NovelToon NovelToon
Hati Seluas Samudera

Hati Seluas Samudera

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: nurilmi

Perjalanan hidup yang berliku-liku harus diterima dengan penuh keikhlasan. Sebagai seorang single parents yang memiliki seorang anak laki-laki itu tak mudah. Setelah kehilangan pekerjaan di salah satu perusahaan di ibukota.
Akankah berakhir dengan bahagia di perjalanan hidupku ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 9

Saat aku keluar dari cafe xxx aku dan anakku langsung mencari kontrakan yang sesuai dengan keadaan keuangan aku saat ini. Tapi belum ada yang sesuai dengan keinginan aku juga kondisi keuangan ku.

Dalam keadaan lelah aku putuskan untuk pulang dan mencari kontrakan esok harinya. Karena weekend jalanan ibukota ramai padat merayap, dalam perjalanan harusnya bisa di tempuh satu jam ini jadi dua setengah jam. Sebelum sampai rumah aku singgah di warung-warung yang telah aku titipkan kue-kue.

Sampai rumah adzan maghrib berkumandang, aku langsung bersih-bersih mandi dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Begitu pula dengan fahri anakku.

Setengah jam kemudian aku memanasi sayuran yang tadi pagi aku masak. Tak lama anakku keluar dari kamar langsung menuju ke ruang makan menunggu ku selesai memanasi sayuran.

Saat sudah siap aku letakkan di meja makan dan kami berdua makan tanpa ada suara. Tak sampai satu jam kami selesai makan dan aku merapikan meja makan lalu menghitung hasil dari penjualan yang tadi di titipkan di warung-warung. Sedangkan fahri menonton film kartun kesukaannua di televisi. Alhamdulillah penjualan kue hari ini habis semua tanpa ada sisa.

"Alhamdulillah ya bu kue-kue yang ibu titipkan di warung laris habis semua tanpa ada sisa", ujar fahri tersenyum senang saat melihat aku menghitung hasil penjualan kue hari ini.

" Iya nak,alhamdulillah", ucapku merasa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan dari Allah.

Juga tak lupa setiap hari aku sisihkan hasil dari penjualan kue untuk aku sedekahkan kepada yang lebih membutuhkan walaupun itu hanya sedikit. Biar bagaimanapun keadaan aku saat ini tak lupa untuk belajar berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan, entah itu anak yatim-piatu ataupun kaum dhuafa.

"Nak besok temani ibu untuk mencari kontrakan ya, sebisa mungkin dekat dengan sekolah kamu tapi kalau tidak dapat dekat sekolah kamu agak jauhan tidak apa-apa ya fahri", ujarku menatap lekat anakku yang sedang asyik menonton film kesukaannya di televisi.

" Baik bu, di mana saja yang penting nyaman bu", ujar fahri kepadaku.

"Iya nak, maafin ibu ya jadi kamu harus mengalami keadaan seperti sekarang....", kataku seraya menatap fahri yang fokus ke televisi.

" Iya bu tidak apa-apa", ucapnya langsung memelukku untuk menenangkan kegundahan atas semua permasalahan yang ada.

"Terimakasih kamu sudah menyemangati ibu nak", ucapku sendu.

" Iya ibu yang penting ibu baik-baik saja jangan terlalu dipikirkan kita serahkan semua urusan ini kepada Allah bu".

Aku mengangguk mengiyakan perkataan fahri. Alhamdulillah aku mempunyai anak yang pemikirannya dewasa, tahu dengan keadaan yang saat ini ibunya alami.

Kami asyik menonton televisi sampai tak terasa sudah lewat adzan isya berkumandang. Aku langsung memerintahkan anakku fahri untuk menunaikan ibadah sholat isya terlebih dahulu, baru nanti menonton televisi kembali. Begitu pula aku sebaliknya. Kebetulan esok aku libur untuk tidak berjualan terlebih dahulu karena aku sedang fokus mencari kontrakan rumah untuk aku dan anakku fahri tempati.

Aku dan fahri melanjutkan menonton televisi yang kebetulan acara di televisi bagus, hingga malam kami berdua menonton televisi. Pada akhirnya aku putuskan untuk tidur agar besok tidak bangun kesiangan.

...****************...

Pukul lima pagi aku terbangun kesiangan sholat subuh, aku cepat beranjak dar tempat tidurku menuju kamar mandi untuk bersih-bersih wudhu dan langsung menunaikan ibadah sholat subuh.

Setelah selesai sholat subuh aku beranjak ke kamar anakku fahri, membangunkan untuk menunaikan sholat subuh.

"Fahri ayo nak sholat subuh dahulu ini sudah lewat dari jam lima, ibu kesiangan bangun tidurnya", ucapku mengetuk pintu kamarnya. Saat sudah terdengar suara fahri menjawab mengiyakan aku langsung beranjak untuk membuat sarapan pagi dan hanya memasak nasi goreng dan menggoreng telur ceplok(telur mata sapi 🤭).

Selesai memasak aku langsung mandi dan setelah itu ku hidangkan di meja makan, saat aku ingin memanggil fahri ternyata fahri sudah menampakkan diri berjalan menuju meja makan.

" Fahri nanti setelah makan ibu mencuci pakaian dahulu ya, kamu menonton televisi saja dulu setelah itu kita siap-siap untuk mencari kontrakan rumah", ujarku seraya merapikan meja makan karena kami berdua sudah selesai sarapan pagi.

"Siap bu, tapi apa ibu sudah memberitahukan ke warung-warung kalau hari ini ibu tidak membuat kue alias libur tidak jualan dulu bu", tanya fahri kepadaku saat aku akan beranjak ke dapur.

" Sudah nak,kamu tidak usah khawatir sudah ibu beritahu kemarin saat mengambil tempat kue dan hasil jualannya", ucapku kepada fahri.

Aku berkutat di dapur seraya mencuci pakaian di mesin cuci juga bersih-bersih rumah. Dua jam aku selesai mencuci dan menjemur pakaian juga bersih-bersih rumah. Setelah selesai semua aku dan anakku fahri bersiap-siap untuk pergi mencari kontrakan rumah.

Akan tetapi terdengar suara ketukan pintu di depan rumah juga terdengar ucapan salam. Lantas aku menuju ke pintu depan untuk membukakan pintu.

Tok... tok... tok....

"Assalamu'alaikum mbak sarah".

" Walaikumsalam eh bu rt...ucapku tersenyum menatap nya dan mempersilahkan bu rt masuk ke dalam rumah.

"Mbak sarah libur ya membuat kuenya? tanya bu rt kepadaku.

" Iya bu sedang libur dahulu, maaf bu rt ada gerangan apa ya bu datang ke rumah saya?"

"Begini mbak sarah, saya mau pesan kue untuk arisan besok sore jam empat saya pesan seratus box apa bisa mbak sarah?

" Bisa bu rt akan tetapi isian box nya mau berapa macam kuenya ya bu?

"Tiga macam dan air aqua gelas ya mbak sarah", ucap bu rt kepadaku.

" Iya bu bisa besok sore jam 3 sudah saya antar ke rumah bu rt", ucapku tersenyum menatap nya.

"Ini uangnya ya mbak sarah saya bayar lunas saja sekarang", ujar bu rt kepadaku.

" Apa tidak sebaiknya besok saja bu rt? tanyaku kembali bertanya pada bu rt.

"Lebih baik sekarang saja mbak sarah buat belanja bahan-bahan kuenya", ucap bu rt kepadaku.

Akhirnya aku menghitung persatuan box itu berapa dengan jumlah yang di pesan. Setelah selesai hitung menghitung dan bu rt menyerahkan sejumlah uang yang dipesan sesuai jumlah box kue.

Tak lama bu rt pamit mengundurkan diri untuk pulang ke rumahnya. Alhamdulillah rezeki yang tak terduga yang tak disangka-sangka dari Allah.

" Fahri ke sini sebentar nak",ucapku memanggil fahri dan tak lama fahri keluar dari kamarnya menuju ke aku yang sedang menantinya di ruang tamu.

"Iya bu, bagaimana jadi enggak bu mencari kontrakan rumah untuk kita tinggal?

"Besok saja ya nak, ini ibu ada pesanan sebanyak seratus box, kalau kita mencari kontrakan rumah takut tidak keburu ibu menyiapkan semuanya", ucapku menatap fahri lekat.

" Kalau begitu ayo bu kita berangkat ke pasar sekarang saja keburu kesiangan nanti ibu kelamaan menyiapkan dan meracik kuenya, nanti aku siap membantu ibu", ujar fahri menyemangati diriku.

"Ok kita siap-siap nak".

Saat aku ingin mencari kontrakan rumah ada rezeki dari Allah, mudah-mudahan lancar dan selesai tepat waktu pesanan kue seratus boxnya.Apa ini pertanda aku harus mempertahankan rumah peninggalan almarhum orang tuaku tapi bagaimana sedangkan aku tidak punya uang sejumlah seratus lima puluh juta atau lebih. Uang pesangon ku dari bekas kantorku tidak sampai segitu untuk bisa menggantikannya.

Ya Allah permudahkan lah segala urusan ku ini jangan sampai berlarut-larut.

" Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik baik pelindung", (Q.S Ali Imran: 173).

"Ibu ayo kita jalan kenapa ibu jadi diam melamun seperti itu, apa yang ibu pikirkan", seru fahri mengagetkan aku.

" Iy-iya nak, maaf ya jadi ibu melamun", ucapku tersenyum.

Lantas aku beranjak dengan fahri dan sudah memastikan mengunci pintu rumah, kami berdua pun berangkat ke pasar tradisional ke toko bahan-bahan kue tempat langganan aku yang biasa membeli.

1
Nụ cười nhạt nhòa
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
ISIMPFORMITSUKI
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Isabel Hernandez
Jangan berhenti menulis thor, karyamu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!