NovelToon NovelToon
Tertawan Cinta Pria Pilihan

Tertawan Cinta Pria Pilihan

Status: tamat
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Mayra begitu bahagia dijodohkan dengan pria pilihannya, akan tetapi harapannya dicintai harus pupus dan kandas. Rayyan Atmadja sangat membenci Mayra namun dirinya enggan untuk melepaskan.

Apakah Mayra mampu mempertahankan dan membuat Rayyan mencintainya atau Mayra lama-lama menjadi bosan lalu meninggalkan pria pilihannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Minta Maaf

Sekitar jam 6 sore, Rayyan tiba di rumah sakit tempat ibunya di rawat. Sesampainya di sana, Mayra meraih tangan suaminya dan mengecupnya, lalu Rayyan melangkah ke ranjang Citra.

"Bagaimana keadaan, Mama?" Rayyan berdiri di samping ranjang menatap sang ibu. Dirinya sudah mengetahui penyakit yang dialami Citra karena diberitahu oleh istrinya.

"Mama sudah lumayan membaik, tapi masih harus di rawat sehari atau dua hari di sini," ujar Citra.

Rayyan mengangguk paham.

"Rayyan, Papa kamu memang berada di luar kota?" tanya Citra.

"Iya, Ma. Papa berada di kota sebelah, tapi Papa besok pagi kembali," jawab Rayyan.

"Kenapa Papa kamu berubah, ya? Biasanya mendengar Mama sakit dia begitu khawatir, tapi sekarang dia seakan tidak peduli," ujar Citra sendu. "Apa jangan-jangan dia punya selingkuhan?" tudingnya.

"Astaga, Mama. Mengapa bicara begitu? Rayyan yakin Papa tak mungkin sejahat itu," kata Rayyan.

"Kamu saja pernah mengkhianati Mayra, kalian itu anak dan ayah. Mama hanya menebak saja," cetus Citra.

"Mama kenapa jadi bahas masa lalu aku?" Rayyan protes.

"Karena waktu kamu begitu, Mama malah membiarkanmu tenggelam dalam dosa. Mungkin saja Mama mendapatkan karma," ujar Citra.

"Mama, jangan berpikir yang aneh-aneh. Fokus dengan kesehatan Mama saja," sahut Mayra mendengar percakapan keduanya.

Citra mengarahkan pandangannya kepada menantunya, "Mayra, Mama minta maaf. Selama ini Mama sudah banyak berbuat salah."

"Mama bicara apa, sih?" Mayra mengerutkan dahinya.

"Mama sudah menyakiti kamu dan Rama, Mama sekarang sadar jika sikap Mama telah membuatmu bersedih," ucap Citra.

"Aku sudah memaafkan, Mama. Jadi, jangan dipikirkan lagi. Aku mau Mama cepat sehat dan bermain-main dengan Rama," kata Mayra tersenyum.

"Terima kasih, May. Kamu ternyata sangat baik, Mama selama ini sudah salah menilai kamu," ujar Citra.

Mayra tersenyum lega, akhirnya mertuanya sadar dan menerima dirinya serta Rama.

Sejam lebih berada di rumah sakit, Rayyan dan Mayra pamit pulang. Sementara Citra ditemani dan dijaga 2 orang pelayan wanita.

***

Selesai sarapan, Citra kedatangan mertuanya yang baru saja tiba di kota ini karena beberapa hari lalu berada di luar pulau.

"Mama!" lirih Citra yang tak percaya mertuanya menjenguknya. Sebulan ini wanita lansia itu enggan menginjak kakinya ke rumahnya.

"Aku baru mendapatkan kabarmu kemarin sore," ucap Oma Salsa.

"Terima kasih, Ma!" kata Citra pelan.

Oma Salsa menanyakan penyakit yang dialami Citra dan ia juga senang jika Citra sudah menerima Mayra dan Rama.

Hampir 30 menit mengobrol, Oma Salsa lantas pamit karena dirinya lelah dan ingin beristirahat. Tak beberapa lama kemudian, Rayyan datang bersama Mayra.

Citra bercerita jika Oma Salsa baru saja mengunjunginya dan ia juga bertanya mengapa suaminya belum menemuinya. Citra ingin menelepon tapi ponselnya ketinggalan di rumah.

"Mungkin sebentar lagi papa sampai, Ma!" kata Rayyan.

"Ini sudah jam sebelas siang, sebenarnya dia niat mau menjenguk Mama atau tidak, sih?" kesal Citra seraya melihat ke arah jam di dinding.

"Mama sabarlah sedikit, kemungkinan papa lagi di jalan," kata Rayyan agar sang mama tak khawatir.

"Iya, Ma. Jarak dari kota sebelah ke sini cukup jauh, memakan waktu empat jam," timpal Mayra.

"Semoga saja memang benar papa kamu mengunjungi Mama!" harap Citra.

Sejam berlalu, Rayyan dan Mayra pun pulang. Selang 30 menit kemudian, Tio muncul dengan membawa buah yang dibungkus dalam wadah terbuat dari bambu.

"Kenapa kamu sampai di rawat di rumah sakit?" tanya Tio setibanya.

"Aku terlalu lelah mengerjakan urusan rumah," jawab Citra beralasan.

"Baru saja mengurus begitu, sudah lelah padahal kamu tidak seratus persen mengerjakannya ada beberapa pelayan yang membantu," ujar Tio.

"Memang tidak terlalu berat tapi sikap acuh dan cuek kamu yang membuatku lelah dan sakit begini!" Citra menyalahkan suaminya penyebab dirinya di rawat di rumah sakit.

"Iya, aku minta maaf tapi semua karena kesalahan kamu. Coba saja kemarin kamu menuruti ucapanku," ujar Tio.

"Aku juga sudah menyesal, meskipun Mayra sering aku sakiti tapi dia tetap bersedia menemani dan merawatku," kata Citra.

"Nah, makanya jangan terlalu membenci seseorang!" singgung Tio.

"Iya, aku mengakui salah!" ucap Citra tulus.

**

Sejak hari itu hubungan Mayra dan ibu mertuanya semakin harmonis. Rama perlahan juga sudah menerima kehadiran Citra. Kehidupan Mayra dan Rayyan semakin bahagia apalagi Mayra dikabarkan sedang mengandung buah cinta mereka yang kedua.

Selain Mayra dan Citra, hubungan antara Oma Salsa dengan Citra juga semakin membaik. Oma Salsa sering mendatangi kediaman putranya untuk sekedar mengobrol atau makan siang bersama.

...*******...

1
Listya ning
Haiii....
Salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!