NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:665
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Kecil

Setelah kehebohan itu sudah berakhir...kini seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M memasuki kelasnya masing masing tanpa terkecuali.

"Pagiii....anak anak" sapa guru yang masuk ke kelas 11¹ yang dimana kelas tersebut adalah kelas Caca dan kawan kawan.

"Pagii buukkk" jawab seluruh siswa dan siswi kelas 11¹ secara bersamaan. Namun, Caca tak ikut membalas sapaan guru tersebut karna Caca sudah tak suka terlebih dahulu.

(Pasti kalian ingatkan ketika guru tersebut ngantar Caca ke kelas dan mereka beradu argumen? Pasti readers ingatlah ya. Oke kita lanjut).

"Hei....kamu yang pake kacamata" panggil guru tersebut kepada Caca. Kita sebut saja buk dewi.

"Saya buk?" Tanya Elina yang merasa dirinya terpanggil karna dirinya juga memakai kacamata sama dengan Caca.

"Bukan kamu, tapi yang di sebelah kamu itu" jawab buk Dewi.

"Ohh...ca, dipanggil buk Dewi tu" ucap Elin kepada Caca.

Namun, orang yang di panggil hanya melihat buk Dewi sejenak setelah itu ia lanjut lagi dengan kesibukan nya sendiri.

"Kamu tidak dengar saya memanggil kamu hah!" Ucap buk Dewi yang sudah mulai menaikan nada bicaranya.

"Yayayaya......lalu?" Bukannya menjawab dengan benar. Namun Caca bertanya balik membuat buk Dewi semakin emosi.

"Kamu emang tidak pernah di ajarin oleh kedua orang mu? Hingga kamu tidak sopan kepada guru yang masuk ke kelas, iya?" Ucap buk Dewi yang lebih tepatnya bertanya seolah olah orang tua Caca tak mengajari Caca sopan santun.

Takk....

"Arrghhh.....berani sekali kau anak sialan!!!" Triak buk Dewi yang mendapat perlakuan buruk oleh Caca, dengan melemparkan pena dan hampir mengenai lengan tangan buk dewi.

Semua murid yang berada dikelas tersebut hanya bisa diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Karna jujur mereka tak mau mencari masalah dengan Caca.

"Seram banget sih si Caca" bisik siswi tersebut dengan temannya yang kebetulan duduknya tak jauh dengan Caca duduk.

"Kan udah gue bilang.... walaupun tu si Caca cupu gitu tapi dari sorot matanya terlihat kok kalau dia cewek Badas" jawabnya dengan berbisik.

"Jika anda tak ingin di kasari....lebih baik anda jaga ucapan anda. Dan jangan pernah menanyakan didikan orang tua saya, karna yang kurang berpendidikan itu anda bukan saya" ucap Caca dengan santai walaupun lawan bicaranya sudah memendam gejolak emosi yang begitu dalam.

"Jadi anda fikir saya ini bodoh? Hah!....jika saya bodoh tak mungkin saya bisa menjadi guru di HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M ini. Jadi anda yang sebenarnya harus menjaga ucapan anda!!!" Ucap buk Dewi yang nada bicaranya sudah naik 2 oktaf.

"Saya tidak ada berkata jika anda bodoh....namun jika anda merasa ya bagus, karna itu pantas untuk anda" ucap Caca yang semakin santai.

"Jika anda ingin mengeluarkan unek-unek anda...silahkan, karna saya tau jika anda tak sebaik yang mereka kira. Mungkin juga saat ini saya yang menjadi penjahatnya, tapi tak apa setidaknya saya tak perlu menjaga image di sekolah ini. Jadi terserah saya mau lakukan apa" ucap Caca lagi yang melihat lawan bicaranya hanya diam dan tak membalas perkataannya.

"Saya hargai kamu sebagai siswi baru dikelas ini....namun karna dirimu sudah melewati batas, lebih baik anda keluar dari kelas saya. Karna saya tak suka melihat murid yang begitu angkuh dan tak memiliki sopan santun seperti mu" ucap buk Dewi yang ingin Caca keluar dari mata pelajarannya.

"Jika saya tak ingin keluar? Apakah anda yang ingin keluar?" Tanya Caca secara to the point.

"Sepertinya kamu ini pembangkang ya....oh apa jangan jangan kamu pindah sekolah karna kamu di usir dari sekolah lama kamu itu?" Ucap buk Dewi yang ingin menjatuhkan harga diri Caca di depan semua teman kelasnya Caca.

"Yayayya....jika anda ingin berpendapat seperti itu silahkan, karna kita sebagai umat Manusia diizinkan untuk berpendapat selagi pendapat kita tidak merugikan pihak lain" jawab Caca kelewat santai.

"Jadi anda ingin keluar atau tidak? Saya sudah lelah berdebat bersama anda. Jika anda tak ingin keluar ya sudah mulai saja pelajaran nya tidak usah banyak bicara, namun jika anda ingin keluar ya sekarang keluarnya jangan banyak bacot" ucap Caca lagi yang sudah malas dengan buk Dewi yang selalu mencari muka di depan murid-murid nya.

"Baik saya akan keluar sekarang....dan jangan harap nilai anda aman setelah anda mengusir saya, saya jamin nilai anda akan nol di raport anda nanti, permisi" ucap buk Dewi yang langsung pergi dari kelas 11¹. Namun langkah nya terhenti ketika Caca berbicara....

"Saya tak butuh nilai dari anda dan saya juga tak butuh anda mengajari saya, jadi jika anda merasa saya akan memohon-mohon dan meminta maaf kepada anda, anda salah besar karna prinsip saya...saya tak akan meminta maaf kepada orang yang memulai permusuhan kepada saya. Jadi jangan berbangga diri dan satu lagi anda camkan ini- Caca menjeda perkataan nya sebentar dan Caca menghampiri buk Dewi.

"Sebentar lagi kartu AS anda akan terbongkar....jadi bersenang-senang lah mulai hari ini" bisik Caca di telinga buk Dewi dan tidak lupa juga ia memberi senyuman manis.

Ketika buk Dewi ingin mempertanyakan dari mana Caca tau tentang dirinya...namun sebelum bertanya dirinya sudah di tahan berlebih dahulu oleh Caca.

"Huussttt......silahkan guru ku tercinta, karna pertanyaan anda tak akan saya jawab" ucap Caca .

Setelah Caca mengatakan itu...buk Dewi pun langsung keluar dari kelas 11¹ dan sepertinya dirinya khawatir jika apa yang dikatakan Caca ada benarnya.

"Perhatian semuanya...maaf jika perlakuan saya dikelas ini membuat anda semua tak nyaman dan maaf hanya karna diri saya kalian semua tidak jadi belajar bersama guru tersebut. Dan sekali lagi saya meminta maaf atas keegoisan saya" ucap Caca yang meminta maaf kepada teman-teman kelasnya.

"Lo ngga salah kok ca...yang Lo lakuin itu dah benar, karna sebenarnya juga kita ngga nyaman sama buk Dewi. Itu sebabnya dari tadi kita hanya diam dan tak mau menahan buk Dewi untuk keluar. Jadi jangan merasa bersalah atas apa yang Lo lakuin karna guru kayak gitu emang pantes di perlakukan kayak gitu" ucap ketua kelas mewakili semua yang ada di kelas agar Caca tak salah faham lagi dengan mereka. Kita sebut saja Haikal.

"Baiklah terimakasih" jawab Caca dengan singkat.

"Tapi apa kita boleh nanya ca?" Tanya sekretaris kelas kita sebut saja Bella.

"Silahkan....saya akan menjawab jika pertanyaan anda bisa  saya jawab" jawab Caca yang tetap memakai bahasa formal.

"Ca bisa ngga jangan pakai bahasa formal, kita agak sungkan kalau Lo pake bahasa formal" pinta Bella agar Caca tak terlalu formal kepada mereka.

" Bisa kok....gue kira kalian biasa aja kalau gue pake bahasa formal tenyata gue salah hehehe" ucap Caca cengengesan.

"Jadi lo mau nanya apa?" Tanya Caca kepada Bella.

"Maaf ni sebelumnya....gue harap pertanyaan gue tak menyakiti perasaan Lo. Kalau boleh tau Lo pindah karna apa ya?" Tanya Bella dengan hati hati takutnya pertanyaan itu mampu membuat Caca sakit hati.

"Intinya gue pindah kesini bukan karna yang ada dipikiran kalian tapi emang takdirnya pindah ke sini mungkin" jawab Caca dengan santai.

"Ohh....maaf kalau pertanyaan nya agak gimana gimana gitu he he he" ucap Bella.

"Gapapa ngga masalah kok" jawab Caca.

"Nah kita kan sekarang jamkos nih...enaknya ngapain yak?" Tanya loli si manusia random.

"Gue juga bingung bjirr"jawab Bella yang ikut mikir.

Ketika semua kelas 11¹ sibuk memikirkan apa yang harus  mereka lakukan setelah buk Dewi keluar dari kelas. lain lagi dengan Damian yang berada atau tepatnya di ruang UKS kini sedang memikirkan apa yang sedang terjadi kepada salsa adiknya itu. Ya salsa adalah siswi yang membuat kehebohan disekolah yang berdiri di tengah tengah lapangan dan tertawa sendiri tanpa ada hal lucu.

"Lo beneran ngga ingat apa yang terjadi sama Lo sebelum Lo pingsan?" Tanya Damian kepada salsa yang baru saja sadar beberapa menit yang lalu.

"Gue beneran kagak ingat apa apa" jawab salsa yang masih sibuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.

"Lo yakin?" Tanya Damian memastikan. Orang yang ditanya hanya mengangguk kan kepalanya saja.

"Baiklah kalau emang Lo ngga ingat....lebih baik Lo disini aja dulu sampe Lo emang benar benar pulih total, dan jangan keluar UKS sebelum gue yang minta. Paham kan?" Ucap Damian yang ngga mau adeknya semakin sakit ketika mendengar kata kata yang mampu membuat adeknya over thinking, walaupun Damian tau itu semua ulah adeknya salsa sendiri tapi tetap saja Damian tak ingin hal itu terjadi.

"Baik bg" jawab salsa walaupun dia agak bingung karna Damian melarangnya untuk keluar UKS sebelum Damian yang minta.

"Ya udah gue mau masuk kelas dulu...nanti Abang nyuruh Mia buat jagain kamu selagi Abang masih di kelas, oke?"ucap Damian agar adeknya tak takut sendirian di UKS.

"Iya bg" jawab salsa singkat.

BERSAMBUNG.....

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!