Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Dengan Sistem Kekayaan Episode 32
Lisin mengikuti Pak tua Suzuki ke kediaman Klan Suzuki dengan hati gelisah, Lisin masih memikirkan Ninja wanita yang sebelumnya melakukan penyerangan terhadap dirinya.
Lisin Entah kenapa merasa khawatir terhadapnya bukankah dia ingin membunuhku lalu kenapa aku merasa kasian terhadapnya. Mengambil nafas dalam-dalam Lisin melanjutkan perjalanan melewati hutan Rishiri, apa yang ada di balik hutan sebelumnya adalah pemandangan yang sangat menakjubkan.
Beberapa pohon khas Jepang dapat di temukan di sini, sayang sekali bunga sakura yang membentang luas tidak bermekaran karena salju, terus melewati jalan setapak ada sebuah jembatan unik berwarna merah, semua hal yang ada di sini seperti apa yang pernah Lisin lihat di beberapa Anime dan Film Jepang kuno.
"Tempat ini indah namun Aura pembunuhan sangat kuat menyelimuti tempat ini"
Sebelum Lisin Melewati Jembatan di mana Pak tua Suzuki sudah ada di sebrang seorang pelayan cantik dengan kimono menghampiri Lisin.
"Lisin-sama silakan lewat sini... " wanita cantik itu menyarankan.
"Um... ya" Lisin dengan Linglung mengikutinya dari belakang.
Lisin dapat melihat jika itu rumah Jepang bergaya tradisional, setelah mengikuti pelayan cantik ke dalam rumah tradisional, pelayan itu berniat melepaskan apa yang di kenakan Lisin.
Sial... apakah pelayan cantik ini ingin melakukan Ehem... Ehem... denganku, apakah karena aku tampan.. ya pasti begitu, sayang sekali aku harus menolaknya.
"Ehm... Mbak, jangan membangunkan harimau yang sedang tidur... " Lisin memegang lengan salju pelayan tersebut yang berniat membuka kemejanya.
"Harimau... Tidur... " pelayan cantik tersebut tanpa sadar menatap bagian bawah Lisin, dengan wajah memerah dia menyadari apa yang di maksud Lisin.
Untung saja iman ku kuat.
"Maaf... Lisin-sama tapi bukan itu yang ingin ku lakukan... " wanita cantik itu berkata dengan malu.
"Bukan... " Sial... jadi bukan dia yang ingin melakukannya denganku, mungkinkah itu orang lain... ya benar pasti itu orang lain dan pelayan cantik ini hanya ingin melepaskan pakaianku saja.
Tunggu dulu... aku akan bermain dengan orang lain namun aku tidak tau lawan mainku seperti apa, sial bagaimana jika dia... memiliki gigi sedikit keluar dengan panu di tubuhnya, entah kenapa terasa Dejavu... bukannya aku pernah mengalami kejadian ini dengan Wulan, ya benar... pasti orang lain cantik, mengingat ini Jepang setidaknya tidak kalah dengan pelayan cantik yang saat ini depanku.
Pak tua Suzuki itu tau saja apa yang di sukai Joni, Benar... ini pasti salah satu bentuk penebusan terhadap apa yang baru saja ku alami, hehe..
"Baiklah... Aku tidak keberatan... "Lisin berkata dengan bersemangat. Joni kamu siap kawan?
"Lisin-sama ini Kimono yang harus di gunakan, sepertinya Lisin-sama tidak terbiasa jika orang lain membantu mengenakan Kimono, jadi saya mohon undur diri... " Pelayan cantik itu membungkuk sambil berjalan mundur kemudian menghilang di balik pintu.
"Eeeeeeeh... " Sial... aku salah paham, jadi ini bukan untuk itu ya... ini sangat memalukan pasti pelayan cantik itu menertawakan ku.
Lisin ingin menangis tanpa air mata...
Joni... Maaf ya aku PHP in kamu jadi tidur lagi ya... Sial... kenapa kamu bandel sekali, apakah aku harus bernyanyi lagu anak-anak lagi.
15 menit kemudian...
Sial... Joni kamu tidak tau berterima kasih kenapa kamu menyiksaku dengan bernyanyi lagu anak-anak hingga Lima kali.
Lisin yang dalam suasana hati yang buruk keluar dari rumah tradisional, Mengenakan Kimono dengan Katana berada di tangan dia terlihat seperti seorang samurai.
Di bawah jembatan Merah adalah danau mengalir dengan banyak ikan berenang di dalamnya, Lisin melewati jembatan tersebut dapat melihat jika ada bangunan bergaya tradisional sisi lain danau dan itu lebih besar dari sebelumnya.
Sebelum masuk Lisin mengganti sepatu yang dia kenakan, dengan sepatu rumah yang telah ter sediakan di sana, setelah mengganti sepatu Lisin dengan hati-hati melawati Engawa sejenis koridor di bagian luar rumah dan koridor itu cukup panjang.
Sial... Ni koridor rumah apa lorong kereta api kok panjang amat, menjadi orang Jepang cukup ribet juga ya.
Lisin bertemu dengan pelayan lain sedang duduk Seiza di depan pintu tanpa berbicara, wanita yang menjaga pintu tersebut menggeser pintu yang ada di belakangnya.
Lisin melihat Jika Pak tua Suzuki duduk Seiza sambil meminum teh. sedangkan di sampingnya ada seorang wanita cantik dari caranya memberlakukan Pak tua Suzuki kemungkinan besar dia adalah istrinya.
"Ayo duduk Lisin-kun... "
"Eh... ya... "
Lisin duduk dengan cara Seiza di atas lantai Tatami sedangkan katana di tempatkan di sampingnya.
Cara Duduk Seiza biasa di gunakan oleh orang-orang Jepang dalam melakukan upacara minum teh, sedangkan Tatami sejenis tikar tradisional yang biasa di gunakan orang-orang Jepang.
"Terimakasih... " Mendapatkan teh dari wanita cantik tersebut Lisin meminumnya dan rasanya cukup baik itu menimbulkan efek relaksasi dan menyegarkan bagi yang meminum. Cita rasanya sendiri memiliki rasa manis, pahit, dan umami semacam gurih.
Melihat wajah terkejut Lisin pasangan tersebut tersenyum, "Apa ini pertama kali Lisin-kun meminum teh tradisional Jepang?"
"Hahaha... kelihatan ya sebenarnya ini pertama kali aku meminumnya, jika itu teh biasa tidak dapat di bandingkan dengan ini... " Lisin dengan tulus memuji.
"Hahaha... semua orang yang meminum racikan teh istriku pasti akan membual..." Pak tua Suzuki menggoda istrinya.
Sial... kenapa kalian bermesraan di depan jomblo seperti ku.
Jika Lisin jomblo maka tidak akan ada orang jomblo di dunia, jomblo kok menang banyak.
"Lisin-kun mungkin kamu bertanya-tanya kenapa kami mengundangmu... hal ini masih bersangkutan dengan kesembuhan kawanku irawan" mendengar ini Lisin cukup terkejut.
Sejak kesembuhan pak tua irawan, Klan Suzuki mengirim seseorang untuk bertanya tentang hal ini namun tidak ada tanggapan dari kawannya irawan karena Dermawan keluarga irawan yaitu Lisin ingin merahasiakan kejadian tersebut.
Tidak lama setelah itu terjadilah insiden di mana Lisin terlibat dengan tantangan pertempuran dan Lisin berhasil menjadi pemenang dengan mengalahkan telak seorang pejuang Budidaya.
Ada dua hal yang membuat Pak tua Suzuki mengundang Lisin, Satu dia ingin membuat koneksi dengannya, jika memiliki teman kuat seperti Lisin tentu menjadi keuntungan untuk Klan Suzuki, dan dari pertempuran sebelumnya Lisin jelas ahli dalam seni bermain pedang. mungkin dengan semua Ninja yang di miliki Klan Suzuki akan kesulitan untuk menghadapi Lisin, setidaknya menjadi teman lebih baik dari pada menjadi musuh.
Sedangkan yang kedua karena Lisin ahli pengobatan alasan yang kedua adalah apa yang paling di butuhkan oleh Pak tua Suzuki dan istrinya. Itu karena mereka memiliki seorang putri yang sejak usia 8 tahun mengidap penyakit aneh. putrinya hanya bisa bangun selama 1jam dari 24jam, itu berarti 1jam dia bangun 23jam dia tertidur, dan hingga kini tidak ada yang dapat menyembuhkannya.
"Kalau begitu apakah Pak tua Suzuki ingin aku memperlakukan seseorang yang sakit... " Lisin langsung tutup poin.
"Lisin-kun benar... dia Satu-satunya putri kami, Aku memberinya nama Suzuki Asami, Suzuki dari Klan Suzuki dan Asami memiliki arti kecantikan di pagi hari" Dua pasangan itu memiliki raut wajah sedih.
"Kecantikan di pagi hari... " Lisin berseru.
"Seperti namanya Asami putriku hanya akan bangun di pagi hari tepatnya antara jam 7 sampai dengan jam 8 pagi terlepas dari itu dia akan tertidur dalam waktu 23 jam dan akan bangun lagi selama 1 jam setiap pagi"
"Ini... " Lisin terdiam dia belum pernah melihat jenis penyakit aneh seperti ini jika itu varian panu dia pasti ahlinya.
"Siklus tidur dalam waktu 23 jam ini terjadi sejak usia 8 tahun dan berbagai cara sudah ku lakukan namun hingga kini belum ada cara untuk menyembuhkannya"
"Jadi apa kata dokter yang pernah menangani Asami?... " Lisin bertanya.
"Dokter bilang Asami tidak memiliki kelainan apapun tubuhnya sehat sedangkan untuk masalah siklus tidur 23 jam tidak dapat di jelaskan dengan ilmu kedokteran modern, Kami juga mengundang Dokter akupuntur dari Tiongkok namun tidak dapat menyembuhkannya, karena malu dia mengatakan jika penyakit ini tidak dapat di sembuhkan, hasilnya dia mati kecelakaan"
Sial... mana mungkin mati kecelakaan, ini pasti ulah mu dengan menggunakan Ninja untuk membuatnya terlihat seperti kecelakaan... lagian hari gini masih percaya akupuntur apakah kamu pikir itu seperi novel Kultivasi Dewa Obat yang bisa menyembuhkan secara ajaib.
"Aku mengerti garis besar masalahnya...Aku harus melihatnya kondisinya secara langsung, ngomong-ngomong bisa tambah tehnya punyaku habis" Tidak tahu malu dua pasangan itu mengutuk dalam hati.
Pasangan tersebut membuka tirai yang ada di belakangnya dan memperlihatkan sesosok peri sedang tertidur lelap di tempat tidur, sedangkan selang infus tergantung di sampingnya.
"Asami tertidur satu jam yang lalu dan kami akan memberikan cairan infus selama dia tertidur... "
Lisin hanya bisa mengangguk kemudian melihat lebih dekat sesekali mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan memegang tangan salju Asami.
"Sistem Pindai dia... " Lisin dapat merasakan jika tubuh Asami di penuhi Energi Negatif sedangkan Energi Positif hampir tertelan.
Dalam tubuh manusia terdapat dua energi yang saling bertolak belakang dalam keseimbangan Itu Energi Positif dan Energi Negatif.
Nama: Suzuki Asami
Umur: 23
Nilai Kecantikan: 95
Keahlian: Tidur
Kesukaan: 50
Catatan: Kondisi tertidur ini terjadi karena Aura Pembunuhan yang kuat menyelimuti seluruh pegunungan Rishiri dan kediaman Klan Suzuki, Sejak usia 8 tahun Asami menyerap energi Negatif dari lingkungan yang memiliki Aura pembunuhan, Dalam kondisi fisik Asami tidak mengalami gejala tubuh sedangkan dalam hal rohani Energi Positif yang ada dalam tubuhnya tertekan oleh Energi Negatif yang terus-menerus bertambah. jadi ketidakseimbangan energi menyebabkan Asami menjalani siklus tidur 23 jam.
"ini... " Lisin hanya bisa menggelengkan kepala, sebagai dukun kuno Lisin tidak berdaya.
"Sistem adakah cara menekan energi negatif di dalam tubuhnya dan menyeimbangkan dua energi positif dan negatif yang bertolak belakang agar kembali seimbang dan menyembuhkannya"
(Dengan Energi batin tuan rumah saat ini tidak dapat menekan energi negatif yang ada di dalam tubuh Asami)
(Di butuhkan Level 3 untuk mengakses Energi Batin tingkat lanjut)
Lisin hanya bisa membuka menu sistem.
Nama: Amar Lisin
Level: 2 (83/300)
Pesona: 5
Keterampilan: Mekanik Super, Mengemudi Super, Seni Beladiri Kuno, Dukun Kuno, Master Pedang.
Inventori: keperluan tuan rumah
Toko: Bisa di akses
Lotere: 2 kali
Saldo: Rp9.870.605.754.000
Dana: 0
Tugas: Selesai
"Sekarang sistem hanya Level 2 jika aku tidak salah poin terakhir dari Tugas mengalahkan Nangka si Master kendo dan mendapatkan 50 poin, agar mencapai Level 3 aku harus mendapatkan 217 poin lagi" Lisin melihat panel sistem hanya bisa menggeleng dan mengangguk.
Sistem sialan ini kenapa kamu tidak bilang jika meningkatkan Level sistem memiliki manfaat, juga kenapa akhir-akhir ini kamu jarang memberiku tugas dasar Sistem pelit.
"Sistem adakah cara untuk menetralkan energi negatif dengan sifat sementara?" aku kan dukun kuno jika aku bilang tidak bisa menyembuhkan pasien bukankah itu hal yang memalukan.
(Tuan rumah bisa memberikan semua energi batin milik tuan rumah untuk menekan energi negatif yang ada di dalam tubuh Asami, namun kesembuhan ini hanya bersifat sementara setidaknya 1bulan, transfer Energi batin hanya dapat di lakukan dalam kondisi tubuh pasien terbangun)
Jika aku memberikan semua energi batinku kepada Asami mungkin aku berakhir pingsan, belum lagi aku harus memberikan semua energi ku setiap bulan. sepertinya hanya ini satu-satunya cara sampai sistem mencapai Level 3.
"Pak tua Suzuki, aku belum bisa menyembuhkan Asumi secara permanen" walaupun sudah siap dengan hasil terburuk namun saat Lisin sendiri yang mengatakannya itu membuat kedua pasangan tersebut kecewa.
"Sayang sekali... tunggu dulu jika tidak bisa secara permanen bukankah itu bisa secara sementara" Kedua pasangan tersebut sangat bersemangat.
Lisin kembali duduk dengan posisi seiza dan meminum tehnya.
"Itu benar aku akan berikan penjelasan bagaimana Asami bisa berakhir dalam kondisi ini dan aku akan menjelaskan bagaimana cara menanganinya" pasangan tersebut mengangguk.
"Akan ku jelaskan nanti dan sekarang aku ingin bertanya bagaimana nasib Ninja wanita sebelumnya... "
Kedua pasangan tersebut sedikit bingung kenapa Lisin-kun menanyakannya... apakah Lisin-kun tertarik dengannya.
"Eksekusi akan di lakukan nanti malam dia harus meminum racun sianida... " Pak tua Suzuki berkata dengan dingin seolah sangat membenci Ninja wanita tersebut.
Sial... kenapa kalian begitu mudahnya membunuh seseorang, bukankah dia adalah anggota dari Klan Suzuki dan berjuang untuk Klan Suzuki lalu kenapa kamu menganggapnya seperti barang bekas pakai.
"Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkannya?" Pasangan tersebut bergidik saat merasakan amarah yang Lisin keluarkan.
"Dalam Klan Suzuki Seorang ninja harus siap mati kapanpun itu... Kesalahan Shizuka adalah menyerang tamu terhormat dan itu kesalahan besar dengan kematian menjadi hukuman"
"Apakah harus mati? " Lisin bertanya sekali lagi.
"Lisin-kun ini adalah urusan internal Klan Suzuki, orang luar tidak bisa mengganggunya" Pak tua Suzuki mendesah.
"Inilah alasan putrimu bisa dalam kondisi ini, Asami seperti ini karena karma dari Klan Suzuki" Lisin berkata sambil menunjuk kearah Asami yang terbaring.
Bersambung...
*Wifi tetangga mati tak bisa Up pagi...
*Satu episode 2000 kata jadi capek bro
*Terimakasih
tapi saya bisa menghargai usaha author dalam menulis, makanya saya memberikan like dan hadiah 👍🏻👍🏻😁