NovelToon NovelToon
I Love You, I Am Happy

I Love You, I Am Happy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".

Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke rumah

Kehidupanku sekarang berjalan dengan sempurna. Perusahaan keluarga papa juga sejauh ini grafiknya menaik, om Okki membuktikan kalau ia dan timnya mampu mengatasi masalah dan memperbaiki kekurangan dari kepemimpinan om Theo sebelumnya. Aku hampir tidak pernah ke kantor papa, hanya datang setiap rapat umum pemegang saham saja untuk melihat perkembangannya, selebihnya aku sudah tidak ikut campur lagi.

Aku dan Ella membuka waralaba yang sama di ruko peninggalan papa. Karena tempatnya lebih luas daripada kios di rumah sakit, kami bisa lebih bebas bereksplorasi dalam desain interior agar menarik minat pengunjung. Amy banyak memberikan masukannya untuk desain, ia juga berencana membuka usaha jasa desain interior.

Om Mike sudah berada di usia pensiun, dan tante Emma kini mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Tante Emma menyibukkan diri dengan mengurus cucu, saat Amy dan Marvin bekerja. Sedangkan om Mike membantu Amy untuk pembukaan bisnis Amy.

Untuk aku dan Ella, semenjak pembicaraan kami untuk memiliki anak, aku juga membicarakan mengenai kembali tinggal di rumah orang tuaku dengan Ella.

Aku tidak memperpanjang penyewa rumahku, dan segera merenovasi rumah itu sedikit sesuai dengan kenyamanan kami.

Renovasi rumahku sudah hampir selesai, dan kini kami sedang mempersiapkan untuk menempati rumahku, rumah tempat aku lahir dan dibesarkan, rumah dimana akan menjadi tempat aku dan Ella membesarkan anak-anak kami kelak.

"Dev, sudah 1 tahun semenjak kita mencoba memiliki anak, tapi aku tidak kunjung hamil. Apa ini karmaku Dev, karma untuk kesalahanku dulu karena kehilangan anakku?".

"Anak kita Ella, bukan hanya anakmu, dan ini bukan karma, percayalah padaku, mungkin memang waktunya yang belum tepat".

Aku dan Ella berkonsultasi ke dokter, mencari tau apakah kondisi kesehatan kami berdua baik baik saja, dan tidak memiliki kendala untuk memiliki keturunan. Hasilnya dokter menyatakan kami dalam keadaan baik baik saja dan hanya perlu menunggu waktu Nya untuk memberikan kepercayaan kepada kami.

Tidak terasa usia anak pertama Amy dan Marvin kini sudah 1 tahun, lalu kabar baik itu datang. Amy hamil anak mereka yang kedua, karena kesibukan mereka, Amy baru menyadari bahwa ia hamil setelah usia kandungannya 4 minggu.

"Vin selamat, wow kamu tidak memberikan jeda pada Amy rupanya", candaku pada Marvin.

Marvin tertawa mendengar ucapanku.

"Dev, belajarlah dari pengalamanku. Dokter berkata jika Amy aktif menyusui anak kami, maka itu akan menjadi kontrasepsi alami dan semua itu terbukti salah", kata Marvin sambil tertawa.

Aku ikut bahagia untuknya dan Amy.

Tapi ternyata kehamilan Amy selain membawa kebahagiaan untuk Ella, kabar baik itu juga membuat Ella semakin tidak percaya diri.

"Dev bagaimana kalau aku tidak bisa hamil? Apa yang akan kamu lakukan Dev?"

"Apa yang akan aku lakukan Ella? Apa kamu meragukan cintaku Ella? Tentu aku menginginkan keturunan darimu, tetapi kita belum mencoba segala cara, seperti inseminasi atau bayi tabung".

Aku melihat Ella meneteskan air mata. Aku tidak menyangka kehamilan Amy membuat Ella kehilangan rasa percaya diri seperti ini.

Aku memeluknya dan berkata,

"Ella jika memang aku tidak bisa memiliki keturunan darimu, bukan berarti kita tidak bisa menjadi orang tua Ella, kita bisa mempertimbangkan untuk adopsi. Selama aku bersamamu, itu sudah cukup bagiku La. Apa kamu masih meragukanku?".

Ella menggelengkan kepalanya, aku memeluknya lebih erat.

Aku merasakan perubahan pada diri Ella, ia sering mengeluh lelah dan lebih banyak makan daripada biasanya. Ella juga sangat sensitif, ia mudah menangis lebih daripada biasanya. Seperti kemarin saat makan siang bersama di rumah om Mike, Ella meneteskan air mata saat mengelus perut Amy. Ella juga menolakku belakangan ini, jika aku memintanya berhubungan intim denganku.

Pagi ini begitu bangun tidur Ella berkata padaku,

"Dev, apa pagi ini kamu ada pertemuan penting di kantor?".

"Tidak, ada apa La?".

"Kemarin saat makan siang kak Amy memintaku tes kehamilan, ia memberikanku ini", Ella memperlihatkan alat tes kehamilan yang diberikan oleh Amy.

Saat aku melihat benda itu, membaca petunjuknya, Ella berkata lagi padaku,

"Kata kak Amy, aku akhir-akhir ini agak sensitif mungkin karena aku hamil, tapi aku bilang tidak mungkin, aku memang belum dapat haid, tapi memang jadwalku suka bergeser sekitar 1 minggu Dev. Aku tadinya tidak percaya kak Amy, dan tidak mau mencobanya, tapi aku kepikiran juga Dev".

"Dev temani aku ya, aku takut kalau aku gagal lagi".

Aku memeluknya dan berkata,

"Kalau gagal lagi pun tidak masalah Ella, aku akan bilang Marvin aku agak telat pagi ini, ok".

Ella balas memelukku lalu pergi ke kamar mandi.

Saat Ella ke kamar mandi, aku memberikan pesan singkat pada Marvin bahwa mungkin aku akan datang agak siang.

Kemudian Ella keluar dari kamar mandi dengan alat tes pack di tangan.

"Kini kita hanya perlu menunggunya sekitar 10 menit Dev".

15 menit berlalu...

"Dev aku ga berani liatnya, kamu aja yang liat".

Aku membaca hasilnya, dan terlihat tanda + pada tes itu.

"La, lihatlah, kita berhasil La".

"Sungguhkah Dev?".

"Dev tapi aku masih ga yakin Dev, bisa saja ini salah Dev".

"Ayo kita ke dokter saja La".

"Dev, belikan beberapa test pack dari brand lainnya Dev, aku tidak yakin Dev".

"Baiklah tunggu sebentar ya La".

Aku berlari menuju minimarket di bawah apartemenku, lalu membeli beberapa alat sekaligus.

Hasilnya semua sama, semua hasilnya mengatakan Ella hamil.

Aku memeluk Ella, ia menangis bahagia dalam pelukanku.

Saat Ella hamil 6 bulan, kami pindah ke rumahku, kami menyewa jasa pindahan, sehingga Ella tidak perlu banyak bergerak dan hanya perlu memberitahu dimana sebaiknya semua barang barang diletakkan.

Dimataku keadaan Ella yang sedang hamil ini terlihat sangat seksi bagiku. Sebaliknya dengan Ella, ia merasa dirinya tidak secantik dulu karena penambahan berat badan.

"Kamu cantik La", kataku sambil mencium bibirnya.

"Sudahlah Dev, aku tau kamu bilang begitu hanya karena ingin berhubungan intim saja kan Dev".

Tidak dipungkiri, bagiku Ella bertambah seksi, juniorku selalu menginginkan Ella setiap kali kami sedang bermesraan.

"La kamu begitu deh, aku jujur La, kamu tuh tambah seksi, bagaimana juniorku bisa bertahan dengan kamu yang makin seksi begitu", kataku sambil tersenyum.

"Apa kamu pernah mendengar cerita Amy tentang Marvin yang semakin nafsuan saat Amy hamil? Ibu hamil entah kenapa punya aura tersendiri yang makin menarik La, kenapa kamu malah menganggap kamu tidak cantik sih", protesku pada Ella.

Ella tersenyum mendengarku.

"Aku melihatmu tersenyum, apa itu artinya juniorku malam ini bisa tersenyum juga?", candaku sambil memeluk Ella.

"Deva...", kata Ella menggelengkan kepalanya sambil tertawa.

Lalu kami berciuman dan bermesraan, Ella tidak menolakku ia menikmati semua sentuhan dan ciuman yang aku berikan hingga kami melakukan penyatuan dan memberikan kepuasan pada diri kami masing-masing.

Anak kedua Amy dan Marvin berjenis laki-laki, hanya berbeda sekitar 4 bulan dengan jarak waktunya Ella melahirkan.

Ella melahirkan secara normal, aku ikut ke dalam ruangan menemani Ella melalui proses kelahiran anak pertama kami. Ia terlahir dalam keadaan sehat dan normal. Aku memberinya nama Farah yang berarti kebahagiaan, Ella menyetujuinya, aku berharap ia membawa kebahagian kepada orang orang disekitarnya juga dirinya sendiri.

Sedangkan mengenai perusahaan keluargaku, aku akhirnya bisa melepaskan seluruh saham yang aku miliki. Jojo, anak om Alex mulai magang di perusahaan ini. Selama beberapa kali mengikuti RUPS, aku mendengar nama Jojo disebut atas prestasinya meningkatkan penjualan. Aku juga pernah berdiskusi dengan om Okki mengenai Jojo, beliau juga memuji Jojo, dan berkata bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang baik. Usia om Okki juga mendekati usia pensiun, ia tidak bisa terus menerus menjadi pemimpin perusahaan.

Hubunganku dengan keluarga om Alex membaik, apalagi dengan adanya Jojo mulai belajar bisnis keluarga ini, aku sering bertukar pandangan dengan Jojo, aku cukup menyukainya dan berharap ia bisa membawa perusahaan ini kembali ke masa kejayaannya dulu.

Saat aku menjual sisa sahamku, aku secara pribadi mengundurkan diri pamit keluar dari perusahaan kepada om Alex dan Jojo. Dalam hati aku berkata, sudah selesai tugasku dengan perusahaan keluarga ini, dengan melepaskan semua sahamku, aku berharap om Alex bisa tenang bahwa aku sama sekali tidak tertarik untuk mengambil bagian dalam bisnis ini. Meskipun sejauh ini om Alex bersikap baik padaku, tapi kadang aku masih memiliki trauma tersendiri.

Kini aku hanya ingin hidup damai bersama keluargaku, itu yang terpenting bagiku. Lagipula bisnisku dengan Marvin sejauh ini baik baik saja, belum lagi waralaba yang Ella jalankan, semuanya berjalan lancar dan aku sangat bersyukur untuk itu.

Aku mengunjungi makam orangtuaku bersama Ella dan Farah dalam gendongan Ella. Aku tersenyum menatap makam orangtuaku dan memulai bercerita dengan kalimat,

"Pa, ma apa kabar, Farah cucu kalian datang menyapa. Pa, ma, aku kini sudah kembali ke rumah... ".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!