Jodoh Ke 2

Chika begitu menikmati hari ini. Karena di wahana permainan itu ia tidak sendiri dalam bermain , ada Kemuning yang bisa mengimbangi kelincahannya .

Energi gadis kecil itu seperti tidak ada habisnya. " Chika tidak pernah sebahagia hari ini , sedari tadi ia terus saja tertawa , Kemuning bisa membuat cucuku sangat bahagia ". Mama Rima sampai berkaca - kaca.

" Gadis itu sangat tulus menyayangi Chika, aku harus pastikan Rayyan menikahi gadis itu ".

Chika berlari mendekati Mama Rima. " Oma.....ikut main yuk !". Ajaknya.

" Tidak tidak , Oma sudah tidak kuat kalau harus mengikuti kamu kesana kemari , biar Mbak Kemuning aja yang menemani kamu , Oma duduk di sini saja ".

" Memang dari tadi aku main sama Mommy , sekarang sama Oma ".

" Hah...tadi kamu bilang apa ?"

" Bilang apa Oma ?".

" Siapa yang kamu panggil Mommy tadi ?".

" Oohhh itu panggilan baru aku buat Mbak Kemuning ".

" Oh ya , apa Mbak Kemuningnya marah sama kamu karena kamu panggil Mommy ?".

" Enggak dong Oma....siapa juga yang bisa nolak permintaan cucu Oma yang paling cantik ini ".

" Uhhhhh narsisnya cucu Oma , syukurlah kalau Mbak Kemuningnya mau , sekarang tugas kamu adalah buat Mbak Kemuning mau menikah dengan Daddy kamu !". Mama Rima menarik hidung Chika.

" He..he.he...siap Oma ".

" Sudah sana main lagi , apa mau udahan ??

" Udahan saja Oma.....Chika lapar ".

" Kita makan saja ya....kamu panggil Mbak Kemuning dulu ".

Mereka pun menuju tempat makan yang ada di Mall itu.

" Makan yang banyak Ning, biar enggak terlalu kurus !".

" Mana ada kurus Ma , Mommy enggak kurus kan Chik ?". tanya Kemuning pada Chika.

" Enggak Mom...Mommy mah pas , biasa Oma suka berlebihan kalau ngomong ". Chika dan Kemuning pun tertawa cekikikan.

" Dasar anaknya Rayyan memang menyebalkan ". gumam Mama Rima. Ia tidak marah pada Chika , kadang ia merasa kenapa cucunya itu omongannya terlalu tua untuk ukuran anak seusianya.

" Setelah ini kita shooping - shooping kan Oma ?".

" Iya , tenang saja Daddy kamu sudah transfer ke rekening Oma ".

" Let's go Oma...kita habiskan uang Daddy ". Kemuning hanya terkekeh , Mama Rima menggelengkan kepalanya melihat kelakuan cucunya.

Kemuning terpukau , betapa mudahnya orang kaya berbelanja, mengambil ini itu tanpa harus melihat harganya.

Mama Rima memberikan gamis cantik berwarna salem dengan jilbabnya sekaligus.

Meski Kemuning menolak, ia akhirnya kalah dengan bujukan Chika dan Mama Rima.

" Ayo di coba dulu Mom ".

Kemuning mencobanya....setelah selesai ia pun keluar meminta pendapat dari Chika dan Mama Rima.

" Subhanallah cantiknya calon mantu Mama ". ucap Mama Rima spontan....ia pun merutuki dirinya.

Semoga Kemuning tidak menyadarinya...

Kemuning hendak menanyakan ucapan Mama Rima, tapi keburu disela Chika.

" Mommy cantik sekali, aku juga mau gaun kayak punya Mommy Oma....". rengek Chika.

" Tolong Mbak , carikan gaun yang persis kayak yang di pakai Mommynya buat si kecil ini ". pinta Mama Rima pada seorang pelayan toko pakaian itu.

" Kamu mau kemana Ning ?".

" Mau melepas ini Ma ".

" Tidak usah kamu pakai saja ".

" Baik Ma...Ning ambil pakian Ning di dalam sana ya Ma ".

" Iya ".

" Mbak bungkus beberapa pakaian seperti tadi dengan ukuran yang sama , bedakan warnanya ya !".

" Iya Nyonya ".

Tanpa sepengetahuan Kemuning, Mama Rima membeli banyak pakaian untuk gadis itu, bahkan ada tas dan juga sepatu.

" Ayo pulang Oma...Chika lelah pengen rebahan ".

Mereka bertiga berjalan dengan Chika selalu di gandeng oleh Kemuning.

" Ning ". panggil seseorang yang sedari tadi memperhatikan Kemuning, bahkan ia menunggu cukup lama di luar toko pakaian mahal tadi.

Ia hanya ingin memastikan apakah benar yang di lihatnya itu adalah Kemuning. Ia sempar ragu , masa iya seorang Kemuning gadis desa yang bisa di bilang dari keluarga sederhana berada di kota , bahkan masuk ke toko yang menjual barang - barang mahal.

Tidak hanya Kemuning, Chika dan Mama Rima pun ikut berhenti dan berbalik bersama ke arah orang yang memanggil Kemuning.

Deg...laki- laki itu , laki - laki yang tidak ingin Kemuning lihat lagi , bahkan tadinya ia berharap orang di hadapannya kini itu menghilang tanpa jejak dari muka bumi....mungkin sangat kejam do 'a Kemuning, tapi ia mencoba mengiklaskan dan menerima semuanya.

" Ternyata benar ini kamu , apa kamu mencariku sampai jauh - jauh datang ke kota Jakarta ini Ning ".

" Maaf , saya tidak mengenal anda ".

" Ayo Ma...Chika kita pergi , jangan hiraukan orang itu, ...dia salah orang ".

" Hey Ning, ini aku Fariz , masa kamu tidak kenal...Ning...Ning ". Fariz tidak terima di abaikan oleh Kemuning, ia mengejar dan hampir meraih tangan Kemuning, tapi gadis itu dengan cepat menghindar.

" Mommy....". Chika sampai mengeratkan tangannya , tubuhnya pun menempel ke Kemuning

" Berhenti Nak.....kamu pasti salah orang , dia menantuku , lihat ...kamu sampai membuat cucuku takut , pergi dari sini atau aku akan panggil satpam ". gertak Mama Rima.

" Baik baik....saya akan pergi..". Fariz langsung balik badan dan pergi menjauhi Kemuning, gertakan Mama Rima sungguh ampuh.

" Kamu baik - baik saja Ning ?".

" Baik Ma ".

" Ayo kita pulang , kamu hutang penjelasan pada Mama Ning ". Kemuning hanya mengangguk.

Sampai di rumah mereka bertiga langsung membersihkan diri , Chika sendiri malah ketiduran saking lelahnya.

" Bisa kita bicara Ning?".

" Bisa Ma ".

" Ikut Mama , kita bicara di ruang kerja Rayyan saja...di sana aman ".

Kemuning pun menceritakan kisah hidupnya yang di tinggal mempelai laki - laki nya saat akan Ijab Qobul. Dan tanpa klarifikasi ataupun ucapan maaf dari keluarga mempelai laki - laki , bahkan mereka meminta kembali uang yang sudah mereka keluarkan untuk melamar dan mengadakan pesta pernikahan pada keluarga Kemuning.

Itulah sebabnya kenapa Kemuning ada di kota Jakarta ini, semata- mata hanya untuk mencari uang demi mengembalikan uang seserahan tersebut. Ia ingin meringankan beban orang tuanya .

Mama Rima sampai menutup mulutnya, ada ya keluarga semacam itu , di matanya Kemuning itu sudah seperti jatuh lalu tertimpa tangga.

" Jadi laki - laki tadi adalah orang yang kamu maksud Ning?".

" Iya Ma , dan yang membuat Ning kesal tidak ada raut penyesalan sama sekali di matanya, seharusnya yang pertama ia ucapkan adalah kata maaf , bukan begitu Ma ".

" Berarti dia laki - laki tidak punya otak , beruntung kamu tidak jadi menikah dengan dia , sudah tidak usah kamu pikirin laki - laki pengecut kayak gitu , mending jadi mantu Mama saja ya ?".

" Mantu Mama ?? memangnya anak Mama mau sama gadis desa kayak saya ?".

" Pasti mau, kamu mau kan Ning ?".

" Eh...memang anak Mama yang mana yang mau di nikahkan sama Ning ?".

" Ya Rayyan lah siapa lagi , anak Mama kan cuma dia Ning ".

" Kamu pikirkan saja dulu , kamu tau kan Rayyan itu duda anak satu , tapi Mama jamin , kamu tidak akan menyesal menikah dengan anak Mama , karena Mama juga sayang sama kamu Ning ".

Setelah Mama Rima beranjak pergi....Kemuning pun memikirkan tawaran Mama Rima.

Aku berharap kamu menerimanya Ning....do'a Mama Rima.

Bersambung....