NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 RENCANA UNTUK MALAM BUDAYA

"Hahh, apa kita benar-benar harus menari?" Ameera masih tak dapat percaya dengan kabar yang dia terima.

Cherry dan Ratu yang ditanya hanya mengangguk. Keduanya sudah lelah dengan pertanyaan Ameera yang diulang-ulang. Terhitung lima kali gadis itu menanyakannya.

"Akuu, nih. Aku jug-"

"Ra, plis deh jan sampek aku teriak di kuping mu ya," Cherry berdecak sebal. Kesabarannya selalu menipis jika berhadapan dengan Ameera.

"Laya itu, udah jelas namamu ditulis di sana. Masih aja loh gak percaya. Tenang saja Meera, nanti aku akan mengajarimu," sahut Ratu menepuk pelan pundak Ameera.

Saat ini kelas sedang jam kosong. Dikarenakan para guru sedang mengadakan rapat. Setiap kelas pun memanfaatkan untuk berdiskusi mengenai acara malam budaya yang akan dilakukan dua minggu lagi. Seperti temanya malam budaya, maka konsep yang harus ditampilkan para murid tak jauh dari budaya daerah. Meski waktu masihlah dua minggu lagi. Karena ini merupakan acara yang besar, tentu saja semua orang memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

Kelas Ameera pun turut mendiskusikan apa yang akan mereka tampilkan malam itu, keputusan final kelasnya adalah menampilkan drama dengan konsep nyanyian dan tarian. Dan agar tak ada konflik diskriminasi, semua orang pun terjun langsung ke panggung, tak terkecuali siapapun.

Tentu tak masalah bagi Cherry dan Ratu, karena keduanya merupakan anggota ekskul menari. Tapi bagi Ameera itu berarti sebuah kabar buruk. Sudah jelas sifatnya yang tomboy, bahkan saat SMP saja yang dia ikuti adalah ekskul karate. Jika tak bertemu Cherry dan Ratu dipastikan Ameera akan berteman dengan geng cowok di kelas. Sungguh tidak bisa dibayangkan jika tubuh berototnya diminta menari.

"Duhh, Ratu mau kamu ajarin gimana juga gak akan bisa. Mending kalian suruh aku mecahin genteng deh.... Ini juga siapa yang ngusulin aku ke kelompok tari," Ameera menatap tak suka pada teman sekelas lain. Di hatinya mencurigai kelompok gadis yang tak menyukainya.

Sayangnya tebakannya salah besar, karena sang pelaku ada di depannya. Yang tidak lain tidak bukan adalah Cherry.

Polosnya Ratu, dengan entengnya gadis itu mengungkapkannya. "Cherry yang ngusulin, Ra. Soalnya pas anak-anak tanya tuhh kamu tidur. Tadinya mau aku bangunin, tapi Cherry bilang jangan, kasian kamunya kecapean."

Jika tatapan bisa membunuh maka Cherry pasti sudah mati.

"Hehehe, pisss," Cherry mengangkat dua jari. Lalu ia pun kembali berkata, "Jangan marah dulu atuh,, ada alasannya ini tuh."

"Apaan, awas aja kalau alasannya gak jelas. Ku buang kamu ke kali deres, Cherr," kata Ameera galak.

"Gak sayang ta kamu sama sahabatmu ini," Cherry memasang muka imut, dengan mata berkedip-kedip lucu.

Ameera yang melihatnya pura-pura ingin muntah, "Huekk, jijik Cher."

Cherry memutar bola malas, "Gini ya, kenapa aku usulin kamu ke kelompok penari.... Pertama kalau kamu ikut kelompok penyanyi, emang kamu bisa nyanyi?"

"Tidak, sih," jawab Ameera tanpa ragu. Meski suaranya tak jelek-jelek amat, jika disuruh menyanyi satu lagu dengan mic, dapat dipastikan sepanjang nyanyian akan banyak fales nya karena rasa gugup.

Mendengar jawaban Ameera, Cherry mengguk, dia sudah menduganya. 

"Kedua," Cherry mengangkat dua jari lagi. "Kalau bukan di kelompok penari, maka kamu harus masuk kelompok penampil utama. Dan jelas tak hanya harus akting mereka juga diharuskan menari."

Di akhir kata, Cherry mendekatkan tubuhnya ke tubuh Ameera, lalu berbisik, "Apalagi narinya berpasangan, mau kamu di pegang-pegang."

Dengan otomatis Ameera menggeleng cepat. Bukannya sok alim atau bagaimana, tapi semenjak mengenal Cherry, dan selalu mendengar ceramah gadis itu. Ameera jadi mulai tahu batasan-batasan sebagai seorang wanita muslim.

"Memang ada adegan begitu ya?" tanya Ameera. Karena dia tidur saat diskusi kelas. Tentu saja dia tak tahu jelas apa yang akan ditampilkan kelasnya.

"Iya, Ra. Ada kiss-kissnya juga loh," sahut Ratu.

"Hahh," Ameera dibuat melongo tak percaya. "Gila mereka! Memang dibolehin sama guru."

"Kalau itu aku gak tau sih. Tapi pasti pengurus kelas sudah bilang ke Bu Ambar kan," kata Ratu ragu.

"Gak mungkin lah kalau Bu Ambar ngizinin. Pasti mereka belum izin deh. Duhh, bahaya sih kita pasti di diskualifikasi."

Ratu yang tak mengerti kenapa bisa kelas mereka jadi didiskualifikasi pun bertanya, "Masa gitu doang di diskualifikasi sih. Lagian katanya kelas lain ada juga yang begitu."

"Gitu doang!" Dengan penuh semangat kedua tangan Ameera memegang bahu Ratu lalu menggoyangnya. "Istighfar, Ratu. Kemana otak polosmu. Ini bukan hal biasa. Ini bisa jadi skandal tauk,, bisa-bisa kita kena hukum berat dari sekolah."

"Tapi kelas lain-"

"Nggak!! Kita harus menyadarkan anak kelas. Kelas lain tuh pasti nipu kita. Biar kita dihukum," potong Ameera.

Cherry yang menyaksikan pembicaraan kedua temannya yang melantur benar-benar dibuat sakit kepala. "Heh-heh, yang satu ngalor (utara), yang satu ngidul (selatan). Ya gak ketemu, rek. Mbok ya dipahami dulu temannya ini omong apa. Ratu juga kasih info jangan setengah-setengah."

"Emang apa yang salah," ucap keduanya berbarengan.

"Kalau gak sayang pasti sudah aku gadaikan dua orang ini," batin Cherry lelah.

"Huhff, maksud Ratu kiss itu, cuma cium tangan, Ra. Ada adegan pemain cowok nyium tangan pemain cewek," jelas Cherry.

Ratu mengangguk dengan semangat, "iya kan  itu maksudku, memang mau cium apalagi."

"Masalahnya pemikiran sahabatmu ini gak sepolos kamu, Ratu," Cherry geleng-geleng kepala.

"Hah?" tanya Ratu. Fikiran nya seketika berkelana memikirkan perkataan sahabatnya. "Kok aku gak bisa mengerti sih, kira-kira apa maksudnya ya."

Muka Ameera sendiri sudah memerah sangking malunya. Kalau dipikir-pikir memang gak akan mungkin anak sekolah menampilkan adegan diluar batas.

"Duhh, malu aku. Untung cuma kita bertiga ini yang denger. Kalau ada yang lain bisa diketawain," batin Ameera.

Meskipun masih di kelas, saat ini posisi ketiganya memang sedikit jauh dari teman sekelas lain. Dan karena kelas memang tidak sepi. Jadi bisa dipastikan kegilaan Ameera tak akan ada yang mendengar.

"Kau juga, kenpaa gak bilang dari tadi sih, Cher," kata Ameera menyalahkan. Memang jika merasa salah, orang kerap melemparkan kesalahan pada orang lain. 

Tapi pastikan melakukan hal ini pada sahabat dekat saja. Karena jika dilakukan dengan orang lain, mereka pasti akan tersinggung, dan akan memusuhimu.

"Gimana aku mau ngomong coba. Orang kalian berdua ngomong tanpa jeda begitu."

"Ya, tetep aja harusnya kamu tegur."

"Ya-ya memang salahku. Semua salahku."

"Gak gitu loh, Cherry. Ah, kamu mah ngambek an."

"Cherry,, Meera," panggil Ratu memotong perdebatan keduanya.

"Ya," sahut keduanya.

"Memang ciuman yang Meera maksud, yang bagaimana sih? Kok kayaknya buruk banget ya." tanya Ratu dengan penasaran.

"Mati lah!"

"Nah, jawab tuh Ra. Aku mau ke toilet dulu,, izinin ya, bye," dengan buru-buru Cherry meninggalkan kelas.

"Cher-" panggil Ameera yang ditinggalkan.

"Ra?" Ratu menatap Ameera dengan pandangan bertanya.

Poor Ameera.

1
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!