Kevin nama pemuda berusia 19 tahun itu,ia tinggal sendiri di dalam rumah sewa yang kecil,hal itu tidak masalah baginya.selagi tempat itu bisa melindungi nya dari panas matahari dan tetesan air hujan,itu sudah cukup.harga sewa per bulan juga terbilang murah banget.
Mengandalkan gaji tak seberapa sebagai pelayan di kedai kopi,setidaknya dengan begitu,dia masih bisa membayar biaya sewa per bulan dan kebutuhan sehari-hari.kendati dia kerap kali merasa perutnya mendadak parik karena terlalu sering mengonsumsi mi instan
Kevin berniat berjalan di sekitar taman.daripada hanya diam - diam rumah tanpa melakukan apa-apa.itu sungguh membosankan.hari ini,jadwal kerjanya masuk pagi,pulang siang.setelah istirahat sejenak,ia pun jalan - jalan.ia pria yang tidak banyak bicara.ya,bisa dibilangin pria yang dingin banget.terkadang dia bisa menjadi pria yang hangat dengan sekitar
Entahlah,dia memang sulit ditebak.
Tumbuh dia tengah-tengah keluarga yang berantakan
membuatnya merasakan jika hidup t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
"Ayo sayang kita langsung berangkat, tidak enak jika nanti Sahabat Papa menunggu lama".ucap Damar Papa dari Rafly.
"Sabar Pa, ini aku bentar lagi siap kok".jawab Rafly dengan santai.
"Kamu ini kok dandan lama banget, kaya anak
perempuan saja".
"Kan Papa bilang aku harus terlihat rapih di depan sahabat Papa itu, lagian aku heran sih ini ada acara apa kok aku disuruh pake pakaian rapih begini?".tanya Rafly
Papa Damar hanya tersenyum mendengar ucapan anak semata wayang nya itu. "Nanti juga kamu tau sendiri, udah ayo buruan !! Mama mu kasian loh udah nungguin dari tadi".
Rafly hanya bisa mengambil nafasnya dalam, lalu membuangnya perlahan. KiniRafly dan Papa Damar sudah keluar dari kamar Rafly dan menuju ruang tamu karena Mama nya sudah menunggu disana sedari tadi.
"Lama banget loh kamu ini sayang".ucap Wina Mama nya Rafly saat melihat anak nya itu turun dari lantai atas kamarnya bersama suaminya.
"Gak tau ini anak mu Ma, dandan kok lama bener kaya perempuan aja".jawab Papa Damar"Udah deh yang penting sekarang aku udah disini. Jadi berangkat gak nih malah ngoceh terus". Rafly memutar bola matanya, ia sangat kesal mendengar ocehan kedua orang tuanya yang mengatakan dirinya seperti perempuan.
Papa Damar dan Mama Wina hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak mereka.
"Iya udah yuk".ajak Papa Damar
Didalam mobil saat perjalanan,Rafly hanya memainkan game yang ada diponsel nya. Saat tiba-tiba mobil yang dikendarai nya sudah terparkir di sebuah Restoran milik keluarga nya sendiri.
"Loh Pa kok kita kesini? Bukan nya mau ketemu sama sahabat Papa kan?".tanya Rafly dengan raut wajah bingung nya.
"Iya, kita ketemu sahabat Papa nya disini".jawab Papa Damar
"Udah ayok kita turun, pasti mereka udah nungguinRafly hanya memainkan game yang ada diponsel nya. Saat tiba-tiba mobil yang dikendarai nya sudah terparkir di sebuah Restoran milik keluarga nya sendiri.
"Loh Pa kok kita kesini? Bukan nya mau ketemu sama sahabat Papa kan?".tanya Rafly dengan raut wajah bingung nya.
"Iya, kita ketemu sahabat Papa nya disini".jawab Papa Damar
"Udah ayok kita turun, pasti mereka udah nungguinkita".ajak Mama Wina
Kini ketiga orang itu pun turun dari mobilnya dan melangkahkan kaki masuk kedalam Restoran milik Papa Damar itu.
Disana sudah ada sahabat dari Papa Damar, yakni Farah dan Arman tidak lupa juga Putri mereka yang bernama Kaila Putri Darmawan.
Keluarga Papa Damar pun menghampiri meja keluarga Kaila."Hallo Arman apakabar kamu ?".ucap Papa Damar dengan menjulurkan tangan nya kepada Arman yakni ayahnya Kaila.
"Hallo juga Damar, kabarku baik-baik saja. Lalu bagaimana dengan kabarmu dan keluargamu?".jawab Ayah Arman dengan berbalik menanyakan kabar Papa Damar dengan membalas uluran tangan Papa Damar. Kini mereka berdua saling berjabat tangan dan berpelukan, begitu pun dengan Mama Wina dan Ibu Farah, mereka pun saling cipikacipiki.
"Ayo mari kita duduk semua nya".ucap Ayah Arman
Semuanya telah duduk di kursi masing-masing yang telah disediakan di Restoran itu.
"Kalian pasti sudah menunggu lama ya? Maafkan kami ya sudah datang terlambat". Papa Damar meminta maaf kepada keluarga Ayah Arman.
"Tidak apa apa Mas, kita belum terlalu lama jugamenunggu".jawab Ibu Farah seraya tersenyum ramah.
"Kalo begitu kalian sudah pesan makanan?".tanya Papa Damar
"Belum, kita tadi nungguin kamu dulu supaya kita pesan nya sekalian".jawab Ayah Arman
Papa Damar pun memanggil salah satu pelayan untuk memesan makanan, Papa Damar memesan semua menu makanan yang enak, yang tersedia di Restoran miliknya itu. Setelah memesankanmakanan, kini antar kedua keluarga itu saling berbincang terlebih dahulu.
"Ini Kaila ya? Kamu sudah besar sekarang nak, cantik pula. Dulu om bertemu dengan mu saat kamu masih kecil, kira kira sekitar umur 5 tahunan".ucap Papa Damar
"Dan sekarang kamu tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik".lanjutnya lagi
Kaila tersenyum malu saat Papa Damar memuji dirinya. "Om bisasaja, tapi terimakasih atas pujian nya om".
"Lalu anak muda disebelahmu itu apakah Rafly anak mu Dam ?".tanya Ayah Arman dengan melirik ke arah Rafly, sedangkan Rafly hanya tersenyum tipis dan menganggukan kepala nya samar.
"Iya Ar, ini anak ku Rafly. Dia sangat tampan bukan? Sama seperti ku saat aku masih muda".ujar Papa Damar dengan percaya diri, dibalas dengan
