HIGH SCHOOL SON OF A CEO

sehabis mengantarkan Revalina, mobil kembali melaju di jalan raya. tak berselang lama mobil berhenti di depan gerbang rumah berlantai 2. paman bara segera turun untuk membukakan pintu mobil. Rehan turun dari mobil, kemudian paman bara membukakan gembok gerbang.

"paman kamu bisa pulang sekarang.

aku dapat melakukan nya sendiri." ujar rehan.

"baik tuan muda. kalo begitu saya undur diri."

paman bara membungkukkan badannya kepada Rehan. dan kembali masuk kedalam mobil, lalu meninggalkan rumah Rehan.

Rehan segera masuk kerumah untuk segera membersihkan dirinya. sehabis itu, ia duduk di balkon rumahnya sambil melihat matahari yang mulai terbenam. Rehan Sangat menyukai senja, jadi kalo ada kesempatan dia tidak akan menyia-nyiakan nya.

ketika azan magrib berkumandang.

Rehan masuk kedalam rumah untuk menunaikan kewajiban nya.

ia masuk keruang tengah duduk di sofa dan menyalakan tv.

"sepertinya aku butuh hiburan." gumam Rehan.

Rehan lalu beranjak ingin mengambil kunci mobil dan tasnya. ia berniat keluar rumah.

mobil keluar dari rumah Rehan. dan melaju menuju jalanan kota. begitu matanya melihat sebuah mall, ia berbelok kesamping.

tanpa pikir panjang mobil itu berbelok menuju parkiran mall itu.

Rehan berjalan jalan di dalam mall.

sebuah stand yang ramai menarik perhatiannya. ia berdiri dari lantai 2, melihat kearah lantai 1 di mana keramaian itu berada.

"ini acara fashion show yang di bilang paman tadi ya.?"gumam rehan.

mata Rehan sekilas melirik ke bener itu. ia melihat tulisan Alexander group yang menjadi salah satu sponsor itu.

Rehan melangkah mengitari lantai 2 mall itu.

tiba tiba kaki nya seperti menginjak sesuatu.

ia mengangkat kakinya dan melihat kebawah.

nampak sebuah Bros bunga mawar dengan jarum yang panjang. kaki nya tadi menginjak jarum panjang itu.

Rehan pun mengambil Bros itu, lalu mengamatinya dengan seksama.

"bross yang indah." gumam rehan.

Rehan menyimpan Bros itu di saku celana nya, dan kembali mengitari lantai 2 mall itu.

tak jauh dari nya, nampak seorang perempuan muda bergamis biru muda tengah

berjalan kesana kemari mencari sesuatu.

Rehan yang berjalan perlahan mendekati perempuan itu.

kamu sedang mencari apa.?

tanya Rehan.

suara rehan mengagetkan perempuan itu,

dengan sepontan ia mundur kebelakang dan mengangkat wajahnya melihat kearah Rehan.

Rehan yang melihat wajah perempuan muda itu, terdiam sejenak. ia terpesona dengan wajah perempuan muda itu. tak hanya cantik, ia juga merasa tenang dan betah menatap wajah itu lama lama.

perempuan itu juga terdiam menatap wajah Rehan. keduanya diam tak ada yang saling berbicara.

tiba tiba hp Rehan bergetar, tanda notifikasi masuk. Rehan segera mengambil hp nya di saku.

"ah, kamu sedang mencari apa.?

tanya Rehan lagi.

perempuan itu menjawab dengan nada yang lembut.

"aku sedang mencari bros bunga ku yang terjatuh."

Rehan merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan Bros bunga yang baru dia temukan tadi.

ia lalu menunjukkan pada perempuan muda itu.

"apa Bros ini yang kamu cari.?

tanya Rehan lagi.

melihat Bros miliknya di tangan Rehan.

wanita itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

benar sekali, itu milikku, di mana kamu menemukanya.?

tanya wanita itu.

aku menemukanya di belakang sana tak jauh dari sini. ujar rehan sembari menunjuk dengan ibu jarinya.

"oh begitu ya."

Rehan meyerahkan Bros bunga itu.

lalu perempuan itu menerimanya.

kedua tangan itu bersentuhan, dengan cepet perempuan muda itu menariknya ketika Bros bunga sudah di tangannya.

"terimakasih banyak." ujar perempuan muda itu.

sama sama ujar rehan.

maaf sebelumnya. tapi aku harus turun kelantai 1. giliran ku sudah hampir tiba.

"tapi sekali lagi terimakasih banyak."

ujar perempuan muda itu sembari berjalan pergi meninggalkan Rehan.

Rehan hanya melihat perempuan itu pergi meninggalkan nya.

ia dengan Santi berjalan kepinggir lantai 2 untuk melihat acara fashion show yang ada di lantai 1.

matanya tertuju pada panggung fashion show yang ada di sana. tak lama kemudian giliran perempuan tadi yang menggunakan gamis biru naik ke panggung. Rehan hanya tersenyum tipis melihat perempuan muda itu.

"perempuan yang cantik gumam rehan."

begitu perempuan itu selesai, lalu ia turun dari panggung. Rehan pun turun kelantai 1.

ia tidak berlama lama berada di sana. ia ingin mengambil mobilnya untuk pulang.

acara itupun di laksanakan hingga jam 9 malam. namun baru jam 7 lewat beberapa menit, rehan sudah pulang. ia tidak begitu tertarik dengan acara seperti itu. namun perempuan muda tadi mampu mendapatkan perhatiannya.

malam itu Rehan tidur dengan cepat. ia merasa sangat lelah, meski hanya duduk dan menandatangani berkas saja.

esok harinya rehan bersekolah seperti biasa.

saat jam istirahat,seperti biasa Rey selalu mengajaknya ke kantin. namun kali ini rehan menolak ajakan itu. ia sedang tidak selera makan. akhirnya Rey pergi makan sendiri.

sementara Rehan duduk di bangkunya sambil melihat kearah luar, di mana lapangan basket berada.

tiba tiba seorang siswa duduk di samping Rehan. siswa itu adalah lani si ketua kelas.

lani melihat Rehan dengan serius.

ada apa.? tanya Rehan.

"tidak ada apa apa. aku hanya ingin mengobrol denganmu." uajar lani.

mendengar perkataan lani, rehan yang tadi nya duduk tegak kini merebahkan kepalanya di meja. ia memiringkan kepalanya menatap dinding.

sehabis jam sekolah, apakah kamu ada waktu luang.

tidak," jawab Rehan.

apa kamu ada kegiatan.?

tidak."

lalu apa yang kamu lakukan.?

entah."

mendengar jawaban rehan yang singkat dan padat membuat lani merasa sedikit kesal.

ia mengira bahwa Rehan adalah orang yang Fredly. pada hari pertama sikap rehan sangat hangat padanya. namun setelah beberapa hari berlalu sikap itu berubah menjadi sangat dingin sedingin kutub Utara.

lani yang sejak pertama menyukai rehan menjadi sedikit bingung. namun ia berpikir memang begitulah sikap cowo pada umumnya. mereka terlihat dingin di luarnya. namun aslinya mereka terlihat hangat.

hal ini di dasarkan pada saat lani menyapa rehan di kelas.

citra menarik napas dalam dalam. ia padahal ingin mengajak rehan mengobrol. namun belum sempat ia ngomong lagi, tiba tiba bell masuk berbunyi.

dengan berat hati ia mengurungkan niatnya itu. kemudian lani duduk di tempat duduknya di sebelah bangku rehan.

Rehan yang menyadari lani telah kembali ketempat duduknya.

kembali duduk dengan tegap. wajahnya yang malas tidak dapat di tutupi. Al hasil selama jam pelajaran, ia hanya duduk sambil merebahkan kepalnya di atas meja

sebuah buku ia tegakkan di atas kepalanya, untuk menutupi wajahnya itu.

Untungnya guru yang mengajar sama sekali tidak mengetahui apa yang rehan lakukan.