasa kaget
"masuklah, saya mau bicara" dewa memanggil zeva yang masih bengong didepan rumah
"i-iya om!" zeva berlari kecil menghampiri dewangga
"duduk!" ucap dewa
"kamu sudah menandatangi perjanjian dengan mama saya bukan? Dan ini aturan di rumah ini!" dewangga meletakan selembar kertas agar dibaca oleh zeva
Zeva menghela nafas "apa lagi ini " batinnya
"ada apa? Ngga sanggup?" dewa melihat zeva tampak malas membaca aturan yang dibuatnya
"aturan rumah!
Satu, tidak boleh masuk ke kamar masing-masing dengan alasan apapun
Dua, tak perlu saling berkabar saat pergi atau basa-basi didalam rumah.
Tiga, tidak ada sentuhan fisik
Empat, tidak boleh membawa teman lawan jenis ke rumah
Lima, banyak amat sih om
Lima, menjaga nama baik pasangan diluar rumah
Enam, selama kontrak tidak boleh berpacaran atau selingkuh
"oke!" zeva tak merasa ada masalah dengan semya aturan yang ada
"saya boleh masak atau makan disini kan om?" tanya zeva
"terserah, lakukan sesuka hatimu selama tak melanggar aturan yang saya buat, setiap bulan saya akan transfer ke rekening yang sudah kamu buat dengan mama.
gunakan untuk kebutuhanmu dan kalau kurang bisa hubungi mama, biar saya tambah lagi" ucap dewa
Dewa yang tahu jika zeva membutuhkan uang makanya menikah dengannya walaupun tau dirinya bermasalah dan bagi dewa banyak.wanita seperti zeva yang membuatnya tak simpati sama sekali
Uang adalah segalanya bagi wanita, menurut dewangga.
"ngga perlu om, mama anggun sudah kasih banyak uang direkening saya, dan itu lebih dari cukup untuk kebutuhan saya satu tahun kedepan. Jadi jangan bebani lagi saya dengan uang yang terlalu banyak" ucap zeva
"masih ada lagi yang mau dibicarakan om? Kalau selesai saya mau ganti baju gerah" zeva masih mengenakan gaun yang belum digantinya karena langsung pulang
"sudah! Pergilah" dewa mengambil kertas berisi aturan yang sudah ditanda tangani oleh zeva
Zeva beranjak dan berjalan namun kembali lagi "kamar saya mana ya om?" tanya zeva
"kamar paling atas dilantai tiga, sebaiknya naik lift saja dan jangan menginjakan kaki dilantai dua, itu kamar saya!" tegas dewa agar zeva tak sembarangan masuk
"oke!" zeva menuju lift dan dibantu oleh art yang akan menyiapkan kamar untuk nyonya barunya
"nyonya, cantik sekali kenalkan saya lela" ucap art yang ikut masuk kedalam lift
"panggil saya zeva atau zeze saja mba, sepertinya lebih tua mba deh umurnya" ucap zeva
"jangan nyonya, aturan rumah sudah jelas nanti saya dipecat kalau tidak patuh" ucap lela
"hm, baiklah mba lela sudah lama kerja disini?"
Pintu lift terbuka dan tiba dilantai tiga
"sudah dua tahun nyonya, ini kamar nyonya yang tuan minta untuk rapihkan" lela membuka pintu kamar yang belum pernah digunakan sama sekali dan beberapa hari lalu direnovasi untuk menyambut nyonya baru
"tuan bilang jika ada yang tak suka boleh dipindah atau dibuang, beli baru yang sesuai keinginan nyonya juga boleh" ucap lela
"ini sudah bagus sekali mba, terima kasih ya" ucap zeva
zeva duduk diranjang rasanya sangat lelah seharian "mba bantu saya lepaskan gaun boleh?"
"saya panggilkan tuan saja nyonya!" lela sering menonton drama romantis yang menampilkan adegan dimana suami melepaskan gaun istri dan... Semua sudah bisa menebak😁
"tidak! Jangan! Mba lela saja" zeva menarik tangan lela
"baik nyonya!" lela perlahan membantu zeva
"saya mau mandi dulu ya mba udah gerah banget, tolong nanti tutup pintunya" zeva sudah tak tahan ingin membersihkan diri
"baik nyonya, ini kopernya saya letakan disini ya. Kalau ada perlu apa-apa tekan saja kode ini sesuai dengan art yang nyonya butuhkan akan datang" lela memberitahu pada zeva jika setiap bel dan kode adalah panggilan untuk art yang berbeda tugas
"oke!" zeva masuk ke kamar mandi dan menggelengkan kepalanya. Cukup heran dengan orang kaya
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!