NovelToon NovelToon
Tertawan Cinta Pria Pilihan

Tertawan Cinta Pria Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Mayra begitu bahagia dijodohkan dengan pria pilihannya, akan tetapi harapannya dicintai harus pupus dan kandas. Rayyan Atmadja sangat membenci Mayra namun dirinya enggan untuk melepaskan.

Apakah Mayra mampu mempertahankan dan membuat Rayyan mencintainya atau Mayra lama-lama menjadi bosan lalu meninggalkan pria pilihannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - Marah Besar

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 1 dinihari, namun Mayra belum juga pulang. Rayyan semakin gelisah apalagi dirinya enggan menghubungi Radit. Rayyan mencoba memejamkan matanya tetapi tak dapat terpejam.

"Apa yang mereka lakukan? Apa benar Mayra pergi bersama dengan teman-temannya Radit? Kenapa aku jadi memikirkannya?" gumam Rayyan seraya berjalan mondar-mandir di kamarnya.

"Dia benar-benar sudah kelewatan, aku memberikan kebebasan tapi tidak membuatnya menjadi pembangkang!" batin Rayyan.

Jarum jam terus berputar, Mayra tidak mengirimkan kabar sama sekali. Rayyan malu untuk menghubunginya apalagi memang dirinya yang meminta istrinya itu berselingkuh.

Rayyan yang hatinya penuh kegelisahan lantas keluar dari kamarnya. Rayyan mengambil kaleng minuman keras di lemari es, sengaja dia beli sebelum pulang kerja.

Rayyan membawa minuman beralkohol itu ke ruang tamu lalu meneguknya. Dia berharap dengan meminumnya pikirannya menjadi tenang dan lega.

Rayyan mengacak rambutnya karena Mayra juga tidak kunjung meneleponnya dan tanda-tanda mobil Radit juga tak terdengar di halaman. "Aaargghh....Mayra!" melemparkan kaleng ke sembarang arah.

Jam 3 pagi, Mayra akhirnya pulang diantarkan oleh Radit. Mayra memang mempunyai kunci rumah yang selalu dibawanya jika bepergian. Mayra tampak terkejut dengan penampilan Rayyan berantakan. Gegas Mayra mendekatinya dan bertanya, "mas rayyan? apa kamu mabuk?"

Rayyan mendongakkan wajahnya menatap istrinya, "Mayra, kamu sudah pulang?" melemparkan senyuman.

"iya, aku baru saja pulang. aku mau ke kamar!" Mayra lantas berdiri dan melangkah.

rayyan berdiri dengan gontai lalu mengejar langkah istrinya ke kamar.

Mayra begitu kaget mendengar pintu terbuka dengan paksa. "mas rayyan, kenapa ke kamarku?"

"kemana saja kamu bersama radit, hah?" bentak Rayyan.

"a...aku pergi ke pantai dengan teman-temannya, bukankah aku juga sudah meminta izin padamu?" Mayra berkata gugup dan gemetar.

"jangan bohong!" hardik rayyan.

"aku tidak bohong, mas!" kata Mayra memundurkan langkahnya karena Rayyan mendekatinya.

Rayyan memegang kedua lengan Mayra yang bergetar, "aku yakin kamu dan Radit pergi ke suatu tempat lalu kalian memadu kasih!" tudingnya.

"tidak, mas!" mayra menggelengkan kepalanya.

Rayyan yang kesal Mayra tak menjawab jujur mendorong tubuh istrinya ke ranjang.

Mayra sontak menjerit ketakutan.

Rayyan yang sudah mabuk dan terbakar rasa cemburu menindih tubuh Mayra lalu mengecupnya dengan beringas.

"mas, aku mohon lepaskan! Radit hanya mengantarkanku ke tempat ibu!" Mayra berusaha melepaskan diri.

Rayyan tak memperdulikan penjelasan Mayra menikmati kemolekan seluruh tubuh istrinya. Ia menepis rasa gengsinya yang enggan menyentuh Mayra.

"mas, lepaskan aku!" Mayra terus menangis.

"itu hukuman untukmu sudah berbohong dan tidak mendengar laranganku!" ucap Rayyan tanpa meninggalkan tubuh istrinya.

"aku minta maaf, aku ingin tubuh ini ku berikan kepada pria yang mencintaiku!" kata Mayra menangis dan menahan sakit di bagian sensitifnya.

"aku masih suamimu dan aku berhak dengan tubuhmu!" ujar Rayyan tanpa memberikan ampun.

Rayyan berhasil menyentuh Mayra meskipun wanita itu terus menangis meminta dirinya mengakhiri perbuatannya namun Rayyan tak sanggup apalagi pengaruh alkohol membuatnya sulit menahan hawa napsu.

Hampir sejam Rayyan berada di atas tubuh istrinya, dia pun kelelahan memilih tidur di samping Mayra yang sudah terlelap karena tak kuat.

Mayra terbangun 2 jam kemudian, tubuhnya terasa berat dan sakit. Menoleh ke arah samping, ia menatap suaminya penuh rasa kecewa sekaligus marah tampak Rayyan masih memejamkan matanya. "Kamu jahat, Mas! Kamu bilang tidak mencintaiku, tetapi kenapa kamu harus yang mengambilnya?" tanyanya meskipun Rayyan tak mungkin mendengarnya apalagi menjawabnya.

1
Listya ning
Haiii....
Salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!