NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Tuan Bara

Istri Rahasia Tuan Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:88.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Bukan ingin Elea terlahir dari rahim seorang istri siri yang dicap sebagai pelakor, sejak sang ibu meninggal, Eleanor tinggal bersama ayah kandung dan istri sah sang ayah.

Sejak kecil ia tak merasakan kasih sayang dari ayah kandungnya, tinggal di rumah mewah membuatnya merasa hampa dan kesepian. Bahkan dia dipekerjakan sebagai pelayan, semua orang memusuhinya, dan membencinya tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Elea selalu diberikan pekerjaan yang berat, juga menggantikan pekerjaan pelayan lain.

"Ini takdirku, aku harus menerimanya, dan aku percaya bahwa suatu saat nanti Ayah bisa menyayangiku." Doa Elea penuh harap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32

Elea memeluk Bara dengan erat, dan malah menangis dalam pelukan Bara.

"Kenapa, El?" tanya Bara. Namun, Elea hanya menggeleng dan menyembunyikan wajahnya di dada Bara.

"Elea, kenapa menangis? Ada apa, apa ada yang menyakitimu?" Bara masih berusaha membujuk Elea.

"Aku gak apa-apa, aku hanya bahagia saja." Kilah Elea, padahal kenyataannya perkataan seseorang sudah menyakitinya.

Bara tersenyum mendengar ucapan istrinya tersebut, Bara mencoba melepaskan pelukan mereka. Dan mencium kening Elea dengan lembut dan terakhir Bara, mencuri kecupan di bibir merah merona tersebut.

"Sudah jangan menangis, aku janji akan membahagiakanmu. El," janji Bara, membuat Elea tersenyum dan mengangguk.

Tanpa mereka sadari, Tiana menatap mereka dari balkon kamarnya yang menghadap taman belakang. Dengan tatapan tidak suka dan tangan mengepal erat.

"Bara hanya milikku," desis Tiana.

Dia menatap kamar yang rapi, semua barang yang berantakan berganti yang baru. Lalu melirik ke arah meja rias, dimana cermin tersebut baru. Namun, dia menyunggingkan senyum sinis.

Pyar!!

Suara pecahan kaca, membuat Elea dan Bara terkejut begitu juga Tristan, Mala dan Bima yang sedang bertengkar.

"Tiana," pekik Mala, dia keluar lebih dulu dan menuju kamar Tiana.

"Kak, apa yang terjadi? Buka pintunya," teriak Tristan, menggedor pintu kamar Tiana. Tadi saat dia lewat tiba-tiba mendengar suara pecahan kaca.

"Tristan, ada apa dengan kakakmu?" tanya Mala terengah, Bara dan Elea juga sudah tiba di lantai dua. Mereka hanya diam tidak mendekat.

"Tiana, buka pintunya. Papa mohon, Nak buka!" pinta Bima.

"Nggak, pergi kalian semua pergi. Aku gak mau buka pintunya, biarkan aku mati." Teriak Tiana, Bara dan Elea saling pandang.

"Tiana, buka sayang." Pinta Mala memelas, saat dia berbalik tak sengaja pandangannya bertemu dengan Bara. Mala menarik Bara agar mendekat, pegangan tangannya dengan Elea terlepas. Membuat Elea merasakan kehampaan dan kosong, dia langsung mengepalkan tangannya dengan erat.

"Bara cepat bujuk anak saya, kalau dia sampai kenapa-kenapa. Aku buat kamu dan Elea menyesal!" tekan Mala.

"Mala," bentak Bima.

"Diam kamu, ini semua gara-agar anak sialan mu itu." Teriak Mala menunjuk Elea yang menunduk, di lantai bawah Dori tersenyum puas.

Rasa sakit hatinya terbayarkan, karena Nyonya Mala memaki Elea.

"Elea tidak salah, yang salah Tiana. Kenapa dia tidak bisa memulai hidup barunya." Sahut Bima.

"Berani kamu, berani sekali membelanya. Memang siapa dia?" teriak Mala.

"Dia anakku, Elea adalah anakku." Tegas Bima, Tristan hanya bisa diam dia tidak tahu harus apa. Tidak mungkin dia menyalahkan Elea, karena dia sangat tahu Elea sangat baik.

"Cukup," bentak Bara dengan wajah dinginnya. "jangan pernah ada yang menghina istriku,"

Dia lalu mengetuk pintu kamar Tiana, dan meminta Tiana untuk membukanya. Saat terbuka Bara masuk seorang diri dan menutup kembali pintu tersebut.

"Bara, aku tahu kamu masih sayang sama aku kan." Isak Tiana, memeluk Bara. Namun, Bara tidak membalas pelukan tersebut.

Dulu saat Tiana bersedih, Bara akan selalu menghibur dirinya, memeluknya dengan erat lalu membisikan kata cinta. Tapi sekarang,  Bara tidak membalas pelukannya.

"Bara." Lirih Tiana.

"Tiana jangan bersikap kekanak-kanakan, kamu tahu aku sudah menikah. Aku mohon sama kamu, mulai lah hidupmu yang baru. Kamu cantik juga baik, pasti akan ada lelaki yang mencintaimu dengan tulus." Jelas Bara, dia sangat tahu bahwa setiap lelaki yang mendekati Tiana pasti hanya ingin hartanya saja.

"Tidak ada, yang tulus selain kamu Bara. Dan lagi, cuma kamu yang aku cintai." Ucap Tiana disela isak tangisnya.

"Aku tidak peduli kalau kamu sudah menikah, atau jadikan aku yang kedua Bara." Mohon Tiana, membuat Bara menatap Tiana tak percaya.

***

Sementara itu, Elea memutuskan untuk pulang saja. Karena kondisi sudah tidak terkendali, dia juga tidak tahu sedang apa Bara didalam.

"Elea kamu, mau kemana?" tanya Bima.

"Aku mau pulang saja, Pa."

"Tidak, kamu tetap disini. Tunggu Bara," ucap Bima dengan tegas, Elea pun duduk di ruang tamu dan menatap gelas di depannya.

"Gue kan udah bilang, bagaimanapun anak pelakor merubah penampilannya. Dia akan tetap jadi anak pelakor, kalah sama anak sah," celetuk Dori, melipat tangan di dada sangat menyebalkan di mata Elea.

"Kenapa bisa, Nyonya Mala dan Papa ku menerimamu sebagai kepala pelayan. Tidak ada sopan santunnya," cibir Elea.

"Kamu, kurang ajar sekali kamu." Geram Dori.

"Aku akan kurang ajar, pada orang yang kurang ajar padaku. Aku akan baik pada orang yang baik padaku, sikapku tergantung orang itu memperlakukanku," tekan Elea, Dori pun pergi meninggalkan Elea sendiri. 

Sementara Elea menghembuskan nafasnya dengan pelan, entah mengapa dia akhir-akhir ini dia sensitif sekali mudah marah.

"Huh! Astaga." Desah Elea, dia lebih memilih untuk pulang saja.

"Lebih baik aku pulang saja," gumam Elea, menatap ke arah lantai dua. Berharap Bara akan segera turun dan membawanya pergi.

"Bara." Panggil Elea dengan lirih.

Elea berjalan gontai menuju halaman rumah, dia berharap Bara menyusulnya. Maka dia akan memaafkan semua kesalahan Bara yang disembunyikan oleh lelaki tersebut. Namun, harapan tinggallah harapan. Bara tidak turun sama sekali.

"Mbak Elea," panggil Tristan.

"Tristan."

"Aku antar, mbak pulang." 

"Gak usah, aku naik taxi saja." Tolak Elea.

"Nggak mbak, disini cari taxi susah kalau pun pesan akan lama." Kata Tristan.

"Tapi.."

"Sudah mbak, jangan menolak aku adikmu bukan?" Tristan tersenyum dengan manis, senyum milik Bima yang membuat Ibunya tergila-gila.

"Ya sudah, memang tidak apa-apa?"

"Tidak, justru aku disuruh Mas Bara." Bisik Tristan tertawa, padahal Bara tidak menyuruhnya. Itu hanya inisiatifnya agar rumah tangga mereka baik-baik saja.

"Ya sudah, ayo aku ingin cepat pulang." 

"Oke."

Tristan mengeluarkan mobil miliknya, lalu meminta Elea untuk naik. Bara sendiri dia sibuk menenangkan Tiana yang selalu mengancam ingin melompat dari lantai dua.

"Sekarang lebih baik, kamu istirahat. Aku akan pulang," kata Bara.

"Kamu gak boleh pulang," tolaknya dengan tegas.

"Kenapa? Aku punya rumah sendiri, ini bukan rumahku."

"Pokoknya gak usah, kamu disini temani aku. Kalah tidak?"

"Kalau tidak apa? Kamu bisanya cuma mengancam aku, Tiana. Lebih baik kamu banyak istirahat supaya sembuh," ucap Bara, dia meninggalkan kamar Tiana. 

"Bara tidak Bara," teriak Tiana.

Mala mencegat Bara saat akan turun.

"Mau kemana?"

"Aku mau pulang, Nyonya." Jawab Bara dengan datar.

"Kamu dengar anak saya?"

"Ya saya dengar, tapi Tiana bukan urusan saya. Masih ada Mama dan Papanya, jadi dia adalah urusan anda. Jika Tiana ingin bunuh diri maka silahkan saja, itu bukan urusan saya. Karena yang rugi juga dia!" ucap Bara dengan tegas.

"Saya permisi, Nyonya. Maaf."

Bara pergi dengan langkah cepat, dia tidak mau Elea menunggunya terlalu lama. Dia juga berjanji akan mengajaknya jalan-jalan. Namun, saat di lihat Elea sudah tidak ada membuatnya kecewa. Tapi dia juga tidak menyalahkan istrinya tersebut.

"Kamu pasti marah." Bara tersenyum membayangkan saat pulang dan Elea merajuk. 

Bersambung...

Maaf typo

1
Epi Widayanti
Lanjut /Determined//Determined//Determined/
___storycinta
Jangan macam-macam ya Ara 😏
Virna Vaina Voona
dih dih dih dasar bara bere 🤨😠
Virna Vaina Voona
saingan mulai muncul...
Virna Vaina Voona
bapak macam apa kau Bima🤨
Virna Vaina Voona
sapa tuh laki yang narik si elea?? 😲😲
AriNovanie: Gak mungkin sih kalo Leon mah 😂🙈
total 1 replies
___storycinta
Liam /Sob//Sob/
Cookies
next, double up thor
Epi Widayanti
Jangan aneh-aneh ya Bara /Doge/
Muh Alvin Alfarizky
tenang Vera pasti semuanya baik-baik saja
Cookies
next, sebetulnya bara knp acuh PD liam thor
AriNovanie: Liam anak yg gk Bara harapkan 😁
total 1 replies
___storycinta
Lanjut /Coffee//Coffee/
Cookies
lanjut
___storycinta
sabar sabar /Facepalm/
___storycinta
percayalah Niv, Elea pasti menerimamu /Determined/
Muh Alvin Alfarizky
lanjut
Epi Widayanti
pembantu bukan sembarang pembantu Liam
Mochi 🐣
Jangan jahat-jahat kau Kir 😒
Epi Widayanti
Lanjutt
sabar Liam, aku yakin kamu baik abaikan Kia 🤗
merry jen
kshnn bgtt tu veraa UD jdi istrii rahasia,,bpky mnggll Krn ulhh Liam skrg jdi pembantu drmhh mertua y sndrii ,,knp bara gk bs tauu ulah ank ank y cbb kn bs sewa org buat selidiki gmnn kelakuan ankk yy ,,klo di biarkan dsnii yg rugii si Vera tuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!