NovelToon NovelToon
Jebakan Murid Nakal

Jebakan Murid Nakal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: weni3

Berawal dari jebakan berujung menikah paksa. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Satria guru Matematika yang datang setelah mendapatkan ancaman dan secarik kertas dengan bertuliskan alamat. Tak mengira jika kedatangannya ke rumah salah muridnya akan merubah status menjadi menikah. Terlebih murid yang ia nikahi terkenal cantik namun banyak tingkah.
"Ayu!"
"Nama aku Mashayu Rengganis, panggil aku Shayu bukan Ayu! Dasar guru Gamon! Gagal move On!"
Mampukah Satria menghadapi tingkah istrinya?
Dapatkah keduanya melewati masa pengenalan yang terbungkus rapi dalam ikatan pernikahan? Atau menyerah di saat cinta saja enggan hadir di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menelusup Di Sela Paha

"Duh lima menit lagi gerbang ditutup, mati aku. Mana ini bestie-bestie tidak ada yang angkat telepon," keluh Shayu saat berada di lampu merah yang tak kunjung berubah menjadi hijau. Emosi, takut, dan panik bercampur menjadi satu. Masih ada satu kilo meter lagi untuk sampai di sekolahnya.

Benar saja, sampai di sekolah pintu gerbang sudah tertutup rapat. Shayu memejamkan mata dengan memukul setirnya dengan perasaan kesal. Dia menghela nafas kasar kemudian kembali melajukan mobilnya menuju mini market tak jauh dari sekolah untuk menitipkan kendaraannya.

"Haish, mana masih jalan lagi. Gara-gara guru gamon aku jadi telat. Coba aku boleh pulang, kan tidak akan begini jadinya. Untung pakai celana short, kalau tidak amsyong dech."

Shayu berjalan menuju pagar samping sekolah dan berharap tidak ada yang melihatnya. Dia pun sudah menghubungi Arta tetapi tak kunjung ada jawaban. Mungkin pria itu sudah mulai belajar dan tidak bisa menjawab panggilan.

Shayu menarik nafas dalam sebelum memanjat pagar yang tingginya dua meter lebih sedangkan tinggi badannya hanya satu meter setengah lebih sejengkal. Sungguh sangat merepotkan.

"Bisa, bismillahirrahmanirrahim," ucap Shayu kemudian menggeser batu basar untuk membantunya memanjat. Sebelumnya gadis itu melemparkan tasnya lebih dulu agar memudahkannya untuk memanjat. Shayu mulai meraih ujung pagar dan mencoba merayap dengan tenaga ekstra.

"Licin banget, untung sudah pernah." Shayu terus berusaha sampai di pagar atas dan duduk di ujung tembok pagar. Dia menoleh ke kanan dan kiri tak ada guru ataupun anggota OSIS yang melihat. Shayu melihat ke arah bawah, dia bergidik ngeri melihat begitu terjal sekali saat ia ingin turun. Ragu, tapi harus. Biasanya dibantu oleh Cakra dan Topan. Kali ini ia harus berusaha sendiri.

"Demi apapun, aku takut, tapi tidak mungkin balik lagi," keluh Shayu dengan menghela nafas berat. Dia membalikkan tubuhnya dan mulai menurunkan kedua kaki. Masih sangat jauh sekali saat kedua kakinya ingin menapak ke tanah.

"Aduh jauh banget sich mau loncat, terus ini astaga, rokku nyangkut di paku lagi," keluh Shayu, rasanya gadis itu sudah ingin menangis. Dia baru sadar jika roknya terbuka karena tersangkut di paku, sedangkan kedua tangan manahan berat tubuhnya dengan susah payah.

Shayu memejamkan mata dengan memukul tembok pagar. Ingin naik tak kuat, jika turun sudah pasti roknya akan sobek. Shayu mulai putus asa, dia menggoyangkan kedua kakinya dengan keringat yang mulai bercucuran di kening.

"Dosa apa anak gadis cantik ini... Hiks..."

Namun tak lama ia merasakan kedua kakinya ada yang memegang kuat dan ada sesuatu yang masuk di sela kedua pangkal paha yang membuat Shayu panik dan berteriak, tetapi dengan cepat mulutnya di bungkam oleh tangan seseorang.

Shayu melirik kebawah dengan memukul tangan besar yang membungkam mulutnya. Kini ia telah melepas kedua tangannya dari pagar karena posisi yang sudah terduduk.

Pantas saja dia merasakan geli di bagian bawahnya, ternyata kepala Pak Gamon menelusup di sela paha kemudian pria itu berdiri dengan tegak membuatnya terduduk dengan sempurna di pundak sang suami.

"Pak Gamon!"

"Jangan berisik jika kamu tidak ingin ketahuan guru lain!" ucap Satria yang melirik ke atas hingga tatapan mata keduanya bertemu.

Shayu meringis dengan kedua tangan berpegangan pada kepala dan leher Satria. Dia tidak menyangka pria itu datang tepat di saat ia sangat membutuhkan.

Satria berjongkok memudahkan Shayu untuk turun kemudian kembali berdiri dengan manatap Shayu dengan helaan nafas kasar.

"Lain kali jangan nekat! Kamu bisa menghubungi saya, bukan malah naik pagar." Satria menggelengkan kepalanya, gemas sekali dia melihat tingkah istri kecilnya.

"Maaf, dan makasih Bapak telah menolong saya. Tapi jangan lupa, saya terlambat itu gara-gara Bapak!" ucap Shayu dengan bibir mengerucut. Dia berterima kasih tetapi tak bisa meninggalkan rasa kesalnya.

"Kamu yang tidak nurut dengan suami, mau saya antar malah pulang sendiri. Andai saya antar tidak akan terlambat begini. Sekarang cepat masuk sebelum ada yang melihat kamu!"

Shayu menganggukkan kapala dan segera meraih tasnya. Dia buru-buru berlari menuju kalas dengan meninggalkan Satria yang masih diam di tempat. Pria itu melihat ke sekitar dan segera kembali ke kelas untuk mengajar.

Satria tadi sudah ingin memulai pelajaran, tetapi karena melihat kursi Shayu masih kosong membuatnya tidak tenang berniat dan berniat untuk mencari. Benar saja, ternyata istri kecilnya sedang bergelantung di pagar.

"Shayu, kamu kenapa acak-acakan begini? Dan ini jam berapa baru sampai? Kamu dari mana saja? Kesiangan? Kenapa tidak menghubungi aku? Pasti naik pagar ya?"

Shayu terduduk di kursinya dengan nafas ngos-ngosan. Baru saja sampai dan lelah berlari sudah dibrondong pertanyaan yang membuatnya ingin sekali menutup mulut sahabatnya dengan buku.

"Diam dulu Arita! Aku masih lelah sudah kamu kasih banyak pertanyaan."

"Ya sudah, jawabnya nanti saja. Lagian aku mau lanjut balajar, Pak Tampan sudah datang," sahut Arita dengan tersenyum manis tanpa ada rasa bersalah, sedangkan Shayu terfiam manatap sahabatnya dengan hati geregetan.

Shayu menoleh ke arah pria yang tadi menolongnya. Pandangan keduanya sempat bertemu tatapi dengan cepat Shayu memutus kontak dan sibuk menyiapkan buku matematika.

Satria memulai pembelajaran hari ini. Semua nampak lancar sampai jam pelajarannya selesai.

"Shayu, kumpulkan semua buku LKS dan bawa ke ruangan saya!" titah Satria sebelum meninggalkan kelas.

Shayu menganggukkan kapala, setelah mengumpulkan semua LKS teman-temannya, gadis itu segera melangkah menuju ruang guru.

Tak ada banyak guru di sana karena semua tengah mengajar di kelas. Hanya ada dua guru itu pun tampak sibuk dan tak lama mereka keluar lagi untuk mengajar.

"Ini bukunya, Pak." Shayu meletakkan satu tumpuk LKS di meja kerja Satria dan segera pamit kembali ke kelas.

"Minum dulu!" Satria menyodorkan satu botol air mineral dan meminta Shayu untuk meminum karena dia tau sejak masuk kelas gadis itu belum minum.

"Bekas Bapak?" tanya Shayu saat melihat botol yang sudah tak bersegel.

"Hhmm, kenapa? Ada yang salah?" tanya Satria dengan menatap lekat wajah sang istri. "Anggap saja seperti semalam, perantara ciuman dari saya."

Shayu tercengang mendengar ucapan Satria, tapi tak lama tawanya pecah hingga Satria kembali membungkam mulutnya dengan merangkul tubuh gadis itu.

"Jangan berisik! Ini di sekolah, Shayu!"

"Yang bilang ini di hutan siapa, Pak? Tapi anda modus sekali, seperti anak abege yang baru pacaran," celetuk Shayu, kemudian mengulum senyum dengan jarak wajah keduanya yang sangat dekat.

"Apa salahnya modusin kamu, hmm?"

Satria mengikis jarak ingin mengecup pipi Shayu tetapi tiba-tiba ada yang masuk hingga reflek pria itu menekan kepala sang istri hingga gadis itu terduduk di lantai dengan mengaduh kesakitan.

"Auwh bokongku," keluh Shayu.

...****************...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya Man-teman 🤗

1
Sumini Ningsih
ya ampun klo gitu mah ga usah nolak ya
Sumini Ningsih
bagus shayu lawan aja tuh nenek sihir si tukang fitnah
Sumini Ningsih
semoga masalahnya cepat selesai ya shayu dan pak satria
Sumini Ningsih
/Drool//Drool//Drool/
Sumini Ningsih
manja banget
Sumini Ningsih
ini mah bacanya sampe sakit perut ketawa melulu,tp aku suka cerita kaya gini ketimbang yang banyak koflik bikin tegang
Sumini Ningsih
ini kejadianya kaya waktu shayu gi sekolah juga sama di umpetin di bawah meja sama satria
Sumini Ningsih
ribet amat sih nyembunyiin status
Sumini Ningsih
bahagia tuh kayanya
Sumini Ningsih
ipar kocak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sumini Ningsih
ya alloh ini si satria ke enakan ciumin sang istri melulu,sampe ga ngerespon ada orang yg ngetuk pintu
Sumini Ningsih
masih di rem jadi masih aman
Sumini Ningsih
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ dasar bocah tengil
Sumini Ningsih
kelakuannya masih kaya anak kecil aja
Sumini Ningsih
ayo pilih yg mana...
Arcila Putri
bakalan kangen cerita ini😭bikin cerita Cakra thor
Arcila Putri
bhuahaha author emang beda👍👍🤣🤣🥱
Arcila Putri
bener" mantep cerita ini pokok e beda dr yg lain yg isinya pelakor, CEO kekayaan
Eko Nur Yanto
shayu koclok ha ha ha
Eko Nur Yanto
shayu Hebat,lawan terus pantang mundur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!