Zombie Silent
Deskripsi
Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Jam menunjukkan angka 01.25, Tara terbangun dari tidurnya. Ia mencari keberadaan shone disampingnya dengan tangannya. Tidak ada, shone tidak ada disampingnya. Ia segera bangun dan melihat sekitaran kamar. Lalu melihat shone berjongkok menghadap dinding. Tara khawatir melihat shone tetapi ia tak memanggil anak kecil itu.
Tara khawatir shone berubah jadi zombie karena luka yang miliki itu. Tara masih belum yakin bahwa luka ditangan shone itu, luka akibat pisau. Ia harus waspada terhadap anak itu, bisa saja ia berubah menjadi zombie. Tara mencari senjatanya yang ternyata berada diatas meja yang berada jauh dari tempat tidur. Ia tak dapat menjangkaunya dan berinisiatif menjadikan bantal untuk melindunginya. Diambilnya bantal itu lalu perlahan berdiri dari tempat tidur. Sebisa mungkin pergerakan tara tidak menimbulkan suara. Tara berdiri di samping tempat tidur, tepat dibelakang shone.
"Shone." Ucap tara seperti berbisik. Ia takut anak itu berubah menjadi zombie. Shone tidak menjawab, hal itu membuat tara gugup. Ia mencoba lebih dekat lagi.
"Shone." Panggil tara lagi. Anak itu masih terdiam dan tiba-tiba shone melihat ke arahnya, membuat tara terkejut.
"Kau baik-baik saja?" tanya tara masih khawatir.
Jaraknya dengan shone masih jauh. Shone berdiri dan menunjuk celananya. Tara melihat arah tangan shone dan melihat celana anak itu basah. Tara mendekat dan memegang celana shone untuk memastikan. Ternyata anak itu mengompol saat tidur. Tara mendesah panjang, membuang kasar nafasnya. Ia lega ternyata anak itu baik-baik saja.
"Kau mengompol?" tanya tara. Shone mengangguk sedih, dan menunduk. Ia seperti takut tara akan marah kepadanya karena mengompol dan membasahi tempat tidur.
"Tidak apa-apa. Kau jangan sedih." Ucap tara mengelus perut shone, mencoba menghibur anak itu agar tidak sedih. Shone menatap tara dengan tatapan bersalah dan menunjuk tempat tidur yang basah.
"Tidak apa-apa. Kita ganti celanamu dulu yaa. Jangan khawatir." Ucap tara dengan tersenyum. Tara membawa shone ke kamar mandi untuk mencuci kaki shone. Digantinya celana shone dan menatap anak itu tersenyum agar tak sedih.
Shone duduk dilantai dan menulis sesuatu,
"AYAH AKAN MARAH KALAU SHONE MENGOMPOL." tulis shone.
"It's Okey. Ayahmu akan memakluminya untuk saat ini. Dia pasti bangga melihatmu berhasil menyelamatkan diri dari serangan zombie." Ucap sam sambil mengelus kepala shone. Ia tiba-tiba teringat dengan sosok ayahnya. Ia rindu dan khawatir apakah ayahnya masih baik-baik saja, karena setiap ia mencoba menghubungi ayahnya tak ada jawaban. Tara menjadi sedih dan mencoba meyakinkan diri bahwa ayahnya baik-baik saja. Shone melihat tara dan tersenyum.
"AKU SANGAT BERANI BUKAN? TERIMA KASIH TELAH MELINDUNGIKU." Tara membaca tulisan shone.
"Ayo kita saling melindungi." ucap tara dan Shone menganguk dengan tersenyum.
"Ayo kita tidur kembali, besok pagi kita pergi." Ucap tara. Shone mengerti dan naik ke tempat tidur namun ia melihat tempat tidur bekas ngompolnya masih basah. Tara yang melihatnya memutuskan untuk tidur dilantai saja. Diangkatnya selimut dan bantal kelantai. Mereka pun tidur dilantai. Tidak lupa tara membuat alarm agar mereka bangun di jam 09.00.
_______
DIPAGI HARI
09.00 Hp tara bergetar menunjukkan jam 09.00 pagi. Tara terbangun dan tak melihat shone disampingnya lagi. Tara langsung bangun dan mencari keberadaan shone dan tiba-tiba shone keluar dari kamar mandi. Tara mendesah lega.
"Darimana?" tanya tara lembut. Shone menunjuk ke kamar mandi dan memegang perutnya.
"Buang air?". Tanya tara dan shone mengangguk. Tara bangun dan meregangkan badannya. Shone hanya melihatnya dengan kesibukannya. Hampir 15 menit tara olahraga kecil.
"Lapar?" tanya tara. Shone mengangguk dan segera duduk dilantai bersiap menerima sarapannya. Tara mengambil tasnya dan melihat persediaan makanan, masih ada sampai besok.
"Ini rotimu, ini selainya. Dan ini air untuk kita." ucap tara. Mereka menikmati makanan mereka. Setelah selesai, mereka membersihkan sampahnya dan bersiap untuk pergi.
"Sekolah jack sudah dekat." ucap tara. Shone mengangguk dan mengambil tasnya dan pisaunya.
Mereka bersiap untuk keluar dari toko itu. Didepan etalase mereka melihat beberapa zombie. Tara mencoba mencari cara agar bisa keluar dari toko itu. Karena masih pagi, tara merasa otaknya tidak mau bekerja sama. Tara sibuk mondar-mandir membuat shone pusing. Shone menghentikan langkah kaki tara dan memeluk kakinya. Shone mencoba menenangkan tara dengan caranya sendiri. Tara hanya berdiri mencoba untuk berfikir jernih, beberapa menit ia mendengar suara jeritan dari luar.
Mereka segera berlari ke kaca dan mencoba mencari tahu sumber suara itu. Suara jeritan itu juga menarik perhatian zombie yang berkeliaran di depan toko tempat mereka bersembunyi sekarang. Tara dan shone sama sekali tak melihat apapun diluar sana kecuali gerombolan zombie. Memanfaatkan kesempatan itu, tara dan shone segera keluar.
Tak sengaja mendorong pintu agak kuat menyebabkan kursi yang mereka susun terjatuh dan berantakan. Suara kursi jatuh itu juga menarik perhatian beberapa zombie yang posisinya masih dekat dengan toko. Menyadari pintu yang didorongnya terlalu kuat, tara segera mengangkat shone dan bersembunyi diluar tembok. Alhasil disaat zombie menuju toko itu dan masuk kedalam, mereka sudah berada diluar. Tara mengintip melihat keadaan, dilihatnya beberapa zombie masuk ke dalam toko. Ia perlahan menutup pintu itu, agar zombie itu tak mengejar mereka.
Tara berdiri didepan pintu dan mengetuk pintu kaca tersebut. Zombie-zombie itu melihat tara yang berdiri di depan bersama shone. Tara melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah zombie. Zombie itu mendekat ke kaca seperti ingin menangkap tara namun mereka tidak bisa membuka pintu. Tara tersenyum dan memegang tangan shone, lalu mereka pergi. Posisi tara dan shone semakin dekat dengan sekolah jack. Tara sudah bisa melihat gedung sekolah jack. Namun keberadaan zombie juga ada dimana-mana.
_____
JACK
Jack sudah bersembunyi sudah 1 hari 1 malam di dalam lemari itu. Ia tak makan dan minum, sebisa mungkin ia menahan untuk buang air. Lapar dan haus semakin ia rasakan, ia juga lelah. Diruang guru tersebut memang tidak ada zombie lagi. Jack mencoba keluar dan menutup pintu yang tepat di depan lemari persembunyiannya yang terbuka. Perlahan-lahan ia keluar dari lemari. Ia terus waspada jika mendengar suara lari luar.
Tak mendengar suara apa pun, ia terus melangkahkan kakinya ke pintu. Dilihatnya keluar kantor guru, melihat keadaan diluar sana. Jack tak melihat apapun dan siapapu, segera ia menutup pintu kantor guru dan dikuncinya. Ia melihat ada beberapa guru yang sudah mati berada di lantai kantor. Ruangan itu sangat berantakan dan terdapat darah juga dilantai. Jack mencoba mencari sesuatu yang bisa ia makan di kantor itu. Dibukanya satu persatu lemari, laci dan tas yang ada. Beruntungnya, ia menemukan beberapa botol air mineral. Ia langsung meminumnya, dalam sekejap satu botol air minum jack habiskan. Ia juga menemukan beberap bungusan roti di dalam tas guru. Segera ia makan dan sisanya disimpannya ke dalam kantongnya.
Saat sedang asyik menikmati makanannya ia tiba-tiba mendengar suara dari lorong. Segera ia menunduk dan bersembunyi diantara meja guru. Diambilnya juga beberapa botol air mineral, dibawanya bersamanya. Ia mengintip dari sela-sela meja, dilihatnya zombie sedang berjalan melewati lorong dan kantor guru. Jack terdiam dan menahan nafasnya, Ia sangat takut.
Setelah zombie itu pergi, dilihatnya charger hp milik gurunya. Diambilnya dan di chasnya HP nya yang kebetulan baterai hpnya sudah melemah. Ia mengisi daya hp nya, meletakkannya dimeja dan ia segera masuk ke dalam lemari lagi. Ia tak mau ada zombie yang melihat keberadaannya.
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat