NovelToon NovelToon
Paman, I Love You!

Paman, I Love You!

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Beda Usia
Popularitas:240.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Terpaut usia yang cukup jauh membuat Nabila dan Bastian kesulitan untuk menyatakan cinta satu sama lain.

Tidak pernah ada dalam benak Nabila bahwa dia akan jatuh cinta kepada Bastian, sepupu dari Ayahnya, Akankah cinta keduanya bisa bersatu, ditengah pandangan orang lain tentang usia dan status keluarga?

Bagaimanakah Nabila dan Bastian mengatasi masalah yang akan menghalangi hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sembilan

Melihat kehadiran Bastian, air mata Nabila tak bisa dibendung lagi. Dia yang tak pernah pacaran, merasa sangat terharu dengan perhatian pria itu. Arumi yang berada di dekat Nabila, kembali meledek tantenya itu.

"Mau menangis karena terharu nih, Tante!" ucap Arumi.

Anin yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya, melihat putrinya dan adik sepupunya yang terus saja saling meledek. Begitu juga Aisha dan Ghibran. Dia tersenyum bahagia. Tak ada yang dia pikirkan lagi, semua adik dan anaknya telah mendapatkan pasangan yang terbaik. Saat ini hanya Syifa yang tidak bisa hadir karena suaminya lagi ke luar kota.

"Maaf aku telat datang. Tapi, kamu jangan terharu dengan apa yang aku lakukan. Itu biasa saja. Nanti saat kamu telah menjadi istriku, akan aku berikan kejutan yang jauh lebih dari sekarang," ucap Bastian dengan percaya diri.

"Menyalaaa calon Oom-ku," ucap Arumi.

Nabila langsung mencubit lengan ponakannya itu. Gadis itu memang selalu ceria. Seperti papinya Keenan. Namun, jika dihadapan orang yang tidak dikenal dia akan tertutup.

Bastian juga tidak bisa menyembunyikan senyumnya mendengar ucapan Arumi. Dia lalu menyalami satu persatu keluarga calon istrinya itu. Sesuai kesepakatan, setelah acara wisuda ini, Bastian akan melamar secara resmi dengan kedua orang tuanya.

"Sebagai ungkapan kebahagiaan karena kamu telah wisuda dengan nilai yang sempurna bagiamana kalau kita rayakan dengan makan siang bersama?" tanya Bastian.

"Tanyakan saja dengan yang lainnya. Aku ngikut saja," jawab Nabila pelan.

Setelah disepakati akhirnya mereka pergi ke salah satu restoran. Semua tampak ceria dan akrab. Hanya Gus Shabir dan istri tampak diam, jarang ikut nimbrung.

Setelah makan, Bastian lalu membuka suara. Dia bicara dengan Gus Shabir sebagai ayah kandungnya Nabila.

"Abi, aku mohon maaf jika ini terkesan kurang sopan. Aku ingin melamar putri Abi untuk dijadikan istri. Walau sebelumnya aku telah katakan ini dengan Ayah dan Ibu, tapi aku tetap harus melakukan ini pada Abi. Aku ingin restu darimu!" ucap Bastian dengan tegas.

"Abi sudah mendengar dari Nabila. Jawaban Abi sudah disampaikan. Abi rasa kamu juga tahu. Cuma pesan Abi, jangan pernah sakiti putriku. Jika dia salah, tolong tegur dengan lembut dan jika masih tidak berubah, katakan pada Abi, biar Abi yang nasehati. Sebagai Abi nya yang pernah gagal dalam berumah tangga, tak mau hal serupa terjadi pada putriku!" ucap Abi Shabir dengan tegas dan lugas.

"Baik, Abi. Akan aku buktikan jika Nabila tak salah memilih aku sebagai suaminya!" balas Bastian.

Setelah obrolan tentang lamaran, mereka semua menyantap hidangan yang tersedia. Makan sambil mengobrol tentang rencana lamaran dari orang tua Bastian.

Jam tiga sore semuanya pamit, termasuk Abi Shabir dan istrinya. Di dalam mobil istrinya hanya diam dengan wajah cemberut.

"Kenapa wajah kamu cemberut begitu?" tanya Gus Shabir ketika menyadari sang istri diam dengan wajah masam.

"Apa kamu masih mencintai Hana?" tanya Tata.

Pertanyaan Tata membuat Shabir cukup terkejut. Kenapa sang istri tiba-tiba bertanya hal itu. Selama ini dia tak pernah menceritakan tentang rumah tangganya dengan Hana dulu pada sang istri. Namun, tanpa Gus Shabir ketahui, sang istri mencari informasi mengenai dirinya.

"Tidak, aku tak mencintainya lagi!" jawab Gus Shabir.

"Bagaimana dengan Anin? Kamu masih sering mencuri pandang. Aku tau semuanya, Mas. Tentang cintamu pada Anin. Mungkin kamu tak mencintai Hana lagi, tapi bagaimana dengan Anin. Apa kamu bisa membantah jika kamu tak ada perasaan apa-apa lagi dengannya?" tanya Tata.

"Jangan seperti remaja yang baru jatuh cinta. Kita semua telah memiliki pasangan masing-masing. Buang rasa cemburumu itu. Aku tak ada perasaan apa pun lagi!" ucap Shabir dengan tegas.

Shabir lalu mengatakan tak ingin membahas itu. Dia menegaskan kembali pada sang istri, jika Anin telah bahagia dengan suaminya, dan tak mungkin ada lagi perasaan itu. Tata terpaksa diam, karena suaminya menegaskan tak ingin bicarakan itu lagi.

***

Seperti kesepakatan seminggu kemudian Alvin dan Hana mempersiapkan sesuatu untuk menyambut kedatangan Bastian dan orang tuanya. Walau itu merupakan keluarganya, Alvin tetap ingin menyambut, karena ini berbeda tujuan. Mereka datang untuk melamar putri tirinya.

Pintu rumah Alvin terbuka perlahan, menampakkan sosok Bastian dengan orang tuanya yang berdiri di belakangnya. Pria itu tersenyum dan menyalami kedua orang tua Bastian yang merupakan Tante dan Omnya.

"Assalamualaikum," sapa Bastian dengan senyuman. Walau dia telah sering datang, tapi tampak gugup juga.

"Waalaikumsalam, Bastian, Om, Tante," balas Alvin dengan senyuman. "Masuklah."

Bastian dan orangtuanya masuk ke ruang tamu yang sudah dihiasi dengan bunga dan beberapa foto keluarga. Mereka duduk di sofa yang nyaman.

Tak lama kemudian, Hana dan Nabila muncul dengan senyuman serupa. "Assalamualaikum, Bastian, Om, Tante," sapa Hana. Nabila lalu menyalami kedua orang tua Bastian.

"Waalaikumsalam," balas Bastian dan orang tuanya serempak.

Mereka semua duduk di sekitar meja, suasana menjadi sedikit canggung sejenak. Bapak Bastian akhirnya membuka percakapan penting itu, "Alvin, Hana, kami datang hari ini dengan niat yang baik. Saya ingin melamar Nabila untuk menjadi istri anak saya. Bastian telah mengatakan semua niatnya pada kami. Setelah kami pertimbangkan, kami juga merestui. Bastian sangat mencintai Nabila dan ingin membangun masa depan bersamanya. Saya harap kami mendapat restu dari kalian sebagai orang tuanya Nabila."

Alvin dan Hana saling pandang sejenak. Ibunya Nabila itu tersenyum, "Kami menyambut baik niatnya Bastian untuk membina rumah tangga dengan putri kami. Sesuatu yang baik memang tak seharusnya di tunda."

Alvin, Hana dan kedua orang tua Bastian bicara mengenai lamaran dan hal lainnya.

Setelah pembicaraan yang cukup panjang, Hana sebagai ibu kandung Nabila, berbicara dengan nada tegas tapi tetap ramah, "Bastian, setelah mendengar ceritamu, kami bisa merasakan niat baikmu. Kami melihat bagaimana engkau memang serius dengan putri kami. Kami memberimu restu sebagai calon menantu kami. Namun, kami juga berharap kalian berdua menjaga hubungan ini dengan baik dan selalu saling mendukung."

Bastian bersyukur mendengar kata-kata itu. Mereka saling tersenyum penuh harap dan senang. Namun, wajah mama Bastian tidak sebahagia putra dan suaminya. Mungkin masih belum bisa menerima kehadiran Nabila sebagai calon menantunya.

Bastian kemudian berbicara dengan sopan, "Terima kasih banyak, Bang Alvin dan Kak Hana. Aku pasti akan menjaga hubungan ini dengan baik dan berusaha memberikan yang terbaik bagi Nabila. Aku sangat beruntung karena telah direstui menjadi calon suaminya."

Mereka semua saling bersalaman, penuh kebahagiaan. Malam itu disepakati jika pernikahan akan diadakan satu bulan lagi. Tak ada acara pertunangan, malam ini dianggap lamaran dan tunangan sekaligus.

Kedua orang tua Bastian pamit setelah kesepakatan tanggal pernikahan. Akan tetapi, mamanya Bastian sepertinya masih tampak kurang puas dengan keputusan pernikahan putranya ini.

...----------------...

Bonus Visual

1
Ririn Nursisminingsih
bagus nabil jg mudah ditindas sama mertua dan pelakor
Ririn Nursisminingsih
kasian nabila bastianending jujur aja
Ririn Nursisminingsih
pada akhirnya kesabaran hana mnemukan lak2 terbaik yg saling mnyayangi...
Alivaaaa
syukurlah Hana mendapatkan jodoh yg lebih baik dari Gus Shabir 🥰
Rahma Inayah
ending yg bgus.di tunggu kelanjutan ceritanya
Dwi MaRITA
lho³... timit.... 😳
Cis Siu
mau paman
Cis Siu
bagus bnget ni ceritanya
Cis Siu
tamat
Yunia Afida
terimakasih mama, mohom maaf jika komenku menyakiti mama, semangat terus 💪💪💪💪💪💪
tapi belum ada adegan mana yani ketemu madunya
Yunia Afida
dia itu adik iparku arumi, .
Yunia Afida
hatimu kuat banget mama yani, bisa terima kalo aku aja g kuat
Eka elisa
walah.. bru bca kmrin rsa nya mak.. ko tamat... 😁😁
Rabiatul Addawiyah
Trims thor utk novelnya 🙏
tiara
semangat thor untuk berkarya,ditinggu kisah selanjutnya
Kendarsih Keken
akhir nya hanya ucapan terimakasih dan tetap 💪💪 untuk mama Reni
Di nanti novel berikut nya mam 😍😍
༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
yaahhh... dah tamat aja nih kisahnya.. tapi gpp deh..🤭
tetap semangat buat mama Reni untuk karya-karya yang lain💪💪
Nurgusnawati Nunung
Terimakasih thor.. ditunggu lanjutannya. semangat untuk selalu berkarya
Ida Nur Hidayati
kok udah tamat mama Reni rasanya kok sebentar. kutumggu cerita srlanjutnya mama Reni...
⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾
Ya....beginilah hidup
apalagi di kenyataan,banyak sekali contoh karakter seperti pak Risky
malah mendapatkan kebahagian 🤭

Akhir yg sungguh dipaksakan buat pak Rizky.. wkwkwk 😁

makasih mama Reni buat karyanya 👍👍💓💓🙏🙏💋💋
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!