NovelToon NovelToon
Alpha Love Story : The Girl

Alpha Love Story : The Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:59.5k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Devon merasa ia jatuh cinta pada gadis sebatang kara, setelah perjalanan cintanya dengan berbagai jenis wanita. Gadis ini anak jalanan dengan keadaan mengenaskan yang ia terima menjadi Office Girl di kantornya. Namun, Hani, gadis ini, tidak bisa lepas dari Ketua Genknya yang selalu mengamati pergerakannya. Termasuk pada satu saat, kantor Devon mengalami pencurian, dan terlihat di cctv kalau Hani-lah dalang pencurian tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang Server

Hani pun berdiri terdiam. Ia marah, ia ingin berteriak menangis, tapi ia tanpa daya.

Tapi berikutnya terbersit di pikirannya kalau lantai 14 ini kan ruang server, ruang CCTV dan segala hal yang berhubungan dengan keamanan di gedung ini.

Ia harus bisa masuk ke sana, untuk memastikan sudut pandang yang lebih jelas agar komplotannya bisa segera terdeteksi.

Hani harus memasukkan teman-temannya untuk beraksi malam ini, agar Jackson mau mengizinkan proses pengobatan Farid.

Tanpa ia tahu, Jackson saat ini sedang berusaha mencari tambahan uang agar Farid dapat dirawat secepatnya. Karena setahu Jackson, untuk kasus penganiayaan, BPJS tidak bisa menanggungnya, harus melalui LBH atau  proses visum. Kalau sampai harus melewati proses itu, Jackson juga akan ditangkap. Hani juga bisa ditangkap karena track record-nya di kasus pencurian, dan akan ada banyak anak genk yang terseret.

Jadi mau tak mau Jackson berbohong kepada Hani, menjadikan dirinya sendiri ‘jahat’ di mata Hani.

Kembali lagi ke Hani, yang harus dia lakukan saat ini adalah berusaha tetap ramah, tapi tidak terlihat lemah.

Tapi apa yang harus dilakukannya agar bisa bersikap begitu? Hani tidak tahu caranya.

Sampai seorang wanita hamil keluar dari ruang server.

Hani tidak dapat mengalihkan pandangannya dari sosok itu. Begitu cantik dan bersahaja, dengan gerakan anggunnya yang tidak terhalang perut besarnya. Tatapan lembutnya menghipnotis Hani sampai gadis itu terbengong-bengong.

“Ada apa ini kok ramai sekali? Memangnya kalian tidak dapat shift?” tanya wanita itu.

Sosok itu bicara sambil tersenyum ramah ke setiap pria di sana, tapi kata-katanya seakan menyindir keras semua yang ada ide sana. “Atau saya akan langsung saja ajukan untuk penambahan shift? Agar kalian sibuk sedikit.”

Sebenarnya nada bicara wanita itu sangat lembut. Tapi semua pria di sana langsung bersikap tegang dan melepaskan Hani sambil menunduk kepada wanita hamil itu.

Lalu wanita itu berdiri di depan Hani, menatap Hani dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Hani merasa minder, karena ia merasa seperti bumi dan langit dibandingkan wanita itu.

Sosok  ini pasti seseorang yang sangat berpengaruh, auranya sangat kuat, apalah aku ini yang hanya anak jalanan.

“Hani...” ia membaca sablon nama di dada Hani. “Kamu Office Girl untuk Pak Devon. Seharusnya tidak ada di sini. Pak Gusti, tolong Panggil supervisor Hani. Suruh dia ke sini, saya mau bicara.” Wanita itu memerintah seorang security untuk memanggil Bu Rosidah.

Hani terkesiap, merasa kalau sampai Bu Rosidah dipanggil, nanti ia juga yang akan kena semprot.

“Saya... akan segera ke bawah bu, mohon jangan panggil Bu Rosidah, saya hanya nyasar ke sini.” Hani langsung balik badan sambil menggeret trolinya yang penuh peralatan bersih-bersih.

“Tunggu di sini ya Hani, karena semua di sini harus tahu porsi kerja masing-masing dan alasannya.” Kata Wanita hamil itu tegas.

Hani kembali berbalik sambil takut-takut, dan melirik lagi wanita itu.

Wangi...

Aroma vanilla yang hangat.

Ada lanyard tergantung di lehernya, dari bahan kulit dengan merk yang mahal. Kartu di dalam lanyard bertuliskan nama Kayla Rakai.

Dan sebuah jari yang lentik, mengelus dagu Hani, lalu menarik pelan wajah gadis itu agar mendongak sedikit ke atas.

“Wah, manis sekali kamu. Seharusnya kamu tidak banyak menunduk.” Kata Kayla. “Tolong lebih percaya diri agar kamu tidak diremehkan. Kamu berhak membela diri saat ada sesuatu yang mengancam keselamatan diri kamu. Setiap warga negara butuh hidup nyaman di sini. Tidak boleh ada pembullyan apalagi pelecehan verbal seperti tadi. Tidak selamanya akan ada orang yang lewat menolong, kamu harus yang menolong diri kamu sendiri.”

Hani membulatkan matanya.

Wanita ini ternyata tahu apa yang terjadi.

Ucapan Kayla barusan seakan membuat Hani menyadari kekurangannya selama ini. Seakan menegurnya untuk bersikap, di saat ia kehilangan arah, tanpa mentor kehidupan dari lahir.

Kehidupan jalanan membuat pribadinya selalu merasa kecil dan insecure.

Setiap harinya ia diintimidasi banyak orang.

Ditekan dan dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan.

Saat dia sendirian tanpa Jackson, ia menjadi kikuk tak tahu harus apa, seperti saat ini.

Tampak, para laki-laki yang ada di sana mundur selangkah demi selangkah.

“Bapak-bapak, dengarkan saya.” Kata Kayla. “Video mengenai Hani barusan saya hapus, atas perintah Pak Devon. Tidak boleh ada lagi yang membahasnya, dan Divisi Legal sudah diberi himbauan agar menuntut secara hukum orang-orang yang berani merekam, memperbanyak, dan menyebarluaskannya. Jadi demi keselamatan kalian dan keluarga, seperti kalian tahu watak Pak Devon saat ‘miliknya’ diganggu, kalian diharapkan menghapus semuanya.”

Lalu seketika koridor itu hening, semua menatap Kayla dengan serius.

PROK PROK!!

Kayla bertepuk tangan dua kali, membuat semua orang di ruangan itu bagai tersadar. “Ayo cepat hapus yaaaa,” katanya dengan suara mendayu yang ramah.

“Ah!” Hani berpikir, ia harus bisa masuk ke ruangan CCTV. Jadi ia akan membuat alasan. “Video saya saat mandi tadi malam. Apakah ibu yakin mereka sudah menghapus semuanya? Boleh saya memastikan sendiri?”

Kayla terdiam sambil memiringkan kepalanya menatap Hani. Ia sepertinya sedang menimbang permintaan Hani

“Boleh saja, setelah ini ya.” Katanya kemudian sambil tersenyum ramah.

Beberapa menit kemudian, Bu Rosidah keluar dari lift. Ia sempat menatap Hani dengan pandangan tajam, tapi Kayla menegurnya.

“Bu Rosidah, maaf ya bu memanggil di saat jam sibuk.” Kayla bicara begini, tapi nadanya mengintimidasi.

“Ti-tidak... apa-apa bu.” Desis Bu Rosidah pelan.

Suatu hal yang menakjudkan saat kita melihat seseorang yang sehari-harinya galak dan julid, jadi ‘kecil’ saat menghadapi sosok yang seperti Kayla. Kalau digambarkan, Kayla ini lebih seperti artis Korea yang sangat cantik, matanya seperti mata kucing dan kulitnya bercahaya. Tatapan matanya juga teduh, tapi senyumannya yang dikulum itu seakan menunjukkan suatu ancaman.

“Bu Rosidah, ada maksudnya kami menempatkan Hani khusus di lantai 7 saja, di tempat Pak Devon bekerja.” Kata Kayla. “Pertama, ia tidak memiliki identitas yang valid, tidak memiliki latar belakang pendidikan yang jelas, dan alamatnya juga tidak terdeteksi. Area yang paling aman dari semua itu adalah di lantai Finance, dimana semua data sudah dibackup dobel langsung oleh server pusat, semua dokumen penting langsung diantar ke brankas besar dan tidak ada uang tunai tersimpan di ruangan kami seperti di gambaran orang-orang.”

Lalu Kayla memandang Hani, “Maaf ya Hani, kami belum percaya padamu. Kamu baru bekerja sebentar di sini.”

Hani tidak terlalu mengerti kalimat sindiran barusan, tapi menurutnya hal itu benar.

Kayla pun melanjutkan, “Hani diterima karena permintaan khusus Pak Devon, dan dia dalam masa percobaan. Akan sangat berbahaya kalau dia diberikan akses masuk selain ranahnya. Kalau sampai terjadi sesuatu, tentu saya harus memanggil kamu sebagai penanggung jawab dan sekuriti akan kami libatkan. Kamu mau begitu Bu?”

“Tidak bu.” Jawab Bu Rosidah cepat.

“Mengerti ya semuanya. Silakan bekerja kembali. Hani kamu ikut saya, kita lihat apakah video kamu sudah terhapus sepenuhnya, tapi saya hanya bisa memberikan waktu 5 menit.”

Tampaknya Hani tidak harus menganggap aibnya tersebar adalah suatu musibah. Karena hal itulah yang membawanya ke ruangan penuh layar ini.

Ia bisa melihat spot-spot krusial yang bisa mendeteksi wajah orang, juga yang bisa menampilkan seluruh aktivitas secara jelas. Bisa dibilang, hampir tidak ada sudut yang tersembunyi di gedung ini. Semua diawasi CCTV.

Benar kata Devon, itu sebabnya mereka santai saja jika ada penyusup masuk.

Karena teknologi sudah memperhatikan semuanya.

“Ibu...?” panggil Hani saat ada di dalam server dan sudah memperhatikan semua ruangan. “Ibu di sini karena diminta Pak Devon? Untuk menghapus rekaman saya?”

Kayla pun tersenyum lagi. Kali ini senyum sinis.

“Itu bukan urusan kamu, sayang. Tapi yang saya lihat berdasarkan pengalaman... kamu sedang diincar Jaguar. Hehe.”

“Ja... Jaguar?” Hani sampai membelalak. “Dimana bu?!Masa ada binatang buas di tengah kota?!”

Ia langsung menatap ke sekitarnya dengan panik.

“Kamu dipersiapkan untuk dimakan... olehnya.” Desis Kayla.

“Hah?! Jangan bu! Saya masih punya adik yang masih kecil, dan sekarang dia sedang sakit panas. Saya belum bisa membawa dia ke rumah sakit! Kalau saya dimakan Jaguar, bagaimana nasib Farid?!” seru Hani tampak takut.

Kayla sampai diam mendengarnya.

Pun semua pegawai CCTV sampai bengong melihat kepanikan Hani.

“Saya juga tidak punya jaminan kesehatan karena saya hidup di jalanan sejak lahir! Gaji saya juga belum turun. Setidaknya kalau saya hidup, setelah pulang dari kerja di sini saya masih sempat mulung buat makan sehari-hari bu! Tolong saya bu, saya tidak mau dimakan Jaguar!”

Dalam sekejab semua jadi tahu motif Hani bekerja di sini. Rasa empati langsung melanda Kayla, karena masa lalunya sendiri kurang lebih hampir mirip dengan Hani. Tertekan.

“Hani... tenang dulu. Yang saya maksud-“

“Gawat ini!! Saya harus ke mana biar selamat?!” Hani mondar-mandir dengan panik. “Apa Jaguar bisa pergi kalau saya semprot disinfektan?!”

“Duh Hani...” keluh Kayla merasa miris. Di satu pihak dia kasihan, di lain pihak dia masih curiga.

1
Ummi Yatusholiha
ya ampyuuunnn itu perangkat komplek kok pada random sih madam,pecat aja lah 😄😄
emang ada ya pesugihan codot ngising 🤣🤣🤣
Wiwit Duank
gak ada bab yg receh²an Madam apalagi receh 100 an 200 an..ups 🤭
semuuuaaaa bab menyenangkan dan menghibur.makasih Madam 🥰🥰
lenong
receh nya sukaaa koq👍👍
Bakul Lingerie
heeet daaah.. 5juta doang, pelit amat Devon
Diedie
alah alesann 😁
Poethree Andrias
gpp mak meskipun receh tetep kita tunggu updatenya /Smile/
Emi Wash
recehmu menghibur hatiku jeng.....
semangat sehat selalu jeng septi....
Emi Wash
😂😂😂😂😂
Emi Wash
pelit luh pon ma calon bini, 5 jt mah enteng....
Emi Wash
codot ngising..... /Grimace//Joyful//Joyful//Joyful/
🥵🥵🥵
haduuuh ini udah maksimal lah Thor bagus gini bikin mood kembali ceria 🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
astaghfirullah 🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
biar pada sawan lah gak manfaatin Devon 😂🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
😂😂🤣🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
ini istri yg keberapa jadinya 😂😂
hilih moduus
🥵🥵🥵
namanya gak ada lebih keren ya 😂🤣😘
Faranisa Wilda
codot ngising🤣pasti madam salah satu majikannya hirotada radifan
Angspoer: yesss, barusan dia bahas itu ya, yang duda nasabah prioritas
total 1 replies
Wandi Fajar Ekoprasetyo
wew....yg begini macet....lah KLO lancar gimana Tante......maknyus dah karya Tante ku ini..... semangat
Wandi Fajar Ekoprasetyo
horang kaya ko perhitungan...... Devon uang km tuh ga bakalan abis ko
Naftali Hanania
ya ampuuunnn...itu perangkat komplek nya gak ada yg bener......😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!