Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.
"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.
"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.
Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.
Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Pengantin Pesanan
Zahira mengumpat kesal di dalam kamar mandi. Bisa-bisanya dia lupa membawa baju ganti, alhasil ia harus keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk.
Zahira membuka perlahan pintu kamar mandi, ia pun mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Louis. Namun sosok yang dicarinya sudah tak terlihat batang hidungnya di kamar itu.
"Yes...dia sudah pergi" ucap Zahira bernafas lega lalu melangkah cepat ke ruang ganti. Namun baru beberapa langkah dia dikejutkan dengan kemunculan Louis yang mendadak persis hantu.
"Hah" Zahira terlonjat kaget dan segera menjauh dari Louis. Namun sayangnya tangannya berhasil dicekal Louis.
"Lepasin, kau mau apa hah?" kesal Zahira sambil menarik tangannya dan Louis hanya diam dengan tatapan sulit diartikan. Dalam hati pria itu tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah istrinya tampak ketakutan.
"Louis, jangan macam-macam" ucap Zahira gugup melihat tatapan Louis tampak mesum dan terus menatap tubuhnya yang hanya berbalut handuk.
Tanpa basa-basi, Zahira langsung memberontak melepaskan diri, bahkan menendang lutut Louis hingga pria itu segera melepaskannya. Namun saat akan melangkah tiba-tiba Zahira terpeleset hingga refleks menubruk tubuh Louis, alhasil mereka jatuh bersamaan.
Brukkkk.
Tubuh Zahira langsung menimpa tubuh Louis layaknya matras empuk. Hingga pandangan mata mereka bertemu dan terkunci beberapa detik dengan posisi sangat intim.
Zahira mendengus kesal menatap tajam wajah Louis. Ia mencoba menggeser tubuhnya ke samping, namun Louis malah memeluk erat pinggangnya. Dengan kesal Zahira langsung menarik jambang Louis.
“Awww, hentikan Zahira”
Louis meringis kesakitan jambang lebatnya ditarik oleh Zahira tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Tidak, tanganmu sendiri masih memeluk tubuhku. Aku baru melepaskannya kalau kamu juga melepaskan ku." ucap Zahira tak mau kalah.
"Oke, sekarang lepaskan" ucap Louis yang sudah tak memeluk Zahira.
Zahira langsung menghentikan aksinya lalu bangkit berdiri sambil memegangi handuknya, takutnya melorot di depan Louis.
"Sebenarnya aku jijik memegang jambang mu, tapi apa boleh buat cuma jambang mu salah satu titik kelemahan mu, tuan Louis. Jadi jangan coba-coba mengerjai ku, karena aku tidak segan-segan menarik jambang ataupun rambutmu itu." ucap Zahira tersenyum menyindir tanpa menoleh kearah Louis.
Louis tak menimpali ucapan Zahira, kedua tangannya di kepal kuat mendengar ejekan sang istri. Ia tidak ingin terpancing emosi hanya masalah jambang nya. Tidak di rumah orangtuanya, tidak rumahnya sendiri semua orang mempermasalahkan penampilannya.
"Pergilah ke salon, aku sangat malas melihat wajah tarzan mu yang sebelas duabelas mirip orang utan, penuh dengan bulu. Satu lagi, jangan harap aku mau tidur seranjang denganmu malam ini." ucap Zahira memperingatkannya dengan sorot mata tajam dan segera berlalu masuk ke ruang ganti.
Louis mengusap jambang nya dengan perasaan kesal, dia sungguh tidak terima dengan ucapan sang istri yang sudah kelewatan batas mengejek dan membandingkannya dengan hewan.
"Lihat saja, setelah aku kembali setelan awal, aku yakin kamu akan terpesona dengan ketampanan ku. Aku bersumpah akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku, Zahira" ucap Louis dengan suara lantang, sengaja memperdengarkan Zahira.
Tidakkah dia tahu bahwa wanita di luar sana sangat mengagumi ketampanannya sampai detik ini. Walaupun penampilannya dianggap urakan oleh ibu dan Oma nya, tetap saja dimata wanita ia tetap tampan dan mapan dengan isi dompet tebal.
Bahkan para wanita berlomba-lomba ingin menjadi pacar maupun istrinya, namun Louis terlalu cuek untuk meladeninya. Namun keadaannya sangat terdesak kala itu, keluarganya menuntutnya untuk segera menikah.
Sehingga dengan keadaan terpaksa Louis memesan wanita lewat aplikasi biro jodoh sebagai pengantin wanitanya dan dipertemukan lah dengan wanita cantik yang super cerewet dan juga bar-bar bernama Zahira Malika Maheswari.
Louis berdengus kesal sambil mengepalkan tangannya menatap kearah ruang ganti, tekadnya sudah bulat bahwa mulai hari ini ia harus merubah penampilannya.
Louis menyambar ponselnya beserta kunci mobil dan melangkah tergesa-gesa keluar dari kamarnya. Kemudian menelpon orang kepercayaannya.
"Sean, siapkan aku mobil sekarang juga. Aku hanya memberimu waktu lima menit." ucap Louis di ujung telepon dan tak ingin di bantah.
"Bain tuan." ucap Sean gelagapan di ujung telepon. Pasalnya dia baru saja tertidur, namun mendengar ponselnya terus berdering, dengan cepat ia langsung mengangkat panggilan masuk dari tuan mudanya dan langsung mengiyakan titah tuan mudanya.
Kemana lagi tuan Louis akan pergi, padahal belum genap satu jam kami sampai di rumah. Batin Sean sambil geleng-geleng kepala. Padahal dia masih ingin mengistirahatkan tubuhnya dan berencana untuk bermalas-malasan hari ini.
Kini Sean tampak fokus berkendara, sedang Louis tampak melamun di sampingnya. Dari raut wajah sang tuan muda, terlihat jelas begitu banyak beban pikiran yang sedang di pikul tuan mudanya. Akhirnya Sean buka suara.
"Kita mau kemana tuan?" tanya Sean yang sempat ragu untuk bertanya, mengingat mood tuan mudanya sedang buruk sejak masuk ke dalam mobil.
"Ke salon langgananku!" jawab Louis dengan ketusnya.
"Baik tuan" sahut Sean disertai anggukan kepala. Dia mulai bertanya-tanya dalam hati untuk apa tuan mudanya ke salon?. Tidak biasanya tujuan mereka ke salon dan sangat mustahil menurutnya jika tuan mudanya akan ke salon untuk bercukur. Namun apa yang didengarnya sekarang tidaklah salah.
Jika mengingat kembali kebelakang, sudah lebih delapan tahun silam tuan mudanya tak pernah bercukur, sehingga penampilannya seperti sekarang, sangat urak-urakan. Akibatnya selalu mendapatkan ejekan dari keluarganya sendiri.
"Apa nona Zahira yang menyuruh tuan ke salon?" tanya Sean hati-hati.
"Ya. Wanita cerewet itu yang menyuruhku ke salon untuk bercukur!" ucap Louis dengan jujur dan sedikit emosi. "Lihat saja, setelah aku bercukur, aku pastikan dia akan terpesona dengan ketampanan ku" tambahnya dengan penuh percaya diri.
Sean hanya mampu tersenyum tipis mendengar ucapan tuan mudanya. Bisa-bisanya tuan mudanya langsung luluh hatinya hanya mendengar ucapan istrinya.
Sepertinya Tuan Louis mulai tertarik dengan nona Zahira. Batin Sean tersenyum tipis.
Sesampainya di salon langganannya, Louis melangkah lebar diikuti Sean dibelakangnya. Sosok pria berkepala plontos yang merupakan manager salon mengarahkannya ke ruangan VIP khusus tempat bercukur para kaum elite diantaranya, para pengusaha, artis papan atas dan pejabat pemerintahan.
*
*
*
Sementara itu, Zahira diam-diam menyelinap keluar dari mansion Louis dengan melakukan penyamaran. Bahkan para penjaga tak ada yang curiga saat Zahira menggunakan motor trail salah satu pekerja keluar dari kediaman Louis.
Bukan tanpa alasan Zahira melakukannya. Dia baru saja mendapatkan kabar dari Megan dan kabar tersebut sangat mengejutkan nya.
Bagaimana tidak, ibu tirinya sudah mengumumkan kematiannya didepan publik. Selain itu, sudah banyak rumor yang beredar bahwa perusahaan serta harta warisannya jatuh ke tangan ibu tiri dan saudara tirinya.
"Sialan, aku tidak akan membiarkan mereka merampok perusahaan dan harta warisan orang tua ku" ucap Zahira marah sambil terus melajukan motornya menuju perusahaannya.
*
*
Bersambung..
Jangan lupa like, komen dan vote ya teman-teman 🤗 terima kasih 🙏🙏🙏