Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?
Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.
Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.
Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.
'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -
'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 7
Ke esok kan harinya, Eve membuka pintu kamarnya perlahan tubuhnya sedikit lemas saat ini pengaruh rasa mual dan pusingnya yang tidak mereda.
Eve berpikir seluruh orang rumah sudah pergi bekerja tapi tidak, ada sepasang suami istri yang tengah sarapan bersama anaknya dan sahabatnya.
" Loh? gue kira lo masih tidur. " ucap Sonia melihat kedatangan Eve yang tampak pucat pasi.
" Gue juga bosan tidur terus. " jawab Eve mengambil tempat duduk disamping Sonia.
" Sarapan dulu, tadi Bibi Nasa buat nasi goreng kesukaan lo. " ucap Sonia.
" Halo Tante Eve. " sapa Bobby tersenyum ramah.
Eve membalas senyuman manis anak bocah itu.
" Hai juga sayang, mau ke sekolah hari ini ganteng banget kamu. " ucap Eve membalas senyuman polos anak itu.
" Gak tante hari ini aku mau pulang ke rumah bareng Daddy dan Mommy. " jawab Bobby tersenyum senang.
" W-wah bagus dong, tante ikut senang dengarnya. " balas Eve memaksakan senyuman nya saat matanya tidak sengaja menatap Eden yang juga menatapnya datar.
" Pagi ini rencana nya aku sama Eden mau kerumah sakit dulu. " ucap Bella ikut nimbrung.
" Mau ngapain kalian? bukan nya check-up nya Bob nanti sore ya. " tanya Sonia menyuapkan makanannya.
" Tante Sonia gak tahu? Mommy akan melahirkan adik bayi. " ucap Bobby girang dan heboh.
DEG...
Eve menegang tanpa sadar ia menjatuhkan sendok ditangan nya membuat suara dentingan sendok dan piring bersahutan.
" Ada apa Eve. " tanya Sonia panik.
" Ah, gak apa-apa kok. " jawab Eve gelagapan.
" Bisa-bisa nya lo hamil lagi disaat Bobby butuh perawatan. " ucap Sonia cukup kesal.
Eden memandang dingin dan tajam Bella, bagaimana bisa wanita itu mengumumkan kehamilan nya dengan selingkuhan nya dihadapan saudara nya.
" Dasar perempuan tidak tahu malu. " batin Eden mendengus kesal.
" Den, lo tuh gak kasihan sama Bobby masih kecil sudah dikasih adek lagi. " ucap Sonia.
" Dia sendiri yang mau hamil. " jawab Eden seadanya.
" Minimal lo rem-rem sedikit lah jangan asal coblos langsung jadi benih lo. " ucap Sonia gamblang.
" Ada anak kecil Mbak. " tegur Eden.
" Selamat atas kehamilan nya Bella. " sahut Eve mencoba tersenyum sebisa mungkin.
DRET....
" Lo mau kemana? sarapan lo belum habis tuh. " tanya Sonia saat Eve bangkit dari duduknya.
" Gue udah kenyang, perut gue gak enakan. " ucap Eve memelas.
" Ya udah deh, kalau mau sesuatu kasih tau gue aja. " ucap Sonia.
" Iya. " jawab Eve melenggang pergi kedalam kamarnya.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Di dalam kamar Eve memejamkan matanya menutup mulut nya yang bergetar hebat, ia tidak menyangka akan mendengar kabar kehamilan istrinya Eden.
Tapi walaupun begitu, Eve tidak akan pernah mengatakan pada Eden tentang kehamilan nya ia cukup tahu diri. Eve tidak mau jadi penghalang hubungan orang lain terutama pada Bobby yang sedang sakit dan Bella yang sedang hamil.
Walaupun hatinya cukup sakit entah kenapa mendengar kabar kehamilan Bella, apa mungkin ia iri? tidak mungkin.
" Gue gak boleh iri, gue bukan siapa-siapa Eden. gue sama dia cuman gak sengaja One Night Stand doang. " gumam Eve lirih.
DI SISI LAIN.
" Bisa antar aku kerumah sakit sayang. " tanya Bella manja Eden tidak menanggapi ia membawa mobilnya menuju ke tempat Bella inginkan.
" Keluarlah. " ucap Eden tanpa memandang wanita itu sama sekali.
" Kamu gak ikut turun juga ? " tanya Bella menyembulkan kepalanya dari balik kaca.
" Gak, saya sibuk. " ucap Eden datar.
" Kamu mau ikut Mommy Bob? "tawar Bella diangguki Bobby senang.
" Tidak! " ucap Eden cepat.
" Kenapa aku gak boleh ikut Mom, Dad? " tanya Bobby tampak sedih.
" Dad gak melarang kamu Son, Mommy mu di rumah sakit akan lama kamu pasti cepat lelah jadi ikut Daddy saja ke kantor ya. " ucap Eden memberi pengertian anaknya.
" Gak apa-apa Mas, biarkan anak kita ikut aku. " ucap Bella.
" Gak bisa, Bobby akan ikut saya ke perusahaan. " ucap Eden tegas.
" Harusnya kamu temani aku masuk kedalam bukan tinggalin aku. " protes Bella.
Eden menghela nafas lelah, lelaki itu keluar dari mobil menutupnya dari dalam agar sang anak tidak mendengar ucapan nya.
" Itu bukan anak saya, seharusnya kamu bersama selingkuhan kamu. " ucap Eden skakmat.
" Dia gak bisa temani aku, sebagai gantinya kamu yang harus temani aku. aku lagi hamil muda loh. " ucap Bella.
" Seharusnya kamu sadar diri Bel, kamu yang berselingkuh dan menabur tuainya bukan gue yang menanggung nya. " ucap Eden dingin.
" Tap- "
" Hentikan, gue muak dengarnya. gue sudah bilang terserah lo mau ngapain yang penting jangan usik dan hasut anak gue. " potong Eden.
" Dia juga anak aku Eden, lo jangan egois. " ucap Bella.
" Yang egois itu lo! gara-gara lo anak gue harus menanggung sakitnya seumur hidupnya dengan mudahnya lo selingkuh disaat anak lo lagi sakit. " ucap Eden menatap tajam.
" Jangan pernah hubungi gue mulai sekarang, gue gak perduli lo mau ngapain, lagi sama siapa atau dimana. " ucap Eden kembali masuk kedalam mobil.
" Sial! " umpat Bella melihat kepergian Eden.
MALAM HARINYA.
Pukul 22.00 entah kenapa angin malam ini terasa lebih menusuk menembus ke tulang. hoddie tebal yang menyelimuti tubuh wanita hamil itu rasanya tidak berguna.
" Lo mau cari makan apa sih, gue capek dari tadi jalan gak ketemu makanan yang lo mau. " gerutu Sonia merasa pegal di bagian kakinya.
" Gue mau makanan yang berkuah dan pedes, tapi gak ada kayaknya deh. " ucap Eve celingak-celinguk memperhatikan setiap outlet di area pasar malam.
Ya, kedua wanita itu sedang berada di pasar malam yang tidak jauh dari apartemen tempat tinggal mereka butuh waktu 10 menit saja dengan berjalan kaki mereka sudah sampai.
Sebenarnya, semua ini atas kemauan Eve katanya wanita itu ingin mencari camilan di malam hari.
" Kita sudah 20 menit disini tapi lo gak bilang sejak tadi cuman mau makan itu doang? " geram Sonia.
Siapa yang tidak kesal, jika selama 20 menit si ibu hamil satu ini hanya mengelilingi outlet bak orang gila tanpa berniat membelinya satupun. bayangkan hanya melihatnya saja tanpa minat!
Apalagi di cuaca yang mulai dingin memasuki musim hujan tapi bumil dihadapan nya tetap memaksa nya untuk keluar hanya mencari makanan yang tidak ia ketahui ingin makan apa?!
Kesabaran nya Sonia mulai tergoyahkan saat ini.
" Itu ada stand Seblak, lo mau makan yang pedah dan berkuah kan. " seru Sonia menunjuk satu stand yang terlihat ramai pembelinya.
" Males ah, rame banget. " ucap Eve.
" Gak ada namanya stand makanan yang sepi Eve! orang carinya yang ramai lah. " dengus Sonia.
" Gue gak jadi kepengen Seblak, gue mau makan mie ayam aja deh. " ucap Eve menunjuk satu warung diseberang pasar malam.
INGAT! DISEBERANG PASAR MALAM, memang diseberang pasar malam berjejer macam-macam tenda warung makanan berat. Sonia hampir melemparkan sendal bulu-bulu nya ke kepala Eve.
Kalau ia tidak ingat wanita itu adalah sahabatnya yang baik hati. ingin rasanya Sonia mengumpat menceburkan sahabatnya itu ke kolam pak Rohim, kolam ikan lele di rumah seberang apartemen mereka.