Thomas dan Sarah pernah menikah selama 2 tahun sebelum akhirnya bercerai karena Thomas takut pekerjaan aslinya sebagai Intelijen membahayakan Sarah. 7 Tahun kemudian mereka di pertemukan kembali. Sarah menjadi manager event di hotel yang membantu persiapan pernikahan Thomas dan anak pemilik hotel luxury, Rachel. Pernikahan itu adalah misi dari Badan Intelijen tempat Thomas bekerja, yaitu untuk menangkap dan mengungkap bisnis internasional terkait obat terlarang oleh Ayah Rachel, Alex. Setelah menikah, Thomas menduduki jabatan sebagai General Manager di hotel Luxury. Pertemuan setiap hari dengan Sarah tidak bisa di hindari. Benih cinta kembali tumbuh di hati Thomas. Namun, Sarah masih membenci Thomas karena dulu seketika meninggalkan dan menceraikannya. Kehadiran Maxim sebagai Manager Humas baru di hotel luxury, membuat Thomas makin cemburu karena ternyata Maxim menyukai Sarah dan Sarah pun menyukai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chubby_Writter, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Romantisme Rumah Sakit
WARNING 18+
Pembaca di harap bijak
Belum cukup umur bisa skip
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ruben sudah kembali ke rumah sakit dengan membawa baju ganti milik Thomas. Ia terkejut saat mendapati Sarah tidur diatas ranjang sambil memeluk Thomas.
Perlahan Ia mengambil ponsel disakunya dan mengabadikan momen manis itu. Ia tersenyum menyaksikan keduanya tertidur pulas. Perlahan Ia meletakan papper bag berisi baju Thomas di atas nakas dan mengendap-endap keluar dari ruangan itu.
•••
Hari sudah menjelang sore
Maxim dengan langkah bahagia hendak menghampiri Sarah untuk mengajak makan malam. Namun Ia kecewa mendapati ruangan Sarah sudah kosong. Ia meraih ponselnya dan menghubungi Sarah. Tetapi panggilannya tidak juga diangkat oleh Sarah. Ia bergegas menuju ke parkiran dan berharap Sarah masih disana. Tapi Ia kembali kecewa saat melihat mobil Sarah sudah tidak ada disana.
"Ah sial... Seharusnya aku lebih cepat menghampirinya." Umpat Maxim merutuki dirinya sendiri.
......................
Thomas mulai mengerjapkan matanya ketika hari sudah tengah malam. Tubuhnya terasa sulit di gerakkan. Ia melirik sosok wanita yang tertidur pulas di dadanya sambil memeluknya. Seketika hatinya terasa bahagia.
"Sarah..."Lirihnya.
Ia kembali membuka lebar matanya. Ia kaget mengapa dirinya sedang berada di rumah sakit saat ini. Kepalanya pun terasa berat. Ia lalu mencoba meraih ponselnya diatas nakas dengan hati-hati agar tidak membangunkan Sarah.
Ketika membuka ponsel, Ia langsung mendapati pesan dari Ruben.
✉️ Ruben : *Mengirim video Sarah mencium Thomas saat belum sadar*
*Mengirim gambar mereka tidur berpelukan*
"Thomas aku berbohong pada Sarah soal kau kecelakaan saat melihatnya berdua Maxim di resto. Saat kau sadar lanjutkan saja kebohongan ini agar ia mau merawatmu disana. Jika dia bertanya soal kau hilang ingatan, alihkan saja pembicaraannya. Tadi aku juga bohong bilang kau hilang ingatan 7 tahun lalu jadi tidak menyusulnya ke singapura. Aku melakukannya agar dia tidak membencimu. Jangan bertanya apapun dulu padaku. Aku sibuk mengurus pekerjaanmu di hotel. Teruskan saja aktingmu. Nikmatilah waktu berdua bersamanya."
Thomas tersenyum saat melihat isi pesan Ruben. Ia mulai paham skenario yang sudah di siapkan Ruben. Dalam hatinya sangat berterima kasih karena Ruben dengan tulus mau membantunya mendekati Sarah.
Ia kembali menatap wajah cantik Sarah yang sedang tertidur. Ia perlahan merapikan anak rambut Sarah yang menutupi wajahnya. Ia mengecup lembut pucuk kepala Sarah. Wangi rambut Sarah tetap menjadi candu baginya sejak dulu.
Sarah kemudian terbangun, Ia kaget saat menatap Thomas yang sedang menatapnya.
"Kau sudah sadar? Aku akan segera memanggil dokter untuk memeriksamu." Ucap Sarah sambil berusaha bangun dari tubuh Thomas.
Namun tangan Thomas menahannya. Ia memeluk erat kembali tubuh Sarah. "Aku sudah tidak apa-apa. Aku mohon tetap seperti ini sebentar."
Sarah kaget dan hanya diam saja saat Thomas kembali memeluknya erat. Perasaan hangat dan nyaman Ia rasakan saat Thomas mendekapnya dengan erat, hingga tanpa sadar air matanya kembali terurai.
Cukup lama keduanya berpelukan dalam diam. Hanya keheningan yang ada di ruangan itu. Hingga pelukan itu terlepas ketika pintu di ketuk oleh seorang perawat yang mengantarkan makanan dan obat untuk Thomas.
Setelah perawat itu keluar. Suasana canggung kembali tercipta.
"Aku akan hubungi Ruben untuk menjagamu disini." Ucap Sarah sambil meraih ponselnya.
Dengan ekspresi wajah sedih Thomas menatap Sarah. "Bolehkah aku juga minta di suapi seperti Maxim?"
Sarah langsung mengalihkan pandangannya pada Thomas. Ia kembali mengingat ucapan Ruben yang secara tidak langsung menyatakan jika penyebab kecelakaan Thomas karena cemburu melihat Sarah menyuapi Maxim.
"Baiklah. Setelah menyuapimu aku akan pulang."
Seutas senyum tipis terukir di bibir Thomas.
Dengan telaten Sarah menyuapi Thomas hingga makanan itu habis tak bersisa. Sarah juga menyodorkan air minum dan obat pada Thomas.
"Letakan saja obatnya di sana Sarah. Aku akan meminumnya nanti." Ucap Thomas menolak.
"Minum sekarang Thomas. Setelah itu aku bisa pulang dengan tenang." Paksa Sarah.
"Tidak perlu mencemaskanku. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Kau pulang saja. Mungkin Maxim nanti mencarimu."Jawab Thomas sambil menyandarkan tubuhnya kembali ke headboard.
Sarah nampak kesal karena Thomas menolak minum obat. Ia paham betul jika sejak dulu Thomas paling susah jika diminta meminum obat saat sakit. Dan jika dibiarkan, obatnya akan tidak diminum sampai kapanpun.
Hanya ada satu metode yang membuat Thomas akan segera meminum obat. Mau tidak mau Sarah memberanikan diri menggunakan metode itu.
Akhirnya Sarah memasukan obat itu beserta dengan air dalam mulutnya. Lalu Ia meraih wajah Thomas mendekat dan mentransfer obat tersebut ke mulut Thomas.
Thomas hanya terdiam saat mendapat perlakuan itu dari Sarah.
"Cepat telan!" Perintah Sarah.
Mau tidak mau Thomas menelan obat dalam mulutnya.
•
•
Setelah selesai Sarah bangkit dari kursinya dan mengambil tasnya untuk bersiap pulang.
Namun tangan Sarah di tarik Thomas hingga tubuh Sarah jatuh di pelukan Thomas.
Dengan cepat Thomas memagut bibir Sarah. Tangan Sarah memukul dada Thomas karena berusaha melepaskan diri. Namun Thomas justru makin menggila. Ia bahkan memagut lebih ganas dan mengigit bibir bawah Sarah hingga Sarah hanyut dalam permainannya.
Thomas lalu melepas pagutan itu saat melihat nafas Sarah yang mulai tersengal. Ia mengambil remote yanh ada di samping nakas. Memencet tombol lock otomatis pada pintu dan tombol yang membuat kaca yang ada di pintu menjadi buram.
Ia dengan kasar mencabut infus dari tangannya hingga terlepas.
"Thomas apa kau sudah gila?!" Pekik Sarah yang panik saat melihat Thomas mencabut infusnya.
Thomas menyeringai. "Aku gila karenamu Sayang."
Ia melumat kembali bibir Sarah sambil menahan kedua tangan Sarah.
Sarah akhirnya ikut terhanyut dalam permainan Thomas saat Thomas mulai mencium leher jenjang miliknya.
"Akh...Thomas..." Lenguh Sarah.
Thomas mengabsen setiap inchi leher Sarah dan banyak meninggalkan tanda kepemilikan di sana.
Ia lalu membuka satu persatu kancing kemeja Sarah sambil tetap melakukan aktivitas di leher Sarah.
Sarah yang sudah terpancing pun hanya bisa merangkulkan tangannya di leher Thomas sambil bergerak gelisah diatas pangkuan Thomas.
Dalam waktu singkat, Thomas sudah berhasil melepaskan kemeja dan penutup bagian dada milik Sarah. Ia mulai bermain dengan kedua squishy milik Sarah hingga membuat Sarah semakin meracau memanggil namanya.
Kali ini giliran rok dan kain penutup berenda milik Sarah yang di hempas ke sembarang arah. Ia meraba bagian sensitif milik Sarah dan menghujamkan jarinya berulang kali disana. Tubuh Sarah makin bergelinjang tidak karuan.
Merasa tidak tahan dengan perlakuan Thomas padanya. Sarah lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Thomas.
"Kali ini aku tidak mau mengalah"
Ucapan itu membuat Thomas kaget. Ia hanya bisa mengangguk dan membiarkan Sarah berbuat sesuka hati pada dirinya.
...----------------...
Bersambung ke Bab Selanjutnya
Hai para pembaca yang baik hati🙋🏻♀️
Bantu komen, like, dan subscribe ya supaya Author makin semangat🙇🏻♀️
Bantu follow IG baruku juga ya. @Chubby_writer1. Terima kasih🙏