NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

Kecupan singkat yang mendarat lembut membuat gadis yang tengah terbaring lemah diatas ranjang menyunggingkan senyum tipis. Ethan duduk sambil mengelus punggung tangan sang adik, netranya terus menatap khawatir meskipun gadis itu berkata bahwa ia baik-baik saja.

Sania Ainsley Beltran, saudara kandung sang mafia dengan sejuta pesonanya karena terlahir ditengah-tengah keluarga yang paling ditakuti di seluruh penjuru dunia. dia selalu menjadi alat para wanita-wanita diluar sana untuk mendekati sang kakak, selain itu Sania juga seringkali mendapat ancaman dari musuh Darren ataupun Ethan. tak jauh dengan urusan dunia hitam keluarganya dengan para manusia bajingan diluaran sana.

Tapi, dibalik kerasnya menjalani kehidupan sebagai anak dan adik dari seorang mafia, dia tak pernah kekurangan kasih sayang apapun. keberuntungan paling besar yang dia miliki adalah, Ethan. Sania mengakui jika tak ada pria itu, dunianya seakan gelap gulita. sifat manja Sania sejak kecil masih melekat sampai sekarang.

Dan bagi Ethan sendiri, Sania adalah kelemahannya untuk saat ini.

"Heii, you....what do you think, hm?" ucap Sania menggenggam tangan sang kakak.

"Nothing"

"Bohong, pupil matamu membesar, jelas sekarang kamu sedang banyak pikiran. ayo cerita, aku mau dengar!"

"Sania, aku datang bukan untuk itu. istirahat saja sampai kamu benar-benar pulih, ada tempat yang harus kita kunjungi, ingat kan?" ucap Ethan dengan nada lembut. beda dengan Selena, yang nadanya penuh ancaman serta keras.

"Oh sorry....kamu membawa siapa ini? sepertinya dia seorang dokter?" tanya Sania dengan tatapan meminta jawaban.

"Kalian tidak saling mengenal?" tanya Ethan balik seraya mengerutkan keningnya.

"Tidak, aku tidak pernah bertemu sebelumnya"

"Kamu yakin?"

"Ya, aku yakin sekali"

Mengetahui bentuk wajah kebingungan dari pria itu, Selena lantas melangkah maju dan tersenyum manis dihadapan Sania. seharusnya mereka sudah saling mengenal sejak dirumah sakit kan? tapi ini? itulah isi pertanyaan batin Ethan.

"Hai, we meet again....ehem....aku dokter Selena yang kebetulan pernah menangani operasimu dirumah sakit" ucapnya seraya tersenyum manis.

"Tampaknya kamu baik, apa semua berjalan lancar?" tanya Selena kemudian ia berdiri di kaki ranjang.

Sania mengangguk canggung, netranya melirik Ethan yang berada disampingnya. namun hanya kedipan mata yang pria itu beri.

"Ya, aku baik. semua ini berkat tangan ajaib mu, terimakasih banyak"

"Dan, apa kamu datang bersama kakakku? em maksudku..biasanya ada dokter pribadi dari keluargaku, aku hanya sedikit terkejut"

"Mulai sekarang dia yang akan merawatmu, Sania. apapun yang menyangkut tentang kesehatanmu, dokter Selena yang akan bertanggung jawab" sahut sang kakak ditempatnya, kedua tangan dilipat depan dada, dan tidak lupa ekspresinya yang menakutkan.

Ah, semakin menakutkan wajahnya, semakin Ethan terlihat tampan dan sexy dimatanya. sialan, Selena sudah ternodai oleh pikiran kotor yang bersarang di otaknya.

"Heii, jangan menatapnya seperti itu, kamu membuat dokterku ketakutan!" ucap Sania seraya memukul pelan lengan sang kakak.

"Sedikit peringatan, little baby. tidak perlu aku jelaskan, kamu tau sifatku, bukan?"

"Iya, aku tahu. tapi tolong hentikan, dia orang baru disini dan tidak semua orang tau sifatmu yang asli" mohonnya muram sambil memajukan bibirnya yang mana membuat sang kakak gemas ingin mencubitnya tanpa ampun.

"Baiklah, aku datang hanya untuk melihatmu tersenyum bukan muram seperti itu. cepat sembuh, karena aku bingung bagaimana cara menghabiskan semua uang-uangku" mereka terkekeh kecil, kejahilan antara kakak dan adik itu bisa Selena lihat. senyuman, candaan, kasih sayang, dan saling melengkapi. semua itu terasa hangat, bila saja Selena hanya sekedar menjadi dokter tanpa masuk ke dunia sang mafia.

Sayangnya, dirinya tak memiliki pintu untuk keluar dari dunia pria itu.

"Sakit, bisa lepaskan tanganku?" ringis Selena saat dirinya tertarik beberapa langkah karena tarikan kasar Ethan.

"Kau dokter gadungan? kenapa Sania tidak mengenalimu, hah?" tanyanya penuh penekanan.

"Saat aku menanganinya, dia sudah tak sadarkan diri. apa orang yang mau operasi transplantasi jantung tidak di bius? di biarkan sadar dan merasakan sakit?" jawabnya sambil menekan setiap kata.

"Aku anggap kau tidak berbohong! banyak mata yang mengawasimu, jangan membuka permainan baru denganku, paham?"

Melepaskan tangan Selena, pria itu kembali mendekati Sania dan memberikan kecupan lembut di keningnya. meski sisa amarah masih terlihat di raut wajah sang kakak, tapi Sania memilih diam tidak bertanya. sebab pria yang ia kenal itu bisa berubah berbahaya dalam waktu bersamaan.

"Temani aku disini" pintanya pelan.

"Daddy sudah menungguku dibawah, 10 menit lagi aku akan ke kamarmu. seperti biasa, kamu ceritakan apapun yang ingin kamu ceritakan, oke?" tutur Ethan penuh perhatian.

"Malam ini tidur disini? sudah lama semenjak aku sakit, kamu jarang dirumah dan malah terus sibuk dengan duniamu!"

"Kamu sudah besar, kenapa masih manja padaku? ingat sebentar lagi umurmu genap 28 tahun!"

"Ck, aku dan kamu hanya berbeda satu tahun saja. jangan menganggapku anak kecil, oke?"

Ethan tersenyum tipis, memperlihatkan smirk mautnya disertai sederet giginya yang selalu ingin dicumbu banyak wanita nakal.

"Baiklah, sekarang waktunya pemeriksaan. turuti semua perkataan doktermu, aku akan kembali 10 menit lagi"

Setelah mendapat anggukan kepala dari sang adik, pria itu bangkit dan secepat kilat merubah ekspresinya. dari yang awalnya teduh, tenang, goodboy sekarang menjadi sangar, menakutkan dan penuh intimidasi.

Selena tak habis pikir, kenapa mafia sepertinya memiliki banyak ekspresi wajah yang bisa berubah semau nya? benar-benar menyebalkan.

Berhenti sejenak disamping gadis itu, ada bisikan yang harus didengar Selena.

"Periksa, aku tunggu dibawah!" tekannya.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku" celetuk Sania membuyarkan arah fokus Selena.

"Ya, tentang apa?" jawabnya seraya duduk disampingnya.

"Jadi benar, kamu kesini bersama kakakku?" ulangnya bertanya.

"Apa ada yang salah? bukannya tidak terlihat aneh jika tuan Ethan meminta seorang dokter untuk menangani adiknya, hm?"

Sania berpikir, sambil melihat jalan keluar yang terlihat sedikit menakutkan, setelah memastikannya dia berucap pelan.

"Sebelumnya kakakku tidak pernah membawa wanita manapun kesini, walaupun hanya sebatas pekerjaan"

"Kamu tahu? semua orang yang bekerja bersamanya semua laki-laki, tidak ada perempuan. bahkan aku sendiri tidak tahu bahwa kakakku memiliki kenalan dokter cantik sepertimu" jelas Sania panjang lebar.

Selena tersenyum mendengar ucapan Sania, gadis itu berbeda dengan kakaknya. bila dibandingkan dengan Ethan, Sania lebih suka melucu dan ceria, terlihat dari caranya berbicara dan mudah akrab dengan lawan bicaranya.

"Mengenai kakakku, jelas kamu tau dia seorang bos mafia?" tanyanya ragu dan hati-hati.

"Yes of course, siapa yang tidak mengenal tuan Ethan? semua orang mengenalnya" jawab Selena.

"Bahkan aku terjerumus ke dalam pusaran dunia pria itu dan tidak tau caranya keluar dari dunia nya" ucapnya dalam hati.

"Hati-hati, kakakku tidak suka pekerjaan salah" ucapnya sambil tersenyum manis.

Tanpa diberitahu pun Selena sudah tau cara kerja pria itu. sudah banyak pelajaran yang ia dapat, dia sudah banyak mengerti dunia Ethan. tapi jika menyangkut profesinya sebagai dokter, ia tak peduli jika harus melawan pria itu.

"Semua normal, apa ada keluhan lain yang kamu rasakan setelah bangun dari koma?"

"Koma? apa orang yang tidak sadar selama satu minggu dinyatakan koma?" tanyanya penasaran.

"Kamu sebelum menjalani operasi pun sudah lama tidak sadarkan diri, sekitar dua minggu. kami para dokter segera mengambil tindakan darurat supaya bisa mempertahankan nyawamu"

"Beruntung sekali, tuhan maha baik sehingga memberimu kesempatan hidup"

Sania terharu, ingin menangis namun tidak bisa. "Pantas saja semua dokter bekerja keras, ternyata ada sumpah yang tidak main-main harus dilakukan"

"Tentu, karena sumpah dokter seperti nyawa bagi kami"

"Andaikan salah satu kakakku punya istri sepertimu, pasti keluargaku tidak akan sakit-sakitan"

"Astaga, jangan seperti itu. lagipula ada dokter pribadi keluargamu kan?" tegurnya.

"Paman Erwin tidak ramah, selalu saja menggodaku dan bertanya kapan aku menikah. padahal kakakku belum ada yang menikah, kenapa harus aku dulu? menyebalkan bukan?"

"Menikah untuk orang yang sudah siap, kalau belum ya jangan dulu"

Sania mendesah pelan, merasa lega setelah bercerita kepada Selena. mereka baru saja bertemu, tapi sudah seperti teman lama yang sangat akrab. Selena yang beda 3 tahun dari umur Sania bisa memahami perasaannya, gadis itu terlalu banyak tekanan mental dari sisi manapun.

Selena memberikan vitamin, memastikan pasiennya untuk makan obat tepat waktu. setelah tanggungjawab nya selesai, dia pun berpamitan untuk keluar.

Diapun bangkit dan merapikan peralatan dokternya. ketika ia hendak melangkah, tiba-tiba kakinya tersandung dan hendak terjungkal. bersamaan dengan itu pintu dibuka dari luar.

Ceklek....

"Akhhh...." seseorang berhasil menangkap tubuh Selena.

"Tuan Darren maaf, aku tidak bermaksud" ucap Selena secepatnya menyingkir dari pelukan pria itu.

"Ah sial, kenapa aku merasakan nyaman berada dipelukan pria tampan itu?" batinnya.

"Kakak kemarilah, aku merindukanmu"

Darren membuka tangannya, memberi tanda bahwa ia akan memeluknya.

"Aku baru tahu kalau seorang dokter juga bisa sakit" celetuk Darren seraya memasukan tangannya ke saku celana.

"Hah?"

"Wajahmu merah seperti tomat, ada apa?"

Selena gagu, ia memegang kedua pipi dan menormalkan detak jantungnya yang berdetak kencang.

"Ah tidak, aku hanya terkejut karena hampir jatuh mencium lantai" jawabnya salah tingkah.

"Hampir terjatuh atau karena aku menangkapmu, hm?"

"Astaga... jantungku mau meledak, kenapa suaranya sexy sekali?" tanya Selena dalam hati.

"Apa kamu ingin orang lain yang menolongmu? bukan aku?" tanyanya.

"Siapa?"

"Adikku, Ethan"

Berubah masam, Selena menelan ludah secara kasar ketika nama itu disebutkan.

"Tidak, mana mungkin aku jatuh ke pelukannya. dia itu kejam dan jahat" cicitnya pelan diakhir kata.

Terperangah dengan wajah takjub, Darren tak menyangka Selena begitu frontal dan berani.

"Aku lebih kejam darinya, apa kamu akan takut padaku?"

"Tergantung"

"Tergantung apa?"

"Seberapa kejam dan jahatnya kamu. aku bisa menilai mana yang baik dan mana yang jahat"

"I like it..."

"What?" Selena menunggu lanjutannya.

"You..."

"Me?" ulangnya menunjuk diri sendiri.

Darren melangkah maju, bergerak cepat hingga membuat Selena terpojokkan akibat ulahnya. sepasang netra menatap tajam, penuh ketertarikan. keduanya nyaris tenggelam ke dalam fantasi bersama.

Berdekatan dengan wajah, Selena meremas jas kerjanya karena gugup. kupu-kupu beterbangan di dalam perutnya. hangatnya kulit Darren bersentuhan dengan kulit mulut Selena yang berhasil meluluh lantakkan jiwa Selena.

"Jika dilihat sedekat ini, aku bisa melihat jelas keriput di wajahmu" godanya jahil.

"Benarkah?" Selena kaget dan sontak saja meraba-raba seluruh wajahnya.

"Padahal aku sudah perawatan mahal, ini pasti akibat perbuatan tuan Ethan"

"Adikku? kenapa?"

"Karena dia, aku tertekan dan jadi timbul keriput diwajah ku"

Sedetik kemudian, Selena menyadari ucapannya yang tidak sopan. ia meringis kecil sambil tersenyum kikuk.

"Maafkan aku, tuan Darren. aku tidak bermaksud menggerutu dan berbicara tidak sopan didepan mu"

"Tidak masalah, selagi bersamaku kau tak perlu menjaga omonganmu, free with me"

"You like my brother?" bisik Darren sengaja mendekatkan lidah ke telinga Selena.

"I hope you don't like it"

"Why?" tanya wanita itu sesak, pasokan oksigennya terasa mati.

"Because i-"

Belum sempat melanjutkan ucapannya, jantung keduanya dikagetkan dengan dobrakan pintu yang begitu kencang. Sania yang terpejam diatas ranjang pun terlonjak kaget saat melihat tatapan sang kakak yang bagaikan malaikat maut.

Selena takut hingga gemeteran, sedangkan Darren bersikap santai dan tidak takut pada kemarahan adiknya. kini dirinya berdiri didepan tubuh mungil Selena seolah melindunginya dari amukan 4njing gila.

"Ada apa adik kecil?"

"Don't touch mine!"

"Milikmu? bukankah Selena hanya wanita yang kamu culik?"

"Dia milikku, tak seorangpun berhak menyentuhnya kecuali aku!" bentak Ethan.

"Tanyakan langsung padanya dan kurasa-"

BUGHHH

"AKHHH....." teriak Sania kaget.

"Menantangku, dude?"

BUGHHH

"STOP, TIDAK, JANGAN BERTENGKAR, DADDY...MOMMY..." Sania berteriak histeris.

"Sania, tenanglah, aku akan membantu melerai mereka" Selena memeluknya, supaya Sania tidak lagi histeris.

"Kamu sudah tenang? oke, sekarang aku akan menghentikan mereka, ya? tetap disini dan jangan kemana-mana, kamu butuh tabung oksigen ini. apa kamu mengerti?"

Selena cepat-cepat berlari keluar menyusul dua pria yang sedang beradu kekuatan itu. sampai disana ternyata banyak pengawal yang mencoba melerai mereka tapi tak satupun bisa menghentikannya, baik Darren maupun Ethan sama-sama tidak mau mengalah satu sama lain.

"MATTEO CEPAT KEMARI, ANAK-ANAKMU BERKELAHI!!" Natalia berteriak diujung lorong saat melihat kedua putranya saling memukul dan menendang.

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!