Naira berbalik menghadap Nauval ."wah kalungnya bagus Nai ,ada huruf inisial N," Kata Naira sambil tersenyum.
"N untuk Naira, N untuk Nauval juga, jadi di mana pun kamu nanti nya akan selalu ingat sama aku Nai ," Kata Nauval sambil tersenyum.
"Bisa aja kamu Val , makasih ya, aku akan jaga baik baik Kalung ini ,"ucap Naira senang sambil memeluk Nauval.
Nauval terdiam saat Naira memeluknya,ada rasa nyaman yang dia rasa, seakan tidak mau jauh lagi dari sahabat nya itu.dia membalas pelukan itu sambil mengusap kepala Naira .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Maryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Bertemu Daddy
"Daddy," Nauval berjalan mendekati Daddy nya .
Mendengar suara seseorang , Revan menoleh dan tersenyum melihat putra semata wayangnya .
Nauval duduk di samping Daddy dan mencium punggung tangan Daddy nya itu .
Meski terkadang kesal karena Daddy nya terlalu sibuk kerja , tetapi dia sangat menghormati Revan.
Bagaimana pun juga Revan bekerja untuk dirinya dan juga sangat menyayangi Nauval .
"Kamu apa kabar? Maafkan Daddy yang jarang mengunjungi kamu, " Revan menepuk pundak anak nya itu .
"Nauval baik dad. Daddy harusnya sekarang menghandle pekerjaan dari rumah saja, Nauval lihat Daddy sekarang sudah semakin tua, " dia terkekeh saat dengan tidak sopan nya mengejek sang Daddy . Tetapi itu hanya candaan saja .
"Enak aja kamu bilang Daddy udah tua , Daddy ini masih sehat,bugar,dan masih terlihat tampan . Banyak yang antri tapi Daddy tidak mau , " balas Revan terkekeh .
Memang benar , meski usia nya sudah menginjak 51 tahun tapi Revan masih terlihat muda dan tampan .
"Tapi tampanan Nauval kemana mana, " ucap Nauval membalas ucapan sang Daddy sembari menyebarkan rambut nya ke belakang .
Ya sudah , kalau berbicara dengan kamu Daddy selalu kalah . Ayo kita makan dulu , bi Marni dan bi Maryam , sudah menyiapkan makanan , " Revan bangkit dari duduknya di ikuti oleh Nauval ke meja makan .
Di meja makan terlihat Revan dan Nauval makan tenang sekali , sesekali mereka bersenda gurau . Jarang sekali mereka ada waktu buat kumpul seperti ini .
"Gimana kamu sudah ketemu sama gadis kecil mu itu ? " Revan bertanya di sela kunyahan nya .
"Sudah dad, kami satu kelas juga. Aku senang bertemu dia lagi," balas Nauval .
"Besok kamu bawa dia bertemu Daddy ya, karena dalam seminggu ini Daddy mau libur dulu , dan pekerjaan di titipkan ke pada orang kepercayaan, "
"Iya dad, " ucap Nauval .
"Besok saat pulang sekolah , kamu ke Mension utama dan tinggal di sana bareng Daddy .
Bi Marni akan Daddy bawa , sementara bi Maryam dan pak Satya akan tetap di sini menjaga apartemen," ucap Revan .
"Tapi di sana terlalu besar dad, Nauval sudah nyaman di sini. "
"Gak , kamu harus di sana saat Daddy ada, nanti sewaktu waktu kamu bisa kembali ke sini jika Daddy kerja. "
"Iya Dad, " Nauval menerima keputusan Revan , karena dia juga merasa rindu dengan Daddy nya itu .
Selesai makan, mereka kembali duduk di ruang keluarga untuk saling melepas rindu dan juga berbicara banyak hal .
Nauval sangat dekat dengan Revan , di usia 11 tahun saat orang tuanya berpisah, mommy nya tidak pernah mengunjungi nya atau sekedar menanyakan kabar.
Sejak saat itu Nauval tidak pernah menganggap sang mommy peduli dengan nya . Dan lebih memilih selingkuhan nya.
Sebenarnya Nauval sangat merindukan sosok seorang mommy, tetapi dia juga tidak ingin melihat sang Daddy menikah lagi .
Dia bersyukur masih ada seorang Daddy, walaupun sangat sibuk tetapi Revan masih membagi waktu untuk mengunjungi anaknya .
Sebenarnya Revan bisa saja memilih meninggalkan pekerjaan nya dan memilih di Mension, karena dia yang menjadi pemilik perusahaan. Tetapi dia sangat suka bekerja karena sudah merintis dari usia muda .
Jam menunjukkan pukul 11 malam, Daddy dan anak itu pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat menyambut hari esok .
***
Seperti biasa , Nauval menjemput Naira ke Mension untuk berangkat ke sekolah bersama. Naira sering menolak karena merasa tidak enak jika Nauval bolak balik mengantarnya. Tetapi Nauval memaksa untuk ikut dengan nya.
Di sekolah.....
David baru sampai dan memarkirkan motornya , saat sudah turun dan melepaskan helm Nya , viona menghampiri .
David memasang wajah malas melihat orang yang tidak ingin di temui nya lagi .
"Selamat pagi David, " kata viona memperlihatkan senyum nya.
"Ngapain Lo nyapa gue, Sana Lo pergi . Lo bikin suasana hati gue gak mood," ucap David malas.
"Kamu kok gitu sih, maafin gue vid, " vio memasang wajah sedihnya.
"Ya sudah , gue maafin lo. Tapi jangan ganggu gue lagi , gue sudah suka sama seseorang...." Balas David sembari pergi meninggalkan viona di parkiran .
Tidak lama Nauval dan Naira datang dan memasuki lingkungan sekolah, mereka berjalan di koridor sekolah. Pasang mata tertuju pada mereka, orang orang mengira mereka sudah berpacaran karena sering pergi bersama .
Entah kapan Nauval mengungkapkan perasaan nya dan merubah status persahabatan mereka,di tunggu saja ya, semoga tidak keduluan orang.
David sedang berjalan, melihat pemandangan itu , dia segera menghampiri Naira.
"Nai..." David tersenyum ke arah Naira .
"Iya kak, kenapa? " tanya Naira.
"Gak apa apa, nanti malam gue mau ajak Lo jalan jalan. boleh ?" Ucap David berharap.
"Gak boleh, " bukan Naira yang menjawab tapi Nauval.
"Kok Lo yang selalu jawab , setiap gue tanya Naira," David terlihat kesal .
"Gue perwakilan Naira, dia nanti pergi sama gue , " balas Nauval .
"Ayo ke kelas," Nauval menggenggam tangan Naira.
Proses belajar mengajar berjalan seperti biasa.
Sampai saat nya bel pulang sekolah berbunyi , siswa siswi SMK NUSA BANGSA berbegas untuk pulang, ada juga yang masih berada di sekolah karena kegiatan ekstrakurikuler .
***
Kegiatan Naira saat sudah di Mension , dia membuat makan siang untuk nya dan sang adik Karena mommy nya pulang sore .
Setelah Naira selesai mengerjakan Pr nya dia masuk ke kamar dan beristirahat .
Bangun tidur sore, dia segera bersiap siap untuk pergi ke Mension Nauval .
Jam 5 petang Nauval sudah menunggu di depan Mension nya.
Setelah selesai bersiap siap , dia keluar dari kamar dan pamit sama mommy Tania.
Naira tampak terpukau saat sudah berada di depan Mension Nauval. Mension yang begitu besar dimatanya.
Nauval membawa Naira masuk ke Mension utama yang di perintahkan Revan. Mension berlantai 5 dan dengan halaman depan yang sangat luas. Ada beberapa mobil dan motor terparkir di tempat nya.
Nauval mengandeng tangan Naira untuk masuk ke dalam Mension.
Saat sudah berada di dalam Mension , Naira semakin terkejut melihat pemandangan yang ada di depan mata nya.
"Nauval ayo kesini bawa dia," Revan berbicara.
Nauval segera mengajak Naira ke tempat Daddy nya berada. Revan sedang duduk di meja makan, dia menunggu kedatangan putranya dengan seorang gadis .
"Ayo kita makan dulu , ini semua sudah di siapkan untuk menyambut kalian berdua," ucap Revan ramah dan mempersilahkan Naira duduk.
"Ii-ya om," Naira merasa gugup.
"Kamu jangan takut, Daddy gak makan manusia kok, " Nauval melirik ke arah Naira.
Naira mengangguk dan melanjutkan makan. Mereka bertiga fokus makan dan belum ada yang bersuara terlebih dahulu, " kamu Naira, teman anak saya saat kecil kan ? "
"Benar om, Saya Naira, " balas Naira sambil tersenyum.
"Kamu tau, dulu dia minta sama om untuk tidak pindah, tapi karena saya ada pekerjaan penting dan tidak ingin meninggalkan nya saat masih kecil, jadi saya bawa dia pindah,"
"Sampai dia berusia 13 tahun dan masuk SMP, dia kekeh kembali ke Jakarta dan mencari teman kecil nya. Saya terpaksa menuruti dan dia tinggal bersama Bi Marni saat saya ada pekerjaan di luar kota," ujar Revan bercerita.
"Dan saat SMK, dia baru bertemu dengan teman kecil nya. Yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik , " Revan memandang Naira dan bergantian melirik Nauval.
"Iya om,aku juga senang bisa bertemu lagi dengan Nauval," ucap Naira.
Nauval hanya diam mendengarkan sang Daddy berbicara dan mereka melanjutkan makan sampai habis .