Gelsi si cewek introvert itu memiliki hasrat yang begitu tinggi
dan itu hanya terjadi pada seorang Alkean Rajendra saja
apa yang akan dilakukan Gelsi untuk menekan hasratnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shayu_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
***
Weekend adalah sesuatu yang sangat ditunggu tunggu oleh semua orang, begitu juga dengan kean.
Pagi ini laki-laki itu terbangun lebih cepat dari sebelumnya, dia segera beranjak dan menuju dapur..
Setelah mencuci mukanya di wastafel, kean segera menyiapkan kopi dengan sedikit gula untuk dikonsumsi nya pagi ini.
kean sudah biasa tinggal sendiri, jadi hal kecil seperti ini bukan masalah untuknya..
Dia mendudukkan bokongnya, diatas sofa empuk yang ada di ruang tamu apartemen mewah nya itu
ia menghidupkan tv, dan mencari saluran yang menayangkan berita dipagi hari ini..
Saat mendengar nama ayahnya disebut disana, langsung membuatnya kehilangan minat dalam menonton
dia segera mengganti saluran televisi nya
Tanpa sengaja, saluran kartun yang berbentuk kotak berwarna kuning itu terpampang disana
pikiran kean langsung tertuju pada cewek yang menjadi teman semeja nya itu.
"Gelsi sandrea" Kean mengucapkan nama itu dengan bibir sexy nya, kenapa hal yang menyangkut cewek itu selalu menjadi sebuah teka teki untuk kean..
Drrttt.. Drrttt..
Bunyi ponsel itu menyadarkan Kean, dia segera meraih benda pintar candu sejuta umat itu.
Logo apel tergigit dibelakang gawainya menandakan seberapa mahal harganya..
"Apa? " Kata pembuka khas Kean sekali..
[Wiss santai bro, masih pagi ini!! Udah emosi aja]
"Ngapain lo hubungin gue?"
[Karna gue kangen lah sama lo], setelah mengatakan itu si cowok langsung cekikikan sebab berhasil membuat seorang alkean Rajendra kesal, itu terbukti dari decakan kean
"Gue masih suka Lubang buaya! " Mulut Kean memang tidak pernah disekolah kan..
[Tau gue, gue juga masih normal.gue nelpon lo cuma mau bilang kalau cewek lo nyariin lo terus] memang hanya itu niatnya menghubungi Kean..
"Gue gak punya pacar! " Kean tentu membantah, dia merasa belum pernah mengiyakan ajakan seseorang untuk menjalin hubungan..
[Trus si Monica siape lo ha] jika bukan pacar, lalu mengapa cewek itu mengatakan yang sebaliknya..
"Lo kenal gue bukan sebulan dua bulan rehan!!" Kata kata itu terdengar seperti ancaman di telinga cowok yang dipanggil rehan itu..
[Oke, gue bakalan beresin tu cewek. jangan lupa transfer bayaran gue] rehan sudah terbiasa membereskan apapun yang menjadi masalah bagi kean..
"Oke" Setelah mengatakan itu kean segera memutuskan sambungannya..
Cowok tinggi itu melemparkan ponselnya ke atas sofa, dia beranjak menuju kamar untuk membersihkan diri.
Dia memutuskan untuk keluar, melihat lihat kota ini.
Siapa tau ada yang menarik dimatanya
***
Sedangkan gelsi sedari tadi sudah duduk menunggu adiknya untuk sarapan
tidak lama kemudian gio keluar dari kamar dengan setelan rumahanya..
"Kakak udah rapi aja. " gio memperhatikan penampilan kakaknya
"Kakak mau keluar bentar" ia memang ingin pergi
"Butik? " hanya itu yang terlintas di kepala nya
"Kontrakan" gelsi langsung mengatakan tujuannya
"Oh, aku ikut gak? " Gio menawarkan pada kakaknya itu..
"Gak usah, kakak pergi sendiri aja kali ini" ia memang ingin pergi sendiri
Gio hanya manggut-manggut saat mendengar itu, kakaknya terkadang minta ditemani makanya gio bertanya apa dia ikut..
Setelah selesai dengan acara sarapan itu, gelsi segera bersiap untuk pergi melihat kontrakan yang masih dijalankan nya itu..
"Kakak pulang jam berapa? " pertanyaan gio membuat nya
"Belum pasti, kenapa? " Gelsi heran, gelagat adiknya seperti ingin sesuatu saja..
"Aku main kerumah temen ya" Gio tersenyum lebar kearah kakaknya itu..
"Siapa? " Gelsi hanya sekedar bertanya, bukan untuk mengintimidasi adiknya itu..
"Rumah farel kak, temen aku yang waktu itu" Gio menjelaskan..
"Ngapain disana?" Gelsi bertanya lagi
"Cuma mau main di kompleks rumah nya aja kak, kebetulan ada tanding bola disana" Gio menjelaskan dengan antusias..
"Ya udah hati hati" ia tidak melarang sedikitpun
"Oke kak" Gio senang kakaknya mengijinkan dirinya pergi..
Gelsi segera mengendarai motornya meninggalkan pekarangan rumahnya
dia melajukan motornya menuju kontrakan.
Dia berhenti saat lampu merah, gelsi menatap sekitar!
Banyak kendaraan mengantri menunggu lampu berubah jadi warna hijau.
Ramai, itu adalah satu kata yang pas untuk saat ini.
Maklum saja sekarang weekend..
diriku adalah masa depanku
setetes air diujung ranting
terjebak dalam masa lalu
semoga kita bisa saling dukung, yaa.. thanks kakak..✌️✌️
cerita nya seru dan keren