NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ujian seorang ayah

Semenjak memasuki masa SMA perlahan Kevin mulai sedikit berubah, seringnya pulang terlambat dan nilainya yang menurun di karekan pergaulan yang dia hadapi, dengan berbagai alasan Kevin selalu lolos dari berbagai pertanyaan dari sang ayah, di tambah pekerjaan sang ayah yang selalu bepergian membuatnya merasa bebas melakukan apapun, meski Riani pun tak lupa selalu mengingatkan namun Kevin tetap seperti itu, entah apa yang merasuki Kevin sehingga dia menjadi seperti itu, gampang marah dan kadang tak bisa di ajak kompromi.

Pulang selalu terlambat dan selalu membuat khawatir.

Riani yang sudah merasa dekat pun kini seolah jauh, Kevin yang dia kenal sekarang seperti bukan Kevin yang dia kenal dulu, pergaulan macam apa yang di jalani sehingga membuat seperti itu, rasa penasaran Riani untuk selalu muncul dan selalu bertanya-tanya. Meski demikian Kevin selalu tahu bahwa Riani menyayanginya meski bukan ibu kandungnya Kevin bisa merasakan ketulusan kasih sayang seorang Riani namun entah kenapa seolah tertutup semuanya di saat dia mulai mengenal dunia baru.

Nathan yang melihat Kevin seperti itu berulang kali menasihatinya, beberapa kali di nasehati pun seolah tidak mempan.

Memberi kuasa terhadap Riani perihal tindakan Kevin namun sejauh ini Riani hanya sebatas nasihat, mengiyakan namun masih mengulang lagi.

Hal-hal yang sangat di karang sang ayah satu persatu di lakukan tanpa sepengetahuan sang ayah, selalu seperti itu di saat sang ayah tidak berada di rumah, sudah tak tahu bagaimana lagi menasihati Kevin, Riani pun mulai diam tak banyak bicara dan tak ada nasihat lagi untuk Kevin, hanya rutin dengan pekerjaannya.

Kala itu di saat Riani berada di dapur Kevin menghampiri nya dan bertanya perihal sikapnya yang terkesan cuek kepadanya.

" mbak " duduk di kursi

" ada apa Vin " sembari mencuci piring

" mbak kenapa akhir-akhir ini cuek sama Kevin "

Riani hanya diam dan mendengarkan.

" kalau Kevin salah, Kevin minta maaf sama mbak " nada merengek

" Kevin buat salah apa memangnya samapi minta maaf sama mbak " tanya nya

Kevin hanya terdiam entah apa yang dia pikirkan.

" Vin, mbak itu gak mau kamu terjerumus pada hal-hal yang gak baik, kalau nanti Koko tahu dan marah kaya waktu itu gimana, kamu bisa nanggung kemarahan Koko "

" ya mbak bilang aja sama Dady kalau Kevin gak kaya gitu lagi kalau Dady tanya "

" ya gak bisa gitu Kevin, kamu tanggung jawab mbak selama Koko gak ada, mbak bisa saja bertindak kasar sama kamu tapi mbak gak lakuin itu, mbak ingin kamu berubah dengan kehendak kamu sendiri, itu yang mbak mau, tapi kan nyatanya sudah di bilangin beberapa pun tetap seperti itu, satu atau dua hari kemudian keya gitu lagi, mbak nasihatin kamu buat kamu sendiri bukan buat mbak karena mbak peduli sama kamu, tolong lah "

Mendengar kata-kata Riani Kevin pun hanya bisa terdiam. Tak lama kemudian dia pergi menuju kamar.

Riani yang melihat hal itu pun hanya bisa bersabar. Tak lama Kevin pun keluar kamar dan pergi dari rumah.

" kevin mau kemana "

Kevin pun tak menjawab dan langsung pergi dengan motornya.

Berkali-kali memanggil namun Kevin Tek berhenti dan terus pergi, melihat hal itu Riani pun merasa sudah menyerahkan dalam menasihati dan berusaha menghubungi Nathan yang berada di Jerman.

Melihat beberapa panggilan di handphone nya Nathan pun menelpon balik dan berbicara dengan Riani perihal sikap Kevin yang semakin hari semakin menjadi dan susah di nasehati.

Nathan pun merasa kesal dan bingung harus berbuat apa lagi, dia pun berdiskusi dengan sang nenek dan pamannya perihal sikap Kevin saat ini, paman dan neneknya pun menduga jika Kevin bergaul dengan orang-orang yang salah, melihat dari kecil Kevin selalu baik mungkin dia di pengaruhi oleh beberapa temanya, di tambah kesibukan Nathan dan kurangnya perhatian sang ayah terhadap dirinya dapat pula mempengaruhi mentalnya juga tidak adanya sosok ibu yang membimbing nya di masa-masa yang berat bagi Kevin. Sang paman dan nenek pun memberikan beberapa nasihat untuk Nathan agar lebih meluangkan waktu dan perhatian nya terhadap Kevin di usianya yang masih rentan di pengaruhi dari berbagai sisi. Meski terlihat dewasa namun kenyataannya Kevin hanyalah anak remaja yang dalam masa puber dan labil, takut jika sang anak akan mengalami hal serupa dengannya membuat Nathan mengambil keputusan yang bijak, untuk saat ini dia akan bekerja di rumah dan tidak mengambil perjalanan bisnis nya, fokus ke sang anak agar dia lebih baik dari sang ayah.

Nathan pun kembali ke Indonesia dan mulai fokus pada sang anak.

Riani merasa lega jika Nathan berada di rumah untuk saat ini, sedikit mengurangi beban pikirannya perihal Kevin.

Nathan meminta maaf kepada Riani karena telah melibatkan nya dalam masalah Kevin dan dirinya. Sebagai seorang asisten rumahtangga tentunya sudah terlalu jauh Riani terlibat diantara ayah dan anak ini, namun karena ini pun merupakan permintaan dari Nathan dan rasa sayangnya terhadap Nathan karenanya Riani bersedia melibatkan dirinya dalam masalah meraka, meski tak tahu akan nasih perasaan nanti terhadap Nathan.

Mencintai seseorang itu memang tidak di haramkan dan tidak salah pula, namun mungkin Riani sadar kepada siapa dia tidak boleh jatuh cinta, dan sadar diri jika ada perbedaan yang sangat jauh diantara dirinya dan Nathan. Riani hanya berusaha menutupi perasaan agar tak di ketahui oleh Nathan.

Begitu pula dengan Nathan yang juga memendam perasaan yang udah sekian lama dia rasakan terhadap Riani namun belum bisa dia utarakan. Nathan berharap jika suatu saat nanti dia mengutarakan perasaannya itu akan di balas pula oleh Riani, namun saat ini dia harus mengutamakan sang anak agar bisa seperti dulu lagi dan tidak terjerumus terlalu jauh.

Sudah berhari-hari Kevin tidak pulang semenjak kembalinya Nathan dari Jerman. Nathan berusaha mencari tahu dan mencoba menghubungi beberapa teman Kevin namun tidak ada yang tahu dimana keberadaan Kevin sampai Nathan pun meminta bantuan kepolisian untuk mencari sang anak.

Selama seminggu pencarian akhirnya Kevin di temukan, ada seseorang yang mengetahui keberadaan Kevin dan menghubungi Nathan selaku ayahnya.

Kevin berada di sebuah apartemen milik temannya, dia dan beberapa tamannya melakukan hal yang tidak semestinya dia lakukan sebagai seorang pelajar. Beberapa botol miras berserakan dimana-mana, senang musik yang tidak jelas seperti apa.

Berapa marahnya sang ayah melihat pemandangan yang tidak pantas yang dilakukan beberapa orang yang mengikutsertakan sang anak untuk berbuat hal itu, segera Nathan mencari sang anak di beberapa ruangan dan betapa sangat terkejut nya dia melihat sang anak tak sadarkan diri tepat disamping seorang wanita yang entah siapa wanita itu.

Riani pun merasa tidak menyangka jika Kevin akan berbuat seperti itu.

Nathan seger membawanya pulang.

Sesampainya di rumah Nathan begitu marah dan memasukkannya ke kamar mandi dan menyadarkannya dengan air yang sangat dingin. Riani mencoba untuk membuat Nathan tenang namun kemarahan Nathan sudah tak bisa di bendung lagi.

Merasa dingin perlahan Kevin pun tersadar dan melihat sang ayah yang begitu marah beberapa kali mengguyur nya dengan air dingin, merasa sulit bernafas karena siraman air yang terus-menerus membuat Kevin berteriak minta ampun.

Melihat Kevin yang kesulitan bernafas Riani pun menghentikan Nathan,

" sudah koh cukup, kasih Kevin kesulitan nafas " .

Nathan pun berhenti, melempar gayung dan meninggalkan kamar mandi dengan amarah.

Riani segera mengambil handuk dan menyelimuti Kevin dengan handuk dan memapahnya ke ruangan untuk berganti baju.

Dengan air mata Riani mencoba menenangkan Kevin yang juga menangis karena penyesalannya.

Nathan turun dari kamar Kevin dengan sebuah koper yang berisikan baju Kevin, berniat untuk mengusir Kevin. Melihat amarah sang ayah Kevin segera meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi dia benar-benar menyesal dengan apa yang dia lakukan, namun usaha untuk membujuk tidak di tanggapi nya Nathan merasa malu dan gagak menjadi seorang ayah dan berniat untuk mengirimnya ke Jerman namun Kevin menolak dan ingin tetap bersama sang ayah. Perdebatan diantara mereka pun tidak terelakkan dan penyebab dari perbuatan Kevin pun terkuak dalam perbedaan itu, mendengar hal itu Nathan begitu sangat marah, dan hendak memukul Kevin namun tindakan itu di cegah oleh Riani.

" jangan koh "

" lepasin mbak, anak ini sudah sangat kurang ajar sama dady nya sendiri "

Kevin yang bersembunyi di belakang Riani dengan rasa takutnya memegangi ujung baju Riani.

" jangan pake pukulan koh "

" Kamu minggir mbak, jangan ikut campur ini masalah saya dan anak kurang ajar ini "

" saya gak akan ikut campur jika Koko gak main pukul, Kevin masuk ke kamar kamu " . tanpa sepatah kata Kevin pun pergi menuju kamar.

Riani mencoba menenangkan Nathan, setelah beberapa saat Nathan pun mulai tenang.

Dan membiarkan keduanya waktu untuk sendiri dan merenungkannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!