NovelToon NovelToon
Pacarku Tetanggaku

Pacarku Tetanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: s.tari

Aku benar benar menjadi gadis gila karena mencintai laki laki sampai termehek mehek meski dia doyan nenteng cewek, dia adalah arnav tetangga sebelah rumahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s.tari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Sampai jam masuk kelas arnav kutunggu di kantin namun tak muncul juga, entah kemana dia pergi bahkan ditelepon pun nomornya tidak aktif. Ah aku jadi kepikiran padanya.

Hari ini mood ku benar benar buruk karena arnav tidak masuk sekolah.

Pulang sekolah aku buru buru pesan ojol karena mau singgah di rumah arnav.

"Liana,, ada apa kemari ?" Tanya arnav dengan wajah terkejut saat aku sampai di rumahnya. Ternyata dia lagi santai sementara aku hampir gila memikirkannya.

"Kok kamu tidak masuk sekolah ?"

"Tidak apa apa"

"Kenapa ponselmu mati ?"

"Tidak apa apa"

"Kamu kenapa sih ar ?" Tanyaku mulai tak sabar dengan sikap cueknya.

"Kenapa apanya ?"

"Kamu kenapa sih, tidak sekolah, ditanya kenapa malah santai begini jawabnya. Aku dari pagi kepikiran sama kamu tapi bisa bisanya kamu malah gak perduli hal itu" ucapku dengan nada tinggi.

"Liana Saragih.. tidak ada yang memintamu memikirkan aku jangan bersikap seolah olah kamu tersakiti" jawabnya

Nyesss.....

Jawabannya membuatku membeku..

Benar, arnav benar..dia benar kali ini

Aku yang terlalu sibuk memikirkannya sementara dia tidak.

Tanpa bicara lagi aku keluar dan langsung masuk rumah, kenapa lagi lagi aku berharap lebih padanya..

Tanpa terasa air mataku menetes untuk kesekian kalinya karena arnav.

Tapi apa alasan dia begitu dingin padaku, apa karena kejadian semalam ? Apa dia sakit hati ?

Ya tuhan kenapa sakit hatinya dia aku yang menanggung, kenapa bukan dia yang sedih tapi malah aku yang menangis.

Jika dia sakit hati kenapa dia tidak bertanya alasanku apa kenapa aku bersikap begitu, bukannya langsung membalas begini.

Tanpa membuka seragam lebih dulu aku ternyata ketiduran sampai malam setelah lelah menangis

"Sayang heiii, bangun" mama menepuk pelan pipiku.

"Hhemmm"

"Kecapean ya "

"Mama.., jam berapa ini?

"16.48"

"Hah ?? Serius ma?"

Mama mengangguk, ternyata aku tidur selama itu. Kurasakan perutku mulai perih karena tidak makan siang tadi gara gara sibuk memikirkan arnav.

"Mandi gih biar makan malam"

" Ayah mana ?"

"Belu pulang"

Aku mengangguk lalu bangkit dan masuk kamar mandi.

Huuueeekkk...

Kurasakan mual saat makan makan, aku yakin asama lambung naik gara gara tidak makan siang tadi. Aku berlari ke kamar mandi mengeluarkan yang baru saja kutelan.

"Astaga Lia, kamu kenapa nak?" Kulihat mama panik menyusulku.

"Perut Lia gak enak ma"

"Ya tuhan.."

Mama menuntunku ke kamar, kulihat mama mengambil handphone lalu menelepon. Tidak jelas mama bicara apa karena diluar kamar tapi aku yakin mama pasti menelepon ayah .

"Sini mama oles minyak angin"

"Lia saja ma" aku mengambil minyak angin ditangan mama lalu berlahan mengoleskannya di perut .

"Kamu tidak makan siang tadi ?"

Aku menggeleng saat mama bertanya. Mama lalu berdiri mengambil obat, namun saat obat itu akan masuk mulutku aku kembali muntah lebih banyak dan lebih lama, hal itu membuat mama langsung inisiatif membawaku kerumah sakit.

"Tidak perlu ke rumah sakit mah" protesku saat mama memesan grab.

Tapi mama hanya diam lalu memaksaku masuk mobil.

Kukira muntahnya hanya sampai disitu tapi ternyata aku salah, aku kembali muntah lagi dalam mobil, kali ini bahkan lebih parah ditambah kepalaku mulai pusing dan mulai hilang kesadaran.

Kurasakan pergerakan lembut di tanganku, perlahan kubuka mata dan orang yang

pertama kulihat adalah arnav.

"kamu sudah sadar li, Tante om Lia sudah sadar" ucap arnav pada ayah dan mama yang duduk di dekat pintu masuk.

"Sayang syukurlah kamu sudah sadar, ayo sekarang minum dulu" ayah menyodorkan segelas air hangat untukku.

"Kamu mau makan apa nak ?" Tanya mama.

Aku hanya menggeleng perlahan, rasanya malas untuk bicara.

Kulihat jam menunjukkan pukul 21.12 malam, apakah tadi aku lama tidur atau lama pingsan ?

"Tante om, aku keluar dulu mencari makanan"

"Iya hati hati ya" jawab mama.

"Kok arnav bisa kesini ma ?"tanyaku penasaran

"Tadi karena buru buru mama lupa menutup pintu depan, lalu mama telepon arnav minta tolong agar mengunci pintu"

"Dia dapat kunci dari mana ?"

"Kan kuncinya di pintu sayang, karena kan kita biasanya kunci pintu dari dalam"

"Terus kenapa dia bisa kemari ?"

"Ya karena dia bertanya kenapa sampai lupa trus mama cerita deh. Apa kamu bertengkar dengan arnav nak ?"

Aku menggeleng saat mama bertanya sementara ayah hanya diam menyimak.

"Kalau tidak bertengkar kenapa dia minta maaf pada mama, dia bilang gara gara dia makanya kamu sampai lupa makan siang"

"Gak ma, dianya saja yang kepedean. Masak ia hanya gara gara bertengkar dengan dia Lia langsung mogok makan, gak lahh"

"Masak sih ?"

Dretttt....

Kamu semua fokus pada bunyi pintu yang dibuka, ternyata sudah ada arnav dengan segala kehebohannya. Entah ada berapa kantong plastik yang dia bawa yang jelas kedua tangannya penuh dengan belanjaan.

"Banyak sekali ar"kata ayah

"Gakpapa om, saya beli berbagai macam lauk yang Lia suka, juga ada beberapa cemilan biar tidak bosan."

"Loh memangnya kamu tidak pulang ?" Tanya mama lagi

"Tidak Tante, aku akan ikut menjaga Lia disini aku juga sudah izin sama mamah"

Mama mengangguk lalu melirik padaku, akupun hanya bisa diam, tidak mungkin menolak juga.

"Kamu mau makan yang mana nak, mau ayam pop atau arsik ikan mas, atau ini ada juga bebek goreng, loh ini ada juga burung goreng. Ya ampun ini banyak sekali ar" kata mama membuka plastiknya satu persatu.

"Itu semua kesukaan Lia Tante"

"Tapi kan tidak perlu sebanyak ini, berapa tadi biar Tante ganti saja uangmu ya"

"Tidak perlu Tante, kami tidak sampai jual rumah kok untuk itu"

Ayah hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan arnav.

"Biar aku saja tan" arnav mengambil alih mangkok yang dipegang mama untuk menyuapiku.

"Tante jadi keenakan kalau ada kamu ar" ucap mama senyum.

"Tidak apa apa Tan belajar jadi mantu yang baik. Buka mulut hon"

Sebenarnya aku sangat ingin melemparkan mangkok ini ke wajah arnav, bisa bisanya dia bersikap manis begini setelah mendiamkan aku seharian sampai aku harus masuk rumah sakit karena dia.

"Kenapa menatapku terus hon? Ketampananku tidak berkurang kan ?

" Pedemu sejuta"

"Hon cepat cembuh ya" ucapnya berbisik lalu mencium tanganku saat mama sama ayah mulai memejamkan mata.

"Aku makan sendiri saja"

"Tidak tidak kan tanganmu masih lemas, nanti kalau mangkoknya jatuh bagaimana, bisa kamu ganti kah"

" Sejuta mangkok yang seperti itu bisa kuganti"

"Halahhhhh sombongggg"

"Aku sudah kenyang"

"Sedikit lagi"

"Kenapa kamu memaksa sih" ucapku sedikit berteriak sampai ayah dan mama terkejut. Sementara arnav menepuk pelan jidatnya.

1
Betty Miranty
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Benar benar seru...pembaca dibuat ikut alurnya seperti merasa jdi pemeran..keren thor...
Sunarmi Narmi
So swettt....lnjut Thor
Sunarmi Narmi
Berasa nostalgia thor..pernikahan sdh 28 thun ...semoga kisah ini jgberjodoh kya aku.
Sunarmi Narmi
Sampai sini seru sih...nulisnya jls dn bikin yg baca seperti muda lgi...mssa" SMA pdhal sdh pny cucu...kisahku ini Thor..tpi kami sdh nikah dan pny 2 anak..laki" dn perempuan..yg cwek msih SMA..yg laki" dah nikah...pas persis suka dukanya punya pacar tetangga..padahal cemburu belagak sok kuat....🤣🤣🤣🤣🤣 aku bnget Thor
Blush✨☃️
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
000 1
Alur yang kuat dan tak terduga membuat saya terpukau.
Beerus
😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!