NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Dramatis

Ajeng sampai di rumah Bang Arya dengan menumpang taksi. Dengan dada yang berdegup kencang karena untuk pertama kalinya dia datang ke rumah barunya Arya. 

Dia ingin segera memberi kejutan pada abang semata wayangnya itu. Dia melihat mobil terparkir di depan rumah, artinya Bang Arya dan Mbak Merry ada di rumah.

Dengan perasaan campur aduk Ajeng kemudian menekan bel. Seperti mimpi rasanya dia kembali lagi ke kota kelahirannya.

Suara kunci diputar dan pintu rumah dibuka. Ajeng menahan napasnya ketika pintu itu terbuka.

“Bang!” teriak Ajeng.

“Ajeng!” Arya terlihat kaget melihat adiknya sudah berada di depan pintu rumahnya.

“Bang Gooorrrrr! Ajeng kangen!” teriak Ajeng sambil menghambur memeluk abangnya itu dengan tangis.

“Ya Tuhan, ini beneran Ajeng adik gue datang???” teriak Arya heboh sekali.

Mendengar suara teriakan dan ribut-ribut tentu saja membuat Merry dan Shanum penasaran dan akhirnya ikutan memeriksa ke depan rumah.

“Ajeng!” Mbak Merry juga terkejut melihat Ajeng sedang berpelukan menangis bersama Arya.

“Mbak Merry! Huuuu!” Ajeng kemudian memeluk kakak iparnya dengan tangisan haru.

“Ini beneran Ajeng, Bang kok bisa Ajeng datang tanpa bilang sih?” tanya Mbak Merry tak kalah heboh.

“Iya Mbak. Sengaja Ajeng datang gak bilang-bilang biar bikin kejutan,” jawab Ajeng seperti yang direncanakan sebelumnya. Mana mungkin dia bilang kalau dia sengaja pulang untuk memastikan keadaan Raka.

“Apa Beomsik tahu?” tanya Arya.

Ajeng menggelengkan kepalanya sambil nyengir.

“Gimana sih Nyet! Kok loe gak bilang sama calon laki loe?” protes Bang Arya seperti biasa.

“Kan namanya juga biar kejutan,” jawab Ajeng sedikit gugup.

Arya menatap wajah Ajeng dengan tatapan curiga. Dia seperti sedang membedah apa isi pikiran Ajeng saat ini.

“Bang sudah nanti aja tanya-tanyanya! Kasihan Ajeng suruh masuk dulu!” Bang Arya baru sadar kalau dia memang belum mengajak Ajeng masuk ke dalam rumah.

“Shanuuuum!” Ajeng histeris langsung memeluk keponakan cantiknya yang dari tadi hanya berdiri menonton.

“Ini Tante Ajeng kan?” tanya Shanum dengan lucu.

“Iya, masa Shanum gak kenal?” Ajeng kemudian berpose bak model agar Shanum bisa mengenalinya dengan baik. Anak itu memang hanya tahu dari foto saja. Belum pernah bertemu secara langsung.

“Iya, ternyata Tante lebih cantik aslinya!” seru Shanum memuji.

“Wah tentu saja! Keponakan Tante pinter banget sih! Nih tante kasih hadiah!” Ajeng memberikan satu paper bag yang memang sengaja dia siapkan untuk hadiah keponakannya itu.

“Terima kasih Tante!” Shanum tampak bahagia menerima hadiahnya.

Merry segera menarik Ajeng untuk masuk ke dalam ruang tamu. Mbak Merry saking kangennya dengan Ajeng sampai Arya tidak diberi kesempatan untuk bertanya lebih lanjut sama Ajeng.

Ajeng berusaha menjawab satu persatu pertanyaan Merry dan Arya bergantian. Bermacam-macam pertanyaan seputar pekerjaan dan juga seputar hubungannya dengan Beomsik.

Tiba-tiba saja ponsel Bang Arya berbunyi. Ajeng dan Merry memperhatikan gerak-geriknya.

“Beomsik nelepon Abang!” seru Arya.

“Hah!”

“Tadi Abang ngasih tahu kalau kamu ada di sini!” ucap Arya cengengesan.

Ajeng memegang erat lututnya karena dia belum siap jika Beomsik menanggapinya dengan berbeda untuk kepulangannya itu.

“Halo!” Arya mengangkat telepon dari Beomsik.

“Ya benar. Dia pulang. Sekarang ada di rumah,” jawab Arya sambil menatap Ajeng yang tengah cemas.

“Ni, dia mau ngomong katanya!” Arya menyodorkan ponselnya pada Ajeng.

Dengan wajah yang tegang Ajeng pun menjawab telepon itu.

“Halo Oppa!”

“Ajeng? Kenapa kamu tidak bilang?”

“Maaf Oppa, tadinya aku hanya ingin memberi kejutan,” jawab Ajeng berusaha untuk terdengar tenang.

“Tapi tetap saja aku sedikit kecewa, kalau tahu kamu ke sini, aku akan menjemputmu di bandara. Kamu kan tahu kalau aku juga kangen.”

“Maaf Oppa, ini juga spontan saja karena jadwalku kosong dua hari ke depan. Besok datanglah ke sini!”

“Baiklah, kamu istirahat saja dulu karena baru datang!”

“Iya Oppa.”

Kemudian percakapan selesai, Ajeng pun menyerahkan ponsel milik Arya.

Melihat gelagat Ajeng yang mencurigakan, Arya tidak berhenti memperhatikan Ajeng.

“Ajeng, ayo bawa dulu kopermu. Mandi dan istirahat dulu sebentar! Setelah itu nanti kita makan bersama!” Merry mengajak Ajeng dan membawanya ke kamar tamu.

Untunglah Mbak Merry segera membawanya ke kamar sebelum Bang Arya mengintrogasinya macam-macam.

“Istirahat dulu! Nanti Mbak bangunin kalau makan malamnya sudah jadi!” ucap Mbak Merry baik hati.

“Terima kasih Mbak.”

Setelah Mbak Merry pergi, Ajeng mandi dan berganti pakaian. Sebenarnya dia sudah tidak sabar untuk mencari tahu tentang kondisi Raka saat ini. Hanya saja dia tidak mau kalau orang-orang rumah kalau dia sedang mengkhawatirkan Raka.

Meski dia belum tidur, Ajeng tidak ingin istirahat karena isi kepalanya selalu teringat tentang Raka. Bagaimana caranya dia mencari tahu kondisi Raka.

Ajeng menimang-nimang ponselnya. Adakah orang yang bisa ia hubungi untuk ditanya.

Saat itulah suara pintu kamarnya diketuk dari luar.

“Jeng! Makanannya sudah siap! Ayo kita makan!” seru Mbak Merry memberi tahu. Ajeng kemudian membuka pintunya. 

Merry tersenyum melihat Ajeng yang sudah seperti Ajeng yang biasa ia kenal sehari-hari.

“Mbak — aku kangen masakan Mbak!” seru Ajeng sambil bergelayut manja di lengan Merry.

“Mbak udah masakin ayam kecap kesukaan kamu,” sahut Merry yang sudah hapal benar dengan makanan favorit Ajeng itu.

“Makasih ya Mbak, Mbak masih inget aja!” seru Ajeng.

Sampai di meja makan, Ajeng dibuat takjub dengan semua hidangan yang disiapkan Merry.

“Segitu senengnya lu liat makanan rumah!” komen Bang Arya melihat reaksi Ajeng seperti itu.

“Sumpah Bang. Ajeng kangen makanan seperti ini . Di LA tidak ada.” Ajeng langsung mengambil piring dan mengambil nasi dan ayam kecap kesukaannya.

Merry tersenyum puas melihat Ajeng yang begitu kegirangan dan menyantap makan malam dengan senang.

“Pelan-pelan aja Nyet makannya!” tegur Bang Arya yang juga merasa terharu melihat Ajeng yang makan begitu lahap.

“Jadi rencananya kamu cuma dua hari di sin?” tanya Bang Arya setelah makan malam. Mereka duduk bersama dengan Merry di ruang tamu. Sementara Shanum berada di kamarnya untuk belajar.

“Iya Bang!” jawab Ajeng.

Arya kemudian menghela nafas dalam-dalam. Sepertinya ada sesuatu yang sedang mengganggu pikirannya saat ini.

“Gue seneng lu bisa pulang setelah lima tahun, tapi ada yang mengganjal di pikiran Abang.”

Ajeng menatap Bang Arya dengan tatapan tidak mengerti. Sementara Mbak Merry terlihat mencoba menenangkan Bang Arya dengan menyentuh punggung lengan kanannya.

“Kenapa Bang? Ada apa?” tanya Ajeng.

“Lu pulang bukan hanya kangen gue dan keluarga di sini kan?”

“Kok Bang Gor ngomongnya gitu. Ya jelas lah alasan Ajeng pulang ke sini buat bertemu sama kalian semua,” jawab Ajeng masih berusaha untuk menutup alasannya yang sebenarnya.

“Syukur kalau memang itu benar. Jadi lu gak tahu kalau —’” Bang Arya tidak melanjutkan ucapannya.

“Kalau apa Bang?” tanya Ajeng pura-pura tidak mengerti.

“Sudahlah lupakan saja! Lu pergi tidur aja! Besok kita jalan-jalan bareng. Ajak juga Beomsik!” 

Ajeng yakin kalau Bang Arya tahu sesuatu tentang Raka, tetapi dia ragu untuk memberi tahunya.

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!