Belenggu Hasrat Sepupu

Usai bertanya-tanya dalam hati, Pada akhirnya Oliv memutuskan masuk kedalam kamar Galang. Lagi pula, bukankah ia telah Di amanati oleh Rima agar menjaga anak-anaknya selama mereka tidak ada dirumah. oleh sebabnya berbekal amanat itu membuat Oliv memantapkan hati membuka handle pintu kamar Galang. 

Setelah sudah ada didalam kamar. Oliv mengidarkan Atensi mencari sosok sepupu yang entah ada dimana, pasalnya, remaja laki-laki itu tak nampak ada diatas pembaringan. lalu keman dia? Oliv sibuk bertanya-tanya.

Grepp..

Mendapati sebuah tangan melingkar di pinggang sontak Wanita itu terkesiap. Olivia kaget tiba-tiba entah datang dari arah mana Galang Langsung mendekap tubuhnya dari arah belakang. 

"Biarkan aku kaya gini dulu.. aku tersiksa dari pagi jauh dari mbak Oliv, apa lagi aku harus liat pak Andi ngebonceng mbak." Debas nafas Galang menderu bersamaan ia mengatakan kalimat demikian. Oliv seketika berontak mencoba melepaskan dari rengkuhan adik sepupunya.

"Galang..lepasin! kamu apa-apaan sih begini!" dalam dirinya berontak Oliv mengenyahkan perasaan tak karu-karuan dalam benak.

Diperlakukan seperti itu tak kuasa untuk Oliv mengalami rasa panik berkecamuk sekaligus takut kalau-kalau seseorang datang dan memergoki nya akan tuduhan aneh-aneh.

Galang Langsung melepaskan rengkuhannya. tangannya begitu lihai kala memutar tubuh Oliv untuk menghadap dirinya. Kini posisi keduanya berdiri saling berhadapan. sepasang masing-masing manik pekat kecoklatan saling menatap lekat juga dalam.

Hal itu serupa mantra yang membuat Oliv seketika bergeming Akan tatapan iba. Galang merengkuh pinggang kakak sepupunya Sampai Dada mereka berbenturan. kemudian alih-alih berontak seperti diawal. retina wanita itu langsung menelisik luka lebam yang ada pada wajah pemuda itu.

Begitu lembut satu tangan Oliv membelai seolah tengah berselancar pada wajah Galang yang terdapat luka memar disana. kontan pemuda itu Langsung memejamkan mata. meresapi tiap sentuhan lembut dari halus nya tangan Oliv.

Sadar akan perbuatannya. Oliv menjatuhkan lagi tangannya yang semula membelai wajah tampan pemuda dihadapannya. hal itu membuat Galang membuka kembali kedua matanya lalu tersenyum manis. Sial hal itu mampu membuat jantung wanita itu berdentam-dentam tidak karuan.

Dalam hati Oliv mengumpati dan mengutuk dirinya sendiri kenapa harus merasakan hal demikian. bukankah hal itu sangat tabu untuk iq alami. tak seharusnya itu terjadi bukan?

Oliv berusaha bersikap biasa. mengenyahkan segala perasaan kian tak menentu. pesona Galang memang brengsek. dia mampu membuat wanita seperti Oliv mati kutu hanya ditatap oleh sorotnya yang setajam bilah pedang.

OliV Menghela nafas sepenuh dada. dengan perasaan yang tengah ia redam mati-matian. "Sekarang kamu bilang sama mbak, kenapa kamu berantem kemarin?" Oliv bertanya sungguh-sungguh. Namun, Galang tak serta-merta menjawabnya.

"Galang.. ayo jawab kenapa? tolong kamu jelasin." paksa Oliv pada adik sepupunya. 

Usai membidik Oliv Dengan sorotnya yang tajam. keluar juga sebuah kata dari mulutnya. "Mbak ingin tahu alasan aku menghajar Rehan kemarin?" ada anggukan dari Oliv. "Itu karena dia ingin mencoba melecehkan mba Oliv. dengan cara dia secara diam-diam mem-video dan foto mbak dengan maksud agar video mbak bisa dijadikan bahan fantasi liar dia."

Deg!

Oliv tercenung. jantung yang mulanya stabil kini serupa tengah ditabuh beduk membuat irama jantungnya berdebar kencang setelah mendengar jawaban Galang.

Lalu apa hubungannya dengan Galang mengajar Rehan? Apa itu artinya dia tidak terima jika kakak sepupunya dijadikan bahan fantasi oleh remaja mesum itu? 

Olivia berusaha menelan Saliva Secara kasar. "I-iya, maksud mbak kamu nggak perlu sampai berantem kaya gitu Lang. Kamu bisa langsung tegur aja anaknya." sebagai orang yang lebih tua dia berusaha bijak.

"Orang kaya Rehan nggak bakal mempan kalo cuma di omongin doang. Harus pake cara kekerasan supaya jera!" Sangkal nya.

Oliv kian tertegun. "Tapi pada akhirnya kamu jadi begini. harus babak belur terus juga dapet hukuman skors kan dari guru BK. Jangan lakukan itu Lagi Lang, mbak nggak mau kamu berantem jaya gitu." 

"Aku nggak nyesel ngelakuin itu. Karena siapapun yang berani melecehkan wanita yang aku cinta nggak akan aku lepasin."

Glek..

Oliv menelan cairan mulutnya. dirinya tergagap sekaligus tercengang atas apa yang Galang katakan. Entah kenapa sesaat mendengar ungkapan itu ada rasa senang juga takut dalam satu waktu.

Ah kayanya Oliv sudah mulai tidak waras. apakah benar dirinya telah jatuh hati masuk dalam perangkap permainan sesat adik sepupunya sendiri. apa lagi mengingat usia Galang baru menginjak 17 tahun. 

"Iya. tapi Lang, mbak nggak suk- " ucapan Oliv terpotong begitu Galang meraih tengkuk wanita itu kemudian Galang menyatukan bibirnya pada bibir Oliv. sontak perbuatan tersebut. membuat Oliv melebarkan mata. namun, tak kuasa menolak apalagi menyudahi. seolah hatinya mengatakan Jangan akan tetapi tubuhnya berkhianat.

"Emmpp.." Nampaknya hasutan setan telah merasuk sepenuhnya menutupi kewarasan dari oliv. alih-alih menyudahi dia malah sibuk mengimbangi ciuman Galang yqng semakin membuatnya terlena. dua tangannya ia kalungkan dileher pemuda itu.

Galang terus Memagut. Mereka berciuman semakin melibatkan nafsu sehingga Galang makin belingsatan. lidah mereka saling membelit satu sama lain.

Galang mendorong mundur tubuh kakak sepupunya sampai jatuh terbaring di atas ranjang miliknya. ciuman mereka kembali terjalin semakin panas hingga mengeluarkan suara decapan khas dia insan tengah beradu bibir.

Tindakan itu sangat melenakan Olivia. tangan Galang menyingkap kemeja yang Oliv kenakan. dengan sigap, satu tangan pemuda itu meremas lembut gundukan kenyal yang masih terbungkus BRA. Oliv benar-benar lupa daratan akan ciuman dan sentuhan dari Galang menjadikan dirinya serupa wanita tidak waras.

Sentuhan Galang tak hanya terpusat pada gundukan kenyal Oliv. yang menurut Galang berukuran pas. Dan itu akan menjadi mainan favorit baginya. Tangan pemuda itu terus merayap turun masuk kedalam rok span yang wanita itu kenakan. lalu ia menyingkap rok tersebut keatas sehingga terpampang lah pusat inti milik Oliv yang masih terbungkus dalaman berwarna hitam.

Saat menyadari kalau Galang menanggalkan celananya serta memperlihatkan kebanggaan nya yang berukuran cukup besar dan telah mengacung tegak berdiri. dada Oliv naik turun. ini pertama kalinya ia melihat sesuatu hal tabu. Oliv terperanjat ketika Galang mendidih nya kembali. wanita itu sadar jika ada sesuatu perbuatan yang akan Galang lakukan padanya. Oliv ingin berontak. Namun, Galang kembali membungkam mulut Oliv dengan ciumannya yang memabukkan.

"Eunghh.." Berhasil Galang dan Oliv kembali berciuman kali ini kedua nya makin terlena. hingga jerat nafsu kian membelenggu. apa yang sedang mereka lakukan tanpa disadari Galang berhasil melepaskan celana dalam yang tadi wanita itu kenakan. 

Nafas Oliv tergopoh-gopoh. "Lang.. Jangan..aahh.." Oliv memekik tampak terkejut serta merasakan sakit luar biasa pada area intinya. saat Galang berusaha menjamah kakak sepupunya.

Ini sungguh menyakitkan. sampai ada setitik air mata dari celah netra tatkala pemuda itu berhasil melepas ego nya.

Galang tercenung sejenak kala menyadari bahwasanya Oliv masih perawan. dan fia lah pelaku utama yang telah mengambil kehormatan itu.

Oliv sendiri tidak menyangka pada Pemuda itu. rasanya tidak masuk akal dengan usia yang masih menginjak 17 tahun tetapi memiliki bentuk dan ukuran yang begitu besar sampai Oliv merasakan sesak dan penuh ketika senjata Galang merangsek masuk dalam kewanitaan nya.

Sebenarnya Oliv sadar perbuatan nistanya kali ini sudah kelewat batas. Namun, wanita itu seakan memilih menuruti jerat nafsu kian menyiksa.

Oliv terus menjerit kala merasakan nikmat yang teramat sangat akibat pergumulan panas nya dengan adik sepupunya sendiri. 

"Aahh. Galang." Des-ah wanita itu terus menggema memenuhi sudut kamar.

hingga perbuatan laknat itu terjadi selama satu jam lamanya. tubuh Galang ambruk ketika melepas hasrat yang sebelumnya melambung tinggi.

Nafas keduanya bertalu-talu. "Terimakasih yah mbak. Aku nggak nyangka bisa ngelakuin hal itu sama mbak Oliv." ujar Galang. Sial ucapan Galang barusan membuat Oliv merasa sangat malu, ia merasa sangat rendah dihadapan adik sepupunya sendiri kenapa bisa ia melakukan hal Gila dengannya.

Belum usai akan kerasa malu berkelindan. kemudian akan raut cemas tatapan Oliv tertuju serius pada Galang. "Lang.. tadi kamu keluarin didalam?" tanya Oliv penuh kekhawatiran.

"Iyah." Galang menjawab begitu santai.

"Kenapa kamu keluarin didalam! nanti kalo mbak hamil gimana?" air wajah Oliv menunjukkan betapa dia panik.

"Ya nggakpapa. aku malah seneng kalo mbak hamil anak aku. Itu artinya kita akan menikah." jawab Galang sekonyong-konyong.

"Ya ampun Lang. kamu apa nggak sadar dengan diri kamu sendiri, bagaimana bisa kamu masih anak ingusan sudah punya pikiran buat punya anak. Bahkan mbak aja kaget loh waktu kamu lihai banget melakukan hal itu." 

Namun. nampaknya Galang tidak suka kalau dirinya disebut anak kecil atau bocah ingusan. Ia merasa bukan seorang bocah buktinya ia bisa membuat wanita dewasa terbang melayang.

"Aku bukan anak kecil, Mbak. mau liat buktinya lagi?" Galang mengulum penuh arti. sementara Oliv bersikap waspada. 

Bersambung. .