NovelToon NovelToon
Reverse Satu Jam

Reverse Satu Jam

Status: tamat
Genre:Teen / Sci-Fi / Tamat / Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Genre: Drama, Mystery, Psychological, Romance, School, Supernatural, Time Loop

Haruto Keita hanyalah siswa SMA biasa. Tapi suatu hari, saat pulang sekolah, dia tiba-tiba kehilangan kesadaran dan mendapati dirinya kembali di kelas, satu jam sebelumnya. Sempat merasa bingung, Haruto akhirnya menyadari bahwa setiap kali dia membuat kesalahan, waktu akan mundur satu jam.

Setelah beberapa kali mengalami Time Loop, Haruto menemukan sebuah pola yang membuatnya berpikir kalau semua itu berhubungan dengan seorang gadis, namanya Fumiko Reina.

Siapa itu Fumiko Reina? Lalu, bagaimanakah nasib Haruto kedepannya?

Note:
- Cerita ini hanya fiksi, semua latar, tokoh, dan cerita murni karangan author belaka. Jika terdapat kesamaan pada karangan ini, maka itu hanya kebetulan yang tidak disengaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 — Ruang UKS

Berbagi kesadaran, itulah yang aku tawarkan pada Time Loop. Aku melakukannya bukan karena terpaksa, tapi semuanya sudah kupikirkan matang-matang.

Tentu saja, aku jadi sadar akan beberapa hal setelah banyak berbicara dengan Time Loop.

Salah satu contohnya bisa kita ambil dari Fumiko. Time Loop tidak bisa mengendalikannya, karena Fumiko sepenuhnya menunjukkan reaksi penolakan.

Alasan kenapa Time Loop akhirnya bisa mengambil alih, itu karena dia memaksa untuk masuk. Kelihatannya memang berhasil, tapi waktunya begitu terbatas, bahkan kekuatannya jadi semakin melemah.

Namun, akan berbeda cerita jika berbagi kesadaran, karena semuanya menjadi setengah. Maksudku, saat Time Loop merasuki tubuhku, aku akan berada ditengah-tengah antara menolak dan menerima. Dengan begitu, berbagi kesadaran dapat dilakukan.

Walaupun aksesnya terbatas, Time Loop akan merasakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Sesuatu itu akan membuatnya jauh lebih puas, ketimbang merasuki tubuh Fumiko.

Aku tahu. Time Loop hanya ingin kebebasan, tapi bukan sebagai harfiah. Yang berarti, dia tidak perlu mengendalikan tubuhku sepenuhnya. Dengan kata lain, Time Loop hanya menumpang di dalam tubuhku, atau lebih tepatnya disebut sebagai parasit.

Yah, ngomong-ngomong, Time Loop melakukan perpindahan dengan cara yang sedikit absurd. Dalam wujud Fumiko, dia menempelkan dahinya ke dahiku, kemudian mengelus-elus kepalaku hingga ada banyak cahaya kuning mengelilingi kami.

Setelah kejadian itu, disinilah aku sekarang. Aku menyadari banyak hal yang berbeda saat membuka mata. Ruangan di sekitarku bukan lagi ruangan putih yang penuh dengan simbol waktu, melainkan ruang UKS yang aku kenal.

Ah, ini dia. Perasaan hangat dan tenang mengalir melalui tubuhku. Aku merasakan napas yang lebih lega, dan detak jantung yang lebih stabil. Secara perlahan, aku bangun dari ranjang dan melihat sekeliling.

Jadi aku benar-benar kembali kesini? Baguslah, kupikir aku akan terjebak selamanya di ruangan aneh itu.

"Haruto-kun, syukurlah kau sudah sadar!"

Fumiko duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang, wajahnya tampak cemas, tapi dia sekaligus merasa lega saat melihatku terbangun.

Jika dilihat-lihat, sepertinya alur waktunya kembali ke saat aku terbangun dan menanyakan jam pada Fumiko. Ini sama persis, bahkan dia juga memegangi tanganku dengan erat.

"Oh, Fumiko. Akhirnya kau kembali."

"Eh?! Ka-kau bilang apa?"

Fumiko melepaskan tangannya dariku.

Gawat, aku melupakannya! Seharusnya, Fumiko belum memintaku untuk memanggil nama depannya. Semua ini karena Time Loop. Ingatanku jadi cukup buruk, berkat semuanya yang terus terulang.

Sekarang, Fumiko tampak malu karena nama depannya dipanggil. Dia bahkan melakukan hal yang sama seperti di kafe saat merasa malu, yaitu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Tentu saja, aku jadi tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu. Eh, tunggu? Seharusnya aku meminta maaf, bukan? Aku sudah memanggil nama depannya tanpa izin.

Astaga, kenapa aku jadi seperti ini? Buruk sekali, akan lebih baik jika aku menghukum diriku nanti. Pantas saja banyak kejadian buruk menimpaku, tampaknya aku baru sadar kalau semua itu berkat tindakanku sendiri.

"Maaf, Reina-san."

Apa kata-kata singkat itu cukup? Entahlah, aku jarang berinteraksi dengan orang lain sebelumnya, terutama dengan seorang gadis.

"Ya, ti-tidak masalah. Aku hanya terkejut."

"Kau yakin?"

Walaupun Fumiko berkata tidak masalah, tapi dia masih belum berhenti menutupi wajahnya. Bukankah ini cukup parah? Kupikir ini lebih lama ketimbang saat di kafe.

"Maaf, Haruto-kun. Aku merasa malu ketika kau memanggilku Fumiko."

"Aku mengerti, Reina-san."

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Fumiko menunjukkan wajahnya. Dia tampak berusaha keras untuk memperbaiki ekspresinya, dengan wajahnya yang sedikit memerah.

"Fumiko saja. Aku tidak keberatan jika kau memanggil nama depanku."

"Apa kau yakin? Bukankah itu memalukan?"

"Tidak, tolong panggil aku Fumiko!"

"Umm.. baik? Fumiko."

Jika dia yang memintanya, maka aku hanya bisa menurut. Aku akan memanggil Fumiko sesuai keinginannya.

"Terima kasih, Haruto-kun, kau sudah menyelamatkanku."

"Ya, aku senang kau baik-baik saja."

"Kurasa aku juga. Melihat keberanianmu itu, kurasa sangat keren."

"Begitu, ya?"

Entah kenapa, pembicaraan antara aku dengan Fumiko tampak lebih lancar ketimbang saat di kafe sebelumnya.

Apa ini karena Time Loop? Mungkin secara tidak sadar, aku telah belajar darinya. Yah, terserahlah. Kurasa dia tidak sepenuhnya buruk.

"Ngomong-ngomong, Haruto-kun. Apa kau—"

"Yo, Haruto! Kau masih hidup?"

Suara ini, jangan bilang?! Astaga, aku bahkan melupakan orang itu sepenuhnya, tapi aku tidak ingin berurusan dengannya. Dia bahkan memotong perkataan Fumiko dan langsung menerobos masuk ruang UKS.

"Loh, Reina-san?! Kebetulan sekali!"

"A-anu, Fukuzawa-san?"

Oh, sepertinya Fumiko mengenalnya. Tidak, apa yang kupikirkan? Kami semua sekelas.

Nama orang yang barusan menerobos ruang UKS adalah Akane Fukuzawa, panggil saja Fukuzawa. Dia adalah seorang gadis yang berperilaku seperti laki-laki. Penampilannya memang gadis tulen, tapi sifat feminimnya hampir tidak ada.

Jujur saja, aku hampir lupa tentang urusanku dengan gadis ini. Tidak, jangan salah paham. Sebenarnya urusannya tidak terlalu penting, yang dimana Fukuzawa hanya mengajakku untuk bergabung dalam tugas kelompok dari Tanaka-sensei.

"Ayolah, Haruto! Kau tampak lebih suram akhir-akhir ini. Apa kau makan dengan benar?"

"Memangnya kau ayahku?"

"Astaga, seharusnya kau berkata ibu, bukan ayah!"

"Aduh, jangan menepuknya terlalu keras!"

Fukuzawa menepuk pundakku. Karena inilah aku tidak ingin berurusan dengannya. Sifat laki-lakinya itu merepotkan, bahkan dia tidak ragu untuk menyentuh lawan jenisnya.

Tidak hanya menyentuh, terkadang Fukuzawa bertindak lebih jauh seperti memukul, mencubit, dan juga menjambak rambut seseorang. Dengan sifatnya yang seperti itu, dia jadi lebih sering dianggap sebagai laki-laki di kelas.

"Kalian terlihat akrab, ya?"

Fumiko menyela. Entah kenapa, kurasa dia terlihat kesal. Ada apa ini? Suasananya jadi agak canggung, tepat setelah dia menyela.

"Ya, kami berteman sangat dekat. Benarkan, Haruto?"

Tidak, hanya aku yang menganggap canggung suasana ini. Fukuzawa tetaplah menjadi dirinya yang seperti biasa, yaitu tidak bisa membaca situasi.

Ah, bagaimana ini? Mungkin mengikuti alur adalah jalan terbaik.

"Kita tidak dekat, kau tahu? Seharusnya aku tidak memiliki teman di sekolah."

"Eh? Bukankah kita teman? Terkadang kita menyapa satu sama lain, lalu makan siang bersama. Apanya yang tidak dekat?"

"Entahlah, aku tidak bisa berteman."

Teman, ya? Kurasa aku tidak memilikinya. Tidak, bukan itu. Aku hanya tidak mengerti, apa itu teman?

"Kalau begitu, apa kau ingin lebih dari teman? Aku tidak keberatan jika itu kau, Haruto."

"Umm.. apa maksud—"

"Hah?! Tunggu, apa yang kau katakan, Fukuzawa-san?"

"Ada apa, Reina-san? Mukamu memerah, tuh."

"Eh?! Ti-tidak ada!"

"Tidak mungkin tidak ada, katakan saja."

"Sudah kubilang tidak ada!"

Aku tidak bisa mengikuti alur mereka.

Jujur saja, aku kesulitan jika berasumsi tentang perempuan, termasuk Fumiko dan juga Fukuzawa. Hanya saja, ketimbang Fukuzawa, Fumiko lebih mudah ditebak dari yang aku kira.

Sejauh ini, aku yakin tentang Fumiko yang termasuk tipe orang berpikiran simpel. Maksudku, ketika dia memikirkan sebuah rencana, hanya itu satu-satunya yang akan dia jalankan. Jika rencananya gagal, maka dia akan panik karena tidak memiliki rencana cadangan.

Sementara Fukuzawa, dia tipe seseorang yang sulit ditebak. Ini juga termasuk alasan kenapa aku tidak ingin terus berurusan dengannya.

Yah, sudah kuputuskan.

"Aku izin pulang duluan, kalian nikmati saja pembicaraannya!"

"Haruto-kun?"

"Tunggu, Haruto! Bagaimana dengan tugas kelompoknya?"

"Kita bicarakan besok, sampai nanti!"

Aku memutuskan untuk kabur dari situasi ini. Sehabis bangkit dari ranjang, aku berjalan keluar ruangan, dengan niat untuk pulang ke apartemenku setelah sekian lama.

Tentu saja, setelah mengalami semua ini, setidaknya aku juga ingin bersantai.

1
Mafufu Rawr
Bjir langsung kena tumbok
Mafufu Rawr
Maksudku, atas dasar apa dia bisa yakin banget ini semua karena dia ngelakuin kesalahan gtu v: apakah mc nya terlalu banyak nonton anime XD
Mafufu Rawr
Lho dia kok bisa langsung ambil kesimpulan bgtu v:?
Mafufu Rawr
Tanaka!? mirip nama karakter dari Fear and Hunger 2 : TERMINA!1!1!1!1
Aegis Aetna
Flashback nya sampe Reina bundir kah bang?
Nov Tomic: ga panjang bang, hari ini dah tamat sesuai outline nya😂
Aegis Aetna: haih, panjang banget donk kalo sampe situ...
total 3 replies
Aegis Aetna
berarti nilai moral n disiplin gak terlalu diperhitungkan?
Aegis Aetna
belum tentu...
Aegis Aetna
benar-benar ide bagus
Aegis Aetna
namanya kek cowok,
Aegis Aetna
gak butuh lagi auto buang. beliau ini...
Aegis Aetna
mana ada kepala lembut wkwk... kecuali yang nempel pipi. itu juga masih berat.
Aegis Aetna
taman indor?
Hana
semangat up thor
Aegis Aetna
Bunga 🌹 meluncur. lanjutkan thor.
Aegis Aetna
dipengaruhi jikan paling.
Aegis Aetna
berati dia belum sadar kalo penyebab time loop nya reina.
Aegis Aetna
dan reina jadi terkena gngbng oleh para berandalan.
Aegis Aetna
lebih apik dari MC masa kini.
Aegis Aetna
Lanjut cuy...
Aegis Aetna
Di tengah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!