NovelToon NovelToon
SUAMIKU DOKTER DINGIN

SUAMIKU DOKTER DINGIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nafas Buatan

Luis sedang berada di kantornya, tenggelam dalam tumpukan berkas medis yang perlu ditinjau. Pikirannya sepenuhnya terfokus pada pekerjaannya, tak teralihkan oleh hiruk-pikuk di luar. Namun, ketenangan itu segera terganggu oleh suara ketukan keras di pintu.

"Dokter Luis, kami memiliki situasi darurat di UGD!" seorang perawat menerobos masuk dengan wajah panik.

Luis bangkit dengan segera, dan dengan cepat ia berjalan menuju ke UGD. "Apa yang terjadi?" tanya Luis di tengah langkahnya, suaranya penuh ketenangan meski situasinya darurat.

"Korban tenggelam baru saja dibawa masuk. Keadaannya sangat kritis," jawab perawat tersebut dengan nada cemas.

Sesampainya di UGD, Luis melihat Adelia yang sedang berjuang memberikan pertolongan pertama. Dia menekan-nekan dada korban dengan intensitas dan ritme yang tepat, namun tetap tidak ada reaksi dari pasien.

"Biar aku saja," suara dingin Luis menggema di seluruh ruangan. Semua mata tertuju padanya, termasuk Adelia yang menoleh sejenak sebelum memberikan ruang bagi Luis untuk mengambil alih.

Ketika Luis mendekat, alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa wanita yang terbaring lemas itu. Matanya membulat sempurna meski ekspresinya tetap dingin. Dengan lirih ia berbisik, "Ellena." Suara pelan Luis terdengar jelas oleh Adelia yang berdiri di dekatnya.

Adelia menatap Luis, antara terkejut dan bingung. "Sesuai prosedur rumah sakit. Kita tidak bisa melakukan tindakan apapun selain pertolongan dasar. Harus ada penanggungjawabnya," katanya dengan nada khawatir.

Luis, tanpa mengalihkan pandangannya dari Ellena, menjawab, "Aku yang akan bertanggung jawab. Aku akan menjadi walinya, dan aku mengenal wanita ini."

Adelia terperangah, namun ia tidak berani bertanya lebih jauh. Luis segera memulai proses CPR, menekan-nekan dada Ellena untuk mengeluarkan air yang tertelan dan memenuhi paru-parunya. Setelah beberapa kali tekanan, air mulai keluar dari mulut Ellena, namun tanda-tanda kesadaran belum muncul. Luis tidak memiliki pilihan lain selain memberikan napas buatan.

Suasana di ruangan menjadi hening. Semua orang tertegun melihat tindakan Luis, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya, meskipun Ellena bukan orang pertama yang menjadi korban tenggelam. Adelia berdiri di samping, menahan napas sambil melihat setiap gerakan Luis.

Luis memberikan napas buatan, berulang kali mencoba memancing kembali kehidupan dalam tubuh Ellena. "Ayolah, Ellena. Cepat buka matamu," bisiknya pelan namun penuh tekanan.

Tangan Adelia diam-diam terkepal kuat. jika hubungan Luis dan wanita ini tidaklah sederhana, dan Ini pertama kalinya Adelia melihat pria itu terlihat sangat panik.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Ellena akhirnya terbatuk-batuk, air mengalir keluar dari mulutnya dan ia mulai sadar. Matanya perlahan membuka, dan begitu ia melihat Luis, tubuhnya bergerak refleks, memeluk suaminya dengan erat.

"Luis, aku takut," suaranya bergetar, penuh ketakutan dan kelegaan yang bercampur menjadi satu.

Luis terpaku, dia tidak pernah membayangkan dengan relasi Ellena. Tanpa emosi berlebihan, Luis mengangkat satu tangan dan membalas pelukan Ellena, menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut. "Kau sudah baik-baik saja sekarang," katanya dengan suara tenang.

Semua mata tertuju pada mereka, hati Adelia berdenyut nyeri melihat pemandangan tersebut. Luis melirik mereka dari "Tinggalkan kami," perintah Luis kepada semua yang ada di ruangan.

Tanpa banyak bicara. Semua orang keluar satu persatu, meninggalkan Luis dan Ellena sendirian. Adelia melangkah keluar dengan berat hati, sesekali menoleh ke belakang, melihat Luis yang masih memeluk Ellena dan wanita itu yang memeluknya dengan erat.

Setelah semua orang keluar, suasana menjadi hening. Luis membantu Ellena duduk di tempat tidur, sementara tangannya tetap berada di punggungnya.

"Apa yang terjadi, Ell? Bagaimana kau bisa tenggelam?" tanya Luis dengan suara yang lebih lembut namun tetap dingin.

Ellena menarik napas panjang, masih berusaha mengendalikan dirinya setelah kejadian mengerikan itu. "Aku menghadiri reuni tahunan sekolahku. Awalnya semuanya berjalan baik sampai tiba-tiba... seseorang mendorongku ke dalam kolam, aku tidak tau itu sebuah kesengajaan atau bukan karena kejadiannya sangat cepat. Aku tidak bisa berenang, Luis. Aku... aku pikir aku akan mati."

Luis mendengarkan dengan seksama, matanya melunak menatap Ellena. "Siapa yang mendorongmu? Apakah kau melihat wajahnya?"

Ellena menggelengkan kepalanya. "Tidak, itu terjadi begitu cepat. Aku hanya ingat merasakan dorongan kuat dari belakang, lalu air di sekitarku. Aku berusaha keras untuk tetap di permukaan, tapi... semuanya gelap setelah itu."

Luis menghela napas panjang, tangan yang bebas menghapus air mata yang mengalir dari pelupuk mata Ellena dengan lembut. "Kau aman sekarang. Tidak ada yang akan menyakitimu lagi."

Ellena menatap suaminya dengan mata yang masih berkaca-kaca. "Luis, aku benar-benar takut." ucapnya setengah berbisik, dia menundukkan kepalanya, menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

Luis mengangkat dagu Ellena lalu menatap dalam mata Hazel itu yang masih penuh dengan ketakutan, matanya masih dingin namun ada kilatan emosi yang sulit disembunyikan. "Semua akan baik-baik saja, tidak akan ada lagi yang berani menyakitimu, aku jamin itu. Kau adalah istriku. Aku akan selalu melindungimu."

Ellena terdiam, merasakan debaran jantungnya yang lebih cepat dari sebelumnya. Ia perlahan melepas pelukannya dan menatap Luis yang juga menatapnya. Mereka saling menatap dalam keheningan, tidak ada kata yang terucap dari bibir mereka dua.

Luis lalu berdiri. "Kita perlu memberitahu keluargamu tentang apa yang terjadi. Mereka pasti cemas."

Ellena menggeleng. "Jangan!! Aku tidak ingin membuat mereka cemas, apalagi kakek, Aku tidak ingin penyakitnya kambuh karena terkejut."

Luis mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Sebaiknya kau istirahat, aku masih harus bekerja." ucapnya dan dibalas anggukan oleh Ellena.

"Baiklah."

***

Malam begitu kelam. Langit tanpa bintang tampak seperti kanvas hitam yang tak berujung. Di antara bayang-bayang malam, seorang pria melangkah dengan tenang. Pakaian serba hitam membungkus tubuhnya, dari topi yang menutupi kepalanya hingga masker hitam yang menyamarkan sebagai wajahnya. Gerakannya nyaris tanpa suara, seakan menjadi bagian dari kegelapan yang mencekam.

Dia berhenti di depan sebuah kafe yang masih terang oleh cahaya lampu. Melalui jendela besar, dia mengamati beberapa gadis yang sedang duduk di dalam, tertawa dan bercanda tanpa beban. Pandangannya tertuju pada satu gadis yang duduk di sudut, senyum manisnya terpancar meski diselingi tawa riang teman-temannya.

Setelah beberapa saat, gadis itu bangkit, melambaikan tangan pada teman-temannya sambil tersenyum. Ia melenggang pergi dengan langkah ringan, tak menyadari sepasang mata yang mengikutinya dengan penuh perhatian. Pria itu menunggu sejenak sebelum melangkah keluar dari bayangan, mulai mengikuti gadis itu dengan langkah tenang namun pasti.

Gadis itu berjalan menuju tempat parkir yang mulai sepi. Namun, ketika dia merasa ada yang mengikutinya, tubuhnya menegang. Dia menoleh sejenak, dan melihat bayangan pria berpakaian hitam yang bergerak di belakangnya. Ketakutan mulai merayap dalam dirinya. Ia mempercepat langkahnya, berharap bisa segera sampai ke mobilnya.

Napasnya semakin cepat, hatinya berdebar keras. Dia mencoba untuk tidak panik, namun langkah pria itu semakin mendekat. Dia sampai di mobilnya, tergesa-gesa mencari kunci di dalam tasnya. Saat menemukannya, tangannya gemetar, dan kunci itu terjatuh ke tanah.

"Sial!" dia berbisik dengan putus asa. Ia mundur beberapa langkah, berusaha menjauh dari pria itu yang terus mendekat. Ketika punggungnya menyentuh tembok, ketakutan semakin memuncak. Pria itu sekarang hanya beberapa langkah darinya.

"Siapa kau? Apa maumu?" suara gadis itu bergetar, penuh ketakutan. Namun, pria itu tidak menjawab. Tanpa basa-basi, dia mengeluarkan pistol dari balik mantelnya dan mengarahkannya ke kepala si gadis.

"Jangan!" teriaknya, namun suara itu langsung terhenti oleh suara tembakan yang memecah keheningan malam. Dia jatuh ke tanah, nyawanya melayang seketika, darah mengalir dari luka tembak di kepalanya.

Pria itu tetap tenang, tanpa ekspresi. Dia menyeret tubuh yang tak bernyawa itu menuju sebuah kolam di dekat situ. Tanpa ragu, dia menjatuhkan tubuh itu ke dalam air. Air kolam yang awalnya jernih segera berubah warna menjadi merah pekat oleh darah yang mengalir.

Setelah menyelesaikan aksinya, pria itu melangkah pergi. Tak ada jejak yang tertinggal, seakan dia hanyalah bayangan yang melewati malam. Di bawah topi dan masker hitam, wajahnya tetap tersembunyi, seperti rahasia gelap yang dia bawa bersamanya. Malam kembali hening, hanya menyisakan kolam darah dan tubuh yang mengambang di dalamnya.

***

Bersambung​

1
Ryani
ceritanya bagus. tapi terlalu banyak pengulangan kalimat.
Puspa Trimulyani
ikut bahagia bacanya....jadi senyum senyum sendiri... sepertinya aku yg jadi ellena.... hehehe...maaf kak author...aku baper😍🙏🙏
Puspa Trimulyani
terima kasih kak sudah banyak up...❤️❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Puspa Trimulyani: ditunggu karya berikutnya ya kak 🙏🤗
Ellnara: Ini akan segara aku ending kan kak, emang rencananya singkat no novel
total 2 replies
Puspa Trimulyani
aku sukaaaaaaa......tegas....Luis is the best...😍😍😍😍😍
Puspa Trimulyani
kursus memasak saja ellena......
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️
Bunda HB
Aku yg gemes sama elle,gk bisa msk sll ingin msk.tpi sll buat masalah.mending bli online.suami aja mngerti,knpa sll ngeyel dibilangi suami.klo gk ada org udh kebakar semua rmh.
Bunda HB: Aamiin ya allah pya suami ngertian kak thor.klo ibu mertua ku klo bukan aku yg masak dia gk selera mkn.jre masakan gk enk..😃😃
smpe saya bawa mertua ku ikut saya.sbb udah tua,biarlah mengabiskan wkt tua dgn saya,wlo sya mantu tpi sya gk membeda2kan itu nasehat dri alm ibu ku.tabur tue perbuat lah yg baik.gk usah jahat sama mertua.aku sukses doa dri org tua/mertua.😁😁👍👍👌💪💪
Ellnara: Alhamdulillah, sekarang bund udah jago bund. untungnya suamiku sabar orangnya, malah dia yang sering masak sedangkan aku cuma bisa lihat sambil diajarin sama dia 🤣🤣
total 4 replies
Puspa Trimulyani
terima kasih kak author...cayo..💪💪💪💪
Puspa Trimulyani
pada saat seperti ini... harus nya Adelia melihatnya...agar tidak berharap lagi untuk menjadi kekasih Luis
Puspa Trimulyani
jangan sampai Adelia jadi pelakor
Puspa Trimulyani
ah.. senangnya..💃💃💃💃💃 akhirnya elena dan Luis saling jatuh cinta 🤭❤️
Puspa Trimulyani
semoga bukan halusinasi nya Luis 😅
Puspa Trimulyani
kejar Luis...elena...dia suamimu....ga ada salahnya kamu mengejarnya 🤭❤️❤️❤️
sella surya amanda
lanjut kak
sahabat pena
hadeuh terlalu serakah menyukai 2 lelaki. klo sdh mencintai roni lepas kan luis
Puspa Trimulyani
maaf kak kalau dugaan ku salah..🤭
Ellnara: Insyaallah, gak salah kok kak e
total 1 replies
Puspa Trimulyani
sepertinya Luis memiliki profesi ganda yg bertolak belakang...sebagai dokter dan sebagai mafia..... sekarang ketahuan kenapa dia banyak tato nya...ternyata dibalik profesi mulia nya ada profesi yang lain yg menyeramkan..🙊🙊
Puspa Trimulyani: aku juga kak,suka type yg begitu ❤️❤️❤️
Ellnara: Sepertinya begitu kak, tapi bagus kan lebih menantang 🤣🤣 Soalnya aku sebagai penulis sangat suka sama pemeran utama yang ganas dan kejam tapi penyayang dan cukup dengan satu wanita
total 2 replies
Puspa Trimulyani
cemburu..... mudah mudahan cepat bucin
Ellnara: Aminnn, teriak paling keras 🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
si Adelia itu ya.... nyebelin banget 😡sdh pacaran sama Roni masih saja mengejar Luis,si Roni juga seperti ga ada harga dirinya...diduakan di depan matanya...oke oke saja
Ellnara: Namanya juga bucin kak, sedikit koreksi ya. namanya Rion bukan Roni 🤣🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
apakah itu Luis???
Ellnara: Kemungkinan iya
total 1 replies
Puspa Trimulyani
syukurlah kalau Adelia sdh punya pacar....jadi tidak akan menggangu rumah tangga Luis
Ellnara: Iya dong, author juga gak mau Luis sama yang lain 🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!