"Felicya gadis cantik yang terlihat lemah lembut ternyata kepribadiannya tidak sesuai dengan parasnya.. Sikap nya yang Bar-bar membuat dia harus beberapa kali di keluarkan dari sekolah akibat sering membuat temannya masuk Rumah sakit..
"Apakah di SMA Mandiri adalah sekolah terakhirnya untuk menuntut ilmu??".
Yuk ikutin karya aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Status baru
Mereka yang melihat cara Feli merayu Raka hanya menggelengkan kepalanya.
“Kalian lihat kan cara Feli merayu kakaknya?” ucap Gino.
Mereka menganggukkan kepala.
“Bagaimana gue gak luluh coba kalo adek nya menunjukkan wajah seperti itu” ucap Gino.
“Segitu belum ada apa-apanya tapi loe sama Raka udah luluh duluan” ucap Vian pada Gino.
“Memangnya ada yang lebih dari itu?” ucap Kei.
“Ada.. Tapi gue gak mau cerita yang ada entar ada seseorang yang malu” ucap Vian.
“Memangnya siapa yang malu?” ujar Regan.
“Tuh” ucap Vian menunjuk Levin
Mereka melihat Levin yang wajahnya merah menahan malu mengingat kejadian dulu.
“Emangnya Levin di rayu gimana sama Feli sampai wajahnya merah begitu” tanya Regan.
“Vian awas loe kalo cerita” ancam Levin.
“Haha iya iya enggak takut amat” ucap Vian.
“Gue jadi penasaran?” ucap Rey.
Levin mengingat kejadian dulu saat dia di Jerman. Saat itu Feli meminta dia membelikan es krim padahal keadaan Feli sedang sakit dan Levin pun tidak mengizinkannya. Tapi Feli merayunya dengan terus mencium seluruh wajah nya kecuali bibir. Dan Levin pun terpaksa menyetujuinya karena dia tidak tahan dengan godaan gadis itu.
Raka dan Feli sampai di kediaman Dirgantara lewat tengah malam, mereka pun langsung masuk kedalam rumah karena membawa kunci cadangan. Kemudian Feli dan Raka masuk ke kamarnya masing-masing karena sudah merasa lelah.
Setelah pagi menjelang Feli sudah siap dengan seragam sekolahnya dan dia sedang menunggu seseorang yang akan menjemputnya.
“Dek mau bareng kakak gak?” ucap Raka.
“Gak kak.. Ni lagi nunggu seseorang jemput”
“Siapa?” tanya Raka.
“Kak Galaxy” ucap Feli.
“Memangnya hubungan kalian udah sampai mana?”.
“Masih tahap pendekatan”.
“Padahal udah ada yang ngarep ada yang menyatakan cinta tuh” ucap Raka.
“Apaan sih kak sok tau deh”.
“Dih emang tau kali” jawab Raka.
“Kalian tumben sudah di meja makan?” tanya Mona yang baru sampai di meja makan bersama Arion.
“Kalo aku sih emang harus berangkat lebih awal karena ada tanding basket dengan SMA sebelah” ucap Raka.
“Feli tumben kamu bangun pagi?” tanya Mona.
“Maklum aja mah ada yang lagi semangat menunggu jemputan pangeran berkuda putihnya” ujar Raka.
Percakapan mereka terpotong karena ada bi Ijah datang.
“Maaf tuan di depan ada den Galaxy datang katanya mau menjemput non Feli”.
“Suruh masuk saja bi dan sekalian suruh sarapan bersama kami disini” ucap Arion.
“Baik tuan”.
Bi Ijah pun berlalu pergi dan menghampiri galaxy lalu menyampaikan ucapan Arion.
Galaxy pun masuk dan menghampiri mereka di meja makan.
“Pagi Om.. Pagi Tante” ucap Galaxy memberi salam.
“Pagi.. Duduklah dan ikut sarapan bersama kami” ucap Arion.
Galaxy pun duduk di samping Feli dan mereka sarapan bersama.
“Apa hari ini kamu tidak ke kantor Nak?” tanya Arion.
“Kekantor om.. Mungkin setelah mengantarkan Feli aku baru ke kantor” jawab Galaxy.
“Oh begitu.. Om dengar kemarin kamu baru memenangkan tender”.
“Iya.. Mungkin kemarin adalah hari keberuntunganku om”
“Kamu itu selalu merendah.. Om sendiri tau kemampuanmu”.
"Aku masih harus banyak belajar kok Om".
"Belajar memang tidak ada batasnya.. Dan belajar juga membuat wawasan kita menjadi lebih luas".
"Benar sekali om".
Setelah mereka selesai dengan sarapannya Feli memutuskan berangkat sekolah dengan Galaxy.
“Mah.. Pah.. Aku berangkat dulu ya” ucap Feli.
“Iya”
“Aku juga pamit Om.. Tante” ucap Galaxy.
“Kalian hati-hati di jalan” ucap Mona.
“Iya Tante” ucap Galaxy.
Mereka berdua keluar dari kediaman Dirgantara dan Galaxy menjalankan mobilnya dengan santai karena ingin berbincang lebih lama dengan gadis yang berada di sampingnya.
“Kak Galaxy emangnya gak sibuk jemput aku pagi-pagi?” ucap Feli.
“Sesibuk apapun aku akan meluangkan waktu kalau orang itu kamu”.
“Tetap aja aku gak enak loh kak.. Takutnya Gara-gara mengantarkan ku kakak jadi telat ke perusahaan”.
“Kamu berpikir terlalu berlebihan Felicya.. Lagi pula aku bosnya siapa yang akan menceramahi ku kalau aku datang terlambat" ucap Galaxy.
Tidak terasa mobil yang di kendarai Galaxy sudah sampai di samping gerbang sekolah SMA Mandiri.
“Apa kita berangkat terlalu awal ya.. Sekolah masih sepi” ucap Feli.
“Sepertinya iya” jawab Galaxy.
“Feli.. Kakak boleh minta waktu kamu sebentar ada yang ingin kakak bicarakan sama kamu”.
“Boleh kak.. Kakak kamu mau bicara apa?” tanya Feli.
“Jujur pertama kali aku bertemu kamu di taman waktu itu aku sudah tertarik sama kamu dan dari situ aku mulai memperhatikan kamu.. Awalnya aku berpikir mungkin itu hanya rasa sesaat tapi semakin aku mencoba mengalihkan perasaan suka ku ke kamu rasa itu malah semakin besar dan berkembang menjadi rasa cinta.. Aku tau dan aku sadar usia ku dan kamu terpaut jauh, tapi apa kamu mau memberiku kesempatan untuk bisa menjadi seseorang yang bisa kamu andalkan, seseorang yang bisa menjadi tempat kamu berkeluh kesah, dan seseorang yang bisa menjadi tempat ternyaman kamu untuk melabuhkan hati”.
“Felicya.. Maukah kamu menjadi pacarku”.
Feli merasa kaget dengan ungkapan pria yang ada di hadapannya.. Karena dia tidak berpikir kalau dia akan di tembak secepat itu.
"Apa kakak serius".
"Aku sangat serius".
"Maaf ya kak aku gak bisa" ucap Feli.
"Kenapa?" ucap Galaxy dengan wajah kecewanya.
"Aku gak bisa nolak.. Karena aku juga suka sama kakak" ucap Feli.
"Kamu benar-benar ya.. Aku udah serius malah kamu kerjain" ucap Galaxy dengan mencubit kedua pipi Feli.
"Sakit tau kak.. Abis nya ekspresi kakak serius sekali ya udah aku kerjain aja".
"Dasar kamu ya.. Gimana kakak gak serius ini kali pertama kakak menyatakan perasaan pada perempuan, jadi gak tau caranya mengekspresikan diri" ucap Galaxy karena sebelumnya Sheila yang menyatakan duluan jadi dia hanya menerima.
"Aku gak percaya tuh" ucap Feli.
"Aku serius gak bohong".
"Iya.. Iya aku percaya".
"Jadi sekarang kita pacaran" ucap Galaxy dengan ekspresi bahagia.
Feli menganggukkan kepalanya tanda iya.
"Apa kakak gak malu kalo punya pacar yang masih sekolah seperti ku?" tanya Feli.
"Kenapa harus malu?" tanya Galaxy.
"Kakak itukan dewasa, Mapan dan tampan.. Kakak bisa mendapatkan wanita yang lebih dariku".
"Cinta itu tidak pernah memilih kepada siapa dia berlabuh.. Dan memangnya kenapa kalau kamu masih sekolah? Itu malah lebih bagus".
"Kok malah bagus? Bagus kenapa?".
"Karena aku punya pacar daun muda" ucap Galaxy tersenyum memperlihatkan giginya.
"Oh begitu.. Terus kalo aku Kurang beruntung dong punya pacar tua".
"Apa kamu bilang aku tua".
"Maaf kak keceplosan".
"Biasanya orang yang bicara keceplosan itu malah berbicara asli dari dalam hatinya" ucap Galaxy.
"Maaf kak aku gak bermaksud.. Tapi aku senang kok punya pacar yang lebih dewasa dariku karena aku berharap kakak bisa membimbingku nantinya".
"Ia sayang".
Blush
Semburat merah terlihat di pipi Feli.
"Ya sudah kalo gitu aku masuk ke sekolah dulu ya kak" ucap Feli.
"Iya".
Saat Feli akan keluar dari mobil dia berbalik dan mencium pipi Galaxy. Kemudian Feli berlari meninggalkan pria itu yang termenung di dalam mobil.
balikan gitu ?
bingung juga jadinya 🤔🤔
spa sruh jd orng iri ky gt,akhrnya mlah kna sndri kn....slmt jd mntan d y klian..mga aja sklah lain jg ga mau nrima klian.....
d kira ga bkl kthuan,pke sok2an psang kmera sgla....yg ada,dia nnti yg d hkum.....
untng kthuan....gt kl pnjhat amatir,blm apa2 udh ktngkap....brrti tnggal nyri tau,trs bls dehhh....
Smngt feli.....