Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
......................
Iren pun sudah sampai didepan ruangan abian dia ragu ragu untuk mengetuk pintunya, butuh waktu lumayan lama iren berdiri disitu, saat iren sudah yakin dan mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu, dengan tiba tiba pintu itu terbuka, CEKLEK...
"Mau sampai kapan kau disitu, aku memanggilmu bukan untuk jadi patung didepan ruanganku" ucap abian yang kesal karna melihat dari CCTV iren terus terusan berdiri diluar...
Saat iren masuk keruangan abian dia melihat ruangan itu sangat mewah, ruangan itu dirancang agar dibuat senyaman mungkin seperti bekerja dirumah, diarea ruangannya terdapat ruang santai ada dua sofa panjang dan dua sofa mini juga ada meja kaca sebagai pelengkapnya, selain itu terdapat dinding kaca juga area yang langsung menuju ke balkon…
“Waahhh nyaman sekali ruangan ini, wangi juga lagi” batin iren yang terkagum dengan ruangan abian
Iren pun duduk disofa yang empuk itu saat abian menyuruhnya duduk..
“apa kau suka kopi?” tanya abian sambil berjalan kearah meja mesin kopi..
“Aaa.. tidak, aku tidak ingin minum, aku hanya sebentar disini, ada apa kau memanggilku?” tanya iren yang tak ingin berlama lama disitu, tidak enak juga kalau dilihat para karyawan yg lain...
Abian yang mendengar tolakan iren pun hanya membuat kopi untuk dirinya sendiri, sambil berjalan kesofa dengan secangkir kopi ditangannya dia pun mulai percakapannya
“Aku kira itu adalah pertemuan terakhir ku denganmu, ternyata takdir berkata lain, kau malah sangat dekat denganku” ucap abian sambil menyeruput kopinya...
“Sebelum kau memperlihatkan diri mu dikantor ini, aku sama sekali tidak tau bahwa orang asing yang tiba tiba minta tolong kepadaku agar mau menjadi pacar pura puranya ternyata adalah bosku sendiri” jawab iren dengan tersenyum kecut...
“Tapi kenapa kau bisa bekerja disini?, bukankah kau bekerja dicaffe Ramass?” tanya abian yang mulai penasaran..
“Caffe itu punya bude dan pakdeku, kemarin aku hanya ikut membantu saja saat libur kerja, mangkanya aku menerima tawaranmu sebab aku tidak mau jika caffe itu kau tutup karna kesalahanku” jawab iren menjelaskan dengan singkat...
“Oooo.. begitu” ucap abian singkat.. “jadi bagaimana dengan perjanjian kita?” tanya abian, yang membuat alis iren Bersatu Kembali…
“Maksud nya gimana ya perjanjian apa?, bukan kah kita sudah impas kemarin, aku sudah tidak punya hutang apapun lagi” jawab iren dengan naada yang kesal…
“Oke baikla, bagaimana jika kita buat perjanjian baru lagi, kau dan teman teman mu pasti sangat kebingungan kan bagaimana bisa menyelesaikan proposal dalam waktu 4 hari?” tanya abian dengan tersenyum penuh arti...
“Apa lagi yang kau rencanakan?” ucap iren yang sudah peka dengan gerak gerik abian...
“Wowww kau pintar juga ternyata” ucap abian sambil bertepuk tangan, karna iren sudah mengetahui ia akan membuat rencana konyol, abian pun melanjutkan ucapannya..
“Jadi begini, sebelum aku melihatmu aku ingin memberi mereka waktu 10 hari, karna tuan Abraham datang kesini sekitar satu bulan lagi jadi masih banyak waktu untuk memperbaikinya” ucap abian dengan jujur, yang abian tidak ketahui didalam fikiran iren dia sudah memaki maki abian...
“Tapi setelah aku melihat mu aku ingin mengubah rencanaku agar bisa buat perjanjian baru denganmu” ucap abian dengan senyuman yang sangat manis bagi iren...
“Dasar licik, untung tampan” batin iren yang masih tetap diam mendengar ucapan selanjutnya yang akan keluar dari mulut pria yang ada didepannya...
...----------------...
